"Hamil Dokter?" tanya Rafli dengan emosi yang tertahan. Rahang pria tampan itupun mengeras.
Zakira mencoba untuk tersenyum.
"Suami saya baru pulang seminggu yang lalu. Bisa jadikan dokter,usia kehamilan saya baru seminggu." Zakira mencoba untuk menenangkan dirinya dan menenangkan suaminya.
Dokter terdiam beberapa saat sambil menatap Zakira dan Rafli secara bergantian.
"Biasanya kehamilan 1 minggu itu belum terdeteksi. Tapi untuk memastikan berapa usia kandungan anda, silahkan anda ke poli kebidanan dan kandungan."
Rafli menatap nyalang ke ala Zakira, membuat Zakira insecure. Jantung Zakira berdetak kencang ia teringat akan peristiwa 3 bulan yang lalu. Tak hanya itu itu, Zakira juga baru teringat, jika 3 bulan belakangan ini dia tak pernah menstruasi lagi.
Sesak seketika di dada Zakira, apa yang harus ia katakan pada Rafli.
"Terima kasih Dokter," ucap Rafli sambil menarik kasar tangan Zakira.
Zakira dan Rafli keluar dari ruangan dokter.
"Mas Kamu kenapa sih ?"tanya Zakira pura-pura tak tahu.
Rafli tak menjawab, dia terus saja menarik tangan Zakira.
Rafli menuju ke poli kebidanan, dia harus mendaftar ulang untuk bisa menemui dokter kandungan saat itu juga.
Selama hampir 1 jam Rafli dan Zakira diam seribu bahasa masing-masing mereka larut dalam pikirannya masing-masing.
Wajah Rafli terlihat begitu garang, begitu sangar, tak ada lagi kelembutan dan kemesraan yang dia tunjukkan untuk istrinya itu.
"Nyonya Zakira!" suara panggilan seorang suster mengagetkan keduanya.
Zakira masuk ke dalam ruang pemeriksaan itu, diikuti oleh Rafli.
Mereka kembali bertemu dengan dokter dan dokter menanyakan hal yang sama yaitu keluhan Zakira.
Zakira mengatakan keluhannya.
"Silakan berbaring," kata dokter sambil menunjuk tempat tidur yang ada di ruangan tersebut.
Dengan langkah gontai Zakira berbaring di ruang pemeriksaan itu kemudian seorang suster memoleskan gel dan meletakkan transduser.
"Usia kehamilannya 15 minggu ya bu, semuanya baik, janinnya tumbuh dengan baik," ucap dokter tersebut.
Seketika Rafli membelalakkan bola matanya, dia hampir menangis mendengar keterangan dari Dokter itu, dokter masih berbicara Namun mereka tak lagi mendengarnya.
"Silakan ibu duduk kembali saya akan tuliskan resep dan vitamin untuk ibu."
Bahkan setelah mengatakan itu Zakira belum juga beranjak dari tempat tidurnya,tatapannya masih menerawang ke langit-langit ruang pemeriksaan itu.
"Bu silahkan duduk kembali, dokter akan menulis resep dan vitamin untuk ibu," ucap Suster itu ketika melihat Zakira juga tak bergerak.
Zakira coba menahan air matanya yang hendak tumpah.
***
Setelah pemeriksaan keduanya kembali pulang, sepanjang perjalanan tak ada obrolan di antara mereka kedua wajah itu begitu tegang.
Zakira menangis di dalam mobil, mahligai rumah tangga yang baru saja dibinanya, sepertinya sebentar lagi akan porak poranda.
"Siapa yang menghamili mu Zakira?! Tanya Rafli dengan membentak.
Hiks hiks. Tak Ada jawaban hanya suara tangis terisak yang keluar dari bibir Zakira.
"Ternyata benar kecurigaan ibuku! Kau bermain serong dengan seorang laki-laki saat aku tugas di luar negeri."
"Hiks hiks. Tidak Mas, aku tak pernah bermain serong Aku juga tak pernah selingkuh."
"Tak Pernah selingkuh? lalu anak siapa yang kau kandung, aku baru datang seminggu ini Zakira, tidak mungkin Jika kau mengandung anakku!"
"Mas percayalah, ada sebuah Rahasiakan yang tak pernah aku beritahu pada mu, sebenarnya aku pernah diperkosa saat aku bekerja!"
Rafli menoleh ke arah zakirah dengan tatapan kebencian dan kecewa.
"Cuih! Kau pikir aku percaya padamu?"
"Katakan saja! Siapa yang telah menghamilimu akan ku suruh dia bertanggung jawab dan menceraikanmu."
"Sumpah mati mas, demi Tuhan! Aku tak pernah selingkuh, aku sendiri tidak tahu siapa yang telah menodai ku!"
"Tidak mungkin kau tidak tahu zakira! ibuku sering berkata jika kau sering pulang dengan laki-laki, Apa laki-laki itu yang telah menghamilimu?"
"Bukan Pak Raymond, Aku benar-benar tidak tahu siapa yang telah menghamiliku. Jika kau tak percaya, kau tanya saja pada temanku Sinta. dia yang tahu semua kejadiannya. Aku sengaja tidak memberitahumu dan memberitahu keluargamu, karena aku takut mencoreng aib keluarga kita, apalagi kau punya institusi yang harus kau lindungi martabatnya."
"Sudahlah Zakira! Aku tidak percaya padamu! Sekarang juga kita ke rumah ayah dan ibuku lihat apa yang akan aku lakukan padamu. Wanita yang suka selingkuh sepertimu tidak pantas untukku! Aku membencimu Zakira, saat ini juga aku jatuhkan talak padamu. "
Hiks hiks Zakira semakin jadi menangis, sementara Rafly membawa mobilnya dengan ugal-ugalan. Bahkan ia sampai menerobos lampu merah.
Sret …mobil itu berhenti di depan rumah orang tuanya. Itu membuat Zakira semakin sedih dan tak berdaya, sudah cukup Rafly yang menghukumnya, kini ditambah dua orang yang tak menyukainya lagi.
Zakira bisa memastikan jika rumah tangganya sebentar lagi akan hancur berantakan.
Rafli turun dari mobil, sambil membanting pintu mobil. Amarah dan kekecewaannya begitu terlihat saat itu, sementara Zakira turun dengan tangan yang gemetar sambil menutup pintu mobil kembali.
Keadaan keduanya yang terlihat kontras, membuat kedua orang tua Rafli menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi pada mereka berdua.
"Rafli, ada apa? kenapa kau terlihat marah?" tanya bu Rita.
Rafli menarik tangan Zakira agar ia segera masuk ke dalam rumah, kemudian Rafli membanting pintu rumah dan menguncinya.
"Ada apa ini Rafli ?"tanya ayah Rafli dengan sedikit emosi.
"Dia Yah! benar apa yang dikatakan Ibu, Zakira adalah wanita tukang selingkuh."
Wajah Ibu Raffi seketika memerah menatap geram ke arah zakirah, sementara Zakira hanya tertunduk sambil menangis terisak-isak.
"Tidak seperti itu Mas, dengar dulu penjelasanku."
"Penjelasan apa Zakira? aku sudah tahu apa yang kau lakukan selama suamimu tidak ada! Kau juga Rafli, kau tak pernah percaya kan pada ibu, kau selalu percaya pada istrimu ini dia ini perempuan kotor, perempuan pezina! Bahkan Ibu sering melihat dia pulang diantar laki-laki lain."
Mereka semua terus melontarkan cacian dan makian ke arah Zakira yang hanya bisa menangis tanpa bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Lalu apa yang akan kau lakukan Rafli?" Tanya Bu Mita.
"Apa yang bisa aku lakukan selain menjatuhkan talak padanya dan itu sudah kulakukan."
"Kalau begitu Kau usir saja dia dari rumahmu."
"Itu sama saja mencoreng nama baikku. Biarkan saja dia tinggal di rumah, terserah dia mau seperti apa. Toh aku juga tidak peduli. Setelah dia selesai melahirkan, baru akan ku usir dia dari rumahku dan aku akan menceraikannya secara resmi."
Bibir dan Gigi Zakira bergetar mendengar kata-kata sadis yang terlontar dari mulut seseorang yang begitu dicintainya itu, bahkan Zakira tadi beri kesempatan untuk membela diri, saat itu dia hanya bisa pasrah menerima perlakuan dari keluarga Rafli.
Setelah sidang singkat itu, Rafly kembali membawa Zakira pulang ke rumah mereka. Namun, kali ini sikap Rafli jauh berbeda. Rafli yang awalnya terlihat sabar dan penyayang sebelumnya, kini seperti bertindak seperti seorang sadis dan bengis, setiap kata-kata yang terlontar dari mulutnya adalah penghinaan cacian dan makian membuat Zakira berkali-kali mengusap dada. Bahkan Rafly tak segan menyebut anak yang dalam kandungan Zakira itu adalah anak haram.
"Tak apa Mas, aku akan terima apapun keputusanmu. Aku akan pergi setelah aku melahirkan. Tapi tolong jangan sebut anak haram," ucap Zakir dengan suara lirih namun penuh penekanan.
Bersambung dulu gengs
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Putri Minwa
mampir juga ya thor, di novel baru putri yang berjudul Terjebak.
2023-08-06
1
⸙ᵍᵏoᷡuͦbᷡliͣer༄༅⃟𝐐
sungguh malang nasibmu zakira
2023-05-06
1