Salma berlari dari kejaran dua orang pria yang hendak membawa nya pergi entah kemana ? tiba tiba saja mereka datang dan meminta Salma untuk ikut dengan mereka, seseorang sudah menunggu nya di kamar hotel.
Salma yakin ada yang salah, tapi mereka bilang Ia sudah membuat janji dengan bos mereka.
Seperti nya ini permainan Charles, pria itu tidak kembali setelah meminta izin ke toilet.
Salma menolak ikut dengan mereka, namun dua orang itu memaksa.
Salma tidak tinggal diam, Ia harus melarikan diri.
Salma berlari sambil menoleh ke arah belakang dimana dua orang masih mengejar nya, Salma tidak ada pilihan selain masuk ke Restoran di sebuah hotel, tempat tersebut cukup ramai seperti nya tengah ada acara khusus.
Bug...
Salma terhempas saat tiba tiba menabrak tubuh seorang pria di belokan, pria itu mematung menatap Salma yang terjengkang sendiri.
"Hei kau...."
tunjuk Salma pada pria berhidung mancung dan tampan.
Salma tertegun sejenak, ia harus segera pergi dari tempat itu.
"Om, tolong aku....! mereka ingin menjual ku"
Pinta salma pada pria yang masih termangu seperti nya mabuk, terlihat dua orang pria tak jauh dari tempat itu masih mencarinya.
"Apa kau bilang ?"
tanya Devin tak paham dengan penuturan gadis cantik di hadapannya.
*
Devin Sanusi, pria berwajah tampan berusia dua puluh lima tahun. Ia menatap wajah Wanita yang berada di hadapannya dengan samar samar, untuk pertama kalinya minum dan hal itu membuat nya sedikit pusing.
"Ayo om tolong aku, please bawa aku pergi dari tempat ini!"
Pinta Salma meraih tangan Devin, Refleks Devin menarik tangan Salma lalu membawa nya pergi saat dua orang pria berlari ke arah nya.
Dua orang pria itu langsung mengejar Devin yang membawa Salma masuk hingga ke dalam kamar hotel.
Dengan cepat Devin mengunci pintu dan mematung di hadapan perempuan yang berdiri menatap pintu yang tertutup.
Salma membalikkan tubuhnya dan menatap pria yang tidak bergeming di hadapannya, memijat keningnya yang terasa pening.
Salma tertegun dengan nafas tersengal, entah kenapa tiba tiba ia merasa tubuh nya terasa panas.
"hah...."
desah Salma membuat pria itu mendongak.
"panas.....!"
lenguh Salma membuka jaket tebal nya hingga yang tersisa hanya street berwarna putih yang membungkus tubuh nya kecil.
"kamu kenapa ?"
tanya Devin menghampiri Salma yang mengusap usap tubuh nya, sontak hal itu tiba tiba membangkitkan gairah Devin yang tengah mabuk.
Tanpa Sadar ia memeluk perempuan yang tidak ia kenali sama sekali, tangannya mengusap tubuh Salma yang putih dan halus, tangannya meraba perut Salma yang rata, Salma yang terkena pengaruh obat perangsang yang Charles berikan pada minuman nya membuat Salma terbuai begitu saja oleh sentuhan pria itu.
Devin kehilangan kesadaran saat hasrat nya semakin menggebu mendengar ******* yang keluar begitu saja dari bibir ranum milik perempuan itu.
Dengan cepat Devin meraup bibir itu dan mencicipi nya penuh hasrat, Salma ingin sekali berontak dan menghentikan aksi pria asing itu, namun tubuh nya justru berkhianat.
Ia membiarkan tangan kekar itu meraba dadanya.
"Hm, kau....!"
seru Salma dengan nafas tersengal, saat hendak bicara pria itu kembali meraih bibir nya, memperdalam ciuman nya dengan penuh hasrat hingga terasa hembusan nafas nya yang memburu.
Untuk pertama kalinya Devin merasakan sensasi seperti itu, hangat nya tubuh Perempuan itu membuat Devin ingin dan ingin lagi.
mencoba mencari kesadaran namun rasa itu mendesak untuk berbuat lebih, akal sehatnya tertutup hasratnya yang menggebu.
***
***
**
Salju di Amsterdam menjadi saksi malam panas yang Salma lalui bersama seorang pria yang tidak ia kenal.
Alih alih berusaha menyelamatkan diri dari jebakan Charles, tanpa sadar Salma justru berakhir di ranjang bersama pria asing entah siapa ?
Salma tercengang saat membuka mata dan melihat pria asing berada di samping nya dengan menelungkup kan tubuh nya yang polos.
Salma terkesiap mendapati dirinya tanpa busana satu selimut bersama pria itu.
Salma menganga mengingat apa yang terjadi dengan mereka berdua semalam. Sesuatu tidak beres terjadi, Salma beranjak sambil memegangi selimut menutupi bagian atas tubuhnya.
Air mata menetes saat Ia merasakan nyeri pada miliknya seperti terkoyak, Salma menoleh pada salju yang masih turun. Rasa dingin itu justru berganti dengan hawa panas akibat obat perangsang itu.
Salju di Amsterdam menjadi saksi terenggut nya kesucian, Salma harus segera pergi dari kamar itu, ia takut tidak bisa pergi jika pria itu terbangun.
Salma menatap lekat wajah yang menelungkup pada bantal, terlihat tubuh nya yang sixpack dan Putih.
Gegas salma memungut pakaian nya perlahan kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Salma menatap tubuh nya di cermin dengan nanar, pria itu membuat banyak jejak petualang nya semalam, leher dan dada nya terdapat ruam kecil berwarna merah.
Salma mengepal kan tangannya, ingin sekali marah tapi semalam ia yang mulai, tapi kenapa pria itu malah mengambil kesempatan?
Gegas Salma keluar dari kamar mandi dan mengambil tas nya, pria itu masih terlelap.
Salma melangkah keluar lalu menoleh kembali ke belakang melihat wajah pria itu dengan jelas, Salma tidak akan pernah melupakan nya.
*
Charles mengepal kan tangan nya saat tahu Salma berhasil melarikan diri.
Entah kemana perginya perempuan itu? Charles mencoba mencari nya ke hotel di mana Salma menginap, namun nihil perempuan itu tidak ada di tempat.
pagi ini salju turun cukup deras, Salma berjalan sembari memeluk tubuh nya sendiri, melangkah terseok merasakan milik nya yang masih perih.
Entah bagaimana masa depan nya setelah ini? sang papah pasti kecewa kalau sampai kejadian ini membuat nya hamil?
Salma menyeka air mata nya, begitu perih kerongkongan nya menggumamkan kata hamil?
semoga itu tidak terjadi, mungkin kelak suaminya yang akan kecewa mendapatkan perempuan yang sudah tidak perawan.
Salma menghentikan langkah nya, menengadahkan kepalanya ke langit, membiarkan salju turun pada wajahnya yang langsung terasa dingin.
wajah nya muram karena sejak tadi Salma menahan air mata nya, tubuh nya terasa begitu remuk karena kejadian semalam.
Salma menundukkan kepalanya, Ia tidak bisa menahan air mata yang jatuh membasahi pipinya.
Salma yakin kalau semua rencana jahat Charles? tapi kenapa?
Apa karena Ia menolak nya lantas Charles tega melakukan hal ini pada nya?
Salma kembali melangkah menuju hotel, menutup kepalanya menggunakan jaket tebal nya.
*
Perlahan Devin membuka mata nya? tubuh nya terasa lelah dan kepala nya berdenyut pusing. mungkin pengaruh minuman itu masih ada.
Devin termenung mengingat kejadian semalam, Ia langsung menoleh ke arah samping ranjang namun kosong, gegas ia bangun dan meraih handuk karena ia tidak menggunakan apapun di bawah selimut tebal itu?
Devin melangkah ke kamar mandi mencari keberadaan wanita yang sudah tidur dengan nya semalam, namun di kamar hotel itu hanya ada ia sendiri.
Devin tertegun melihat bercak darah pada sprei berwarna putih, jadi perempuan itu masih perawan? dan tanpa sadar semalam ia sudah merenggut nya?
*
**
***
bersambung....
terima kasih sudah mampir 😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments