Sore hari telah tiba, Saskia sudah dandan rapi. Mereka akan makan malam di rumah keluarga Yoga, sebentar lagi sang suami akan menjemput nya. Tetapi waktu sudah menunjukkan jam 6 sore sang suami belum kunjung datang, di telepon juga tidak di jawab. Entah apa yang terjadi dengan sang suami, Saskia mondar-mandir nggak tenang. Setelah cukup lama menunggu akhirnya terdengar suara kendaraan berhenti di depan rumah nya.
"Akhirnya pulang juga" kata Saskia sambil membuka pintu dan menyambut kedatangan suaminya.
"Maaf ya, telat... jalan macet" jawab Yoga sambil melonggarkan dasi nya, ia merasa sangat lelah sekali.
"Kenapa di telepon nggak di jawab, bikin khawatir saja, Segitu nggak ada waktunya sampai menjawab telepon saja nggak bisa" ucap Saskia sambil cemberut.
"Ya bukan seperti itu, ponsel nya ketinggalan di kantor pas ingat sudah jauh. Jika putar arah lagi pasti lebih telat... "
"Mau mandi dulu atau apa? aku sudah selesai bersiap tinggal berangkat"
"Tunggu sebentar yah, mandi dulu... rasanya nggak enak banget "
Saskia mengangguk dan mengikuti langkah kaki suaminya untuk pergi ke kamar dan mempersiapkan baju ganti.
Setelah beberapa saat Yoga pun sudah selesai dengan kegiatan nya di kamar mandi, dan langsung memakai pakaian yang sudah di siapkan oleh sang istri. Tidak butuh waktu lama bagi Yoga untuk bersiap dan akhirnya siap untuk berangkat.
Yoga dan Saskia mengenakan pakaian senada, terlihat sekali pasangan yang serasi. Yoga terbiasa menyetir sendiri jika hendak pulang ke rumah Saskia, entah kenapa pria ini selalu ingin melakukan apapun sendiri tanpa bantuan orang lain jika itu berhubungan dengan istri ke duanya.
Bahkan pekerjaan rumah dan yang lainnya Saskia mengerjakan sendiri, beda lagi dengan Sarmila semua serba di layani. Ada beberapa sopir juga yang stay di sana, jika mau pergi ke manapun tidak susah dan menunggu suami pulang. Tetapi Saskia jika ingin pergi harus menunggu Yoga pulang kantor, jika itu sangat mendadak pasti Saskia menggunakan jasa angkutan umum.
"Ayok berangkat! " ajak Yoga terhadap sang istri.
Akhirnya mereka berdua akan segera berangkat ke rumah orang tuanya, entah ada acara apa. Sarmila dan Saskia di undang untuk makan makan malam bersama.
Yoga melajukan kendaraan nya dengan kecepatan sedang, selama perjalanan tidak ada hal yang mereka bicarakan. Hanya sesekali Saskia bertanya kepada suaminya dan itu juga di jawab desa singkat. Perjalanan yang mereka lalui sedikit lama sebab jarak nya lumayan jauh.
Waktu bergulir begitu cepat, akhirnya mereka sampai di rumah orang tua Yoga.
Saskia dan Yoga langsung turun dan berjalan perlahan untuk segera masuk, sebab mereka sudah di tunggu oleh keluarga besar.
Kedatangan mereka di sambut hangat oleh keluarga kecuali bibir dari Yoga, ia tidak pernah suka terhadap Saskia. Dia kalau bicara selalu saja sinis terhadap Saskia dan berkata pelakor. Bagi dia mau bagaimana baik nya, Saskia tetaplah pelakor yang merebut kebahagiaan wanita lain untuk kebahagiaan dirinya.
"Eh kalian kenapa lama sekali datangnya! " kata sang Mama dengan senyuman mengembang di bibirnya.
"Iya, Ma... tadi aku telat pulang, jadi terlambat deh datang nya. Maafin aku... " kata Yoga sambil tersenyum tipis menatap ke arah sang Mama lalu bergantian ke Papa nya.
"Silakan duduk! "
"Sini kia dekat Mama! " kata sang mertua sambil menunjuk kursi kosong yang berada di dekat nya.
Sedangkan Yoga duduk di samping Sarmila dan sang Bibi.
"Nah kalau begitu baru kalian pasangan serasi, bukan sama pelakor itu. Yang rela menghancurkan mimpi orang lain demi terwujudnya mimpi dia sendiri" kata sang Bibi sambil menatap tajam ke arah Saskia.
"Bibi, kenapa bicara seperti itu" kata Sarmila, seolah ia prihatin terhadap Saskia di perlakuan seperti itu.
"Bi... bisa nggak jangan membuat keributan kita ini mau makan loh, jangan bikin nafsu makan jadi hilang" kata Yoga, ia tidak suka istrinya di sebut pelakor.
Saskia menunduk ia tidak berkata apapun, jika orang menganggap istri ke dua itu sebagai pelakor maka ia terima dengan ikhlas perkataan semua orang.
"Kalian ini kenapa sih, mau makan malah adu otot. Sudah nikmati tuh makanannya" kata sang Mama.
"Tuh, adik Mama... kapan dia mau nerima kehadiran Saskia di rumah ini, dia nggak salah. Aku yang sudah membawa nya kerumah ini, sudah sepantasnya dia di anggap dan di hargai" kata Yoga kesal.
"Sudah, kalian seperti anak kecil saja"sela Ayah Yoga.
Akhirnya mereka semua diam, dan mulai menikmati makan malam. Mood Yoga sudah hilang begitu juga dengan Saskia, akan tetapi Saskia berusaha untuk tetap tenang.
" Mas... kenapa makanannya hanya aduk-aduk saja sih? "tanya Sarmila terhadap sang suami.
" Nggak enak makanan nya, lagi pula selera makan ku sudah hilang "
"Mas, mau makan apa biar aku masakin? " tanya Saskia.
"Nggak usah, biarkan dia makan makanan yang sudah tersedia nggak baik menyia-nyiakan makanan" kata Mama mertua menyela ucapan Saskia.
Dan perempuan itu langsung terdiam dan menunduk.
"Sok perhatian" gerutu sang Bibi, terlihat dengan jelas bahwa ia tidak suka dengan kehadiran Saskia di rumah ini.
Waktu bergulir begitu cepat acara makan malam sudah hampir selesai, mereka masih berada di ruang makan tiba Ayunda Mamah dari Yoga berkata " Mil... kapan kamu hamil? kalian menikah sudah dua tahun loh, coba periksa apa baik-baik saja atau tidak jika Saskia belum hamil ya wajar dia baru beberapa bulan menikah tapi kamu! "
Seketika Sarmila tersedak air yang sedang di minum, entah kenapa jika membahas soal anak ia merasa tidak bersemangat. Ia belum ingin memiliki anak, sebab bagi Sarmila mempunyai anak itu sangat merepotkan dan melelahkan.
"Iya, Ma... jika ada waktu nanti aku periksa" kata Sarmila dengan raut wajah yang malas.
"Mama sama Papa sudah tidak lagi muda, ingin sekali melihat anak dari kalian. Kami ingin menghabiskan sisa usia kami dengan cucu-cucu" kata Ayunda dengan raut wajah yang sedih.
"Jangan sedih seperti itu, Ma... nanti juga aku punya banyak anak. Mama mau berapa cucunya? " kata Yoga, ia berusaha menghibur sang Mama agar tidak bersedih lagi soal keinginan nya memiliki cucu.
"Iya, Ma... pasti sebentar lagi rumah ini akan ramai dengan tangisan bayi" kata Saskia sambil menggenggam tangan sang Mertua.
"Mama tunggu kehadiran Yoga junior di rumah ini secepatnya"
"Iya Ma, iya... " jawab Yoga.
Akhirnya makan malam sudah selesai, selama makan malam berlangsung sang bibi terus terdiam. Di dalam hatinya ia mengutuk Saskia agar tidak memiliki anak, entah apa masalah nya sehingga ia sangat membenci Saskia. Padahal sebenarnya juga mereka tidak pernah saling kenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Mutia Kim🍑
Sumpah sih mau aja si Saskia jadi yg kedua, jadi penasaran apa sih yg membuat si Saskia mau jadi istri kedua?
2023-06-23
2
Ra2_Zel
Apa mungkin Saskia mau jadi istri kedua karena sarmila tidak mau hamil? atau ada alasan lain🤔
2023-06-20
2
Ra2_Zel
Aku gak paham di sini🤭
2023-06-20
2