Bab 5_Interview

Di pagi hari yang cerah terlihat Alina yang sudah mengerjakan pekerjaan rumah,ia sengaja bangun lebih pagi karena takut terlambat saat interview nanti.Ia juga sengaja bangun lebih pagi agar tidak terjadi hambatan karena ibu dan kakak tirinya pasti akan mempersulit Alina saat berangkat kerja nanti

Saat ini Alina sedang memasak nasi goreng seperti biasanya karena hanya nasi lah yang masih tersisa pagi ini.Bahan masakan lainya sudah habis dan ia belum mendapatkan gaji untuk membeli telur dan lainnya.Alina nekat melamar pekerjaan di perusahaan juga karena Cafe tempat ia bekerja sedang mengalami masalah sehingga gajinya sedang di tunda untuk sementara waktu sampai keadaan Cafe sudah stabil.

"Alhamdulilah sudah selesai,lebih baik sekarang aku mandi dan dandan yang cantik hehe"guman Alina sambil tertawa saat nasi goreng buatannya sudah jadi.

Setelah menyajikan nasi goreng buatannya di meja ia langsung menuju kamar,saat akan masuk kamar ada yang memanggilnya.

"Alina"panggil Wilson saat sudah keluar dari kamar.

"Eh iya ayah,"balas Alina.

"Apakah kamu sudah mau berangkat sayang?"tanya Wilson.

"Iya ayah,walau interviewnya masih nanti pukul delapan Alina harus berangkat dari sekarang karena terkadang mencari angkutan umum saat ini mulai susah yah"jelas Alina.

"Hm betul sekali,ya sudah sana kamu siap-siap dulu dandan yang cantik ya jangan menor-menor nanti kayak tante-tante hehehehe"ucap ayah Alina di sertai kekehan.

"Siyap ayah"jawab Alina sambil masuk kamar.

Setelah masuk kamar Alina langsung mandi biar segar. Saat Alina sudah selesai mandi ia langsung memakai pakaian yang sudah ia persiapkan tadi malam.Agar tidak pucat ia mengoleskan lipstik yang tipis agar tidak menor seperti pesan ayahnya.

" Hm sepertinya aku sudah cantik dan cocok masuk ke dalam perusahaan untuk bisa di terima, semoga saja aku di terima agar keuangan keluargaku maksimal kembali"guman lirih Alina berharap dapat di terima.

Karena sudah menunjukan pukul setengah tujuh ia langsung bergegas sebelum ibu dan kakak tirinya terbangun dan menghalangi Alina yang mau melamar pekerjaan.

Saat sudah sampai di teras ia melihat ayahnya sedang duduk sambil melihat pemandangan jalan gang yang sempit,lumayan banyak pengendara bermotor maupun sepeda yang sudah memulai kegiatanya.

"Ayah"panggil Alina yang membuat ayahnya segera menoleh.

"Eh iya,apakah Alina sudah mau berangkat?"tanya Wilson saat putrinya sudah berpakaian rapi dan juga cantik dengan wajah mengigatkan Wilson pada mendiang istrinya yang sangat mirip dengan Alina.

"Iya ayah Alina sudah mau berangkat"jawab Alina.

"Baiklah kalau begitu kamu hati-hati di jalan ya!"pesan ayah Wilson agar putrinya hati-hati di jalan.

"Siyap ayah,Alina pamit ya yah.Dan Alina mohon doa supaya Alina bisa di terima"pamit Alina sambil menyalami tangan ayahnya.

"Iya sayang ayah akan selalu berdoa buat putri kesayangan ayah"ucap Wilson.

Kemudian Alina berjalan kaki menuju jalan utama untuk mencari angkutan umum.Sepertinya nasib baik sedang berpihak pada Alina karena,tak lama setelah menunggu ada sebuah angukatan umum yang lewat dan jalurnya menuju ke arah perusahaan tempat ia interview.Alina segera menghentikan angkutan umum dan menaikinya.

Setelah beberapa lama angkutan umum melaju membelah jalan raya perkotaan yang padat akhirnya sampai di perusahaan yang Alina tuju.

"Terima kasih pak"ucap Alina sambil memberikan uang sebagai ongkosnya.

"Sama-sama neng"balas sopir sambil tersenyum.

Alina kemudian bergegas masuk ke dalam perusahaan yang masih terlihat sangat sepi karena jam kerja di perusahaan itu di mulai nanti pukul delapan pagi.

"Pagi nona"salam satpam yang kemaren memberitahukan Alina tentang lowongan pekerjaan.

"Eh pagi juga pak"jawab Alina lumayan terkejut karena tiba-tiba ada yang memberikan ia salam.

"Apakah nona hari ini akan interview?"tanya satpam.

"Benar sekali pak hari ini saya ingin interview"

"Wah semoga anda di terima ya non,dan saat anda sudah di terima bapak berharap anda tidak mengundurkan diri"

"Maksud bapak,memangnya kenapa harus mengundurkan diri?"tanya Alina penasaran.

"Dari gosip yang bapak dengar seketaris yang telah bekerja dulu-dulu banyak yang mengundurkan diri karena tidak kuat dengan sifat sang tuan muda yang sangat kejam serta arogan"jelasnya.

"Benarkah pak"ucap Alina sedikit takut.

"Kalau yang bapak dengar dari para karyawan yang sudah pernah melihat sifat tuan muda memang seperti itu non.Bapak juga belum pernah melihat langsung kekejaman tuan muda karena bapak jarang bertemu dengan beliau"

"Terima kasih pak informasinya,semoga saat saya sudah menjadi seketarinya saya betah ya pak"

"Sama-sama non saya juga mendoakan agar anda betah bekerja di sini,lebih baik nona segera menuju ke ruang seleksi yang sudah di tentukan dan menunggu disana agar lebih nyaman"jelas pak Satpam.

"Baik pak,kalau begitu saya permisi menuju ke dalam dulu"pamit Alina.

"Silahkan non"

Alina segera berjalan masuk ke dalam ruangan seleksi yang sudah ia dapatkan melalui email yang sudah perusahaan kirimkana kepadanya.

Di dalam ruangan seleksi ternyata masih sepi,Alina pun segera belajar tentang yang nanti akan di lakukan saat interview,ia membaca buku tentang jawaban dari pertanyaan yang akan di berikan oleh panitia.

Tak beberapa lama kemudian datanglah beberapa peserta interview yang jumlahnya sekitar sembilan orang.Alina merasa inscure karena mereka yang terlihat cantik dan berkelas,namun ia harus tetap percaya diri.

"Selamat pagi"sapa seorang pria tampan dengan jas yang yang mewah serta mahal.

"Pagi tuan"sapa Alina dan peserta lainya.

"Baiklah perkenalkan saya Reno Wijaya saya selaku asisten dari tuan muda yang saat ini bertugas untuk menyeleksi kalian yang nantinya salah satu dari kalian akan menjadi seketaris tuan muda"Jelas Reno selaku asisten tuan muda pemilik perusahan ini.

"Salam kenal tuan"jawab serempak para peserta.

"Hmm baiklah saat ini kita mulai interviewnya dan untuk hasilnya akan di umumkan nanti siang setelah jam makan siang dan saya berharap kalian bisa berlapang dada menerima keputusan yang telah saya ambil"ucap Reno dengan tegas.

"Baik tuan"

"Oke mulai peserta pertama Rebeca_"

interview pun segera di laksanakan di ruangan yang berada di sebelah ruang seleksi,karyawan yang di tugaskan oleh tuan Reno segera memanggil daftar yang berada di daftra nama lamaran.

Alina yang sedang menunggu panggilannya merasa gugup karena ini baru pertama kalinya ia interview di sebuah perusahaan besar.

"Peserta selanjutnya atas nama Rosalina Wilson"

Alina yang di panggil pun segera melangkah ke arah ruangan yang sudah di tentukan

"Semangat Alina"guman Alina menyemangati dirinya sendiri.

"Permisi tuan"salam Alina sambil membuka pintu ruangan tersebut.

"Masuk"

"Baik tuan"

"Silahkan Rosalina kamu jelaskan apa tujuan kamu melamar pekerjaan disini dan apa yang akan kamu lakukan agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan serta jelaskan visi misimu"

"Baiklah,saya akan berusaha_

Alina pun segera menjelaskan dengan tegas dan jelas walau kegugupan melanda hatinya.Alina dapat menjawab semua pertanyaan dari Reno dengan lugas serta jelas.

"Hmm baiklah Rosalina saya lumayan puas dengan jawaban yang anda berikan akan tetapi saya tetap harus memberikan keputusan setelah kita bermusyawah untuk menentukan siapa yang sangat layak dan cocok menjadi seketaris tuan muda"jelas Reno dengan penuh wibawa.

"Baik tuan Reno,saya juga akan menunggu dengan sabar dan nanti hasil yang saya dapatkan akan saya terima dengan lapang dada"jawab Alina.

"Yah memang dalam setiap interview pasti akan ada yang gagal,kamu berdoa saja"

"Baik tuan terima kasih atas waktunya,saya permisi terlebih dahulu"

"Silahkan nona"

Kemudian Alina segera beranjak melangkah keluar dari ruangan interview kembali melangkah ke arah ruangan para peserta.Saat sudah sampai di ruangan tersebut dapat Alina lihat jika para peserta lainya sudah sibuk dengan handphone sambil menunggu hasil interview.

"Untuk para peserta yang sudah interview bisa menunggu dengan sabar ya sampai nanti siang,karena kami butuh rapat untuk menentukan siapa yang akan menjadi seketaris tuan muda.Pengumumannya akan di sampai sendiri oleh tuan Reno selaku perwakilan dari tuan muda"ucap salah satu panitia.

"Baik tuan"

Mereka akhirnya dengan sabar menunggu hasil yang akan di umumkan nanti siang.

"Hai"sapa salah satu peserta yang duduk di sebelah kanan Alina.

"Hai juga"jawab Alina ramah.

"Boleh kenalan ngak?"

"Tentu saja boleh"

"Oke perkenalkan nama aku Melodi,nama kamu siapa?"

"Oh hai mbak nama saya Rosalina biasa di panggil Alina"

"Oke salam kenal Alina,bisa lah kita jadi teman"

"Salam kenal juga mbak,tentu saja kita bisa menjadi teman"

"Wah makasih banyak Alina,btw jangan panggil mbak dong panggil melodi aja kalau di panggil mbak kelihatan makin tua dong hehe"

"Baiklah Melodi"

"Oh ya ngomong-ngomong gimana tadi pas interview,gugup ngak?"

"Tentu saja gugup mbak,tapi sebisa mungkin saya menghilangkan kegugupanya"

"Kalau aku sih gugup soalnya tuan Reno sangat lah tampan,bagimana menurut kamu Alina?"ucap Melodi dengan suara mengebu-gebu karena kagum dengan sosok Reno.

"Menurut aku memang tuan Reno tampan,namun dia sangatlah dingin hehe"ucap Alina pelan di sertai kekehan

"Bener banget deh"

Alina dan Melodi berlanjut saling gosip membicarakan hal-hal yang nggak penting,biasalah wanita kalau ketemu pasti kayak gitu,bergosip ngalor ngidul hehe.

Bersambung.

Episodes
Episodes

Updated 38 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!