Bab 4_Panggilan Interview

Di sebuh perusahaan besar tempat Alina melamar pekerjaan terlihat,seorang pria berpakaian jas yang sangat mewah dan merek terkenal,sedang berdiri termenung di kaca sambil memandang kepadatan kota dari lantai atas ruang kerjanya.

"Sebenarnya kamu dimana sayang?selama lima tahun perpisahan kita aku belum bisa melupakan dirimu.Bahkan aku semakin merindukan tentang kebersamaan kita.Lima tahun sayang aku selalu mencarimu hingga terbayang wajahmu yang tersenyum manis ketika memandangku.Semoga kita segera di pertemukan walau dalam statusku yang sudah berbeda"guman pria tersebut dengan suara serak menahan rindu dengan gadis yang paling ia cintai

Tok.tok..tok

Lamunanya seketika buyak tat kala mendengar pintu ruang kerjanya di ketuk oleh seseorang dari luar.

"Permisi tuan muda"

"Hmm silahkan masuk Ren,"

Akhirnya orang yang tadi mengetuk pintu masuk ke ruangan bosnya.

"Hmm ada apa Ren?"

"Begini tuan muda,saya ingin meminta pendapat anda tentang seseorang yang akan menjadi seketaris anda"jelas pria yang di panggil Ren.

"Terserah kau saja Ren,asalkan dia sesuai kriteria yang sudah aku ucapan dengan kau,dan jangan wanita murahan harus cerdas dan cekatan"jelasnya.

"Baik tuan muda saya sudah mendapatkan sembilan nama yang mencalonkan diri menjadi seketaris di perusahaan ini tuan"

"Silahkan kau yang memilih Reno,aku percaya padamu"

"Baik kalau begitu tuan,saya permisi kembali ke ruangan saya terlebih dahulu"pamit Reno kepada bosnya.

"Hmm"jawab dingin pria yang merupakan bos di perusahaan sekaligus Tuan muda yang paling ia hormati.

Kemudian Reno bergegas meninggalkan ruangan tuan mudanya karena ia merasa suasana hati bosnya sedang tidak baik-baik saja.

Setelah sampai di ruangannya ia segera menghubungi kepala HRD untuk orang yang kemaren mendaftarkan lamaran pekerjaannya di perusahaan ini untuk bisa segera datang untuk di seleksi.

Tut.tut.tut

"Halo pak Tio"

"Iya hallo tuan Reno,maaf ada apa ya anda menghubungi saya"

"Saya minta anda untuk segera menghubungi para pelamar yang kemaren mengirimkan berkas untuk bekerja di sini.Tolong bilang kepada mereka bahwa besok mereka bisa mendatangi perusahaan untuk proses interview."jelas Reno.

"Baik akan segera saya laksanakan petintah anda tuan"

"Hmm terima kasih"

"Sama-sama tuan"

Kemudian Reno mengakhiri panggilan tetsebut."Semoga saja untuk seketaris yang ini cocok dengan tuan Muda,karena aku sudah capek kalau harus terus menyeleksi para pekerja untuk menjadi seketaris Tuan muda,walau sudah sesuai kriterianya kenapa selalu saja seketaris mengundurkan diri karena tidak betah dan kadang juga di pecat"guman Reno bingung,padahal ia selalu mencari seketaris yang sesuai kriteria tuan mudanya namun selalu berakhir di pecat atau mengundurkan diri.

***

Dirumah sederhana di gang yang sempit terlihat Alina yang sedang menyapu halaman rumahnya yang sudah lumayan kotor.Ia sedang melamunkan tentang lamaran yang ia sudah berikan kepada perusahaan,namun belum juga dapat panggilan.

"Huh kenapa ya aku belum juga dapat panggilan interview dari perusahaan itu,padahal aku sudah menunggu-nunggu sejak kemaren.Uang gajiku di Cafe sekarang juga sudah hampir habis karena banyak kebutuhan rumah yang melonjak naik harganya.Kalau aku tidak di terima di perusahaan itu aku harus cari uang kemana lagi ya?"guman Alina sedih karena belum dapat panggilan interview padahal gaji sudah menipis.

"Alina"panggil Wilson tak kala melihat putrinya melamun.

"Eh iya ayah,kenapa memanggil Alina,apakah ada sesuatu yang ingin ayah katakan"jawab Alina setelah sadar dari lamunannya.

"Tidak ayah hanya khawatir kenapa Alina melamun"

"Alina sedang kepikiran dengan surat lamaran yang Alina kirim kenapa ya yah,belum juga ada panggilan dari perusahaan tempat Aera menyerahkan berkas lamaran"jelas Alina dengan sedih.

"Kamu sabar sayang,jika itu rezeki kamu pasti akan di permudah oleh Tuhan"

"Baiklah,hanya saya Alina_

Ucapan Alina terpotong karena mendengar bunyi getar dari saku celana yang ia kenakan.Ia pun segera mengangkatnya.

"Hallo selamat siang nona,apakah ini dengan nona Rosalina Wilson"

"Selamat siang juga,benar ini dengan saya sendiri,kalau boleh tau ada apa ya?"

"Begini nona,terkait tentang lamaran yang anda serahkan kepada perusahaan kami,kami sudah mempertimbangkan jiks anda bisa mengikuti interview besok pagi di perusahaan kami nona."jelasnya.

"Wah benarkah pak,kalau begitu besok saya pastikan akan datang,terima kasih informasinya pak"ucap Alina dengan binar kebahagian karena ada kesempatan untuk ia mejadi seketaris.

"Sama-sama nona kalau begitu saya akhiri panggilanya"

"Baik pak"

"Ayah"teriak Alina sambil memeluk ayahnya.

"Kenapa Alina bahagia setelah mendapatkan panggilan di telepon sayang?"tanya Wilson penasaran.

"Alina mendapatkan panggilan interview dari perusahaan yang kemaren Alina taruh berkas lamaran pekerjaanya yah"jawab Alina.

"Wah selamat ya sayang,akhirnya kamu dapat panggilan interview juga semoga kamu lolos seleksi ya dan bisa menjadi seketaris"ucap Wilson dengan wajah penuh bahagia karena putrinya punya kesempatan menjadi seketaris.

"Terima kasih banyak ayah,Alina janji akan berusaha keras agar bisa menjadi seketaris"

"Iya sayang"

"Wah-wah ada apa ini pagi-pagi udah seneng aja,"ucap sinis Sonya yang tiba-tiba sudah berada si samping Alina dengan pakaian yang mewah namun terkesan kurang bahan.Begitu pun dengan Karin yang sebelas duabelas sama dengan ibunya.

"Ini Alina dapat panggilan interview dari perusahaan untuk menjadi seketaris"jelas Wilson.

"Halah kirain berita penting,cuma interview aja bahagia kayak gitu,kayak udah di terima aja,jangan mimpi deh kamu Alina,kamu itu cocoknya jadi pembantu"hina Sonya tanpa memikirkan perasaan Alina.

"Bener tuh kalau cocok jadi pembantu maka ngak cocok jadi pekerja kantoran"hina Karin yang merasa iri dengan apa yang Alina dapatkan.

"Sudah cukup kalian menghina putriku,memangnya kalian bisa makan setiap hari kalau bukan karena Alina yang bekerja,sedangkan yang hanya kalian bisa lakukan hanya keluyuran tidak jelas"ucap Wilson merasa muak dengan Istri dan anak tirinya yang selalu mengina putrinya.

"Halah diam kau Wilson tak udah bayak omong,yuk Karin kita pergi saja dari pada pusing ngomong dengan orang miskin"hina Sonya kembali sambil pergi menarik tangan Karin untuk pergi jalan-jalan ke mall.

"Alina kamu yang sabar ya sama sifat ibu dan kakak tirimu itu"

"Iya ayah Alina akan sabar menghadapi Ibu dan kak Karin"jawab Alina dengan tersenyum berusaha menutupi kesedihanya di depan ayahnya,walau di dalam hatinya ia meyimpan banyaknya luka yang selalu di hina oleh ibu dan kakak tirinya.

"Baiklah kalau begitu lebih baik kamu mempersiapkan untuk besuk inerview,kalau ada kesulitan kamu bisa tanyakan kepada ayah sayang"ucap Wilson sambil mengusap kepala putri kesayanganya.

"Baiklah ayah,kalau begitu Alina masuk dulu"pamit Alina.

"Iya sayang"

Kemudian Alina masuk ke dalam rumah untuk mempersiapkan interview untuk besuk pagi,ia harus bisa tampil yang maksimal agar dapat di terima menjadi seketaris di perusahaan itu.

Bersambung.

Episodes
Episodes

Updated 38 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!