Melihat Karina memeluk erat dirinya, Andy berusaha melepaskan tangan Karina. Namun Karina tidak mau melepaskannya, Karina malah menyandarkan wajahnya ke punggung Andy.
“Mau kemana kamu anak nakal?” tanya Karina dengan suara lembutnya.
“Bukan urusan ibu. Cepat lepaskan tangan ibu dari tubuhku. Cepat!” desak Andy berusaha melepaskan pelukan Karina dari perutnya.
“Kalau kamu bersikeras seperti ini, maka saya akan berteriak kalau kamu sudah memberikan saya obat perangsang,” ancam Karina masih dalam pelukannya.
“Ternyata kau seorang guru yang mesum juga!” Andy melirik ke belakang, “Apa yang kau inginkan dariku?” tanya Andy ketus.
Karina melepaskan satu tangannya, menutup bibir Andy dengan satu jari, kemudian ia juga ikut melirik dengan posisi wajah masih sama, menyandar di punggung Andy.
“Pertama-tama, saya merasa kamu tidaklah sopan. Bisa tidak kata ‘kau’ di rubah menjadi ‘kamu’ atau ‘kak Karina cantik’?” sahut Karina diselingi candaan.
“GILA!” ketus Andy sembari mendorong pelan dahi Karina hingga kepalanya mundur kebelakang.
Seperti per, kepala Karina kembali ke posisi semula. Bukan Karina guru bk pantang menyerah namanya. Kalau hanya seorang Andy, anak nakal tidak bisa ia lulutkan.
“Kalau kamu tidak mau, besok saya akan membuat laporan palsu kepada pihak berwajib jika kamu sudah melecehkan saya,” ucap Karina kembali mengancam, ia pun kembali menolehkan wajahnya hingga nanar mata kebencian Andy bertemu dengan nanar mata penuh kesenangan ancaman dari Karina. “Gimana? Pilih masuk penjara atau pilih menuruti semua yang saya katakana?” tambah Karina.
“Haish! Kau memang guru yang licik. Baiklah, aku akan menurutinya. Pertama-tama apa yang ingin kau..eh! maksudnya kakak inginkan?” tanya Andy pasrah. Lebih memilih panggilan ‘kakak’ dari pada ‘ibu’ atau ‘kamu’.
“Sebelum saya menjawab. Panggilan sopan yang kamu pilih lumayan bagus. Tapi, jangan di bawa sampai ke lingkungan sekolah ya? Panggilan ini hanya kita yang tahu!” sahut Karina sedikit berbisik di daun telinga Andy sehingga membuat Andy sedikit merasakan merinding. “Nah, kali ini saya akan menjawab pertanyaan kamu. Pertama, kamu harus rajin masuk sekolah mulai besok!” lanjut Karina, namun harus terputus.
“Ogah, ah!” sela Andy.
Karina melepaskan pelukan tangannya, berkacak pinggang dengan wajah cemberutnya terlihat imut. Wajah cemberut tersebut ternyata malah membuat Andy merasakan ada gejolak aneh dari Karina, bangkit di dadanya.
‘A-apa ini? Kenapa wajah dugong ini mendadak begitu cantik seperti anak SMP,’ gumam Andy dalam hatinya. Tak lupa ejekan khusus untuk Karina.
“Andy Pratama!” panggil Karina membuyarkan lamunan Andy.
“Eh! Apa tadi maksud ibu…eh, maksud kakak?” tanya Andy berusaha kembali ke mode normal.
“Saya bilang gimana kalau kamu menuruti semua permintaan saya. Mulai besok harus masuk sekolah sampai kamu tamat. Satu lagi jangan lupa harus mendapatkan nilai bagus,” ucap Karina mengulang permintaannya kembali.
Sejenak Andy terdiam dalam pikirannya.
‘Ribet amat guru satu ini. Masalah tentang masuk atau lulus aja pakai janji segala. Emang dia siapa? Pingin ku tabrak aja rasanya,’ gerutu Andy dalam hati.
“Andy, gimana?” tanya Karina kembali sembari menggoyang tubuh Andy.
“Ah! Sibuk kali wanita satu ini! Iya, deh. Dari pada kedua telingaku sakit karena mendengar ocehanmu,” celetuk Andy terpaksa menyerah agar bisa terlepas dari pelukan Karina.
“Nah, gitu dong!”
“Sekarang cepat turun! Aku bosan melihat…”
“Melihat siapa?” tanya Karina semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Andy, tak lupa kedua alisnya menaik seolah ke kepoannya masih berlanjut.
“Ka..ka..k,” lanjut Andy seperti terpaksa.
“Gitu dong. Kamu harus sopan saat berbicara padaku, baik itu di luar atau pun di dalam lingkungan sekolah. Karena kamu telah berjanji, maka saya akan turun. Ingat! Kamu harus segera pulang ke rumah, jangan sampai Papa kamu kembali memarahi kamu!” ucap Karina mengingatkan.
Karina turun dari sepeda motor Andy, ia pun berjalan dengan girang menuju mobilnya karena berhasil telah berhasil meluluhkan hati Andy.
Sementara Andy lebih dulu melajukan sepeda motornya demi menghindari Karina. Namun, Andy harus memperlambat laju sepeda motor sportnya saat Andy tidak sengaja melirik ke belakang, melihat ada empat orang pria mengelilingi Karina, terlihat juga ada seorang pria mencolek dagu atau pipi Karina. Tarik ulur ingin membantu, akhirnya Andy memutuskan untuk menolong Karina. Andy memutar stang sepeda motor sportnya, melaju kencang, melawan arah demi bisa tepat waktu menolong Karina.
Brromm broom!!
Bug bug!
Sambil melajukan sepeda motor sportnya dengan kencang, salah satu kaki Andy juga ikut berperan. Andy melayangkan sebelah kakinya ke punggung kedua pria, kemudian Andy memutar laju sepeda motornya kembali mendekati mobil Karina.
“Perlu di bantu bang?” tanya Andy menghentikan sepeda motor sportnya di salah satu pria itu.
“Kurang ajar, berani sekali kau tunjang kedua kawanku itu. Sini, sini kau kalau berani?!” tantang salah satu pria memakai baju kaos pelangi.
“Jangan gitulah bang. Aku berniat baek loh untuk menolong abang demi melancarkan nafsu birahi abang-abang ini. Yakin abang-abang ini nggak mau aku tawari apartemenku untuk abang jadikan lapak mantab-mantab?” usul Andy sambil turun dari sepeda motor sportnya.
“Ngejek kita kayaknya dia weuy! Mari kita gaskan ajalah bocah tengik satu ini!” usul salah satu temannya.
Kedua pemuda tidak terluka tersebut mulai mendekati Andy, sedangkan kedua pemuda masih terduduk di atas trotoar jalan perlahan bangkit dan ingin ikut menghajar Andy.
“Cemen kali abang-abang ini, akh! Masa empat banding satu, nggak mantab! Satu lawan satu dulu lah bang!” ejek Andy sambil menggoyangkan kedua bahunya seolah siap ingin memberikan serangan.
Karina gelisah melihat Andy ingin berkelahi, ia pun mendekati Andy untuk melerainya. Namun, salah satu pria itu menahan pergelangan tangan Karina.
“Mau kemana adek cantik ini?” tanya pria itu tak lupa mencolek dagu Karina.
“Lepaskan saya!” pinta Karina memberontak.
Melihat Karina dilecehkan kembali, Andy mengernyitkan dahinya, ia pun melangkah, mendekati Karina dan menarik tangan Karina kasar agar terlepas dari genggaman tangan pria itu.
“Ikut campur aja kau dari tadi, ya?!” hardik pria itu.
“Nggak senang abang, main kita di sini sebagai sesama pria, ya! Bukan pria melambai-lambai!” tantang Andy kembali tanpa rasa takut.
“Muncung kau! Oke, siap-siap kau, ya!”
Keempat pria tersebut mulai berlari menuju ke Andy, memberikan beberapa serangan namun Andy mampu menghindarinya, membalas keempat pria tersebut dengan keahlian dan kekuatan miliknya.
Bag bug bam
Melihat perkelahian Andy dan keempat pria membuat Karina menjadi gugup, kedua bola matanya memandang sekeliling, mencari bahan apa bisa ia pakai untuk menghentikan pertikaian tersebut.
Tidak ada benda keras di sekitar untuk ia pukul, Karina memilih memberikan suara dari mobil pihak berwajib.
"Kabur, kabur kita weuuy! Sebelum kita di tangkap polisi!" ucap pria memakai baju pelangi.
Keempat pria itu pun berlari tunggang langgang. Sementara Karina mendekati Andy tergeletak di trotoar jalan.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
JIAHHHH, KURANG JAGO DUEL DI ANDY...
2024-02-27
0
~~N..M~~~
Karina. Memang ada aja ulahnya. Kalau jumpa sama andy seperti tom and Jerry
2023-06-02
2