Salju di Amsterdam, bab 3.

Devin meminta anak buah nya melihat cctv yang merekam saat ia bersama seorang wanita di lorong kamar hotel, Devin harus melihat dengan jelas wajah perempuan itu Agar ia bisa menemukan nya.

"Gimana Ron, ada enggak ?!" tanya Devin penasaran.

"Ada nih bos !?"

Ujar Roni assisten Devin di Amsterdam, Ia memperlihatkan rekaman kebersamaan mereka sebelum kejadian itu.

"Emang kenapa bos ? perempuan itu mencuri ?"

Devin terdiam, ia memperhatikan wajah perempuan itu dengan seksama.

Devin melangkah masuk ke dalam kamar hotel tersebut, Ia harus bisa menemukan nya. Mungkin saja setelah ini perempuan itu hamil karena Devin bukan hanya melakukan hubungan itu sekali saja, brengsek bukan dia karena tidak bisa menahan diri, rasa itu dengan sekejap membelenggu membuat candu, dan perempuan itu, entah apa yang terjadi dengan nya hingga ia pasrah saja di bawah Kungkungan nya.

"bos, ada yang bisa saya bantu ?"

"Kamu cari saja perempuan itu Ron ? sekarang !"

Roni mengangguk lalu pergi meninggalkan Devin sendiri. Ia harus bisa menemukan wanita itu?

*

Sementara saat ini Salma tengah menangis di bawah guyuran air shower, membilas bekas sentuhan pria asing itu.

Salma merasa hidup nya di ujung tanduk, apa yang harus ia lakukan agar benih itu tidak tumbuh dalam rahimnya, Ia baru saja mulai kuliah, ini adalah liburan pertama nya setelah masuk kampus dan kejadian malam itu bisa saja merenggut masa depan nya.

"Seharusnya aku menurut pada mu papah?" sesal Salma yang tidak sabaran ingin segera pergi, mungkin keadaan nya tidak akan seperti ini jika ia pergi bersama sandi.

Satu jam berlalu Salma membersihkan diri, namun jejak pria itu tak kunjung menghilang dan tetap meninggalkan bekas nya.

Salma bergegas memakai pakaian saat ponsel nya berdering, terlihat Attar menghubungi nya.

Namun Salma enggan mengangkat nya, Saat ini Ia hanya ingin beristirahat, tubuh nya benar benar lelah dan mengantuk.

*

Hingga sore hari Salma meringkuk di ranjang, beberapa kali Charles menghubungi nya namun tidak ada jawaban, begitu juga dengan Attar, padahal ia hendak mengajak Salma jalan jalan, namun perempuan muda itu tidak mengangkat telepon nya.

Sementara Charles ingin mengetahui apa yang terjadi semalam dengan Salma, namun Ia menghilang begitu saja.

**

Salma menatap salju yang turun dari jendela, musim dingin ini menjadi saksi bisu malam kelam yang merenggut masa depan nya, lagi lagi Salma mengusap air mata nya di pipi, bagaimana mungkin ia lupa? meski semua terjadi karena pengaruh obat, namun Salma sadar apa yang pria itu lakukan pada nya, Obat itu begitu hebat membuat nya gila, Ia tidak kuat melawan keinginan itu, tubuh nya berontak saat kesadaran ingin menghentikan hal itu, tubuh dan jiwanya tidak sinkron, tubuh nya justru meminta hal lebih pada pria itu.

"kacau....kau gila Salma ? siapa pria itu ?"

gumam Salma kembali menangis, tubuh nya terasa remuk dan milik nya masih terasa perih.

Salma mengigit bibirnya mengingat kejadian itu, Ia ingat betul wajah pria itu.

"apakah aku harus mencari nya ?"

Salma menggeleng kan kepala nya, bagaimana kalau pria itu sudah menikah ?

Salma menangis tergugu dengan pemikiran nya sendiri, kasus ini bukan pemerkosaan, semua terjadi karena keinginan masing-masing, dan seperti nya pria itu juga mabuk.

Apa dia ingat dengan apa yang terjadi dengan mereka ? bagaimana kalau pria itu menganggap nya wanita malam yang biasa menjual diri, mungkin saja setelah ini pria itu tidak perduli.

lalu bagaimana dengan dirinya ?

Salma menarik nafas nya mencoba untuk menenangkan diri, Ia berpikir untuk mencari obat penggugur kandungan, ia tidak mau hamil?

Mungkin sebaiknya ia segera kembali ke Indonesia? tapi saat ini sang papah menuju Amsterdam, nanti apa tanggapan sandi jika ia tiba tiba membatalkan liburan nya?

"Tenang Salma, Kita akan pikirkan setelah kembali ke Indonesia, di Amsterdam juga sepekan yang akan datang ! masih banyak waktu !"

gumam Salma sendiri, ia kembali memejamkan mata nya lalu tertidur.

*

Devin tertegun saat Roni tidak bisa menemukan perempuan itu, Devin bahkan tidak tahu siapa nama perempuan itu? bagaimana ia mencari nya?

"kita lanjutkan besok saja bos, seperti nya ia turis asing, entah ia kuliah di kota ini atau memang tengah berlibur, Perempuan itu seperti nya bukan asli Belanda, tapi entah lah, namanya saja kita tidak tahu."

Devin mengangguk tidak berkomentar.

Ia menoleh pada ponselnya yang berdering, Alena melakukan panggilan telepon, dua bulan lagi mereka akan menikah, tapi Kejadian malam itu membuat Devin berpikir ulang untuk melanjutkan rencana mereka, ia khawatir perempuan itu hamil, dan tentu saja Ia harus bertanggung jawab.

"halo sayang?"

ujar Alena di seberang sana.

"Halo."

sahut Devin singkat, saat ini pikiran nya tertuju pada perempuan semalam.

"Cuma Halo, sayang kamu enggak kangen sama aku ?"

Devin tertegun, Rasanya hambar rasa rindu itu justru terpaut pada perempuan Asing itu. malam bersalju itu seketika merubah pemikiran nya untuk menikahi Alena.

"Aku akan pulang terlambat, kau mau di bawa kan oleh oleh apa ?"

Alena tersenyum lebar di sebrang sana, Devin memang selalu membawa kan nya oleh oleh jika ia pergi ke luar negeri.

"Tas, sepatu juga boleh ! apa saja beb !"

"ya sudah, aku ada urusan penting. pergilah beristirahat !"

"ya, i love you !"

"Yo to !"

jawab Devin lalu beranjak dari duduknya, Ia melangkah keluar dari kamar hotel bersama Roni, Ia hendak berjalan jalan di pusat kota mungkin saja nanti bertemu dengan perempuan itu.

*

Salma enggan keluar dari hotel, Ia memesan makanan dari restoran untuk di antar ke kamar nya, Salma lebih memilih menatap salju dari dalam kamar.

Salma tertegun mengingat seorang pria yang akhir akhir ini akrab dengan nya, seorang senior di kampus nya. kebetulan Salma ikut team cheers lider di kampus, kedua nya selalu bertemu di lapangan basket.

Namun harapan bersama pria itu pupus karena kejadian semalam, Apa masih pantas Ia berharap lebih sementara keadaan nya tak lagi sama seperti dulu.

"Kamu mau liburan kemana Salma?"

Tanya Adit, pria tampan yang jago main basket di kampus nya.

"ke Amsterdam, di sana ada sepupu ku.!"

Pria itu mengulas senyum, Salma tidak menyangka kalau Charles tega melakukan hal itu, entah apa tujuan nya?

Salma pikir Charles baik, tapi ternyata ia salah. karena pria itu Salma kehilangan kesadaran nya hingga merenggut kesucian nya.

"Hati-hati ya Salma, selamat bersenang-senang....!"

Pesan adit sebelum ia pulang dari kampus.

*

"bagaimana bisa aku bersenang senang, sementara aku telah kehilangan!"

gumam Salma menelungkup kan kepala nya pada kedua kaki.

bersambung....

terima kasih sudah mampir, dukung karya ku ya 😍😍😘💪

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!