Bab 5 Ijin menikah lagi

Malam hari Yoga sedang duduk santai, hari ini Sarmila baru ada di rumah beberapa minggu terakhir dia sibuk sekali. Hingga tidak ada waktu untuk mengurus semua keperluan sang suami, semuanya di serahkan terdapat para asisten rumah tangga.

"Duduk dulu di sini aku mau bicara hal penting dengan mu! " kata Yoga, sambil menatap istrinya yang terus memainkan ponsel sambil berbaring di atas tempat tidur.

"Memangnya ada hal penting apa yang akan di bicarakan? " tanya Sarmila.

"Duduk saja dulu, bisa nggak sih kalau di rumah itu jangan sibuk dengan ponsel. Kamu itu sudah jarang di rumah, sekali nya ada perhatian kamu tetap sama ponsel! " kata Yoga dengan nada bicara sedikit tinggi.

"Kenapa sih, Mas... sekarang kamu jadi banyak nuntut seperti ini! "

"Kamu yang tidak mendengarkan suami lagi bicara"

Akhirnya Sarmila bangkit lalu meletakkan ponsel nya di atas tempat tidur, lalu berjalan menuju sofa di mana Yoga sedang duduk di sana.

"Ada apa" tanya Sarmila.

"Aku mau menikah lagi, besok kamu harus bertemu dengan perempuan itu dan melamar nya agar pernikahan kami tercatat di kantor urusan Agama" kata Yoga dengan santai nya, meminta izin terhadap Sarmila untuk menikah kembali.

"Jangan bercanda kamu Mas... mana rela aku berbagi suami dengan orang lain, apalagi harus melamar perempuan itu untuk suamiku sendiri. Kamu itu punya perasaan atau tidak! "

"Kamu yang tidak ada waktu dengan ku, bahkan untuk mengandung saja kamu takut tubuhmu akan melar dan selalu berfikir bahwa anak kecil itu sangat merepotkan. Jadi izinkan aku menikah lagi dan setelah itu aku tidak akan menuntut apapun dari mu, silakan kamu lakukan apa yang kau mau. Bahkan jika mau tetap bekerja aku tidak masalah"

"Aku memang belum siap untuk hamil, tapi bukan berarti harus mengizinkan mu untuk menikah lagi! "

"Baiklah kalau kamu tidak mengizinkan nya, lebih baik kita bercerai saja! untuk apa kita berumah tangga seperti ini, bahkan kamu sudah tidak ada waktu lagi untuk melayani suami kamu di ranjang dan selalu banyak alasan. Aku ini laki-laki normal jika ingin melakukan itu bersama istri apa itu salah? kamu sekarang banyak menolak keinginan ku, dan mengabaikan peran mu sebagai istri"

"Ti-tidak, pokoknya kita aku nggak mau pisah sama kamu mas... tapi aku juga belum siap untuk punya anak, jika kamu ingin aku memuaskan mu di ranjang. Ayok kita lakukan sekarang! " ajak Sarmila sambil menarik tangan Yoga, tetapi dia menepis tangan sang istri.

"Kenapa, nggak suka! "

"Sekarang lagi tidak ingin melakukan itu, dan permintaan ku yang tadi bukanlah main-main. Jika masih ingin berumah tangga dengan ku, maka restui aku menikah lagi! "

Seketika Sarmila diam, masa pernikahan nya harus berakhir seperti ini. Dengan susah payah ia masuk ke keluarga ini, masa harus keluar dengan cara seperti ini. Ia berfikir sejenak lalu munculah sebuah ide jahat dari Sarmila.

"Aku akan mengizinkan mu menikah lagi, tetapi dengan satu syarat. Jika perempuan itu punya anak dan melahirkan maka anak tersebut itu milik ku, jadi aku nggak mesti hamil dan melahirkan hanya mengurus anak yang di lahirkan nya. Jika tidak setuju dengan syarat itu, maka, aku tidak akan pernah mengizinkan mu menikah lagi dan lebih baik kita pisah" tegas Sarmila, padahal ini hanya sebuah trik licik dari Sarmila. Jujur dalam hatinya ia takut jika ancaman Yoga itu benar.

"Baiklah, besok kita bertemu dengan nya. Sekarang sudah waktunya istirahat" kata Yoga sambil bangkit dari duduknya, lalu berjalan ke atas tempat tidur lalu menjatuhkan tubuh nya di sana. Sedangkan Sarmila masih diam di tempat semu, ia masih belum percaya dengan semua ini. Selama ini ia mengira bahwa Yoga cinta mati untuknya, dan akan melakukan hal apapun untuk membahagiakan dirinya. Termasuk menolak untuk hamil tetapi kenapa malah membawa perempuan lain ke rumah tangga mereka.

"Sial kenapa jadi seperti ini... susah payah masuk ke keluarga ini, masa iya harus berakhir mengenaskan" Batin Sarmila.

Yoga sudah memasuki dunia mimpi, tetapi Sarmila belum juga bisa memejamkan matanya.

Keesokan harinya, Yoga sudah rapi begitu juga dengan Sarmila. Mereka akan bertemu dengan Sakia dan membicarakan pernikahan nya.

Sepasang suami istri itu berangkat ke tempat tujuan dengan menggunakan kendaraan roda empat yang sangat mewah, memang keluarga Yoga orang terpandang di kota ini. Sudah sewajarnya jika yang di gunakan selalu barang mewah, termasuk juga kendaraan.

Setelah cukup lama mereka menempuh perjalanan, akhirnya sampai di tempat yang sudah di janjikan oleh Saskia yaitu kafe tempat nya bekerja.

Mereka langsung duduk di salah satu kursi yang sudah tersedia di sana, sedangkan Saskia masih bekerja. Sebab ini belum waktunya untuk istirahat.

Setelah cukup lama menunggu akhirnya, Saskia datang menghampiri mereka.

"Maaf menunggu lama! "

"Nggak masalah ko, santai saja toh kita juga belum lama " kata Sarmila sambil tersenyum, dan menunjukkan pada Saskia bahwa Yoga itu miliknya.

Saskia tetap santai, toh ia juga tidak perduli mereka itu suami istri sudah sewajarnya.

Tetapi Yoga langsung menggeser duduknya, agar ada jarak bersama Sarmila.

"Kita langsung bicara terhadap tujuan kita saja, takutnya kamu lagi banyak pekerjaan " kata Sarmila.

"Baiklah silakan, apa tujuan nya ingin bertemu dengan saya? " tanya Saskia terhadap Sarmila, sedangkan Yoga belum mengeluarkan sepatah kata pun.

"Aku ingin kamu mau menikah dengan suami saya, apa itu bersedia? "

"Apa alasan saya harus menerima pernikahan ini, dia sudah punya istri dan tidak sepantasnya aku hadir di antara kalian"

"Mas Yoga cinta sama kamu, dan ingin menjadikan kamu istri nya"

"Cinta itu tidak akan pernah ada dua wanita di dalam hatinya! "

"Terus maunya seperti apa? "

Di saat Saskia belum menjawab pertanyaan dari Sarmila tiba-tiba ponsel nya berdering.

"Maaf saya jawab telepon dulu! " kata Saskia sambil pergi ke belakang.

Setelah sampai di belakang, Saskia langsung bertanya pada si penelepon.

"Iya, Bi bagaimana keadaan ibu sekarang? apa keadaan nya sudah lebih baik"

"Bukan lebih baik tapi... semakin menurun, dokter bilang harus segera di operasi. Apa kamu sudah mempunyai uang untuk biaya operasi nya? "

"Aku baru pindah tempat bekerja dan ini baru beberapa bulan saja, dan gaji tiap bulan sudah ku kirim dan sekarang pun nggak lagi pegang uang"

"Ini harus secepatnya di tangani, kalau tidak-ibumu nanti..."

"Baiklah, Bi...terimakasih banyak nanti di kabari lagi kalau sudah ada uangnya, aku coba pinjam dulu sama bos"

"Iya, Bibi tunggu kabar baiknya! "

Akhirnya panggilan pun berakhir, dan Saskia bersandar di dinding sambil memeluk ponsel nya.

Di saat ia sedang melamun tiba-tiba ada suara yang mengagetkan dirinya.

Terpopuler

Comments

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

duh pasti ni alasan Saskia terima jadi istri kedua
karna butuh biaya untuk sang bibi

2023-06-05

2

🍒⃞⃟🦅Indras💕

🍒⃞⃟🦅Indras💕

kamu jahat tyt mil

2023-05-29

2

🍒⃞⃟🦅Indras💕

🍒⃞⃟🦅Indras💕

seharusnya sblm nglamar saskia, ajak dl bcara dr hati ke hati, kl gk nemu solusi, baru pertanyaan kl aku nikah lg gmn..
kl dikasih pertanyaan gini, sp jg perempuan yg siap..
lagian Mil..suami udh gk kurang2 kamu nya gk perhatian, dmn2 ya semua jg butuh nyaman..
gmn..shock gk

2023-05-29

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 58 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!