Part 4#Kantin

Kebenaran tentang putri Fairuz dan Lily tak mengubah pemikiran dari Bunda Keisha. Wanita itu kekeh memilih putri sang sahabat sebagai calon menantunya tetapi apa alasan dia? Selain sang suami hanya Allah yang tau. Kepastian masih ditunggu untuk mendapatkan tujuannya.

Obrolan kedua pasutri harus dihentikan karena waktu sudah menginjak waktu sholat dzuhur. Keempat insan itu memilih untuk bergegas berpindah ke rumah Allah untuk menunaikan kewajiban seorang muslim. Selain itu mereka bisa mengenang masa lalu di saat masih satu sekolah.

Sementara di anak-anak kelas IPA 1 berdiri berkerumun menunggu penjelasan Rafa yang menerima tantangan dengan syarat mengecewakan. Pemuda itu tak peduli meski semua mata memandangnya, justru mengeluarkan earphones bluetooth. Lalu menyambungkan ke ponselnya.

"Pergilah! Pertandingan masih dua jam lagi." ucap Rafa mengusir semua teman sekelasnya yang dengan berat hati membubarkan diri.

Tak menunggu lama karena langkah kaki semua orang menjauh dari hadapannya. Melihat itu, ia memilih mengambil buku dari laci. Kemudian menjadikannya sebagai bantal agar kepala merasa lebih nyaman. Waktu istirahat bukanlah untuk makan karena tidur lebih baik.

Kebiasaan yang tidak bisa diubah sehingga semua teman sekelas hapal dan tidak berani mengusik. Maka dari itu ruangan kelas hanya milik Rafa saat jam istirahat, sedangkan di sisi lain Kimmy masih mengurus berkas yang harus segera diselesaikan. Wanita itu tampak begitu serius hingga suara gendang dari perut menyadarkan ia membutuhkan asupan energi.

"Astagfirullah, lapar disaat tidak tepat. Sebaiknya sholat dulu trus cari makan di kantin." gumamnya seraya merapikan kertas yang berserakan di atas meja.

Ruangan kerja yang memang dilengkapi fasilitas memadai membuat wanita itu tidak kesulitan untuk melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim. Tak harus keluar untuk menunaikan ibadah sholat sehingga lebih mempersingkat waktu dan begitu selesai barulah keluar meninggalkan ruang kerjanya.

Lorong sekolah terlihat cukup ramai. Beberapa siswa duduk di pagar pembatas. Ada yang di kursi depan kelas, ada pula yang diam di dalam kelas. Suasana sekolah memang selalu ramai kala jam istirahat membuat siapapun yang melihat ikut sibuk sendiri.

"Ibu guru baru, ya? Mau pesan apa, Bu?" sapa salah satu pemilik warung jajan di dalam kantin sekolah itu ketika melihat Kimmy tengah melihat apa yang bisa dimakan.

Kimmy tersenyum mengangguk pelan, "Iya, Bu. Saya pesan nasi goreng spesial tapi pedasnya sedang saja dan segelas jus jeruk."

"Siap, silahkan duduk dan tunggu pesanannya." Wanita paruh baya itu mempersilahkan pelanggannya untuk bersabar menunggu dibuatkan pesanan yang sudah dipesan.

Memasak membutuhkan waktu yang tidak sedikit membuat Kimmy memeriksa gawainya. Beberapa pesan masuk dari teman lama dan juga pekerjaan lain yang menantinya tapi dari semua pesan itu. Ada pesan dari sang mama yang menarik perhatiannya.

Sebait harapan kembali mengalihkan dunia nyata dari kesendirian. Kenapa harus serumit ini? Pesan yang memintanya untuk datang ke acara makan malam keluarga menghantarkan rasa tidak nyaman. Selalu ada something ketika mamanya menginginkan sesuatu.

"Aku akan datang tapi sedikit terlambat, Ma. Masih harus melatih anak-anak basket." Kimmy mengirim voice note kepada mamanya agar merasa lebih yakin.

Mengingat kejadian terakhir kali. Ia hanya ingin berjaga-jaga. Yah setidaknya tidak memberikan tekanan batin hingga membuat kedua orang tuanya darting. Masalah hidup saja sudah banyak, lalu untuk apa menambah beban pikiran.

Suasana kantin tak begitu ramai hingga ia bisa mendengar obrolan anak-anak yang duduk di meja sisi kiri dengan satu meter setengah. Tangan masih sibuk memainkan ponsel tetapi pendengaran cukup jelas merekam pembicaraan tentang si anak penantang.

"Rafa beneran gabut atau sengaja sih? Heran gue sama itu anak." Mahmud ngedumel sambil nyemil kacang garuda yang membuat teman lainnya hanya bisa membiarkan tanpa ingin mengingatkan.

Hars menggeser minumannya dengan sengaja agar Mahmud bisa bebas menikmati kacang gurih di atas meja yang menjadi sajen orang ceramah tanpa arah. Yah kebiasaan si biang cerewet selalu tidak peduli sekitar saat mengeluarkan semua uneg-uneg yang mengusik pikirannya.

"Aku khawatir Rafa kalah." sambung Andra membuat yang lain menatap ke arahnya dengan tatapan tak suka. "Hadeh, kalian kagak tahu saja, siapa itu Bu Kimmy Rosella. Dia itu juga dosen di salah satu universitas favorit. Jangan ditanya prestasinya buanyaaak."

"Iyakah? Mana coba ku tengok." seloroh Arbi mengulurkan tangan meminta bukti dari Andra.

Apa yang disampaikan hanyalah sebuah ucapan karena bukti hanya ada dirumahnya saja. "Pulang sekolah, main saja kerumahku. Nanti ku kasih buktinya. Ditambah bunga malah."

"Intinya, Rafa harus tarik tantangannya biar tetap aman. Aku gak mau team kita tanpa leader. Apalagi sampai ganti yang pasti ujungnya si senior balik lagi jadi pengganti. Ogah lah," cetus Andra terang-terangan membuat Kimmy berpikir bagaimana siswa sekolah SMA tahu tentang dia.

Obrolan masih berlanjut menjadi teman makan Kimmy yang memilih diam menyimak tanpa ingin bertanya. Entah apa masalah di antara Rafa dan senior yang terlihat tidak akur tapi setelah mendengar dengan seksama. Ia memahami satu hal, dimana semua anggota basket menghargai Rafa sebagai leader.

Lima belas menit kemudian. Suapan terakhir menyudahi makan siangnya, tak lupa membayar sesuai jumlah yang sudah disebutkan sejak awal. Tanpa ingin berlama-lama ia beranjak dari tempatnya, lalu berjalan meninggalkan kantin tanpa menegur siapapun.

"Hah, sejak kapan Bu Kimmy duduk disitu?" Hars panik begitu melihat kepergian guru barunya dari tempat ia duduk bersama gengnya.

Sementara yang lain bodo amat karena merasa tidak perlu menjelaskan pada Hars. Biarkan saja guru baru itu mendengar semuanya. Siapa tahu bisa berubah pikiran kan? Berharap tidaklah salah tapi membuat ekspektasi bisa berujung kekecewaan.

Langkah kaki kembali menyusuri lorong tapi kali ini melewati lorong lain dari sisi utara. Entah kenapa ia ingin memastikan sesuatu yang kini mengusik hatinya. Jujur saja obrolan anak-anak di kantin menghadirkan rasa empati yang pantas untuk ikatan persahabatan.

Perjalanan selama tiga menit terhenti di depan sebuah kelas yang terlihat begitu sepi. Seperti dugaannya, pemuda itu berada di dalam kelas tengah asyik menikmati tidur siang. Sesaat ia melihat dirinya yang dulu saat masa sekolah tetapi di bangku kuliah.

"Assalamu'alaikum, boleh masuk?" Kimmy mengucapkan salam sebagai tanda perdamaian seraya menatap Rafa tetapi yang ditatap diam tanpa pergerakan.

Terpopuler

Comments

🍁𝐂liff❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

🍁𝐂liff❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

🤣makanya kalau mo ngomong liat kiri kanan dlu

2023-05-18

0

🍁𝐂liff❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

🍁𝐂liff❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

kimmy dan rafa kah yang mau dijodohkan

2023-05-18

0

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

Hayo, makan dulu gendang nya udah berdendang tuh 🤭

2023-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1#Bu Kim
2 Part 2#Bu Kim VS Rafa
3 Part 3#Tantangan Terbuka, Perjodohan
4 Part 4#Kantin
5 Part 5#Seimbang, Penasaran
6 Part 6#Ultimatum Bunda
7 Part 7#Restoran Mozart's
8 Part 8#Pengakuan Kimmy, Rafa Dilema
9 Part 9#Semobil
10 Part 10#Tanya Balik
11 Part 11#Pernikahan, Nafkah
12 Part 12#Pulang
13 Part 13#Sabar
14 Part 14#Deal by Kimmy
15 Part 15#Karena Si Pengacau
16 Part 16#Sang Mantan, Masa Depan
17 Part 17#MAHAR
18 Part 18#Sah, Wejangan
19 Part 19#Anak-anak, Fasakh
20 Part 20#Teman? Fase latihan
21 Part 21#Mansion
22 Part 22#Ujian Rafa, Kimmy Salut
23 Part 23#Malam Pertama Berujung ...
24 Part 24#Mimpi Ashana
25 Part 25#Ibu dan Putranya
26 Part 26#Calling
27 Part 27#Panggilan, Lapangan
28 Part 28#Pertandingan Lagi
29 Part 29#Rafael Darren Adelio
30 Part 30#Kegelisahan Hati, Lapar
31 Part 31#Fahmi Al Nahdi, SWF
32 Part 32#Ikut Ke Kota, Dihukum
33 Part 33#Pertandingan, Cerai?
34 Part 34#Nasehat Naumi, Ketegangan Makan Siang
35 Part 35#Waktu cepat Berlalu
36 Part 36#Kimmy dan Ketiga Siswa Baru
37 Part 37#Home World Students
38 Part 38#Darren, Rafa
39 Part 39#Masih Di Asrama
40 Part 40#Si Kembar
41 Part 41#Makan Siang Bersama
42 Part 42#Waktu cepat Berlalu
43 Part 43#Melihat Darren, Sang Sahabat
44 Part 44#Berkas, Lamunan
45 Part 45#Ditengah Emosi ada Hati
46 Part 46#Karakter Sama, Tindakan Sisil
47 Part 47#Hukuman Rindu, Obrolan Hangat
48 Part 48#Sebait Puisi
49 Part 49#Semua Obrolan, Hutan
50 Part 50#Pertandingan, Malam
51 Part 51#Malam Terakhir
52 Part 52#Lapangan
53 Part 53#Pertandingan Pembuktian Diri
54 Part 54#Ending
55 Part 55#Baku Hantam-Rumah Sakit
56 PROMOSI NOVEL
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Part 1#Bu Kim
2
Part 2#Bu Kim VS Rafa
3
Part 3#Tantangan Terbuka, Perjodohan
4
Part 4#Kantin
5
Part 5#Seimbang, Penasaran
6
Part 6#Ultimatum Bunda
7
Part 7#Restoran Mozart's
8
Part 8#Pengakuan Kimmy, Rafa Dilema
9
Part 9#Semobil
10
Part 10#Tanya Balik
11
Part 11#Pernikahan, Nafkah
12
Part 12#Pulang
13
Part 13#Sabar
14
Part 14#Deal by Kimmy
15
Part 15#Karena Si Pengacau
16
Part 16#Sang Mantan, Masa Depan
17
Part 17#MAHAR
18
Part 18#Sah, Wejangan
19
Part 19#Anak-anak, Fasakh
20
Part 20#Teman? Fase latihan
21
Part 21#Mansion
22
Part 22#Ujian Rafa, Kimmy Salut
23
Part 23#Malam Pertama Berujung ...
24
Part 24#Mimpi Ashana
25
Part 25#Ibu dan Putranya
26
Part 26#Calling
27
Part 27#Panggilan, Lapangan
28
Part 28#Pertandingan Lagi
29
Part 29#Rafael Darren Adelio
30
Part 30#Kegelisahan Hati, Lapar
31
Part 31#Fahmi Al Nahdi, SWF
32
Part 32#Ikut Ke Kota, Dihukum
33
Part 33#Pertandingan, Cerai?
34
Part 34#Nasehat Naumi, Ketegangan Makan Siang
35
Part 35#Waktu cepat Berlalu
36
Part 36#Kimmy dan Ketiga Siswa Baru
37
Part 37#Home World Students
38
Part 38#Darren, Rafa
39
Part 39#Masih Di Asrama
40
Part 40#Si Kembar
41
Part 41#Makan Siang Bersama
42
Part 42#Waktu cepat Berlalu
43
Part 43#Melihat Darren, Sang Sahabat
44
Part 44#Berkas, Lamunan
45
Part 45#Ditengah Emosi ada Hati
46
Part 46#Karakter Sama, Tindakan Sisil
47
Part 47#Hukuman Rindu, Obrolan Hangat
48
Part 48#Sebait Puisi
49
Part 49#Semua Obrolan, Hutan
50
Part 50#Pertandingan, Malam
51
Part 51#Malam Terakhir
52
Part 52#Lapangan
53
Part 53#Pertandingan Pembuktian Diri
54
Part 54#Ending
55
Part 55#Baku Hantam-Rumah Sakit
56
PROMOSI NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!