Bab 3 ~ Sabar ~

Andre benar-benar mengabaikan pertanyaan istrinya dia langsung naik ke atas ranjang lalu tidur dan segera terlelap dan mengorok membuat Tasya merasa aneh.Tasya keluar dari kamar dia ingin ke dapur mengambil air minum yang kebetulan dia sedang haus.

" Saat melewati kamar yang di tempati mertuanya,Tasya mendekati kamar itu yang kebetulan pintunya terbuka sedikit.Tasya mengintip dari balik pintu dia menutup mulutnya saat melihat ibu mertuanya tidur hannya memakai lingerie warna ungu dia benar-benar merasa heran dengan sikap mertuanya sangat aneh.

Tidak ingin berpikiran yang aneh-aneh Tasya langsung keluar dari dalam kamar lalu pergi ke dapur dan membuka kulkas untuk mengambil air minum dia merasa tenggorokannya sangat kering bahkan seakan mencekik dirinya.

"Apa mungkin mereka membohongiku?" Tanya Tasya dalam hati setelah dia menghabiskan air sebotol penuh dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat tadinya rasanya cukup tidak mungkin seorang wanita mau memakai pakaian seperti itu kalau bukan karena ada tujuan tertentu.

"Tidak mungkin,aku tidak percaya mas Andre membohongiku,untuk apa dia menikahi ku kalau dia ada wanita lain dan untuk apa juga dia bersandiwara tidak ada sesuatu yang perlu dia manfaatkan dariku,bahkan aku sendiri yang beruntung memiliki suami sebaik dia." Ucapnya dalam hati mencoba untuk mengingat hubungannya dengan suaminya.

Delapan bulan menikah dengan suaminya Andre memang tidak pernah sama sekali bercerita tentang keluarganya,dia hannya pernah bilang kalau dia punya seorang ibu dan ayah yang lengkap dan mereka tidak bisa hadir pada saat pernikahan mereka itu karena papanya sangat sibuk mengurusi beberapa toko milik keluarnya yang ada di Surabaya.

Tasya kembali ke dalam kamar lalu tidur di samping suaminya, dia mencoba menepis pikiran kotor yang ada di pikirannya,baginya tidak ada alasan bagi suaminya untuk memanfaatkan dirinya.Selama pernikahan mereka Andre kerap mengirim uang kepada keluarga dari istrinya hingga kedua orang tua Tasya sangat mencintai Andre karena dia begitu banyak membantu perekonomian keluarganya dan bahkan Andre memberikan modal yang cukup banyak untuk orang tua Tasya untuk membuka tambak ikan lele .

Tasya memandangi wajah suaminya,dia tidak berani curiga apa pun kepada suaminya karena dia suami yang sangat baik dan pengertian dan Tasya sangat bersyukur memiliki suami sebaik itu.

"Mas aku sangat mencintaimu,aku selalu berdoa kamu memang pria yang jujur dan tidak ada rahasia apa pun dalam hidup mu,aku berharap kedatangan ibumu ke kota ini tidak menimbulkan masalah untuk kita." Ucapnya dalam hati sambil memandangi wajah tampan suaminya.Hingga akhirnya dia terlelap sambil memeluk tubuh suaminya.

Keesokan harinya Tasya bangun seperti biasa lalu melayani suaminya,Andre tipe suami yang tidak bisa melakukan apa pun semuanya harus di layani bahkan untuk mengambil pakaiannya saja dia tidak mengerti sama sekali dan Tasya sangat hapal dengan semua keinginan suaminya itu.

Setelah menyiapkan semua pakainya untuk suaminya,Tasya menyiapkan sarapan untuk suaminya segelas kopi dan juga roti bakar kesukaan suaminya.Saat itu suaminya sudah datang dari kamar dia terlihat sangat kelelahan dan tidak punya semangat.

"Kamu itu kenapa mas? wajahmu kayak lemas begitu kamu sakit?" Tanya Tasya lalu menempelkan tangannya di kening suaminya tapi dia terlihat baik-baik saja.

"Aku tidak papa,aku hannya mengantuk saja,tadi malam ibu bercerita banyak hal kepadaku,hingga kami tidak ingat waktu,aku sempat membangunkan kamu tapi kamu tidak mau bangun mungkin kamu kelelahan." Ucap Andre berbohong.Dia tidak ingin istrinya curiga kepadanya karena semalam dia menghabiskan malam bersama ibu tirinya di kamar.

Tasya hannya diam, dan tidak berani mengatakan sesuatu karena dia tidak mau suaminya marah lagi kalau dia banyak tanya dan pertanyaan membuatnya curiga.

"Memangnya kalian cerita apa saja mas?" Tanya Tasya ingin tau tapi dia bertanya cukup hati-hati karena tidak mau membuat suaminya tersinggung atau marah.

" Cerita tentang bisnis papa,katanya semakin maju aku cukup senang ternyata papa semakin berumur semakin pandai dalam berbisnis katanya dalam setahun ini papa bisa membuka toko dua unit aku cukup senang." Ucap Andre dengan wajah semangat.

Pada saat itu ibu Hanna keluar dari dalam kamar,dia terlihat sudah mandi sekilas Tasya merasa heran saat melihat rambut mertuanya basah tapi dia kembali mengingat kalau wanita itu ibu mertuanya bukan siapa-siapa.

"Tasya buatkan aku nasi goreng,ingat selama aku disini kalau pagi aku harus makan nasi goreng di tambah telor ceplok." Ucap mertuanya.

"Baik Bu." Jawab Tasya lalu kembali ke dapur untuk membuatkan sarapan untuk ibu mertuanya.

"Sayang tadi malam kamu membuatku cukup puas,aku tidak menyangka setelah kamu menikah dengan wanita kampung itu kamu semakin pintar di ranjang,aku berharap papa mu cepat mati agar kamu bisa menikahi ku segera." Ucap Hanna kepada Andre.

Andre hannya tersenyum kecil mendengar ucapan ibu tiri sekaligus pacarnya itu.Dan saat itu Tasya datang sambil membawa sepiring nasi goreng dan juga segelas air putih.

"Selamat menikmati Bu,apa ibu membutuhkan sesuatu lagi?" Tanya Tasya penuh perhatian karena dia ingin memberikan pelayanan terbaik kepada ibu mertuanya selama tinggal bersama mereka.Dia melupakan semua rasa kesal di hatinya kemarin karena menurutnya dia hannya datang hannya untuk sementara.

"Aku tidak butuh apa-apa lagi." Jawab Hanna dengan nada jutek terlihat sekali Hanna tidak menyukai Tasya.

Setelah menghabiskan makanannya,Andre membawa tasnya lalu keluar dari rumah di antar oleh Tasya.Hanna sangat tidak menyukai Tasya jauh di lubuk hatinya dia sangat cemburu kepada Tasya yang menjadi istri sah dari kekasih gelapnya itu.

Hanna dan Andre sudah menjalin hubungan dari tiga tahun yang lalu,saat Hanna pertama kali di bawa suaminya menemui Andre Hanna sudah jatuh cinta kepada Andre yang menjadi anak tirinya.Hanna diam-diam menggoda Andre,hingga mereka menjalin hubungan saat Andre masih tinggal bersama mereka.

Pada suatu hari papanya memergoki mereka berduaan di ruang tamu,saat itu Handoko papanya sangat marah dan hampir membunuh Andre karena dia sangat mencintai Hanna,tapi Andre dengan tegas mengatakan kalau dia dan ibu tirinya tidak ada hubungan apa pun dan berjanji akan segera menikah.

Setelah Andre keluar dari rumah dan pergi bekerja,Hanna duduk di ruang tamu sambil menonton,sesekali dia tertwa kecil menonton acara di televisi.

"Tasya bawakan aku makanan." Ucap Hanna.Tasya yang sedang mencuci pakaian di kamar mandi menghentikan kegiatannya lalu mengambil makanan dan memberikan kepada mertuanya yang sebenarnya sangat menyebalkan baginya.

🌺🌺🌺bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Siti Masitah

Siti Masitah

kenapa crita author..menantu yg tertindas terus sih

2024-07-27

0

Eko Nur Yanto

Eko Nur Yanto

Hana Ibu tiri yang suka di genjot ha ha ha

2024-07-03

0

neng ade

neng ade

pantas aja kelakuan Andre dan Hana keterlaluan .. ternyata mereka punya hubungan gelap sebagai ibu tiri dan tiri nya itu ..

2023-07-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Pengenalan ~
2 Bab 2 ~ Mengikuti aturan ibu mertua ~
3 Bab 3 ~ Sabar ~
4 Bab 4 ~ Tetap berpikiran positif ~
5 Bab 5 ~ Mengikuti cara mereka ~
6 Bab 6~ Aku bukan bodoh ~
7 Bab 7~ Cinta yang salah ~
8 Bab 8 ~ Aku sedih ~
9 Bab 9 ~ Kamu bukan yang dulu lagi ~
10 Bab 10 ~ Mengemis ~
11 Bab 11 ~ Ternyata ~
12 Bab 12 ~ Kamu memang wanita jalang ~
13 Bab 13 ~ Rencana jahat ~
14 Bab 14 ~ Acuh ~
15 Bab 15 ~ Aku lebih pintar ~
16 Bab 15 ~ Pergi bersama mertua"
17 Bab 16 ~ Acuh dengan mereka ~
18 Bab 17 ~ Heran ~
19 Bab 18 ~ Ceraikan aku mas ~
20 Bab 20 ~ Tidak rela ~
21 Bab 21 ~ Keputusan ku bulat mas ~
22 Bab 22 ~ Apa maksud mu ~
23 Bab 23 ~ Wanita gila ~
24 Bab 24 ~ Tega sekali mereka ~
25 Bab 25 ~ Mulai berubah ~
26 Bab 26 ~ Andre kapan kamu menikahi ku?~
27 Bab 27 ~ Kamu bukan Andre yang dulu ~
28 Bab 28 ~ Tidak terima ~
29 Bab 29 ~ Kamu sudah tidak menarik ~
30 Bab 30 ~ Menderita ~
31 Bab 31 ~ Kembali ke rumah ~
32 Bab 32 ~ Sedih ~
33 Bab 33 ~ Takut cerita ~
34 Bab 34 ~ Memberinya pelajaran ~
35 Bab 35 ~ Dilema ~
36 Bab 36 ~ Menerima cinta mu ~
37 Bab 37 ~ Menyesal ~
38 Bab 38 ~ Menerima kenyataan ~
39 Bab 38 ~ Tidak tau malu ~
40 Bab 40 ~ Wanita sampah ~
41 Bab 41 ~ Dia wanita licik ~
42 Bab 42 ~ Lelaki brengsek ~
43 Bab 43 ~ Menyesal ~
44 Bab 44 ~ Tidak terima ~
45 Bab 45 ~ Menikmatinya ~
46 46 ~ Rasakan itu ~
47 Bab 47 ~ Sakit ~
48 Bab 48 ~ Sakit part 2 ~
49 Bab 49 ~Di rendahkan ~
50 Bab 50 ~ Kamu sudah mulai gila
51 Bab 51 ~ Harga diri ~
52 Bab 52 ~ Pingsan ~
53 Bab 53 ~ Sangat bahagia ~
54 Bab 54 ~ Belum bisa terima ~
55 Bab 55 ~ Di hajar ~
56 Bab 56 ~ Ada yang berubah ~
57 Bab 57 ~ Tidak mau dibohongi ~
58 Bab 58 ~ Sabar ~
59 Bab 59 ~ Kita kerja sama saja ~
60 Bab 60 ~ Kembali lah sayang ~
61 Bab 61 ~ Hancur karena keluarga ~
62 Bab 62 ~ Biarkan saja ~
63 Bab 63 ~ Aku akan memiliki mu ~
64 Bab 64 ~ Syok ~
65 bab 65 ~ Kemana Hanna? ~
66 Bab 66 ~ Curiga ~
67 Bab 67 ~ Menjalankan aksi ~
68 Bab 68 ~ Siapa kalian ~
69 bab 69 ~ Penasaran ~
70 Bab 70 ~ Ternyata dia wanita iblis ~
71 Bab 71 ~ Hati-hati ~
72 Bab 72 ~ Gagal lagi ~
73 Bab 73 ~ Sebuah keajaiban ~
74 Bab 74 ~ Lupakan semua ~
75 Bab 75 ~ Ada apa ?"
76 Bab 76 ~ Uang satu miliar ~
77 bab 77 ~ Memelihara iblis ~
78 Bab 78 ~ Kemana mereka ~
79 Bab 79 ~ Kamu pikir itu sedikit ~
80 Bab 80 ~ Benar-benar tidak tau malu ~
81 Bab 81 ~ Memohon Ampun ~
82 Bab 82 ~ Terima kasih papa
83 Bab 83 ~ Kamu tetap anakku ~
84 Bab 85 ~ Menyesal ~
85 Bab 86 ~ Bahagia sekali ~
86 Bab 87 ~ Perjalanan hidup ~
87 Bab 88 ~ Pokus memperbaiki diri ~
88 Bab 89 ~ Lega ~
89 Bab 90 ~ Kamu sangat baik ~
90 Bab 91 ~ Kenalan ~
91 Bab 91 ~ Benar-benar tidak tau malu ~
92 Bab 92 ~ Keluarga benalu ~
93 bab 93 ~ Merasa cocok ~
94 Bab 94 ~ Putus asa dengan hidup ~
95 Bab 95 ~ Kamu terlalu polos ~
96 Bab 96 ~ Dewa penolong ~
97 bab 97 ~ Aku ingin bersama Hanna ~
98 Bab 98 ~ Di lamar ~
99 Bab 99 ~ Bahagia sekali ~
100 Bab 100 ~ Malu ~
101 Bab 101 ~ Selamat tinggal kesedihan ~
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 ~ Pengenalan ~
2
Bab 2 ~ Mengikuti aturan ibu mertua ~
3
Bab 3 ~ Sabar ~
4
Bab 4 ~ Tetap berpikiran positif ~
5
Bab 5 ~ Mengikuti cara mereka ~
6
Bab 6~ Aku bukan bodoh ~
7
Bab 7~ Cinta yang salah ~
8
Bab 8 ~ Aku sedih ~
9
Bab 9 ~ Kamu bukan yang dulu lagi ~
10
Bab 10 ~ Mengemis ~
11
Bab 11 ~ Ternyata ~
12
Bab 12 ~ Kamu memang wanita jalang ~
13
Bab 13 ~ Rencana jahat ~
14
Bab 14 ~ Acuh ~
15
Bab 15 ~ Aku lebih pintar ~
16
Bab 15 ~ Pergi bersama mertua"
17
Bab 16 ~ Acuh dengan mereka ~
18
Bab 17 ~ Heran ~
19
Bab 18 ~ Ceraikan aku mas ~
20
Bab 20 ~ Tidak rela ~
21
Bab 21 ~ Keputusan ku bulat mas ~
22
Bab 22 ~ Apa maksud mu ~
23
Bab 23 ~ Wanita gila ~
24
Bab 24 ~ Tega sekali mereka ~
25
Bab 25 ~ Mulai berubah ~
26
Bab 26 ~ Andre kapan kamu menikahi ku?~
27
Bab 27 ~ Kamu bukan Andre yang dulu ~
28
Bab 28 ~ Tidak terima ~
29
Bab 29 ~ Kamu sudah tidak menarik ~
30
Bab 30 ~ Menderita ~
31
Bab 31 ~ Kembali ke rumah ~
32
Bab 32 ~ Sedih ~
33
Bab 33 ~ Takut cerita ~
34
Bab 34 ~ Memberinya pelajaran ~
35
Bab 35 ~ Dilema ~
36
Bab 36 ~ Menerima cinta mu ~
37
Bab 37 ~ Menyesal ~
38
Bab 38 ~ Menerima kenyataan ~
39
Bab 38 ~ Tidak tau malu ~
40
Bab 40 ~ Wanita sampah ~
41
Bab 41 ~ Dia wanita licik ~
42
Bab 42 ~ Lelaki brengsek ~
43
Bab 43 ~ Menyesal ~
44
Bab 44 ~ Tidak terima ~
45
Bab 45 ~ Menikmatinya ~
46
46 ~ Rasakan itu ~
47
Bab 47 ~ Sakit ~
48
Bab 48 ~ Sakit part 2 ~
49
Bab 49 ~Di rendahkan ~
50
Bab 50 ~ Kamu sudah mulai gila
51
Bab 51 ~ Harga diri ~
52
Bab 52 ~ Pingsan ~
53
Bab 53 ~ Sangat bahagia ~
54
Bab 54 ~ Belum bisa terima ~
55
Bab 55 ~ Di hajar ~
56
Bab 56 ~ Ada yang berubah ~
57
Bab 57 ~ Tidak mau dibohongi ~
58
Bab 58 ~ Sabar ~
59
Bab 59 ~ Kita kerja sama saja ~
60
Bab 60 ~ Kembali lah sayang ~
61
Bab 61 ~ Hancur karena keluarga ~
62
Bab 62 ~ Biarkan saja ~
63
Bab 63 ~ Aku akan memiliki mu ~
64
Bab 64 ~ Syok ~
65
bab 65 ~ Kemana Hanna? ~
66
Bab 66 ~ Curiga ~
67
Bab 67 ~ Menjalankan aksi ~
68
Bab 68 ~ Siapa kalian ~
69
bab 69 ~ Penasaran ~
70
Bab 70 ~ Ternyata dia wanita iblis ~
71
Bab 71 ~ Hati-hati ~
72
Bab 72 ~ Gagal lagi ~
73
Bab 73 ~ Sebuah keajaiban ~
74
Bab 74 ~ Lupakan semua ~
75
Bab 75 ~ Ada apa ?"
76
Bab 76 ~ Uang satu miliar ~
77
bab 77 ~ Memelihara iblis ~
78
Bab 78 ~ Kemana mereka ~
79
Bab 79 ~ Kamu pikir itu sedikit ~
80
Bab 80 ~ Benar-benar tidak tau malu ~
81
Bab 81 ~ Memohon Ampun ~
82
Bab 82 ~ Terima kasih papa
83
Bab 83 ~ Kamu tetap anakku ~
84
Bab 85 ~ Menyesal ~
85
Bab 86 ~ Bahagia sekali ~
86
Bab 87 ~ Perjalanan hidup ~
87
Bab 88 ~ Pokus memperbaiki diri ~
88
Bab 89 ~ Lega ~
89
Bab 90 ~ Kamu sangat baik ~
90
Bab 91 ~ Kenalan ~
91
Bab 91 ~ Benar-benar tidak tau malu ~
92
Bab 92 ~ Keluarga benalu ~
93
bab 93 ~ Merasa cocok ~
94
Bab 94 ~ Putus asa dengan hidup ~
95
Bab 95 ~ Kamu terlalu polos ~
96
Bab 96 ~ Dewa penolong ~
97
bab 97 ~ Aku ingin bersama Hanna ~
98
Bab 98 ~ Di lamar ~
99
Bab 99 ~ Bahagia sekali ~
100
Bab 100 ~ Malu ~
101
Bab 101 ~ Selamat tinggal kesedihan ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!