Bab 04

Byur!

Air dingin menyiram tubuh Dea yang masih meringkuk di lantai dengan keadaan tangan masih terikat.

Dea tampak terkejut dengan napas yang turun naik, dengan sedikit kesusahan Dea bangun dari tidurnya.

Ayahnya melepaskan ikat tangannya, Dea hanya bisa menatap ayahnya dengan tatapan lemah.

“Sekarang mandi dan pakai pakaian yang cocok dan berhiaslah secantik mungkin! Ingat ! jangan berani membantah, kalau kau tidak ingin menyusul Ibumu!” ancamnya pada Dea.

Dea tampak mengangguk takut, dengan langkah yang bergetar ia beranjak dari duduknya menuju kamar miliknya.

Dea menutup pintu kamar dan menguncinya. Ia terduduk bersandar di pintu, menangis tanpa suara.

Masih belum percaya dengan pria yang di panggil oleh ayahnya tersebut, ingin menjualnya demi uang.

Tok ... Tok ...

“Dea, 20 menit lagi sisa waktumu! Jika kau tidak keluar dalam 20 menit, kau akan menerima akibatnya!”

Mendengar ancaman tersebut, Dea langsung bergegas ke kamar mandi untuk segera membersihkan dirinya.

Dea kembali berniat ingin kembali kabur melalui jendela kaca yang ada di kamarnya.

Namun, pintu kamar kembali di gedor kuat sehingga Dea mengurungkan niatnya lagi dan segera berpakaian yang cukup bagus.

Dengan langkah pelan, Dea membuka kembali pintu kamarnya. Terlihat ayahnya duduk di depan pintu kamarnya, sembari mengusap rokoknya.

“Ck ... lama sekali!” keluhnya.

Dea tak menjawab, ia hanya terdiam duduk.

Tanpa menunggu lagi, ayahnya langsung menarik paksa tangannya untuk keluar dari rumah tersebut. Dea bahkan tidak mengetahui kemana ayahnya membawa dirinya, yang ia tahu dirinya pasti akan di jual.

Dea menangis dalam diam, berulang kali mengusap air matanya di dalam mobil milik ayahnya tersebut.

Sang ayah tiri hanya melirik sekilas, tanpa merasa kasihan sedikit pun.

Tak lama, mereka tiba di sebuah rumah besar yang cukup megah. Ayahnya langsung masuk tanpa mengetuk pintu atau menekan bel terlebih dahulu.

Bagaikan di cucuk hidungnya, Dea hanya diam dan pasrah. Karena sebelum masuk ke dalam rumah besar tersebut, lagi- lagi dirinya mendapat ancaman dari ayahnya hingga dirinya tak bisa berkutik.

“Aku sudah membawanya untukmu seperti yang aku katakan kemarin, sekarang bagaimana dengan kesepakatan kita, Pak Alex?” tanyanya.

Pria yang tengah duduk langsung membuang puntung rokok yang tersisa dan menghembuskan asap itu ke atas.

“Mana wanita itu?” tanyanya, karena tidak melihat wanita tersebut di belakangnya.

Ia menarik Dea yang bersembunyi di belakang tubuhnya, Dea tampak menunduk ketakutan.

Alex melihat wajah dagu Dea yang penuh dengan bekas luka yang sudah sedikit mengering dan kedua pergelangan tangan yang tampak sedikit membiru.

“Hm ... oke. Aku akan memerintahkan anak buahku untuk mengirim uangnya kepadamu,” ujar Alex tanpa pikir panjang lagi.

Ayahnya tampak sumringah mendengar ucapan Alex, kali ini dirinya tak perlu lagi bersusah payah untuk bekerja serta membayar hutang judinya yang beberapa bulan terakhir kalah.

Berbeda dengan Dea yang tampak pasrah, ia bahkan menutup matanya menahan tangisnya.

“Baiklah, aku tunggu,” sahut ayahnya dengan raut wajah yang sangat bahagia.

“Ayah, tolong aku, Ayah. Aku akan bekerja mencari uang untuk Ayah, tapi jangan menjualku Ayah.” Dengan suara bergetar langsung terisak memeluk kedua kakinya ayahnya.

“Lepaskan kakiku! Kau bukan anakku, dan perlu kau ketahui sekarang kau sudah milik pak Alex.” Berusaha melepaskan diri dari Dea yang memeluk kaki ayahnya dengan erat.

“Ayah, hiks ... lepaskan aku, Ayah. Aku tidak mau, tidak mau.”

Alex hanya menatap Dea tanpa belas kasihan sedikit pun, apalagi saat ini menatap lekuk tubuh Dea yang terlihat menggoda.

“Lepas, bodoh!” sentaknya.

Setelah berhasil melepaskan diri, ayahnya langsung pergi meninggalkan dirinya.

“Bawa dia ke kamar dan bersihkan lukanya, serta siapkan kamar untuk kami nanti malam.”

Mendengar itu Dea langsung bersimpuh di kaki Alex, berusaha meminta belas kasihan.

“Tuan, jangan lakukan ini pada saya, Tuan. Tolong lepaskan saya, Tuan.”

“Aku akan melepaskanmu setelah kau memuaskan ku nanti malam dan aku sudah membayar mahal dirimu pada Ayahmu itu,” sahutnya dengan menyeringai licik.

Alex menelan salivanya melihat leher putih Dea, apalagi Dea tampak sedikit berkeringat. Membuatnya semakin berhasrat melihat Dea.

“Apa yang kalian lihat? Cepat lakukan apa yang aku katakan!” ucapnya setengah berteriak pada pelayan rumahnya yang masih mematung.

“Tuan, jangan lakukan ini, Tuan.” Dengan air mata yang mengalir begitu deras, Dea masih berusaha.

“Ck ... tidak akan. Kecuali kau mengembalikan uangku sekarang juga dengan sepuluh kali lipat.”

Dea langsung terdiam.

Alex kembali menyeringai melihat Dea yang bungkam.

“Layani aku malam ini, Sayang,” bisik Alex di telinga Dea, membuat Dea langsung merinding di buatnya.

Alex langsung melangkah pergi setelah mengatakan itu, begitupun dengan para pelayan tersebut langsung membawa Dea untuk pergi ke kamar.

Di dalam kamar, tatapan kosong Dea membuat orang membantunya bersiap merasa sangat kasihan. Namun, mau bagaimana lagi? Mereka juga bekerja di rumah tersebut.

“Nona,” panggil salah satu wanita yang membantunya untuk mengobati lukanya.

“Ada pintu keluar rahasia di dalam rumah ini.”

Dea lambung tersadar, ia menatap wajah wanita yang terlihat masih muda tersebut.

“Apa maksudnya?” tanya Dea yang tak mengerti.

“10 langkah keluar dari kamar ini langsung belok ke kiri, di pintu tersebut ada pintu keluar. Mungkin pintu itu bisa membantu anda,” bisiknya sembari membersihkan luka tersebut.

Seketika Dea langsung mengerti apa yang di ucapkan oleh wanita tersebut.

Setelah selesai membantu Dea bersiap, wanita yang membantunya ingin berpamitan keluar.

“Terima kasih sudah membantuku,” ujar Dea dengan menatap wanita tersebut.

Wanita tersebut mengerti dengan tatapan Dea.

“Jangan berterima kasih, Nona. Ini sudah tugas kami membantu anda untuk bersiap,” sahutnya dengan sengaja berbicara sedikit nyaring.

Dea tersenyum lalu mengangguk.

***

Terpopuler

Comments

Yusria Mumba

Yusria Mumba

semangat dea,

2023-06-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!