Part 2 : Sedikit Cemburu

Beberapa tahun kemudian

Melalui ketekunannya, Adnan berhasil lulus dari bangku kuliah. Setelah itu pun, pak Aji meminta Adnan untuk menjadi manager umum dan beliau berjanji akan menaikkan gaji.

Kesempatan emas tentunya, Adnan langsung mengiyakan tawaran dari pak Aji. Adnan merupakan pemilik karakter yang mudah akrab, sehingga sedikit banyak Adnan sudah mengetahui sistem bekerja disini karena ia sering bergabung dengan para pekerja lainnya.

Jabatannya memang manager, tapi, Adnan tetap merangkap sebagai supir yang mengantar jemput anak-anak bos karena putri bungsu pak Aji sangat manja kepadanya dan tidak mau di antar jemput orang lain.

Jika mau di jemput oleh orang lain pun itu karena Adnan tengah sibuk dan harus menggunakan rayuan yang sangat panjang. Terkadang Adnan juga terpaksa akan mengabari pak Aji dan beliau atau istrinya yang melakukan antar jemput sendiri. Jika sama-sama sibuk, karyawan lain yang diminta untuk menjemput anak-anaknya, karena mereka tidak memperkerjakan supir untuk keluarga.

##

Kantor

Suasana ramai seperti biasanya, bekerja diselingi dengan suara candaan. Apalagi ketika pemilik perusahaan tidak ada di kantor.

"Bakal ada anak baru nih!" seru salah 1 karyawati di ruangan tersebut.

"Dari mana?" tanya yang lain antusias.

Yang lain pun ikut saling bertanya karena penasaran.

"Sama kayak Adnan tuh asalnya kata si Bos." jawab Ayu melirik pada Adnan sekilas.

"Wiihh, siapa Mbak namanya?" tanya Adnan yang ikut antusias dan ia belum mendengar informasi apapun mengenai karyawan baru.

"Ada 5 orang sih ini yang mau datang, tapi, kayaknya yang 1 cuma ngantar soalnya sering kesini dan 4 orang karyawan baru." jawab Ayu menjelaskan.

"Sebutin semua nama-namanya, Mbaaakk." protes Adnan gregetan.

"Sabar kali Bosss!" jawab Ayu kesal.

Sudah hal biasa bagi mereka untuk adu mulut setiap hari, bagaikan kucing dan tikus yang sulit untuk akur.

"Rahman, Rian Saputra, Amelinda, Rehan Faizal, sama Haningtyas." sebut Ayu.

"Kenal nggak?" tanya Ayu menatap Adnan yang masih nampak berfikir.

"Pak Rahman, Linda, sama Reee-han kayaknya kenal deh, kalau siapa tadi? Rian sama Haningtyas ya? nggak kenal deh, mungkin beda daerah.'' jawab Adnan.

''Yaahhh, mana ku tau juga.'' jawab Ayu mengangkat kedua bahunya.

''Kok pada repot, kalau orang-orang itu sudah pada sampai sini 'kan bisa kenalan satu-satu! di kekepin dah itu semuanya biar paham.'' sahut salah satu karyawan di ruangan itu yang sedari tadi terdiam karena dipusingkan oleh komputernya yang tiba-tiba mati disaat sedang fokus mengetik data, dan belum sempat menekan control S.

Adnan dan Ayu pun langsung berhenti bersitegang, termasuk yang lain pun ikut terdiam dan saling melempar kode untuk bubar barisan.

Mereka kembali mengerjakan tugas yang belum selesai, mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda karena kebanyakan becanda.

Zrrtt zrrtt

Adnan langsung menatap layar hpnya yang berdering, tertera nama "MY BIG BOSS" tengah menghubunginya. Sudah pasti ada perintah atau informasi.

"Iya hallo, Pak." jawab Adnan.

"Iya, Nan, Besok siang ke Bandara jemput ada karyawan baru." suruh pak Aji.

"Siap Pak, siap." jawab Adnan.

Pak Aji langsung menutup sambungan teleponnya setelah mendapat jawaban dari Adnan.

Besok adalah hari Minggu, maka dari itu Adnan tidak ragu untuk mengiyakan perintah dari pak Aji karena bebas antar jemput anak-anaknya.

...

"Om Adnaaann!!" panggil si cantik Agatha, putri bungsu dari pak Aji.

"Iya, sayang." jawab Adnan langsung menggendong tubuh mungil Tata, sapaan Agatha.

Malam Minggu, Adnan mendapat tugas mengantar si bungsu ke playground, karena kedua orang tuanya sedang berada di luar kota untuk perjalanan dinas pak Aji, sementara istrinya senantiasa mendampingi sang suami.

Tata bermain dengan di dampingi mbak Sela, baby sitter dari Tata. Setelah melirik jam di pergelangan tangannya, Adnan beralasan tidak betah dengan suasana dan pura-pura bersin terus karena Tata tidak mau di tinggal, padahal Adnan ingin menelepon putrinya, hal rutin yang ia lakukan setiap malam. Akhirnya Tata percaya karena melihat permainan yang banyak membuat dia tidak fokus kepada Adnan lagi.

Adnan berjalan ke arah parkiran mobil sambil melakukan panggilan telepon. Deringan pertama, kedua tidak mendapat jawaban, Adnan terus mencoba menghubungi, dan akhirnya deringan ketiga tidak lama muncul menitan di layar hpnya.

"Assalamu'alaikum....." ucap Adnan.

Terdengar ibu dari anaknya itu menyuruh Rani untuk berbicara karena terdengar seperti suara lari dan memaksa, mungkin putrinya sedang asik bermain jadi tidak ingin di ganggu.

"Neng, Neng...." panggil Adnan pada mantan istrinya.

Adnan sudah mencoba membuka lembaran baru, ia sudah siap bangkit, mungkin sudah takdirnya dan mantan istri harus seperti ini. Adnan merasa keadaan ini lebih baik karena setidaknya sudah tidak pernah terjadi percekcokan lagi. Mereka pun sudah mulai menurunkan ego demi menjaga mental anaknya.

"Iya." jawab Tania, mantan istri Adnan

"Rani lagi mainan ya?" tanya Adnan.

"Iya, dia lagi mainan sama kakaknya (anak dari kakaknya Tania)." jawab Tania.

"Oh, Iqbal disitu? dari kapan, Neng?" tanya Adnan lagi.

"Dari kemarin, iya kemarin." jawabnya terdengar gagap, tapi, Adnan mencoba santai.

"Ini, Rani-nya lagi nggak mau ngomong." ucapnya.

"Oh, ya sudah nggak papa kalau gitu, gimana sehari ini? Rani ngapain aja?" tanya Adnan lagi.

"Ya, seperti biasa, nggak ada masalah kok, aman. Oh ya, uangnya sudah tak ambil kemarin, terima kasih." jawabnya.

"Alhamdulillah, semoga menjadi berkah untuk kamu dan Rani ya." balas Adnan.

"Iya." jawab Tania yang suaranya terdengar jauh.

Terdengar suara wanita itu menjawab ucapan salam, ntah siapa yang datang. Adnan mencoba mempertajam pendengaran supaya bisa mendengar dengan seksama sambungan telepon tersebut.

Kalau tidak salah, Adnan mendengar, "Bentar Mas, ayahnya Rani masih telepon."

Suara itu terdengar sedikit berbisik atau ponselnya yang sengaja dijauhkan. Kalau saudara yang datang, biasanya tidak pernah seperti itu.

Sakit?? iya sedikit cemburu,hehehehe

Tapi, Adnan harus menyadari dan mengerti semuanya. Tak ada hak campur tangannya untuk kelanjutan hidup wanita itu, kecuali tentang tumbuh kembang anak mereka.

Terkadang Adnan juga ingin memiliki sosok pendamping, tapi, selama ini belum ada yang benar-benar membuat hatinya memantapkan hati pada seseorang.

"Neng, ya sudah kalau Rani masih main, kalau dia mau telpon, langsung telpon aja ya." ucap Adnan.

"Oh, iya iya, nanti di sampaikan." jawab Tania.

"Salam juga buat Bapak sama Ibu." balas Adnan.

"Iya."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Adnan langsung memutuskan sambungan teleponnya lebih dulu dan kembali masuk ke tempat Tata sedang bermain.

Tata masih asik bermain di istana balon, Adnan tersenyum melihat pemandangan itu dari kejauhan. Saat bersama Tata, Adnan selalu merasa jiwa anaknya ada di Tata, setidaknya hari-harinya bersama Tata bisa mengobati rasa rindu kepada putrinya, Maharani.

Episodes
1 Part 1 : Sepenggal Cerita di Masalalu
2 Part 2 : Sedikit Cemburu
3 Part 3 : Pernah Muda
4 Part 4 : Pertemuan Pertama
5 Part 5 : Demit Sialan
6 Part 6 : Saya Jinak Kok
7 Part 7 : Om-om
8 Part 8 : Ponakan Kunti Lagi Halu
9 Part 9 : Mari Kita Lihat Peluang
10 Part 10 : Bukan Jaman Penjajahan
11 Part 11 : Bayangan Yang Terlalu Jauh
12 Part 12 : Siap Tanggungjawab Lahir dan Bathin
13 Part 13 : Calon Orang Sukses
14 Part 14 : Apa Belum Pengin Nikah?
15 Part 15 : Sepertinya Saya Menyukai Tyas
16 Part 16 : Kalah Sama Bocil
17 Part 17 : Bayangkan Ini Anak Kita
18 Part 18 : Sangat Berjasa
19 Part 19 : Dasar Pecarang
20 Part 20 : Kelihatan Orang Lagi Jatuh Cinta
21 Part 21 : Spesial Dari Calon Istri
22 Part 22 : Belum Melangkah Jauh
23 Part 23 : Seseorang Yang Menunggu Kehadiranmu
24 Part 24 : Cukup Tau Aja
25 Part 25 : Semenjak Pacaran Sama Adnan
26 Part 26 : Calon Bidadari Surgaku
27 Part 27 : Reflek
28 Part 28 : Pengin Jauh Dari Daerah Itu
29 Part 29 : Keringat Dingin
30 Part 30 : Kelewat Gaul
31 Part 31 : Tiba-tiba Kamu Datang
32 Part 32 : Happy Birthday
33 Part 33 : Semoga Berjodoh
34 Part 34 : Kamu Itu Beda
35 Part 35 : Manisnya Kelewatan
36 Part 36 : Siap Mendengarkan dan Memahami
37 Part 37 : Sesi Cerita Adnan
38 Part 38 : Sesi Cerita Adnan Part 2
39 Part 39 : Nggak Perlu Khawatir
40 Part 40 : Nasi Padang
41 Part 41 : Calon Mertua?
42 Part 42 : Tandanya Beneran Sayang
43 Part 43 : Kedatangan Calon Mertua
44 Part 44 : Sudah Gadis Ya Kamu
45 Part 45 : Sudah Mau Nikah Lagi
46 Part 46 : Masih Gini-gini Aja
47 Part 47 : Ibu Nggak Setuju
48 Part 48 : Harus Mundur Dari Adnan
49 Part 49 : Pengingat atau Ujian?
50 INFO KUIS-KUISAN CIMAI
51 Part 51 : Jangan Sampai Terkecoh
52 Part 52 : Playboy Cap Cicak
53 Part 53 : Benar-benar Kompak
54 Part 54 : Sweet Banget
55 Part 55 : Mimpi
56 Part 56 : Kamu Ragu Sama Mas?
57 Part 57 : Berbenah dan Introspeksi Diri
58 Part 58 : Terlihat Menjaga Jarak
59 Part 59 : Mumpung?
60 Part 60 : Dia Sangat Mendukung
61 Part 61 : Siap Dengan Segala Keputusanmu
62 Part 62 : Sangat Amat Menyakiti Tyas
63 Part 63 : Mimpinya Bikin Galau
64 Part 64 : Nggak Usah Sok Baik!
65 Part 65 : Tidak Bisa Melanjutkan
66 Part 66 : Kenapa Kita Harus Berakhir
67 Part 67 : Kita Tanpa Ikatan
68 Part 68 : Masih Sangat Mencintai Kamu
69 Part 69 : Nunggu Apa Sih?
70 Part 70 : Mohon Maaf Lahir dan Bathin
71 Part 71 : GE-GA-NA Gelisah Galau Merana
72 Part 72 : Aku Masih Belum Percaya
73 Part 73 : Jangan Pernah Dekati Tyas Lagi!
74 Part 74 : Cicak Nggak Sopan
75 Part 75 : TERIMA KASIH
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Part 1 : Sepenggal Cerita di Masalalu
2
Part 2 : Sedikit Cemburu
3
Part 3 : Pernah Muda
4
Part 4 : Pertemuan Pertama
5
Part 5 : Demit Sialan
6
Part 6 : Saya Jinak Kok
7
Part 7 : Om-om
8
Part 8 : Ponakan Kunti Lagi Halu
9
Part 9 : Mari Kita Lihat Peluang
10
Part 10 : Bukan Jaman Penjajahan
11
Part 11 : Bayangan Yang Terlalu Jauh
12
Part 12 : Siap Tanggungjawab Lahir dan Bathin
13
Part 13 : Calon Orang Sukses
14
Part 14 : Apa Belum Pengin Nikah?
15
Part 15 : Sepertinya Saya Menyukai Tyas
16
Part 16 : Kalah Sama Bocil
17
Part 17 : Bayangkan Ini Anak Kita
18
Part 18 : Sangat Berjasa
19
Part 19 : Dasar Pecarang
20
Part 20 : Kelihatan Orang Lagi Jatuh Cinta
21
Part 21 : Spesial Dari Calon Istri
22
Part 22 : Belum Melangkah Jauh
23
Part 23 : Seseorang Yang Menunggu Kehadiranmu
24
Part 24 : Cukup Tau Aja
25
Part 25 : Semenjak Pacaran Sama Adnan
26
Part 26 : Calon Bidadari Surgaku
27
Part 27 : Reflek
28
Part 28 : Pengin Jauh Dari Daerah Itu
29
Part 29 : Keringat Dingin
30
Part 30 : Kelewat Gaul
31
Part 31 : Tiba-tiba Kamu Datang
32
Part 32 : Happy Birthday
33
Part 33 : Semoga Berjodoh
34
Part 34 : Kamu Itu Beda
35
Part 35 : Manisnya Kelewatan
36
Part 36 : Siap Mendengarkan dan Memahami
37
Part 37 : Sesi Cerita Adnan
38
Part 38 : Sesi Cerita Adnan Part 2
39
Part 39 : Nggak Perlu Khawatir
40
Part 40 : Nasi Padang
41
Part 41 : Calon Mertua?
42
Part 42 : Tandanya Beneran Sayang
43
Part 43 : Kedatangan Calon Mertua
44
Part 44 : Sudah Gadis Ya Kamu
45
Part 45 : Sudah Mau Nikah Lagi
46
Part 46 : Masih Gini-gini Aja
47
Part 47 : Ibu Nggak Setuju
48
Part 48 : Harus Mundur Dari Adnan
49
Part 49 : Pengingat atau Ujian?
50
INFO KUIS-KUISAN CIMAI
51
Part 51 : Jangan Sampai Terkecoh
52
Part 52 : Playboy Cap Cicak
53
Part 53 : Benar-benar Kompak
54
Part 54 : Sweet Banget
55
Part 55 : Mimpi
56
Part 56 : Kamu Ragu Sama Mas?
57
Part 57 : Berbenah dan Introspeksi Diri
58
Part 58 : Terlihat Menjaga Jarak
59
Part 59 : Mumpung?
60
Part 60 : Dia Sangat Mendukung
61
Part 61 : Siap Dengan Segala Keputusanmu
62
Part 62 : Sangat Amat Menyakiti Tyas
63
Part 63 : Mimpinya Bikin Galau
64
Part 64 : Nggak Usah Sok Baik!
65
Part 65 : Tidak Bisa Melanjutkan
66
Part 66 : Kenapa Kita Harus Berakhir
67
Part 67 : Kita Tanpa Ikatan
68
Part 68 : Masih Sangat Mencintai Kamu
69
Part 69 : Nunggu Apa Sih?
70
Part 70 : Mohon Maaf Lahir dan Bathin
71
Part 71 : GE-GA-NA Gelisah Galau Merana
72
Part 72 : Aku Masih Belum Percaya
73
Part 73 : Jangan Pernah Dekati Tyas Lagi!
74
Part 74 : Cicak Nggak Sopan
75
Part 75 : TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!