Bab 3_Di Perlakukan Layaknya Pembantu

Di pagi yang cerah ini Alina sedang memasak di dapur untuk sarapan keluarganya.Ini merupakan rutinitasnya setiap pagi.

"Alina kamu sedang masak apa sayang?"tanya Wilson setelah keluar dari kamar menuju dapur,dan ia melihat putrinya sedang masak. 

Alina memang jago dalam bidang masak,karena dulu saat bundanya masih ada ia selalu di ajarkan untuk memasak,agar saat ia sudah menikah nanti ia dapat memasak untuk anak dan suaminya. 

"Eh ayah,ini Alina sedang masak nasi goreng yah,karena sisa nasi tadi malam masih lumayan banyak.Kalau di buang nanti malah akan mubazir yah"jawab Alina sambil fokus membuat nasi goreng. 

"Betul sayang,kita tidak boleh membuang-buang rezeki,di luar sana masih banyak orang yang kelaparan"jelas Wilson. 

"Nah nasi goreng buatan Alina sudah jadi yah,silahkan ayah sarapan dulu"ucap Alina sambil menyajikan nasi goreng yang sudah ia buat menjadi empat piring. 

Sengaja Alina menjadikan empat piring karena jika tidak ada sarapan di meja makan pasti ibunya dan kakak tirinya akan marah-marah.Walau Alina sangat membenci kedua orang tersebut,akan tetapi ia tetap menghormati ibu dan kakak tirinya. 

"Iya sayang,kalau begitu lebih baik kita sarapan bersama"ajak Wilson kepada putrinya. 

"Iya ayah,apa kita tidak menunggu ibu dan kak Karin dahulu yah" 

"Sebaiknya kita tidak usah menunggu mereka berdua ,kalau kita menunggu mereka berdua maka kita akan sarapan di siang hari sayang"jelas Wilson yang sudah hafal dengan sifat Sonya dan Karin yang akan selalu bangun siang. 

"Baiklah kalau begitu yah" 

"Yasudah mari kita sarapan saja" 

Mereka berdua kemudian sarapan dengan lahap karena masakan Alina memang sangat lezat,membuat makanan terasa pas di lidah. 

Setelah selesai sarapan Alina dan Wilson segera menuju ke ruang tengah yang berada di samping dapur tanpa ada penghalang karena memang rumah ini sangatlah sederhana.Rumah ini di beli Wilson dari uang sisa penjualan rumah mewah yang dulu ia tepati. 

"Alina bagimana lamaran kamu,apakah sudah di interview oleh perusahaan?"tanya Wilson. 

"Untuk saat ini Alina belum mendapatkan panggilan dari perusahaan yah,semoga saja berkas lamaran Alina segera di interview dan Alina bisa di terima kerja di perusahaan tersebut"jelas Alina sambil berfikir kenapa belum mendapatkan panggilan interview dari perusahaan. 

"Kamu yang sabar ya sayang,ayah juga mendoakan semoga berkas lamaran kamu secepatnya segera di interview dan kamu bisa bekerja di perusahaan tersebut atas keinginan kamu"ucap Wilson memberikan suport kepada putrinya. 

"Terima kasih yah,sudah selalu bedoa dan mendampingi Alina" 

"Sama-sama sayang,sudah seharusnya ayah berdoa untuk putri kesayangan ayah ini" 

"Andai ya yah,bunda masih ada pasti keluarga kita akan semakin berwarna"ucap Alina sedih saat teringat dengan bundanya yang selalu memberikan semangat kepada dirinya. 

"Benar sayang,andai bundamu masih ada pasti kita akan lebih sangat bahagia.Namun itu sudah takdir tuhan sayang jadi Alina harus tabah dan ikhlas ya.Kita berdoa saja agar bunda tenang di sisi tuhan."ucap Wilson dengan berusaha tegar di depan putrinya,walau di dalam hatinya yang terdalam ia amat sangat merindukan istri tercintanya.

"Amiinn yah"

"ALINA"terdengar teriakan dari arah kamar ibu dan kakak tirinya yang mereka tempati.

Tak lama kemudian terlihat ibunya yang keluar dari kamar sambil membawa pakaian yang lumayan banyak.

"Nih segera kamu setrika baju ibu sama Karin,ibu sama Karin mau pergi ke mall untuk jalan-jalan,awas aja kalau rusak bajunya kamu harus ganti pokonya"ucap Sonya sambil melemparkan baju yang lumayan banyak ke arah pangkuan Alina  untuk segera di setrika.

"Apa-apaan kamu Sonya seenaknya menyuruh putriku untuk menyetrika pakaianmu dan Karin,memangnya Alina pembantu kamu apa?"teriak marah Wilson saat anaknya selalu di perlakukan layaknya seperti seorang pembantu.

"Sudah diamlah Wilson,kamu itu orang penyakitan jadi diam saja sebelum ajal menjemputmu"ucap Sonya sinis.

Wilson yang mendengar pun merasa marah dengan istrinya karena menyumpahi dirinya cepat meninggal"Kurang ajar kau Sonya,sebaiknya ucapanmu itu di jaga Sonya sebelum karma mendatangimu"ucap Wilson marah.

"Apa hahahaha karma itu tidak berlaku untuk ku Wilson,sudah lah lebih baik kamu diam saja takutnya penyakit jantungmu kambuh"ucap Sonya yang semakin kurang ajar.

"Sudah ayah jangan meladeni ucapan ibu,aku takut jantung ayah kambuh lagi"ucap Alina karena takut jantung ayahnya kambuh lagi.

"Nah betul apa yang di ucapkan oleh putri kesayanganmu itu Wilson,Alina lebih baik kau sekarang setrika baju ibu dan kakakmu karena kami akan segera pergi"perintah Sonya seenaknya kepada Alina.

"Baiklah akan segera aku setrika bajunya bu"ucap pasrah Alina.

"Bagus kalau begitu,mana sarapan ibu sama Karin"

"Alina sudah masak nasi goreng bu,silahkan dimakan sama kakak karena  Alina dan Ayah sudah sarapan dahulu"Ucap Alina sambil membawa baju yang di berikan oleh ibunya untuk di setrika menuju kamar.

"Apa nasi goreng lagi,emang nggak bosan apa tiap hari nasi goreng bikin selera makan hilang saja"ucap Sonya dengan sinis.

"Seharusnya kamu kamu itu bersyukur Sonya kita masih bisa makan"jawab Wilson merasa muak dengan tingkah dua manusia itu.

"Sudahlah diam kau Wilson,bikin aku darah tinggi saja"hardik Sonya kepada suaminya.

"Terserah kau Sonya"jawab Wilson merasa lelah menghadapi Sonya.Kemudian Wilson menuju teras untuk mengirup udara segar dan meredam emosinya.

"KARIN"teriak Sonya memangil Karin,seperti biasa Sonya akan berteriak walau di dalam rumah.

"Iya ada apa sih ma?"tanya Karin dengan muka habis bangun tidur.

"Sekarang kita sarapan dulu,agar bisa cepat pergi ke mall untuk jalan-jalan"perintah Sonya kepada Karin.

"Mah,bajunya belum di setrika kan"tanya Karin.

"Sudah kamu tenang saja baju yang akan kita kenakan sudah di setrika oleh babu kita hahahah"hina Sonya kepada Alina.

"Hahaha memang cocok Alina di jadikan babu"tekan Karin merasa puas karena ia sangat membenci Alina karena Alina lebih cantik dari dirinya.

"Benar banget,lebih baik kita sarapan saja sekarang sambil menunggu baju kita selesai di setrika oleh pembantu kita"

"Lho kok nasi goreng sih ma"ucap Karin karena hanya ada nasi goreng saja.

"Sudahlah,kamu makan saja Alina hanya memasak ini dari pada kita tidak sarapan"

"Ya ma"jawab Karin,

Mereka kemudian menghabiskan sarapan tanpa sisa sedikit pun.Kemudian datanglah Alina sambil membawa baju yang sudah di setrika

"Ini ma bajunya udah Alina selesai setrika"ucap Alina sambil menyerahkan baju yang sudah ia setrika.

"Owh bagus deh,sekarang nih cuci piring bekas sarapan kita dan jangan lupa bersihkan rumah"perintah Sonya seenaknya.Sonya dan Karin pun pergi menuju kamar untuk siap-siap pergi jalan-jala.

"Baik ma"

Alina hanya bisa menuruti keinginan Ibunya karena ia sudah terbiasa di perlakukan layaknya pembantu oleh ibu dan kakak tirinya.Alina hanya bisa diam dan menuruti keinginan mereka berdua karena takut terjadi apa-apa dengan ayahnya,karena Ibunya dan kakak tirinya selalu nekat melakukan apa saja jika Alina tidak moenuruti perintah mereka berdua. 

Mereka berdua selalu memperlakukan Alina sebagai pembantu setelah perusahaan ayahnya di nyatakan bangkrut dan mereka pindah ke rumah yang sederhana ini.Alina selalu di suruh mencuci pakaian mereka, memasak,menyapu rumah,menyetrika baju mereka,bahkan pekerjaan semua yang ada di rumah Alina lah yang mengerjakan.Ibu dan kakak tirinya hanya suka pergi keluar rumah dan pulang di malam hari

Setelah perusahaan ayahnya bangkrut Alina lah yang mencari uang untuk makan sehari-hari dan kebutuhan lainnya.Selama ini ia bekerja di Cafe paruh waktu,karena harus kuliah juga.Dan setelah lulus kuliah ia tetap bekerja di Cafe tersebut untuk makan sehari-hari mereka.Namun gaji di Cafe yang Alina dapatkan kadang tidak mencukupi kebutuhan keluarganya karena terkadang sebagian gaji yang telah Alina terima di ambil paksa oleh Ibunya dan kakak tirinya entah di gunakan untuk apa.

Alina hanya bisa sabar menghadapi ibu dan kakak tirinya yang memperlakukan dirinya seperti pembantu.Sebenarnya Alina bisa melawan,ia hanya menjaga kesehatan Ayahnya.

Bersambung.

Episodes
Episodes

Updated 38 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!