Waktu seakan terus berlalu begitu cepat bagi seorang Yan Aditya Rachman, ia yang sunguh di buat bingung dengan perasaannya sendiri merasa kesal dan bodoh,
kelas 11 telah di lalui beberapa bulan yang lalu dan kini ia telah menjadi seorang siswa kelas 12, dan tentu isi kelas pun tak lagi sama, ia tak lagi satu kelas dengan Nayra Azzahwa Alzahrani.
Gadis itu kembali kekelas awalnya yakni B namun tingkatannya yang berbeda atau lebih jelasnya kelas 12 B bersama teman temannya yang lain yakni Kris, Bayu, Hamis dan Rein karena mereka yang sebelum kelas 11 memang telah satu kelas,
sedangkan dirinya berada di kelas 12 F bersama banyak anggota tim basketnya kecuali Irfan dan Haris serta Boni dimana mereka yang kembali kekelas A atau 12 A.
Yandi sering mengunjungi Kris kekelasnya, namun sebenarnya ia sungguh hanya ingin melihat Nayra dan berharap ada waktu untuk sekedar bicara dengan gadis itu.
Seperti halnya hari ini ia dan beberapa temannya terlihat masuk kekelas Kris saat jam kosong,
ia yang berjalan paling belakang terus memperhatikan Nayra yang tampak bercengkrama dengan teman teman sebangkunya sembari sesekali tampak tersenyum.
Yandi sama sekali tak memperhatikan teman temannya, karena matanya yang terus mencuri curi pandang pada Nayra,
segera ia ikut berdiri ketika melihat gadis itu berdiri dan keluar kelas,
ia pun mengikutinya sampai gadis itu masuk kedalam mushola sekolah ia menunggunya dengan sabar dan ketika gadis itu tampak duduk hendak memakai sepatu segera ia duduk disampingnya
" maafkan aku....." katanya langsung tanpa basa basi membuat Nayra menoleh dengan cepat kearahnya,
sejenak mata mereka beradu pandang namun cepat cepat gadis itu mengalihkan pandangannya dan menutup kakinya yang tak tertutup kaos kaki dengan gugup,
sungguh ia tak menduga akan disebelahi duduk laki laki ini,
ia pun tak biasa memperlihatkan anggota tubuhnya tak berbalut meski itu hanya kaki karena didikan orangtuanya yang sangat kental akan agama dan kewajiban seorang wanita menutup auratnya meski ia sekolah bukan di pesantren
" untuk apa..." tanya Nayra kemudian setelah sebelumnya ia berpaling dan melanjutkan memakai kaos kaki dan sepatunya dengan tergesa gesa
" untuk yang pernah kau dengar tentangmu dariku " jawab Yandi pelan
" aku ...aku tidak bermaksud, aku hanya......." kalimat Yandi terdengar bergetar dan patah patah
" tidak apa apa....tidak ada yang perlu dimaafkan.." Nayra menjawabnya santai sambil terus melanjutkan kegiatannya
" kau...kau...sungguh menyukai rein " Yandi mencoba memeruskan kalimatnya
" kurasa itu bukan urusan mu..."
" tapi rein...." kata Yandi pelan
" kita tak pernah berteman sedekat itu untuk kau menanyakan hal ini padaku " protes Nayra
" nay..aku..." untuk pertamakalinya Yandi menyebut nama gadis di sampingnya itu dengan bibirnya
" jangan sibuk mencari tahu tentang ku...uruslah pacarmu itu..." jawab Nayra ketus sambil menunjuk Maritha yang berdiri takjauh dari sana kemudian berdiri dan pergi meninggalkan dirinya
" hahhhhhh....." Yandi menjawab terkejut sambil menganga demi tahu siapa yang di maksud Nayra,
ia hendak mengejar dan memperjelas bahwa Maritha bukan pacarnya meski ia tak tahu kenapa dia harus merasa menjelaskan pada Nayra, namun niatnya terhenti oleh Maritha yang berdiri menghadangnya
" jelas kan yan..." kata Maritha
" jelaskan ada apa sebenarnya ini.." lanjut Maritha
" tidak ada..." jawab Yandi
" lalu...kenapa kau seperti terus mengikuti es batu itu "
" tidak...itu hanya prasangkamu saja "
" yan..kumohon jangan sakiti bunga..."
" bunga urusanku...kau jangan ikut campur tha.." hardik Yandi tak suka
" tapi yan ..."
" sudahlah tha...aku sudah katakan pada mu, tidak ada apa apa denganku dan dia " kali ini jawaban Yandi terdengar serius kemudian ia tampak meninggalkan Maritha.
Maritha memang sok bersahabat kental dan sok menguasai Yandi hanya karena orang tua mereka yang teman bisnis meski Yandi telah punya pacar .
Yandi berkali kali menghantamkan benda bulat yang ia pegang kelantai dengan keras dan melemparnya ke ring dengan begitu keras juga dan di saksikan dua orang sahabatnya di bangku pinggir lapangan basket rumah Yandi,
ya..Iyung dan Kris duduk di sana memperhatikan tingkah Yandi yang menurut mereka aneh.
" kau baik baik saja yan...!!!" teriak Iyung
" kemarilah men...istirahat sebentar, keringkan keringatmu dulu..." Kris menimpali
" kenapa sih dia.....suntuk amat, di marahi tante ?! " tanya Iyung pada Yandi dan di jawab dengan cebikkan oleh Kris, sesaat kemudian Yandi mendekat dan mengambil air minum
" ada apa yan...kamu ada masalah dengan bunga? " tanya Iyung memperhatikan Yandi
" nggak...biasa aja " jawab Yandi gamang,
karena yang sebenarnya ia pun bingung dengan yang ia rasakan, beberapakali menyaksikan kedekatan Rein dan Nayra seakan kewarasannya terganggu,
Yandi beberapakali melihat keduanya berbincang santai di depan perpustakaan sekolah juga beberapakali melihat keduanya berjalan beriringan saat pulang sekolah,
apalagi melihat mereka saling senyum...sungguh hal itu membuat otaknya seakan mendidih
" ada apa denganku sebenarnya " bisiknya dalam hati sembari mengepalkan jari jemari tangannya.
" yan.....!!! " panggilan Iyung membuyarkan lamunannya
" hmmm..." jawabnya
" bagaimana rencana kamu, lanjut kemana....?" tanya Iyung lagi
" gak tahu bingung aku..."
" gimana kalau ikut aku aja, kita kuliah di tempat sama lagi.....bandung " ajak Iyung
" kamu jadi balik dan kuliah di sana ?" tanya Yandi dan dilanjutkan dengan Kris yang menatap serius
" iyalah...papa di pindah lagi kesana " Iyung menjelaskan,
Ayah Iyung bekerja di sebuah perusahaan BUMN yang membuatnya harus kerap kali bepindah tempat juga sekolah
" wihhh kayaknya keren nih kalo kita kuliah dan kumpul lagi di bandung..." tambah Kris sembari menyeringai tertawa
" kita siapa....???? " tanya Yandi
" kamu sama aku lah..."sambung Kris, ya Kris dan Yandi adalah sepupu, ayah Kris adik mama Yandi..mereka kerap kali bersama kecuali pas smp karena smp Yandi ikut nenenknya di padang selama 3 tahun, itulah kenapa ia tak tahu Kris lebih lama telah mengenal Nayra.
" ogah...kamu aja kali bukan aku..." cebik Yandi
" kamu baik baik ajakan yan sama bunga...???" tanya Iyung yang tak mampu menahan ingin tahunya melihat perubahan sahabatnya itu
" gak tahu...." jawab Yandi cuek sambil memantulkan bola kembali ke lantai
" saran ku lebih baik kamu minta maaf aja yan baik baik, cari tahu yang sebenanrya..." ucap Kris menimpali
" aku sudah melakukannya..tapi sepertinya dia gak mau.." jawab Yandi kali ini dengan serius
" aku menemuinya di musholla beberapa minggu yang lalu, dan dia tetep mengabaikan aku" sambung Yandi
" kalau begitu ya sudah biarkan saja dulu...mungkin dia butuh waktu..." jawab Kris membuat Iyung mengerutkan kening bingung
" siapa yang kalian bicarakan...? " tanyanya kemudian
" tunggu....kamu sepertinya sangat mengenalnya, kenapa begitu....tunggu tunggu...jangan jangan kamu......" kali ini Yandi berkata dengan serius dan menghadapkan tubuhnya pada Kris serta menatapnya tajam
" hei hei hei....tolong beritahu aku, siapa yang kalian maksud...jelas bukan bunga kan " sela Iyung
" katakan pada ku kris...kau...!!!!" tanpa memperdulikan pertanyaan Iyung, Yandi terus mencecar Kris membuat Kris geragapan,
" sabar yan....aku kan sudah lama kenal dia, hampir 3 tahun aku satu kelas di sekolah ini, belum pas smp..dia juga teman satu kelasku di smp selama 3 tahun yan.." terang Kris kemudian
" siapa sih kris..." tanya Iyung
" nayra..." jawab Kris
" nayra cewek rein...?!!!" tanya Iyung seketika membuat Yandi dan Kris menoleh bersamaan
" apa maksudmu mereka pacarn...?!! " cecar Yandi pada Iyung
" gak mungkin..." protes Kris
" kenapa tidak mungkin...???? " Yandi giliran menoleh pada Kris
" maksud ku sepanjang yang aku tahu nayra tak mau pacaran...bahkan waktu itu ia terang terangan berkata begitu juga pada irfan..." jelas Kris
" irfan....kenapa irfan ??? " Yandi terus bertanya
" jadi gini..irfan pernah nembak nayra tapi di tolak sama dia...."
" kapan..pas kelas 11 kemaren kah ?!! " tanya Yandi lagi sedangkan Iyung jadi pendengar setia
" bukan..waktu itu hanya salah paham aja antara keduanya tapi hal itu juga yang membuat irfan tertarik pada nayra dan memutuskan nembak dia seminggu yang lalu..." terang Kris
" bukannya irfan ada main sama sari.." timpal Iyung
" helehhh kayak gak tau aja modelan irfan..." jawan Kris
" dasar play boy...awas aja dia main main dengan nayra.." dengus Yandi
" kamu menyukainya yan...lalu rein...?!!! "serobot Iyung merasa agak khawatir.
Yandi yang di todong pertanyaan frontal Iyung itu memilih menghindar dan pergi meninggalkan Iyung dan Kris.
Iyung beralih menatap Kris sedangkan yang di tatap hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban. Keduanya pun berlalu meninggalan lapangan basket keluarga Yandi itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments