Membeli Benih Mantan Kekasih
Hai, terima kasih buat siapapun yang sudah mampir ke karya saya yang berjudul 'Membeli Benih Manta Kekasih' semoga dengan membaca novel ini bisa menghibur.
Mungkin karya ini rada sedikit ekstrim, karena alur yang bertentangan dengan moral, dan juga ajaran agama apapun itu. Namun, terlepas dari itu novel ini memang diperuntukkan mengikuti Event yang diadakan di platform ini. Jadi bisa dibilang Author hanya mengikuti alur yang sudah ditentukan dari pihak platform. Semoga novel ini memberikan pelajaran, cintailah makhluk Tuhan sewajarnya, sehingga tidak harus melakukan apapun untuk melakukan hal-hal yang dilarang.
Selamat membaca....
...****************...
Di balik jendela seorang wanita berparas cantik, dan berpenampilan anggun, tengah melamun. Ia masih terpikirkan ucapan kedua mertuanya siang tadi. Di mana kedua mertua, kembali menanyakan kehamilan. Sebenarnya ini bukan pertanyaan pertama yang ditujukan pada sang menantunya. Namun wanita berparas cantik itu biasanya menanggapi dengan santai. Ia terus beranggapan bahwa dirinya yang belum hamil karena ia dan suami belum dikasih kepercayaan oleh Tuhan. Namun, entah mengapa Kimi masih saja kepikiran dengan dirinya yang tidak kunjung hamil sedangkan pernikahanya dengan sang suami sudah berjalan lima tahun.
Namun, wanita yang biasa dipanggil Kimi pun mulai memikirkan usulan sang mertua yang meminta agar ia dan sang suami melakukan check kesuburan. Agar tahu dengan apa yang terjadi.
“Apa aku dan Mas Xyan memeriksakan diri ke dokter spesialis SPOG (Spesialis Obstetrisian dan Ginekologi) yah, setidaknya kami tahu apakah kondisi kami subur atau salah satu di antara kita ada yang bermasalah,” batin Kimi. Wanita cantik itu tahu kalau kedua mertuanya sudah sangat ingin menimang cucu, hal itu karena Xyan adalah anak satu-satunya sedangkan keluarganya adalah keluarga kaya raya yang butuh keturunan untuk melanjutkan bisnisnya.
Dengan langkah kaki yang berat, Kimi langsung mengayunkan kakinya ke ruangan kerja sang suami. Ia akan mencoba berbicara dengan Xyan masalah memeriksakan kesuburan pada dokter.
Meskipun dalam batin Kimi, ia merasakan cemas, dan takut kalau-kalau dia yang bermasalah kesuburannya. Dan mungkin saja nanti Xyan akan meninggalkannya dan mencari pengganti wanita lain. Namun, wanita itu tidak ingin egois dan juga kasihan pada kedua orang mertuanya yang sudah sampat menginginkan cucu hadir meramaikan rumah besar mereka.
“Masuk saja Sayang,” ucap Xyan dari dalam ruangannya, laki-laki itu sudah tahu kalau yang mengetuk pintu adalah sang istri.
“Mas lagi sibuk yah? Kalau Kimi ingin ngobrol sesuatu apa akan mengganggu waktu kerja Mas?” tanya Kimi dengan suara yang lembut, dan duduk di hadapan sang suami. Wanita itu memang selain cantik kepribadiannya sangat baik, itu sebabnya kedua mertuanya dan sang suami sangat menyayangi Kimi. Meskipun wanita cantik itu tidak memiliki orang tua, tetapi dia tidak kekurangan kasih sayang, itu semua karena sang mertua dan suami yang sangat baik.
“Memang kapan kamu ganggu pekerjaan Mas?” tanya Xyan dengan menutup laptopnya, dan kini laki-laki itu pun terfokus pada sang istri. Meskipun tanpa polesan make up tetapi kecantikannya tidak pernah bosan dipandang mata. “Katakan mau ngomong apa? Kenapa Mas lihat dari wajah kamu sepertinya sangat tegang,” imbuh Xyan dengan memberikan seulas senyum, agar sang istri tidak tegang lagi.
“Jujur, Kimi masih terpikirkan omongan Papi dan Mami kemarin. Apa yang dikatakan mereka ada benarnya. Kita sudah menikah lebih dari lima tahu, tetapi kita belum punya momongan, apa tidak lebih baik kita memeriksakan kesuburan pada dokter. Lalu kita melakukan program hamil. Mungkin saja dengan kita yang berusaha dengan bantuan dokter. Kita akan dikaruniai buah hati. Rasanya sepi juga rumah tanpa adanya tangisan dari anak kecil. Selama ini kita terlalu nyaman dengan hubungan kita yang hanya berdua, sudah cukup masa pacaran kita, dan sepertinya ini saat yang tepat untuk menjalani program kehamilan,” ucap Kimi dengan suara yang lirih, dan pandangan mata menunduk ke bawah serta jemari tangan yang sejak tadi saling bertaut untuk mengurai kecemasannya.
“Yah, Mas setuju dengan apa yang kamu katakan, besok kita akan berkunjung ke dokter untuk memeriksakan kesuburan kita. Benar yang dikatakan oleh kamu, selain kita yang merasakan kesepian, Papi dan Mami juga pasti sudah sangat ingin menggendong cucu,” balas Xyan, dengan tatapan yang terus menatap sang istri. Pernikahan mereka memang sudah memasuki usia lima tahun, tetapi Xyan seolah setiap hari dibuat makin cinta pada sang istri yang sopan dan selalu mengertikan dirinya dan juga orang tuanya.
“Syukurlah, Kimi akan hubungi dokter Rina, dan Mas bisa lanjutkan pekerjaan Mas,” ucap Kimi, dengan tubuh beranjak dari duduknya dan bersiap akan kembali ke kamarnya untuk membuat janji dengan dokter Rina, dokter kepercayaannya sekaligus dokter spesialis kandungan.
“Mas akan segera menyusul kamu, karena sebenarnya pekerjaan Mas juga tidak terlalu banyak.”
“Kimi tunggu di kamar.” Kimi pun langsung membalas dengan senyum manisnya dan memberikan kode cinta untuk sang suami.
Sesampainya di kamar Kimi langsung meraih benda pipi yang ia simpan di atas nakas, nomor dokter Rina menjadi tujuan pertama yang ia cari. Dengan tangan bergetar Kimi menekan nomor dokter yang selama ini menjadi dokter kepercayaan sekaligus teman curhat.
Yah, selama ini Kimi pun bukan tidak pernah berkonsultasi pada dokter spesialis kandungan, bahkan mungkin Kimi hampir setia bulan Kimi akan konsultasi bertanya tips dan cara agar ia segera hamil, tetapi yang ia lakukan hanya meminta tips cara segera hamil, tanpa memeriksakan diri baik Kimi maupun suaminya. Mereka selama ini yakin kalau di antara mereka semuanya subur dan masalah anak hanya menunggu rezeki dari Tuhan.
[Hallo Kim, ada apa nih, kok tumben kamu telepon malam-malam,] sapa dokter Rina dengan nada bicara yang sopan, begitu mengangkat telepon dari Kimi.
[Gini Dok, besok saya dan Mas Xyan akan memeriksakan kesuburan apa kira-kira dokter Rina bisa?] tanya Kimi begitu sang dokter mengangkat sambungan teleponnya.
[Oh, bisa kamu dan Xyan datanglah seperti biasanya, aku akan siapkan semuanya,] balas dokter Rina lagi. Sebenarnya tanpa Kimi memberitahukan dulu kalau dia akan datang, dokter Rina juga pasti akan memberikan waktu spesial pada Kimi, apalagi Kimi dan Xyan adalah pasien khususnya.
[Tapi, untuk hasilnya nanti seperti biasa yah Dok.] Kimi melakukannya untuk berjaga-jaga ia tidak ingin nanti apabila ada yang bermasalah malah menjadi konsumsi publik, belum menjadi orang yang bermasalah kesehatannya pasti tidak nyaman oleh sebab itu Kimi ingin dokter Rina, sebelum memutus akan memberi amplop pada Xyan dan Kimi sendiri, sebagai bukti yang menguatkan, wanita itu diam-diam meminta agar dokter Rina, mengabarkan lebih dulu hasil dari pemeriksaan mereka nantinya.
[Kamu tenang saja Kimi, bukanya kita sudah saling terbuka. Masalah seperti itu bisa diatur,” jawab dokter Rina, yang langsung paham dengan apa yang Kimi katakan. Padahal wanita itu tidak menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi.
******
Jeritan alarm dari ponsel, berhasil membangunkan Kimi dari mimpi indahnya, wanita itu langsung menyibakkan selimut tebal yang menutupi tubuh polosnya. Dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna wanita cantik itu langsung mengayunkan kakinya menuju kamar mandi, hari ini ia dan sang suami akan melakukan serangkaian pemeriksaan, ia sebelumnya sudah janji dengan dokter Rina untuk melakukan cek kesuburan. Oleh sebab itu ia bangun lebih awal.
Biasanya Kimi akan bangun di jam tujuh itu pun sudah cukup pagi, berhubung semua kerajaan sudah dikerjakan oleh asisten rumah tangga sehingga dia hanya melayani suaminya yang akan berangkat kerja. Kehidupan yang banyak diimpikan oleh bayak wanita.
Pukul sembilan Kimi dan Xyan sudah bersiap menuju ke rumah sakit. “Mas, Kimi kok deg-degan yah takut hasilnya jelek. Bagaimana kalau nanti ternyata Kimi bermasalah,” tanya Kimi pada sang suami. Pikiran buruk ini yang sejak semalam mengganggu tidurnya.
“Sayang, Mas akan selalu cinta sama kamu apa pun nanti hasilnya.” Xyan memberikan jawaban yang berhasil membuat Kimi jadi jauh lebih tenang. Yah sebenarnya wanita itu tahu kalau Xyan tidak mungkin meninggalkan dia demi wanita lain, karena Kimi sudah sangat tahu betul kalau suaminya sangat cinta pada dirinya seorang.
Kembali Kimi merasakan tegang yang teramat ketika sudah sampai di depan ruangan pemeriksaan dokter Rina. Padahal dari semalam, dan pagi tadi Kimi sudah sangat yakin kalau dia akan siap apa pun hasilnya nanti, tetapi alam bawah sadarnya terus menujukan kecemasan.
“Kamu tenang saja, semuanya pasti baik-baik saja.” Xyan merangkul sang istri yang tampak pucat wajahnya, dan benar saja Kimi setelah mendapatkan pelukan dari sang suami perasaanya jauh lebih tenang.
Satu demi satu serangkaian pemeriksaan pun Kimi dan Xyan jalani, hingga dua jam pasangan suami istri itu melakukan kontrol untuk memastikan bahwa mereka baik-baik saja dan normal, tidak ada yang cacat dalam reproduksinya.
“Kira-kira hasilnya kapan Dok?” tanya Xyan yang mewakilkan pertanyaan Kimi juga.
“Besok, hasilnya sudah ke luar, dan nanti kalau hasilnya sudah keluar kami akan hubungi Kimi untuk mengambil hasilnya, karena ini adalah rahasia dan penting makan besok usahakan Kimi yang ambil yah,” balas dokter Rina dengan memberikan pandangan penuh arti pada Kimi.
“Baik Dok, besok begitu Anda hubungi saya maka saya akan segera datang ke rumah sakit. Malah kalau bisa hasilnya keluar malam ini jangan tunggu besok sudah tidak sabar,” ucap Kimi, yang langsung di sambut gelak tawa.
“Sabar Sayang, kamu itu kalau apa-apa tidak sebaran,” sela Xyan sembari mengusap punggung tangan sang istri yang tampak dingin itu.
“Baiklah Dok, kalau gitu kami pulang dulu yah. Pokoknya kalau hasilnya sudah keluar langsung koling-koling yah Dok,” ucap Kimi sekali lagi dan dibalas anggukan kuat oleh dokter Rina.
“Siap Kimi, pokoknya begitu semuanya keluar, langsung diinfokan.”
Setelah semuanya selesai Kimi dan sang suami pun kembali pulang, dan menunggu hari esok dengan harap-harap cemas.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Thallashopillaa⃝❉Ꮺ﹏
salah satu hal yang selalu jadi tuntutan keluarga, yaitu anak😥
2023-06-06
2