PELUKAN TERAKHIR SANG ISTRI
Anggi menjalani rumah tangganya bersama dengan pria yang kaya raya di kota tempat dia tinggal saat ini yaitu di Bandung.
Ia bahagia dengan pernikahannya apalagi saat ini dirinya mengandung buah hatinya.
Agus tiba-tiba memeluknya dari belakang sebentar lagi mereka berdua aku menjadi orang tua.
''Apa yang kau lakukan?" tanya Agus kepada Anggi.
''Lihat! Bunga di sana begitu cantik Mas,'' tunjuk Anggi.
''Sama seperti kamu cantik sayang.'' Pipi Anggi merah mendapatkan godaan Agus.
''Kamu tidak ke kantor hari ini?" tanya Anggi sambil melepaskan tangan Agus lalu mereka berdua saling berhadapan.
''Aku mau bersamamu satu harian ini sayang,'' ucapnya.
''Kenapa?" tanya Anggi heran karena tidak biasanya Agus seperti ini.
''Ntah, sepertinya aku telah dihipnotis anakku.'' Agus membenamkan wajahnya ke perut Anggi yang terlihat mulai buncit.
Anggi tersenyum lebar sambil mengusap kepala Agus, dia tidak menyangka kalau pria ini bisa jatuh hati hanya kepada seorang wanita yaitu dirinya.
''Mas, boleh aku meminta sesuatu?" tanya Anggi hati-hati.
''Apa itu?" balas Agus namun tetap masih posisinya seperti itu tidak melihat wajah Anggi.
''Malam ini boleh kita menginap di sebuah hotel?" Agus langsung melihat ke atas lalu berdiri sejajar kan tubuh mereka berdua.
''Kau ingin ke hotel?" tanya Agus.
''Ya, tapi kalau Mas tidak mau tidak apa-apa kog,'' ucapnya lagi.
''Baiklah! Aku akan menuruti permintaan istriku ini.'' Anggi langsung memeluk Agus dia merasa sangat bahagia sekali.
''Terima kasih Mas,'' bisik Anggi.
''Tapi ada syaratnya?" Anggi langsung melepaskan pelukannya dia sudah tahu apa yang akan diinginkan Agus.
Tentunya ini bukanlah gratis ada hal yang harus dibayar ya.
''Aku akan memberimu jatah sepuasnya,'' potong Anggi.
''Kau memang istriku yang terbaik tahu apa yang inginkan suami,'' kekeh Agus.
''Dasar.'' Anggi memukul lengan Agus lalu mereka berdua tertawa.
Persiapan ke hotel langsung dilakukan oleh para pelayan ya terlebih lagi di sana disibukkan dengan semua kebutuhan Agus dan istrinya.
Sebuah mobil hitam tepat berhenti di depan pintu masuk hotel. Para karyawan langsung menunduk menyambut kedatangan CEO mereka sendiri.
''Tuan, Nona selamat datang,'' sapa manajer hotel.
''Malam,'' balas Anggi namun tidak dengan Agus.
''Kalian sudah mempersiapkan sebaik baik mungkin?" tanya Agus ketika mereka sudah memasuki lift khusus untuk mereka.
''Sudah Tuan,'' jawab manager cepat.
''Bagus.'' Pintu lift terbuka Anggi dan Agus masuk ke dalam kamar disuguhi dengan pemandangan yang begitu indah.
''Mas, kau yang melakukan ini semuanya?" tanya Anggi tidak percaya.
''Seperti yang kau lihat sayang,'' jawab Agus.
''Indah sekali terima kasih suamiku,'' bisik Anggi lalu memberikan sentuhan hangat kedua pipi Agus.
''Hanya ini yang kuterima sebagai ucapan terima kasih?" goda Agus.
''Nanti aku akan memberikan yang lebih untuk saat ini biarkan aku menikmati pemandangan sayang,'' ucap Anggi manja.
''Baiklah! Nikmati sebuah semua aku keluar dulu sebentar ada yang masih yang mau ku urus.'' Anggi langsung mengangguk cepat lalu Agus keluar dengan santai.
Hanya ada satu kamar di lantai itu, Agus harus turun ke lantai berikutnya namun setelah pintu lift terbuka, pandangannya tertuju kepada seorang wanita yang tidak sadarkan diri.
''Nona, apa yang terjadi denganmu?" tanya Agus khawatir.
''Tolong saya Tuan, tubuhku panas sekali!" ucapnya pelan.
''Astaga ini kan?" Agus menghirup bau minuman dari mulut wanita itu yang tidak asing baginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments