Bab 3 ~ Pertemuan Kembali Setelah Bertahun-tahun

"Beri aku pembersih tangan!" Ruby memberikan tangannya pada Lily agar Lily memberinya penyanitasi tangan. Menyentuh orang asing ditambah miripnya gadis kecil itu dengan seseorang yang pernah ia kenal, Ruby merasa jijik.

Lily segera memberikan semprotan penyanitasi tangan seperti yang Ruby minta. Masih bagus Ruby hanya meminta pembersih tangan, tidak meminta untuk membersihkan gadis kecil itu. Jika itu benar-benar terjadi, betapa malangnya nasibnya.

Tahu apa yang Lily pikirkan, Ruby menyeringai. "Kau takut aku menyingkirkannya?"

Lily tersentak. Pertanyaan itu mungkin biasa saja bagi Ruby, namun bagi dirinya, pertanyaan itu membuat jantungnya hampir melompat dari tubuhnya. "Pembunuhan itu ilegal, Nyonya." Maksudnya Ruby tidak boleh membunuh orang atau membuat kekacauan.

Ruby terkekeh. "Lalu kenapa kau khawatir? Aku warga negara yang baik dan taat hukum." Ia berkata dengan percaya diri.

Lily menyernyit. Baik dan taat hukum? Sejak kapan Ruby menjadi orang yang baik dan taat hukum? Jika ada yang mendengar, mereka pasti akan menertawakannya.

Mereka naik ke lantai dua kemudian melangkah masuk ke suite pintu ketiga. Setelah Ruby masuk, Lily menutup pintunya kembali.

Aroma anggur yang ringan dan halus mencapai hidung Ruby. Wanita cantik itu mendongak dan apa yang memasuki garis pandangnya adalah siluet seorang pria.

Visual Vidrian Christensen (sumber; pinterest.com)

Pria itu mengenakan setelan jas serba hitam. Di tempat duduknya, dia menyesap anggur dengan tenang saat dia berbicara dengan asistennya yang duduk di sampingnya. Wajahnya yang familiar membuat Ruby tercengang.

Sosok itu..

Sudah berapa lama?

Sudah cukup lama, tidak, sangat lama, lama sekali. Delapan tahun. Tapi kenapa sosok yang ia pikir sudah tenggelam di dasar tanah muncul di sini? Di depannya? Kenapa? Apakah dunia sedang mempermainkannya?

Ruby mencengkeram erat tasnya. Tubuhnya yang semula santai perlahan menegang dan giginya menggeretak tanpa sadar.

Dalam ingatannya, sosok itu adalah sumber rasa sakitnya.

Jika ada yang bertanya, apa yang lebih menyakitkan, apakah di tinggalkan oleh orang yang dicintai atau di bunuh secara tidak langsung oleh seseorang yang sangat dicintai?

Karena Ruby sudah merasakan kedua emosi itu, ia bisa dengan mudah menjawab yang kedua.

Meski kehilangan seseorang yang di cintai sepenuh hati sangat menyakitkan, namun bukan apa-apa jika dibandingkan dengan dibunuh oleh orang yang dicintai. Bahkan rasa sakitnya lebih dari yang bisa di rasakan.

Jadi, kenapa, untuk apa dia muncul lagi di depannya? Apakah belum cukup semua itu? Apakah masih belum cukup menyakitinya hingga hampir menghilangkan nyawanya?

Mengabaikan berbagai macam emosi di hatinya, Ruby menekankan sekali lagi bahwa keberadaannya di sini bukan untuk bernostalgia. Lagipula tidak ada yang indah tentang masa lalu. Kedatangannya ke sini untuk membahas tentang kerjasama bisnis senilai dua milyar dolar dengan CEO SVN.

Ya, benar. Bisnis adalah bisnis. Perasaan pribadi, tidak ada kaitannya. Namun jika benar ini adalah bisnis, mungkinkah orang itu adalah orang penting yang harus ia temui? CEO SVN?

Ruby melirik Lily.

Lily mengangguk kecil. Menyiratkan bahwa ini tempat yang benar dan tidak ada yang salah tentang ini.

Ruby menarik nafas sedikit sebelum akhirnya mempercepat langkahnya. Ia duduk di kursi lembut di seberang pria itu. Ia meletakkan tasnya di kursi samping dan hendak melihat ke atas ketika secara tak terduga, pria di seberangnya juga melirik pada saat yang sama.

Untuk sesaat, mereka berbagi kebingungan.

Ruby dengan cepat kembali ke akal sehatnya. Wajahnya yang cantik tercengang sesaat saat perasaan benci melintas di matanya yang jernih.

Kenyataannya bukan hanya Ruby yang tercengang. Vidrian, selaku orang yang akan mendiskusikan tentang kerjasama dengan Diedrich Group, tidak kalah tercengang.

Vidrian memandang Ruby dan sesuatu juga melintas sebentar di matanya yang tak terduga. Sesuatu yang sangat besar menghantam dirinya dan ia sedikit linglung selama beberapa saat sebelum berkata dengan jelas kepada orang di sampingnya, “Lakukan yang terbaik dan jangan buang waktu lagi untuk itu." Suara rendahnya sedikit serak, jauh namun sangat menawan, dan sangat menenangkan telinga.

Dengan satu kalimat itu, Vidrian mengakhiri obrolan dengan asistennya dan menatap lekat wanita yang duduk di depannya. Sesuatu yang aneh benar-benar mengusiknya. Jantungnya berpacu cepat, matanya berubah merah dan tanpa sadar tangannya bergetar. Karena tidak bisa menghentikan getaran itu, ia menutupinya dengan tangannya yang lain.

Belum pernah ia selemah ini. Tidak, kecuali di depan satu orang. Tetapi orang itu sudah pergi, meninggalkannya. Mustahil sosok yang selalu tinggal di pikirannya tiba-tiba muncul di depannya.

Vidrian menundukkan kepala.

Ini pasti mimpi.

Mimpi indah yang akan berakhir begitu ia bangun.

Ia terkekeh.

Benar.

Lagipula sejak kapan gadis itu menjadi begitu berbeda?

Ia berusaha menghibur dirinya sendiri dengan cara yang sama sejak delapan tahun lalu. Meski agak menyedihkan, rupanya ia sudah terbiasa dengan hal itu.

Ia menaikan kepalanya. Namun apa yang memenuhi garis pandangnya masih sesuatu sama. Sosok familiar yang selalu ia harapkan, sosok yang selalu melekat dalam ingatan. Jadi, apakah ini bukan mimpi?

Wanita di depannya memiliki paras yang cantik. Mengenakan pakaian formal, wanita itu memiliki penampilan yang halus dan elegan. Rambutnya yang panjang dan indah diikat tinggi di belakang, sementara beberapa helai tipis jatuh di dahinya dengan cara yang sulit diatur. Wanita itu memiliki mata yang indah dan tampak sangat menawan.

Wanita itu benar-benar kecantikan yang nyata. Saking cantiknya ia takut semua itu hanya ilusi. Ilusi indah yang pada akhirnya akan membawanya pada kekecewaan, lagi dan lagi.

Vidrian termenung dan selama periode ini gejolak di hatinya tak terlukiskan. Banyak pertanyaan tumpang tindih di kepalanya, namun pada akhirnya tidak ada yang bisa ia lakukan selain menekan emosi rumit di hatinya.

Vidrian mengunci pandangannya pada Ruby. "Rubika, lama tidak berjumpa." Hanya satu kata, namun mengandung banyak arti. Kerinduan, kebahagiaan, harapan, semua bercampur menjadi satu.

Lain yang Vidrian pikirkan, lain pula yang Ruby rasakan.

Jika ada yang mampu membaca isi pikiran Ruby, maka dia dapat melihat betapa kebencian mengakar kuat dalam dirinya. Wajahnya yang merah sudah mengatakan segalanya. Namun sulit bagi orang lain mendeteksi karena wajahnya tidak menunjukkan emosi apapun. Wajahnya setenang malam dan tatapannya sejernih embun pagi.

Sekilas lihat orang akan melihat bahwa Ruby baik-baik saja. Namun sungguh tidak ada yang tahu betapa hatinya bergejolak dan rasa ingin membunuh menggelora di dalam dirinya.

Jika bisa, ia ingin membunuh pria di depannya dengan tangannya sendiri dan menjadikan pria itu sebagai santapan binatang peliharaannya di Amerika. Dengan begitu, mungkin kebencian dalam hatinya sedikit berkurang.

Namun semua tidak semudah itu. Pria di depannya adalah CEO perusahaan SVN. Pria itu menjanjikan keuntungan yang besar dari kolaborasi bisnis yang mereka tawarkan di dunia fashion. Sebagai wanita yang ambisius dan gila harta, ia tidak akan melewatkan kesempatan sebagus itu. Tidak peduli apa, tidak peduli siapa, bisnis ini akan tetap berjalan.

Terpopuler

Comments

Chiisan kasih

Chiisan kasih

vidualnya hot banget ew hehehe

2023-07-06

0

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

meleleh lihat visual akang vidrian🤭😍😍

2023-06-22

4

Rahmadina

Rahmadina

Kak novel Tatiana bangaimana kelanjutannya
koq ngilang🤔🤔

2023-06-05

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Prolog
2 Bab 2 ~ Bertemu Seorang Gadis Kecil
3 Bab 3 ~ Pertemuan Kembali Setelah Bertahun-tahun
4 Bab 4 ~ Aku Bukan Rubika
5 Bab 5 ~ Sengaja Menargetkan Dirinya
6 Bab 6 ~ Tidak Menerima Penolakan
7 Bab 7 ~ Tidak Ada Kaitannya
8 Bab 8 ~ Sudah Tahu Siapa Dia
9 Bab 9 ~ Sambutan Di Perusahaan Diedrich
10 Bab 10 ~ Rukun Satu Sama Lain
11 Bab 11 ~ Memulai Penyelidikan
12 Bab 12 ~ Informasi Tentang Vidrian
13 Bab 13 ~ Makan Malam
14 Bab 14 ~ Tidak Sengaja Menimbulkan Masalah
15 Bab 15 ~ Diselamatkan Oleh Savana
16 Bab 16 ~ Undangan Untuk Makan Bersama
17 Bab 17 ~ Menyelesaikan Masalah Dan Mencari Savana
18 Bab 18 ~ Bertemu Vidrian, Lagi
19 Bab 19 ~ Bajingan Tetaplah Bajingan
20 Bab 20 ~ Musuhnya Hanya Vidrian, Bukan Savana
21 Bab 21 ~ Berkendara Sebagai Pengalihan
22 Bab 22 ~ Aku Pacar Resmi, Bukan Selingkuhan
23 Bab 23 ~ Ayah Putrinya
24 Bab 24 ~ Melahirkannya Dengan Mempertaruhkan Hidupku
25 Bab 25 ~ Musuh Publik Yang Memenuhi Syarat
26 Bab 26 ~ Petarung Jalanan
27 Bab 27 ~ Mensponsori Satu Anak Lagi
28 Bab 28 ~ Haruskah Ia Mengatakan Segalanya?
29 Bab 29 ~ Vidrian Yakin Ruby Adalah Rubika
30 Bab 30 ~ Mengetahui Bahwa Ruby Memiliki Anak Lain
31 Bab 31 ~ Aku Akan Menolaknya Dengan Sopan
32 Bab 32 ~ Kembali Ke Amerika Terlebih Dulu
33 Bab 33 ~ Membawa Sean Serta
34 Bab 34 ~ Menolak Untuk Bertemu
35 Bab 35 ~ Ruby Kembali Kepadanya
36 Bab 36 ~ Ada Yang Membuntutinya
37 Bab 37 ~ Tidak Lagi Tanpa Tujuan
38 Bab 38 ~ Bergegas Datang Dan Memeluk Ruby Dengan Posesif
39 Bab 39 ~ Membangkitkan Kembali Ingatan Usang
40 Bab 40 ~ Ciuman Yang Berapi-api Dan Penuh Kegilaan
41 Bab 41 ~ Mendorong Miliknya Ke Dalam Ruby
42 Bab 42 ~ Mimpi Erotis Yang Kacau
43 Bab 43 ~ Pil Kontrasepsi
44 Bab 44 ~ Melakukannya Sendiri Dengan Jarinya
45 Bab 45 ~ Mengantar Xavier Dan Sean Ke Bandara
46 Bab 46 ~ Menjemput Maxen Dan Diikuti Oleh Vidrian
47 Bab 47 ~ Aku Merindukanmu, Ruby
48 Bab 48 ~ Pria Di Depan Pintu
49 Bab 49 ~ Permintaan Dari Mantan Suami
50 Bab 50 ~ Trik Murahan Yang Menjengkelkan
51 Bab 51 ~ Menelepon Pria Itu
52 Bab 52 ~ Vidrian Masih Menjadi Mimpi Buruk Baginya
53 Bab 53 ~ Membantumu Mendapatkannya Kembali
54 Bab 54 ~ Tunangan Yang Di Rumorkan
55 Bab 55 ~ Ayo Berhenti Berkelahi
56 Bab 56 ~ Tidak Melihat Savana
57 Bab 57 ~ Memberi Vidrian Peringatan
58 Penting!
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 ~ Prolog
2
Bab 2 ~ Bertemu Seorang Gadis Kecil
3
Bab 3 ~ Pertemuan Kembali Setelah Bertahun-tahun
4
Bab 4 ~ Aku Bukan Rubika
5
Bab 5 ~ Sengaja Menargetkan Dirinya
6
Bab 6 ~ Tidak Menerima Penolakan
7
Bab 7 ~ Tidak Ada Kaitannya
8
Bab 8 ~ Sudah Tahu Siapa Dia
9
Bab 9 ~ Sambutan Di Perusahaan Diedrich
10
Bab 10 ~ Rukun Satu Sama Lain
11
Bab 11 ~ Memulai Penyelidikan
12
Bab 12 ~ Informasi Tentang Vidrian
13
Bab 13 ~ Makan Malam
14
Bab 14 ~ Tidak Sengaja Menimbulkan Masalah
15
Bab 15 ~ Diselamatkan Oleh Savana
16
Bab 16 ~ Undangan Untuk Makan Bersama
17
Bab 17 ~ Menyelesaikan Masalah Dan Mencari Savana
18
Bab 18 ~ Bertemu Vidrian, Lagi
19
Bab 19 ~ Bajingan Tetaplah Bajingan
20
Bab 20 ~ Musuhnya Hanya Vidrian, Bukan Savana
21
Bab 21 ~ Berkendara Sebagai Pengalihan
22
Bab 22 ~ Aku Pacar Resmi, Bukan Selingkuhan
23
Bab 23 ~ Ayah Putrinya
24
Bab 24 ~ Melahirkannya Dengan Mempertaruhkan Hidupku
25
Bab 25 ~ Musuh Publik Yang Memenuhi Syarat
26
Bab 26 ~ Petarung Jalanan
27
Bab 27 ~ Mensponsori Satu Anak Lagi
28
Bab 28 ~ Haruskah Ia Mengatakan Segalanya?
29
Bab 29 ~ Vidrian Yakin Ruby Adalah Rubika
30
Bab 30 ~ Mengetahui Bahwa Ruby Memiliki Anak Lain
31
Bab 31 ~ Aku Akan Menolaknya Dengan Sopan
32
Bab 32 ~ Kembali Ke Amerika Terlebih Dulu
33
Bab 33 ~ Membawa Sean Serta
34
Bab 34 ~ Menolak Untuk Bertemu
35
Bab 35 ~ Ruby Kembali Kepadanya
36
Bab 36 ~ Ada Yang Membuntutinya
37
Bab 37 ~ Tidak Lagi Tanpa Tujuan
38
Bab 38 ~ Bergegas Datang Dan Memeluk Ruby Dengan Posesif
39
Bab 39 ~ Membangkitkan Kembali Ingatan Usang
40
Bab 40 ~ Ciuman Yang Berapi-api Dan Penuh Kegilaan
41
Bab 41 ~ Mendorong Miliknya Ke Dalam Ruby
42
Bab 42 ~ Mimpi Erotis Yang Kacau
43
Bab 43 ~ Pil Kontrasepsi
44
Bab 44 ~ Melakukannya Sendiri Dengan Jarinya
45
Bab 45 ~ Mengantar Xavier Dan Sean Ke Bandara
46
Bab 46 ~ Menjemput Maxen Dan Diikuti Oleh Vidrian
47
Bab 47 ~ Aku Merindukanmu, Ruby
48
Bab 48 ~ Pria Di Depan Pintu
49
Bab 49 ~ Permintaan Dari Mantan Suami
50
Bab 50 ~ Trik Murahan Yang Menjengkelkan
51
Bab 51 ~ Menelepon Pria Itu
52
Bab 52 ~ Vidrian Masih Menjadi Mimpi Buruk Baginya
53
Bab 53 ~ Membantumu Mendapatkannya Kembali
54
Bab 54 ~ Tunangan Yang Di Rumorkan
55
Bab 55 ~ Ayo Berhenti Berkelahi
56
Bab 56 ~ Tidak Melihat Savana
57
Bab 57 ~ Memberi Vidrian Peringatan
58
Penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!