Hari senin di SMA Negri yang cukup elit karena terkenal dengan prestasinya,
Baik akademik maupun non akademik sering di percaya untuk menjadi tuan rumah dalam setiap ivent pertandingan persahabatan .
karena kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yg tinggi dari para penghuninya yang tak lain adalah para siswa dan dewan gurunya,
hari inipun sedang diadakan pertandingan persahabatan basket dan olah raga lain dalam rangka memperingati hr pendidikan sehingga para siswa terbebas dari rutinitas belajar mengajar.
Tampak seorang pemuda yang cukup tampan meski tak berkulit putih seakan sedang menyisiri tempat demi tempat dan mencari sesuatu, hingga beberapa saat kemudian ia terluhat masuk ke dalam ruangan khusus membaca.
Ia duduk di sebelah gadis yang tampak tengah asyik membaca disana dan seakan tk terusik sedikitpun akan kehadirannya,
ya Yandi masuk kedalam perpustakaan dan menemukan Nayra tengah asyik membaca disana.
Sejurus kemudian terlihat gadis berhijab itu menengok kearah luar jendela, Yandi mengikuti arah pandangnya...ia pun tiba tiba merasa tersulut dalam dirinya, darahnya seakan mengalir lebih cepat, begitupun detak jantungnya yang juga terasa berdegup lebih cepat pula.
Bagaimana bisa gadis itu seakan tak menyadari keberadaannya di sampingnya namun terusik akan keberadaan Rein di luar sana yang tengah bermain dengan benda bulat memantul di tangannya.
Hari ini adalah yang kesekian kalinya ia mengikuti Nayra ke perpus sekolahan dan mengabaikan teman²nya meski gadis itu sedikitpun tak pernah memberikan respon yang seumumnya.
Yandi tak pernah mengenal Nayra sebelumnya, namun kasak kusuk tentang Nayra yang katanya adalah pacar Rein, salah satu teman timnya yang terkenal pendiam membuatnya penasaran.
Gadis seperti apa yang dibilang pacar Rein yang cuek dan pernah menolak cewek yang kini jadi kekasihnya " Bunga aira syahrani " yang berbeda sekolah denganya.
Ya Yandi telah memiliki kekasih meski ia masih duduk di bangku kelas 11, hubungannya dengan sang pacar yang juga terkenal cantik dan bintang sekolahnya itu terjalin hampir 1 tahun lebih,
ia bukan tak mendengar tentang sang pacar yang pernah menyukai Rein teman satu tim basketnya namun ia seakan tak perduli.
Rein memang cukup tampan, ia berasal dari keluarga militer, sikapnya yang dingin cukup menarik perhatian cewek² baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Hal itu terlihat dari antusias cewek² yang cukup mengenal namanya meski tak satu sekolah, walau dirinya pun demikian setali tiga uang dengan Rein, namanya pun sering di teriakan dan di ketahui cewek² lain sekolah ketika pertandingan persahabatan di sekolah lain.
Begitupun teman² satu timnya yang lain, tim basket Yandi yang di pimpin oleh iyung sebagai sang kapten memang cukup terkenal karena kelihainnya dalam bartanding juga paras mereka yang di atas rata rata.
Berawal dari ingin tahu, kemudian penasaran hingga pas kelas 11 ia menjadi satu kelas dengan sang gadis, gadis itu terlihat biasa di mata Yandi pada awalnya namun ada sesuatu yang cukup membuatnya tertarik.
Nayra...ya gadis itu adalah Nayra, dia jarang terlihat berinteraksi dengan anak laki laki, jarang terlihat bersama teman teman ceweknya, jarang terlihat di kantin saat istirahat...kemana dia pikirnya, hingga tanpa sengaja ia melihat gadis itu masuk keperpustakaan sekolah beberapa kali saat istirahat.
Seperti juga hari ini dirinya tak menemukan gadis itu diantara hiruk pikuk dan histeris cewek² karena melihat idola mereka di lapangan basket, justru ia berada di dalam perpustakaan.
" kau menyukainya.. " pertanyaan frontal itu keluar dari mulut Yandi begitu saja tanpa terarah membuat Nayra seketika menoleh kearahnya
seakan baru menyadari kehadirannya, dan hal itu membuat perasaan tak karuan di hatinya.
Sesaat keduanya beradu pandang untuk yang pertama kalinya, dan untuk yang kesekian kalinya yandi merasakan tubuhnya panas dingin, bibirnya terasa kelu untuk sekedar bicara namun nayra seakan tak terpengaruh apapun,
Gadis itu mengalihkan pandangannya kembali ke buku yang ia pegang tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Yandi hendak berkata kata namun urung karena keburu seorang gadis cantik berambut kriwul dan berseragam cukup cantik mendekat kearah mereka, sembari menyilangkan kedua tangannya di dada ia berkata
" jadi kau disini dari tadi....." tanya Maritha teman satu kelasnya dulu di kelas 10 namun terpisah di kelas 11, akan tetapi persahabatan mereka tetap terjalin kental.
" ada apa..." Yandi balik bertanya sembari berdiri
" iyung mencarimu dari tadi....." jawabnya ketus sambil melirik kearah Nayra yang tetap tak bergeming dari kesibukannya membaca, seakan tak terusik sedikitpun dengan yang sedang terjadi di sekitarnya
" dasar es batu " desis Maritha
" hmmmm...." jawab Yandi sedikit mendorong kursi yang ia duduki kebelakang,
ia menoleh sedikit kebawah kearah Nayra, namun tak ada respon sedikitpun dari gadis itu.
Yandi kemudian melangkah keluar diikuti maritha.
Nayra sedikit meregangkan badannya sembari melirik jam di pergelangan tangannya, kemudian ia berdiri dan berjalan kerak penyimpanan buku serta mengembalikannya.
Nayra memutuskan kembali kekelas menemui Yana dan Elsa yang tadi mengirim pesan padanya untuk lekas ke kelas, namun baru setengah perjalanan langkahnya terhenti karena jalannya yang terhalang beberapa orang,
" kau menyukai nayra yan.....kalau tidak untuk apa kau di sana, kau ingin aku menyampaikannya ke pada bunga hah.... " terdengar suara Maritha dengan jelas di telinga nayra yang berdiri tak jauh dari mereka
" kenapa aku harus menyukainya, memangnya ada yang begitu menarikkah dari dia sehingga aku harus menyukainya ?? " terdengar suara yandi cukup keras dan terdengar sangat jengkel
" bunga bahkan jauh seribu kali lebih menarik darinya kau dengar, aku hanya main main dengannya, hanya bermain main kau puas...." kembali terdengar suara Yandi menyambung kalimatnya
"nay...." desis Kris pelan yang berdiri di samping Yandi namum dapat di dengar dengan jelas oleh Yandi,
segera Yandi menoleh mengikuti arah mata Kris, segera matanya bersirobok pandang dengan Nayra yang menatapnya tanpa ekspresi,
wajah Nayra tampak tenang dan seperti biasa sulit utk di pahami, seakan akan gadis itu tak mendengar apapun, wajahnya terlihat datar dan biasa saja, berbeda dengan Yandi...
ia merasa seakan lututnya tiba tiba kelu, ia sempat sempoyongan sejenak ketika mata mereka saling bertemu.
Nayra melanjutkan langkahnya dan melewati gerombolan Yandi dan temannya dengan santai dan tanpa menoleh sedikitpun kearah mereka.
Kris sedikit berlari mengejar gadis itu dengan di saksikan Yandi, Maritha dan yang lain
" nay.... tunggu nay..." panggil Kris di belakang Nayra
" nay..plis sebentar saja, maaf maafkan yandi, dia tak bermaksud..." kalimat Kris terpotong karena Nayra yang menghentikan langkahnya dan berbalik kearahnya
" ada apa kris...." tanyanya pelan, santai dan jelas namun cukup di dengar Yandi and the ganknya dengan jelas.
Diam diam dalam hati Yandi berharap Kris mampu menjernihkan masalah ini
" e....maksud ku...maksud ku kamu jangan...jangan..." suara Kris terdengar terbata bata,
Kris cukup tahu dengan karkter gadis dihadapannya ini, karena mereka yang sudah berteman hampir lima tahun sejak di bangku smp hingga kini mereka satu kelas
" Tolong maafkan yandi..dia tak bermaksud ..." kembali suara Kris terpotong
" kenapa aku harus memaafkan teman mu itu..tak ada tingkah lakunya atau kata katanya yang berpengaruh padaku apalagi menyakitiku...." kata kata Nayra terdengar jelas
" aku tak pernah berteman denganya apalagi dekat dengannya, bagaimana kau mau memintakan maaf untuknya dariku...aku hanya sekedar tahu saja akan dia karena kita memang satu kelas kan " kembali kalimat Nayra terdengar santai namun terasa bagai belati tajam yang menghujam uluhati Yandi
" o ya kris ... aku ingin memberitaumu, aku tak butuh banyak teman hanya untuk menghabiskan waktu q, aku juga tak butuh sesuatu yang menarik dari diriku hanya untuk disukai orang lain...tolong sampaikan ini padanya yang merasa pernah bertanya itu padaku..." kalimat terakhir Nayra terdengar lagi kemudian gadis itu segera melenggang pergi.
Yandi yang berdiri terpekur diam seribu bahasa melihat tatapan Kris padanya, sesaat kemudian ia menghempas tangan Maritha yang mencekal lengannya lalu pergi berlawan arah dengan Nayra begitu saja meninggalkan teman²nya yang menatapnya seakan menunggu penjelasan darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments