Bab 5 ~ Mengikuti cara mereka ~

Andre dan Hanna duduk di meja makan,mereka berdua duduk layaknya suami istri yang baru saja menikah.Andre sama sekali tidak memikirkan Tasya yang sedang tidur,dia sama sekali tidak membangunkan istrinya malah dia menikmati semua hidangan yang di siapkan Hanna.

Tasya terbangun dari tidurnya di saat dia sedang mimpi buruk,dia sangat kaget saat melihat hari sudah gelap,Tasya buru-buru keluar dari dalam kamar lalu membuka pintu dan berjalan ke dapur.

Saat dia sampai di dapur,dia sangat kaget saat melihat ibu mertua dan suaminya yang sedang makan malam hannya berdua di meja makan layaknya suami istri yang baru saja menikah.

Dia melihat senyum yang indah dari wajah suaminya,keduanya tidak melihat Tasya yang sudah berdiri dibelakang mereka sambil menatap mereka berdua.

"Mas...Kenapa kamu tidak membangunkan aku untuk membuat makanan untukmu?" Tanya Tasya,dia sedikit canggung di antara mereka apalagi saat melihat tatapan mertuanya yang sangat sinis.

"Eh kamu sudah bangun sayang,aku tidak tega membangunkan kamu,aku lihat kamu seperti orang yang kelelahan lebih baik kamu duduk dan makan malam." Ucap Andre dengan wajah terlihat santai.Berbeda dengan mertuanya yang menatapnya dengan sinis seakan tidak terima makanan yang dia masak di makan oleh Tasya.

Tasya tidak berani menatap wajah mertuanya,dia mengikuti keinginan suaminya agar mereka makan di meja yang sama.

"Ma...Aku minta maaf karena sudah membuat mama melakukan semua ini sendirian." Ucap Tasya dengan wajah menunduk dia tidak berani sama sekali menatap wajah ibu mertuanya.

"Makanya kalau jadi menantu itu berguna sedikit,kamu tidak punya pekerjaan dan kamu selalu bebas memakai uang suami mu tapi melayani suami mu saja kamu tidak becus sama sekali."Ucap Hanna dengan wajah masam.

Tasya hannya bisa diam dan tidak berani melawan wanita muda itu,terkadang dia merasa segan memanggil wanita itu panggilan ibu karena menurutnya dia sangat tidak cocok menjadi mertuanya.

Dari wajahnya memang Hanna terlihat masih sangat muda,mungkin mereka berdua hannya berbeda beberapa tahun saja.Setelah mereka selesia makan Tasya langsung menyusun semua piring kotor lalu membawanya ke kamar mandi dan mencucinya.

Andre tersenyum lebar melihat wajah kekasihnya yang masam dia tau kalau Hanna cemburu saat melihatnya bersikap mesra kepada Tasya barusan dia sengaja melakukan itu karena dia ingin melihat kekasihnya itu emosi.

Andre dan Hanna pergi ke ruang tamu,disana keduanya menonton acara televisi walaupun keduanya sibuk dengan ponsel masing-masing.Tasya kembali dari belakang lalu duduk di samping suaminya,melihat ibu dan suaminya sibuk memainkan ponselnya akhirnya dia menonton sendirian dia merasa segan untuk memulai obrolan.!

Walaupun dirinya sedang menonton telinga Tasya pokus mendengar suara ponsel mertua dan suaminya sedari tadi ponsel keduanya tidak mau berhenti seakan keduanya sedang berbicara lewat chat.

Dalam hatinya Tasya semakin percaya antara mertua dan suaminya pasti menyembunyikan sesuatu rahasia.Saat pikirannya sedang jauh memikirkan perubahan suaminya tiba-tiba Hanna bangkit dari tempat duduknya lalu meninggalkan Andre dan Tasya di ruang tamu.

Tasya memakai kesempatan itu untuk bertanya banyak hal kepada suaminya karena beberapa hari ini keduanya tidak punya kesempatan untuk berduaan karena ibu mertuanya selalu ada di antara mereka berdua.

"Mas...Kamu tidak menyembunyikan suatu rahasia dariku kan? mas kamu tau aku sangat mencintai kamu melebihi apa pun dan aku selalu jujur kepada mu memberikan seluruh hidupku untuk mu,aku harap kamu tidak berbohong atau menutupi suatu rahasia dariku." Ucapnya sambil menatap wajah suaminya yang sedikit berubah pucat.

"Kamu ngomong apaan sih,pikiran mu jangan terlalu kotor dari dulu memang aku sama ibuku sangat dekat,aku tidak akan memaafkan kamu kalau kamu berpikiran yang kotor antara aku dan ibuku." Gumam Andre.Dia terlihat menyimpan amarah yang sangat dalam saat Tasya mulai berani menyinggung keduanya.

"Mas kita ini bangsa yang punya adat dan sopan santun,aku hannya mengingatkan suami ku jika aku melihat sikap suami ku mulai menyimpang."

"plak..." Andre benar-benar tidak terima kata-kata yang di lontarkan istrinya saat itu Andre lansung berdiri lalu menampar wajah Tasya sesuatu yang tidak pernah dilakukannya semenjak mereka resmi menjadi pasangan suami istri.

"Dasar istri tidak tau diri,apa selama ini aku terlalu memberimu wajah hingga kamu berbicara melewati batas mu,hah...Pikiran macam apa yang ada di otak mu hingga kamu curiga begitu dalam kepada ku?" Pekik Andre.Dia terlihat sangat emosi bahkan wajahnya memerah menahan amarah yang begitu dalam.

Pada saat itu ibu mertuanya datang dari belakang membawa minuman tiga gelas,Tasya merasa serba salah entah apa maksud mertuanya hingga tiba-tiba dia membuat minuman untuk mereka bertiga.

Ekspresi mertuanya juga terlihat biasa saja padahal Andre begitu emosi,seharusnya sebagai mertua dia harus tersinggung atas kata-katanya barusan tapi dia terlihat santai dan sama sekali tidak peduli membuat Tasya semakin curiga dalam hati.

"Sudah-sudah dari pada kalian berantem tidak jelas seperti itu lebih baik kita minum sambil menonton,ibu minta maaf ya Tasya kalau sikap ibu membuatmu curiga,tidak seharusnya ibu sedekat itu dengan anak ibu,seharusnya aku harus sadar kalau anakku sudah memiliki istri lebih baik kamu minum ini." Ucap Hanna lalu menyodorkan teh yang ada di tangannya kepada Tasya hingga mau tidak mau dia harus minum dengan terpaksa.

Tasya menghabiskan teh pemberian mertuanya,entah itu teh jenis apa yang jelas Tasya sangat menyukai minuman itu.

"Bu...Maafkan Tasya yang selalu membuat ibu merasa tidak enak,aku harap ibu mengerti posisi ku aku tidak mengerti dengan perasaan ku saat ini Bu." Ucap Tasya dengan wajah sedih dia teringat pukulan suaminya yang melayang di wajahnya barusan.

Baru beberapa saat dia minum teh pemberian mertuanya tiba-tiba dia merasa kepalanya sangat pusing dan matanya sudah mengantuk dia beberapa kali menguap karena sangat mengantuk.

"Bu...Aku masuk ke kamar dulu."Tanpa banyak bicara Tasya masuk ke dalam kamar lalu merebahkan tubuhnya dan segera tidur.

Tasya tidak curiga sedikit pun kepada mertuanya yang sudah menaruh obat tidur dosis tinggi ke minumannya hingga dia langsung tertidur tidak lama setelah itu.

Setelah merasa aman Hanna langsung mendekati Andre dan menciumi bibir pria yang sudah lama dia pacari itu.

"Aku sedang bad mood gara-gara pertanyaan wanita bodoh barusan,coba kamu bayangkan jika pertanyaannya itu di tanya di saat bersama papa apa kita tidak mati? dasar wanita bodoh dan gila." maki Andre bahkan dia mendorong tubuh Hanna dari tubuhnya.

🌺🌺🌺Bersambung 🌺🌺 🌺

Episodes
1 Bab 1 ~ Pengenalan ~
2 Bab 2 ~ Mengikuti aturan ibu mertua ~
3 Bab 3 ~ Sabar ~
4 Bab 4 ~ Tetap berpikiran positif ~
5 Bab 5 ~ Mengikuti cara mereka ~
6 Bab 6~ Aku bukan bodoh ~
7 Bab 7~ Cinta yang salah ~
8 Bab 8 ~ Aku sedih ~
9 Bab 9 ~ Kamu bukan yang dulu lagi ~
10 Bab 10 ~ Mengemis ~
11 Bab 11 ~ Ternyata ~
12 Bab 12 ~ Kamu memang wanita jalang ~
13 Bab 13 ~ Rencana jahat ~
14 Bab 14 ~ Acuh ~
15 Bab 15 ~ Aku lebih pintar ~
16 Bab 15 ~ Pergi bersama mertua"
17 Bab 16 ~ Acuh dengan mereka ~
18 Bab 17 ~ Heran ~
19 Bab 18 ~ Ceraikan aku mas ~
20 Bab 20 ~ Tidak rela ~
21 Bab 21 ~ Keputusan ku bulat mas ~
22 Bab 22 ~ Apa maksud mu ~
23 Bab 23 ~ Wanita gila ~
24 Bab 24 ~ Tega sekali mereka ~
25 Bab 25 ~ Mulai berubah ~
26 Bab 26 ~ Andre kapan kamu menikahi ku?~
27 Bab 27 ~ Kamu bukan Andre yang dulu ~
28 Bab 28 ~ Tidak terima ~
29 Bab 29 ~ Kamu sudah tidak menarik ~
30 Bab 30 ~ Menderita ~
31 Bab 31 ~ Kembali ke rumah ~
32 Bab 32 ~ Sedih ~
33 Bab 33 ~ Takut cerita ~
34 Bab 34 ~ Memberinya pelajaran ~
35 Bab 35 ~ Dilema ~
36 Bab 36 ~ Menerima cinta mu ~
37 Bab 37 ~ Menyesal ~
38 Bab 38 ~ Menerima kenyataan ~
39 Bab 38 ~ Tidak tau malu ~
40 Bab 40 ~ Wanita sampah ~
41 Bab 41 ~ Dia wanita licik ~
42 Bab 42 ~ Lelaki brengsek ~
43 Bab 43 ~ Menyesal ~
44 Bab 44 ~ Tidak terima ~
45 Bab 45 ~ Menikmatinya ~
46 46 ~ Rasakan itu ~
47 Bab 47 ~ Sakit ~
48 Bab 48 ~ Sakit part 2 ~
49 Bab 49 ~Di rendahkan ~
50 Bab 50 ~ Kamu sudah mulai gila
51 Bab 51 ~ Harga diri ~
52 Bab 52 ~ Pingsan ~
53 Bab 53 ~ Sangat bahagia ~
54 Bab 54 ~ Belum bisa terima ~
55 Bab 55 ~ Di hajar ~
56 Bab 56 ~ Ada yang berubah ~
57 Bab 57 ~ Tidak mau dibohongi ~
58 Bab 58 ~ Sabar ~
59 Bab 59 ~ Kita kerja sama saja ~
60 Bab 60 ~ Kembali lah sayang ~
61 Bab 61 ~ Hancur karena keluarga ~
62 Bab 62 ~ Biarkan saja ~
63 Bab 63 ~ Aku akan memiliki mu ~
64 Bab 64 ~ Syok ~
65 bab 65 ~ Kemana Hanna? ~
66 Bab 66 ~ Curiga ~
67 Bab 67 ~ Menjalankan aksi ~
68 Bab 68 ~ Siapa kalian ~
69 bab 69 ~ Penasaran ~
70 Bab 70 ~ Ternyata dia wanita iblis ~
71 Bab 71 ~ Hati-hati ~
72 Bab 72 ~ Gagal lagi ~
73 Bab 73 ~ Sebuah keajaiban ~
74 Bab 74 ~ Lupakan semua ~
75 Bab 75 ~ Ada apa ?"
76 Bab 76 ~ Uang satu miliar ~
77 bab 77 ~ Memelihara iblis ~
78 Bab 78 ~ Kemana mereka ~
79 Bab 79 ~ Kamu pikir itu sedikit ~
80 Bab 80 ~ Benar-benar tidak tau malu ~
81 Bab 81 ~ Memohon Ampun ~
82 Bab 82 ~ Terima kasih papa
83 Bab 83 ~ Kamu tetap anakku ~
84 Bab 85 ~ Menyesal ~
85 Bab 86 ~ Bahagia sekali ~
86 Bab 87 ~ Perjalanan hidup ~
87 Bab 88 ~ Pokus memperbaiki diri ~
88 Bab 89 ~ Lega ~
89 Bab 90 ~ Kamu sangat baik ~
90 Bab 91 ~ Kenalan ~
91 Bab 91 ~ Benar-benar tidak tau malu ~
92 Bab 92 ~ Keluarga benalu ~
93 bab 93 ~ Merasa cocok ~
94 Bab 94 ~ Putus asa dengan hidup ~
95 Bab 95 ~ Kamu terlalu polos ~
96 Bab 96 ~ Dewa penolong ~
97 bab 97 ~ Aku ingin bersama Hanna ~
98 Bab 98 ~ Di lamar ~
99 Bab 99 ~ Bahagia sekali ~
100 Bab 100 ~ Malu ~
101 Bab 101 ~ Selamat tinggal kesedihan ~
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 ~ Pengenalan ~
2
Bab 2 ~ Mengikuti aturan ibu mertua ~
3
Bab 3 ~ Sabar ~
4
Bab 4 ~ Tetap berpikiran positif ~
5
Bab 5 ~ Mengikuti cara mereka ~
6
Bab 6~ Aku bukan bodoh ~
7
Bab 7~ Cinta yang salah ~
8
Bab 8 ~ Aku sedih ~
9
Bab 9 ~ Kamu bukan yang dulu lagi ~
10
Bab 10 ~ Mengemis ~
11
Bab 11 ~ Ternyata ~
12
Bab 12 ~ Kamu memang wanita jalang ~
13
Bab 13 ~ Rencana jahat ~
14
Bab 14 ~ Acuh ~
15
Bab 15 ~ Aku lebih pintar ~
16
Bab 15 ~ Pergi bersama mertua"
17
Bab 16 ~ Acuh dengan mereka ~
18
Bab 17 ~ Heran ~
19
Bab 18 ~ Ceraikan aku mas ~
20
Bab 20 ~ Tidak rela ~
21
Bab 21 ~ Keputusan ku bulat mas ~
22
Bab 22 ~ Apa maksud mu ~
23
Bab 23 ~ Wanita gila ~
24
Bab 24 ~ Tega sekali mereka ~
25
Bab 25 ~ Mulai berubah ~
26
Bab 26 ~ Andre kapan kamu menikahi ku?~
27
Bab 27 ~ Kamu bukan Andre yang dulu ~
28
Bab 28 ~ Tidak terima ~
29
Bab 29 ~ Kamu sudah tidak menarik ~
30
Bab 30 ~ Menderita ~
31
Bab 31 ~ Kembali ke rumah ~
32
Bab 32 ~ Sedih ~
33
Bab 33 ~ Takut cerita ~
34
Bab 34 ~ Memberinya pelajaran ~
35
Bab 35 ~ Dilema ~
36
Bab 36 ~ Menerima cinta mu ~
37
Bab 37 ~ Menyesal ~
38
Bab 38 ~ Menerima kenyataan ~
39
Bab 38 ~ Tidak tau malu ~
40
Bab 40 ~ Wanita sampah ~
41
Bab 41 ~ Dia wanita licik ~
42
Bab 42 ~ Lelaki brengsek ~
43
Bab 43 ~ Menyesal ~
44
Bab 44 ~ Tidak terima ~
45
Bab 45 ~ Menikmatinya ~
46
46 ~ Rasakan itu ~
47
Bab 47 ~ Sakit ~
48
Bab 48 ~ Sakit part 2 ~
49
Bab 49 ~Di rendahkan ~
50
Bab 50 ~ Kamu sudah mulai gila
51
Bab 51 ~ Harga diri ~
52
Bab 52 ~ Pingsan ~
53
Bab 53 ~ Sangat bahagia ~
54
Bab 54 ~ Belum bisa terima ~
55
Bab 55 ~ Di hajar ~
56
Bab 56 ~ Ada yang berubah ~
57
Bab 57 ~ Tidak mau dibohongi ~
58
Bab 58 ~ Sabar ~
59
Bab 59 ~ Kita kerja sama saja ~
60
Bab 60 ~ Kembali lah sayang ~
61
Bab 61 ~ Hancur karena keluarga ~
62
Bab 62 ~ Biarkan saja ~
63
Bab 63 ~ Aku akan memiliki mu ~
64
Bab 64 ~ Syok ~
65
bab 65 ~ Kemana Hanna? ~
66
Bab 66 ~ Curiga ~
67
Bab 67 ~ Menjalankan aksi ~
68
Bab 68 ~ Siapa kalian ~
69
bab 69 ~ Penasaran ~
70
Bab 70 ~ Ternyata dia wanita iblis ~
71
Bab 71 ~ Hati-hati ~
72
Bab 72 ~ Gagal lagi ~
73
Bab 73 ~ Sebuah keajaiban ~
74
Bab 74 ~ Lupakan semua ~
75
Bab 75 ~ Ada apa ?"
76
Bab 76 ~ Uang satu miliar ~
77
bab 77 ~ Memelihara iblis ~
78
Bab 78 ~ Kemana mereka ~
79
Bab 79 ~ Kamu pikir itu sedikit ~
80
Bab 80 ~ Benar-benar tidak tau malu ~
81
Bab 81 ~ Memohon Ampun ~
82
Bab 82 ~ Terima kasih papa
83
Bab 83 ~ Kamu tetap anakku ~
84
Bab 85 ~ Menyesal ~
85
Bab 86 ~ Bahagia sekali ~
86
Bab 87 ~ Perjalanan hidup ~
87
Bab 88 ~ Pokus memperbaiki diri ~
88
Bab 89 ~ Lega ~
89
Bab 90 ~ Kamu sangat baik ~
90
Bab 91 ~ Kenalan ~
91
Bab 91 ~ Benar-benar tidak tau malu ~
92
Bab 92 ~ Keluarga benalu ~
93
bab 93 ~ Merasa cocok ~
94
Bab 94 ~ Putus asa dengan hidup ~
95
Bab 95 ~ Kamu terlalu polos ~
96
Bab 96 ~ Dewa penolong ~
97
bab 97 ~ Aku ingin bersama Hanna ~
98
Bab 98 ~ Di lamar ~
99
Bab 99 ~ Bahagia sekali ~
100
Bab 100 ~ Malu ~
101
Bab 101 ~ Selamat tinggal kesedihan ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!