“Aleea”. panggil Shea yang melihat Aleea jalan keluar menuju parkiran sambil melambaikan tangan.
Setelah Aleea sampai di depan kedua temannya.
Shea dan Ziva saling pandang melihat kehadiran orang baru diantara mereka.
Aleea yang sadar akan hal itu segera memperkenalkan Selena kepada kedua temannya.
“Selama ini Ziva dan yang ini Shea”. Ucap Aleea sambil menunjuk kearah Shea dan Ziva.
“Selena”. Ucap Selena memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.
Ziva dan Shea menerima uluran tangan Selena.
“Senang berkenalan dengan mu”. Ucap Ziva dan Shea.
“Yasudah, ayo Kita pergi sekarang”. Ucap Ziva
Mereka berempat pergi ke Mall dengan menggunakan mobil Aleea.
Sepasang Kekasih sedang berbelanja di sebuah Mall ternama di Kota N.
Sean menemani Kekasihnya yang sedang belanja, mulai dari Baju, Sepatu, Tas dan lainnya.
Dengan Sabar Sean menemani kekasihnya dari Toko satu ke Toko yang lainnya.
Aleea dan ketiga temannya telah sampai di Mall ternama.
Mereka mulai mencari tempat makan.
Aleea dan ketiga temannya mulai makan makanan yang mereka pesan.
Setelah selesai mereka mulai untuk belanja.
BRUK!
Suara barang berjatuhan di lantai.
Shea menabrak seseorang yang ada di depannya.
“Maaf”. Ucap Shea sambil mengambil barang yang berjatuhan itu.
Deg.
Mata Sean dan Aleea saling pandang.
“Sean, sedang apa Dia disini dan Wanita ini siapa, apakah Dia adalah Kekasih Sean yang pernah Ia ceritakan” Batin Aleea.
Sedangkan Sean hanya memandang nanar Aleea yang ada di depannya.
“Tidak apa-apa Aku yang bersalah tidak melihat kedepan dengan jelas”. Ucap Syeila yang sedang mengambil barang yang di berikan oleh Shea.
“Sayang, Kamu tidak apa-apa?”. Tanya Sean.
“Tidak apa-apa Aku yang bersalah tidak melihat jelas kedepan”. Jawab Syeila sambil mengelus lembut lengan Sean dengan menampilkan senyum manis nya.
“Kami pergi dulu ya”. Pamit Syeila yang hanya di beri anggukan ketiganya sebagai jawaban.
Aleea hanya terdiam mencerna kejadian yang baru saja terjadi.
Melihat Aleea yang terdiam setelah kejadian tadi membuat ketiga temannya saling pandang.
“Aleea kenapa diam?”. Tanya Shea sambil menyentuh lengan Aleea.
Aleea tersadar.
“Tidak apa-apa”. Jawab Aleea.
“Yasudah Ayo, Kita mulai belanja”. Ajak Aleea kepada ke tiga temannya.
Setelah selesai mereka belanja dan mendapatkan barang-barang yang mereka cari, mereka pulang kerumah masing-masing.
“Ma, Alee pulang”. Ucap Aleea yang sedang mulai memasuki Rumah.
Aleea yang baru saja sampai di Rumah Kedua orangtua Aleea dikejutkan dengan pernyataan orangtuanya.
“Alee, besok kamu fiting baju di Butik langganan Mama ya Sayang?”. Ucap Anna sambil memeluk putrinya yang baru saja sampai.
Melihat putrinya yang terus diam tanpa adanya suara membuat Anna bertanya.
“Sayang, ada apa?”, “Aleea tidak ingin meneruskan Perjodohan ini?”, “ jika Aleea tidak bersedia tidak apa-apa Sayang, Mama yang akan bicara dengan Papa”. Ucap Anna yang masih setia memeluk putrinya.
“Tuhan, bagaimana nasib Pernikahanku sedangkan Sean telah memiliki Kekasih”. “Apakah Aku sanggup menikah dengan Sean, tetapi Sean tetap menjalin hubungan dengan Kekasihnya”. Batin Aleea.
“Ma, Aleea tidak ingin Menikah”. Gumam Aleea didalam pelukan ibunya.
Ingin sekali Aleea memberikan Jawaban seperti itu, tapi mulutnya tidak sanggup untuk berbicara seperti itu.
“Ma, Aleea mau Menikah tetapi hanya di hadiri Keluarga inti saja Ma”. Ucap Alee sambil melepas pelukan dari Mamanya.
Pertanyaan Aleea membuat Anna binggung.
“Sayang, boleh Mama tau alasannya kenapa tidak ingin Pesta yang mewah di hari Pernikahanmu”. Tanya Anna.
Aleea berpikir sejenak mencari Alasan yang cocok untuk menjawab pertanyaan Mamanya.
“Alee masih semester 4 Ma, Alee ingin Kuliah dengan semestinya tanpa halangan dan mendapat pertanyaan dari sekitar kenapa tiba-tiba menikah”, “Alee akan mengelar pesta yang mewah setelah Alee tamat Kuliah”. Jawab Aleea.
“Baiklah, akan Mama bicarakan nanti sama Papa untuk masalah itu”. Jawab Aleea.
“Besok jam berapa Kita fiting bajunya Ma?”. Tanya Aleea.
“Siang Sayang, setelah itu Kita akan makan malam dengan keluarga Sean”. Jawab Anna.
“Kamu bisa kan besok?”. Tanya Anna sambil mengelus pipi anaknya.
“Bisa Ma, besok setelah Aleea selesai Kuliah langsung menyusul ke butik”. Jawab Aleea.
“Ma, Aleea pamit ke Kamar dulu ya”. Tanya Aleea yang hanya di balas anggukan sebagai jawaban.
Keesokan harinya
Setelah selesai Kuliah Aleea segera bergegas ke Butik tempat yang telah dijanjikan kedua orangtuanya.
Setelah sampai di Butik tersebut Aleea di sambut dengan ramah oleh Pegawai butik tersebut.
“Sudah membuat janji Nona?”. Tanya Pegawai tersebut.
“Sudah, reservasi keluarga Cullen dimana saya bisa bertemu?”. Tanya Aleea kembali kep pegawai Butik tersebut.
“Mari Saya antar Nona”. Ajak Pegawai Butik tersebut yang diikuti oleh Aleea di belakangnya.
Setelah sampai tempat yang dituju Pegawai Butik tersebut mengetuk dan membukakan pintu ruangan tersebut.
“Saya pamit undur diri Nona”. Ucap Pegawai Butik tersebut yang di balas dengan anggukan dan ucapan terimakasih oleh Aleea.
Aleea masuk keuangan tersebut, yang terdapat Mamanya, Mama Sean, dan Sean.
Dilihatnya Aleea segera Regina mendekat.
“Sayang kamu sudah datang, dengan siapa kesini?”. Tanya Regina Sambil memeluk Aleea.
“Bawa mobil sendiri Tante”. Jawab Aleea yang masih di dalam pelukan Regina.
“Kok Tante si, Mama aja biar sama seperti Sean Mama”.
“Haa, baik Tan.., Ma..ma”. Panggil Aleea tergagu.
“Baiklah, kamu mau model baju yang seperti apa Sayang?” Tanya Aleea.
“Model apa saja Ma, yang penting tidak terlalu terbuka”. Jawab Aleea.
Sedangkan Sean sejak Aleea tiba di ruangan tersebut hanya sekilas melihat kearah selanjutnya hanya fokus melihat kearah Ponselnya.
Aleea melihat-lihat ke arah baju yang ada di steling.
Setelah selesai fiting baju Aleea, kedua Mamanya dan Sean segera keluar menuju Restoran yang sudah direservasi oleh Mamanya Sean.
Diruangan tersebut mereka membicarakan tentang pernikahan Aleea.
Pernikahan mereka diputuskan 1 bulan lagi, hanya di hadiri oleh keluarga inti saja.
Beberapa menit yang lalu Kedua orangtua Aleea dan Sean pamit pulang dahulu karna ada urusan yang harus segera dihadiri.
Sekarang tinggallah Aleea dan Sean di dalam ruangan itu.
Mereka hanya diam dalam pikiran masing-masing, tak lama setelah itu Ponsel Sean berdering.
Sean pamit segera mengangkat Ponselnya.
Beberapa menit kemudian Sean datang dengan wajah yang terbalut kecemasan.
“Aleea, maaf aku tidak bisa mengantarmu pulang”. Ucap Sean kepada Aleea yang berada didepannya.
Tanpa menunggu jawaban dari Aleea segera Pergi.
“Siapa yang menelfon Sean sampai dia terlihat khawatir seperti itu”. Batin Aleea.
Bersambung...
Maaf y… kalau tulisannya masih berantakan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Mila Nuur
semangat thor
2023-06-29
0