Anggi mulai membuka pintu perasaannya semakin tidak enak apalagi membawa makanan untuk mereka berdua.
Akhirnya dengan keberanian itu Anggi masuk kebetulan pintu tidak kena kunci.
Suara aneh mulai terdengar di sana membuat telinganya sakit tapi hanya dengan membuktikan pikirannya tidak negatif.
Anggi tidak sengaja menjatuhkan nampan ketika melihat perbuatan Agus dan wanita lain.
''Mas?!" teriaknya begitu kuat.
Agus dan wanita itu terkejut mendengar suara Anggi secara tiba-tiba mereka berdua langsung pisah.
''Sayang, apa yang kau lakukan disini?" tanya Agus masih belum sadar apa yang dilakukannya.
Anggi mundur tidak menjawab pertanyaan Agus perasaannya hancur melihat suaminya bersama dengan wanita lain.
''Keterlaluan kau Mas,'' teriaknya.
Agus seketika langsung sadar kalau dirinya berada di kamar yang bukan milik ya bersama dengan Anggi.
''Kau siapa beraninya membawaku ke sini?" tanya Agus marah.
''Anda tidak ingat apa yang baru saja kita lakukan?" tanya wanita itu merasa tidak bersalah sedikitpun.
''Aku akan segera kembali tunggu di sini karena masalah kita belum selesai.'' Agus langsung meraih pakaiannya untuk mengejar Anggi.
Anggi menangis terus naik ke atas kamar ya karena ingin meninggalkan Agus.
''Aku benci kamu Mas, tega sekali kalau melakukan ini kepadaku.'' Anggi tiba di kamar ya langsung mengganti pakaian.
Agus sudah tidak tahu lagi bagaimana saat ini dirinya khawatir akan keadaan Anggi.
''Anggi, semua yang kau lihat itu tidak hari yang benar,'' batin ya sambil melihat angka lift masih jauh menuju kamar ya.
Anggi sudah bersiap meninggalkan kamar dengan perasaannya yang hancur. Pintu lift terbuka mereka berdua saling bertatap satu sama lain.
Anggi langsung mundur ke belakang kaget melihat kedatangan Agus.
''Jangan mendekat atau tidak aku akan meloncat Mas,'' ancam Anggi.
''Anggi, jangan lakukan itu aku bisa menjelaskan semuanya yang tadi,'' mohon Agus.
''Aku tidak mau mendengar penjelasanmu Mas, minggir atau aku akan melompat?" Agus melihat keseriusan Anggi dia memberikan jalan.
Agus tidak mau sesuatu terjadi kepada Anggi terlebih lagi buah hati mereka sebentar lagi akan lahir ke dunia ini.
Anggi langsung masuk ke pintu lift tapi dengan cepat-cepat Agus masuk ke dalam.
''Aku tidak akan membiarkan mu sendirian Anggi,'' ucap Agus.
''Kau sudah menodai rumah tangga kita Mas, sekarang lebih baik kita cerai.'' Agus tidak mau bercerai dengan Anggi karena cintanya begitu dalam terhadap wanita yang saat ini berbadan dua.
''Anggi, saat ini kau dalam keadaan yang terpukul. Lebih baik kita kembali ke rumah.'' Agus menaikkan Anggi terlebih dahulu masuk ke dalam mobil.
Namun Anggi menolak satu mobil bersama dengan Agus dan pria itu mengangguk mengerti dia menggunakan mobil hotel.
Selama di perjalanan Anggi terus menangis tidak menyangka Agus keterlaluan melakukan itu di hadapannya sendiri.
''Jahat kau Mas, mengajakku menginap di sana ternyata kau melakukan itu kepada wanita lain?" teriaknya kuat.
Supir yang melihat keadaan Anggi hanya bisa diam namun tetap waspada terhadap Nyonya ya itu.
''Nona, kita pulang atau anda mau ke tempat lain?" tanya supir hati-hati.
''Aku mau ke rumahku dulu Pak.'' Supir langsung mengangguk mengerti membawa mobil ke arah lain.
Agus tidak menyadari Anggi tidak kembali ke rumah setelah tiba di sana tidak melihat mobil.
''Anggi belum tiba?" tanya ya terkejut dia beranggapan Anggi melakukan sesuatu di luar sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments