sakit

Semua orang terlihat ketakutan ketika melihat putra mahkota sangat marah karena mereka menghina Ratu baru di kerajaan ini. Meski mereka sebenarnya sama sekali tidak ingin menarik kata-kata mereka tadi tentang kebusukan Maledine yang membuat ratu terdahulu meninggal dunia.

" Terus saja bela wanita itu.. Padahal ibunya sendiri mati di tangan wanita jahat itu.. " batin wanita yang paling vokal menghina Maledine.

" Kenapa diam saja? Kalian sama sekali tidak berniat untuk meminta maaf pada nya? " Dierez terlihat benar-benar marah. Maledine yang ada di dekatnya, dibuat heran dengan perilaku anak tirinya itu. Setahunya, Dierez termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang membencinya.

" Yang mulia.. Sudahlah, tidak perlu diperpanjang masalah ini.. " Maledine maju untuk mencegah putra mahkota semakin marah.

" Diam saja kau di sana.. Aku melakukan ini bukan karena membela mu, tapi karena membela martabat dan nama baik keluarga istana.. Meski aku sangat tidak menyukai diri mu dan posisi mu saat ini, tapi kau telah menjadi anggota keluarga kerajaan.. Jadi menghina mu sama dengan menghina Kaisar dan seluruh anggota keluarga kerajaan.. Jadi jangan terlalu besar kepala.. " Dierez menatap tajam Maledine.

Tentu saja setelah mendengar dengan jelas bagaimana Dierez menunjukan statusnya saat ini, Maledine langsung diam karena menyadari apa yang dimaksud kan oleh putra mahkota. Maledine sebenarnya tidak berharap banyak pada anak tirinya itu. Jelas pasti siapa saja membencinya karena statusnya yang sekarang, apalagi pria di sampingnya ini. Karena dengan dirinya yang naik tahta, otomatis pria ini ke depannya akan memiliki banyak sekali kesempatan untuk bersama.

" Yang mulia... Yang mulia... " ajudan Dieres berlarian memanggil tuannya.

" Ada apa? Kau dikejar oleh hantu kah, sampai seperti itu? " ledek Dierez yang memang suka sekali menggoda ajudannya yang kikuk itu.

" Bukan yang mulia.. Itu... Itu... " ajudan Dierez terbata.

" Itu... Itu... Itu apa? Bicara yang jelas atau aku akan mengirim mu kembali ke perbatasan.. " ancam Dierez.

" Semua hewan yang ada di kandang... Ehm... semuanya.... mati.... yang mulia.. " ajudan Dierez menyampaikan berita yang dia dengar dari kepala desa.

" Apaaa??? " serempak Dierez dan Maledine.

Keduanya langsung menuju ke kandang, tempat dimana hewan ternak di kabarnya mati semua. Dierez melihat ke belakang, rasanya ada yang dirasakan kurang, tapi entah apa..

" Sialan... Apa kalian sama sekali tidak berniat melihat kondisi di sana? " sentak Dierez ketika melihat orang-orang desa sama sekali tidak beranjak dari tempatnya tadi.

" Kami serahkan tugas ini padanya.. Bukankah dia diutus oleh yang mulia kaisar kemari untuk membuktikan kemampuannya.. Jadi biarkan kami melihat sehebat apa wanita itu.. " Dierez menghela nafas.

" Terserah kalian saja.. " setelah mengatakan hal itu, Dierez langsung menuju ke kandang yang tadi sudah dia lihat.

Maledine dan Dierez sama-sama menatap tidak percaya saat ini. Tadi sebelum mereka meninggalkan kandang ternak ini, masih ada beberapa hewan yang masih hidup. Namun kini, semua hewan tergeletak mati di lantai kandang. Maledine pun maju ke wadah tempat pangan dan air minum hewan ternak. Seperti dugaannya tadi, ternyata memang hewan ternak ini diberikan minum dari sungai yang dia lihat tadi.

" Yang mulia.. Ada yang ingin saya bicarakan.. " ucap Maledine sopan.

" Ada apa? " Dierez terlihat malas meladeni wanita yang beberapa waktu yang laku resmi menjadi ibu tirinya itu.

" Ini tentang air minum yang diberikan pengurus ternak pada hewan ternak di tempat ini.. Mereka menggunakan air sungai yang ada di tempat tadi. Dan melihat kondisi sungai itu, sangat jelas jika air itu memiliki kualitas yang buruk. " ucap Maledine melapor.

" Hm.. " Dierez berdehem, kemudian pergi dari sana meninggalkan Maledine yang masih terus melihat-lihat hewan ternak yang sudah mati. Maledine ingin melihat, apakah mungkin ada penyebab lain yang mungkin saja terjadi selain karena air minum ternak yang kualitasnya buruk itu.

Di desa ini, tidak hanya terdapat satu kandang hewan ternak saja, tapi ada beberapa yang letaknya juga tidak berjauhan dari tempat dimana sekarang ini Maledine berada. Meski begitu dengan tenang Maledine tetap berjalan menuju ke setiap kandang ternak tanpa mempedulikan tatapan penduduk desa yang terlihat ingin sekali memakannya.

Hasil sama yang dia lihat di kandang lainnya selain yang pertama tadi. Semua hewan meninggal dengan sumber air yang sama dengan kandang pertama tadi. Jika begini jelas pasti penyebabnya kemungkinan besar hewan ternak mati karena air yang mereka minum sudah terkontaminasi.

“ Katakan pada putra mahkota untuk menyelidiki di sekitar sini apakah ada tempat yang bisa mnjadi penyebab air di desa ini menjadi kotor..!” titah Maledine pada salah satu pengawalnya.

“ Baik yang mulia..”

Sepeninggal pengawal yang diperintahkan untuk menemui Dierez, Maledine kembali melanjutkan penyelidikannya tentang kematian hewan ternak dengan pergi ke tempat dimana pangan untuk hewan ternak dibuat. Ketika sampai di tempat pembuatan pangan yang ternyata dijaga oleh beberapa penduduk desa ini, Maledine ingin mengurungkan niatnya karena wajah-wajah penduduk yang menjaga tempat pembuatan pangan ini terlihat sangat menyeramkan. Apalagi Maledine hanya bersama dengan pelayan saja tanpa adanya pengawal.

“ Kita temui putra mahkota sekarang.” Ucap Maledine langsung melangkah menjauh meninggalkan tempat pembuatan pangan.

Dierez sendiri telah mendapatkan laporan dari pengawal Maledine mengenai masalah air yang dijadikan untuk air minum ternak. Dierez dengan sigap langsung memerintahkan beberapa anggota pasukannya untuk mencari di sekitar aliran sungai ini yang mana bila ada pabrik atau masyarakat yang mencemari air sungai ini.

“ Tidak aku sangka ternyata dia jeli juga.. Tapi bukankah wajar, seseorang dari kalangan bawah bisa melakukan ini semua. Toh dia memang sudah terbiasa menghadapi semua ini. Sebagai apresiasi karena perannya dalam masalah ini, mari kita nilai dia tujuh..” gumam Dierez tersenyum mengejek.

Langit telah berubah menjadi gelap, sudah saatnya bagi anggota yang datang dari istana untuk beristirahat, begitu juga dengan Maledine dan Dierez. Ketika mereka hendak beristirahat, penduduk yang sebelumnya memberikan tumpangan tinggal untuk mereka pun menlak memberikan tempat karena adanya Maledine diantara mereka semua.

Tidak ingin memperburuk situasi, akhinya Maledine pun mengalah dengan memilih untuk bermalam di sebuah gubuk tua yang dia lihat saat berkeliling kandang ternak tadi. Namun sungguh tidak terduga, karena setelah menempati gubuk tua itu, Maledine jadi jatuh sakit. Badannya sangat panas, wajahnya pucat dan dia terus saja mengigau sejak tadi. Pelayan pribadi Maledine pun dibuat panik dengan sakitnya junjungan mereka. Salah seorang dari mereka berinisiatif untuk memberitahu putra mahkota tentang kondisi ratu sata ini.

“ Dia sakit?” tanya Dierez tidak percaya. Perasaan sejak tadi pagi Maledine terlihat baik-baik saja.

“ benar yang mulia.. Tolong anda untuk berkenan melihat kondisi yang mulia Ratu..” pinta pelayan pribadi Alaglosa memelas.

“ Panggilkan saja tabib, kenapa harus aku yang kesana..” Dierez enggan karena dia harus memerankan pria jahat agar menutupi ketertarikannya pada Maledine.

“ Tabib menolak untuk memeriksa yang mulia dikarenakan isu yang disebarkan oleh beberapa warga desa ini. Tabib mengatakan jika apa yang dialami oleh yang mulia sekarang ini adalah karma nya pada ratu terdahulu..” terang pelayan pribadi Maledine.

Dierez nampak terdiam karena terus memikirkan tentang sakitnya Maledine saat ini.Dia pun juga berpikir tentang reaksi penduduk terhadap kehadiran Maledine di desa ini. Semuanya diluar ekspetasi Dierez, dia tidak menyangka sejauh ini rakyat membenci Maledine.

Meski begitu, Dierez belum juga kunjung meninggalkan tempat duduknya, bahkan setelah pelayan Maledine pamit untuk kembali ke gubuk tua tempat dimana Maledine berada. Apakah yang harus dia lakukan? Perlukah dia merawat Maledine. Bukankah jika Maledine sakit itu akan sangat baik untuknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!