Waktu bergulir begitu cepat jam sudah menunjukkan jam 5 pagi, mereka berdua masih berada di atas bukit. Yoga menceritakan semua yang terjadi di dalam rumah tangga nya, tanpa ada yang di tutupi. Saskia hanya menjadi pendengar setia, karena itu ia di bayar hanya untuk menjadi pendengar setia.
"Pulang Yuk! saya harus bekerja esok hari" ajak Saskia terhadap Yoga.
"Kenapa harus bekerja, kan saya sudah membayar mahal kamu. Jadi besok tidak usah dadang ke kafe, Ali sudah memberikan izin"
"Saya pegawai baru, nggak bisa seenaknya seperti ini. Saya punya tanggung jawab yang besar di sana walau bagaimana pun saya harus datang"
"Ya sudah kalau mau pulang"
Akhirnya mereka berdua berjalan dengan perlahan turun dari atas bukit di pagi hari, mata Saskia sudah merasakan sepet setelah seharian bekerja di tambah sekarang nggak tidur, rasanya sesuatu banget.
Saskia dan Yoga sudah berada di dalam kendaraan, gas sudah di injak dengan perlahan. Kendaraan melaju dengan kecepatan sedang. Yoga mengantarkan Saskia terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah, waktu bergulir begitu cepat. Saskia meminta Yoga Menghentikan kendaraan nya, jauh dari rumah sewa miliknya. Sebab jalan tidak bisa di lalui oleh kendaraan roda empat.
Setelah mengantarkan Saskia, Yoga langsung pulang ke rumah.
Waktu bergulir begitu cepat Yoga sudah sampai di rumah, dan langsung menuju kamarnya. Setelah sampai di kamar ia tidak melihat keberadaan istrinya, lalu ia mendekat ke arah meja rias dan di sana ada sebuah catatan.
Mas aku berangkat pagi, maaf tidak menunggu kamu datang terlebih dahulu. Soalnya ada perubahan jadwal penerbangan jadi aku harus berangkat sebelum kamu pulang, jangan lupa sarapan dan istirahat.
"Sial... bahkan sekarang dia hanya memberi pesan seperti ini, ketika mau pergi bekerja. Memang perempuan jaman sekarang sudah tidak ada lagi rasa hormat terhadap suami, pekerjaan yang menjadi utama" gumam Yoga sambil meremas kertas yang ada di tangan nya.
Setelah membaca pesan dari sang istri Yoga membersihkan tubuhnya, lalu berangkat ke kantor. Saat bersama Saskia rasanya sedikit lega, kenapa pada saat ini kepala nya seperti mau pecah kembali. Ia lebih baik pergi ke kantor, semoga setelah pergi dari rumah bisa sedikit ringan.
Waktu bergulir begitu cepat, hari-hari yang mereka lalui tetap seperti itu. Sarmila semakin sibuk dengan dunia nya, bahkan perempuan itu seperti tidak memiliki suami. Jadwal pekerjaan nya semakin padat, bahkan pulang ke rumah pun hanya sesaat. Begitu juga hari-hari Yoga di habiskan dengan Saskia, setiap hari Yoga selalu datang ke tempat bekerja hanya untuk meminum kopi buatan Saskia. Entah kenapa Yoga selalu merasa tenang dan nyaman saat bersama perempuan itu, sejenak ia melupakan Sarmila.
Hubungan mereka juga semakin dekat bahkan, Saskia memiliki rasa yang sulit di artikan. Entah ini rasa cinta atau hanya peduli, sebagai seseorang yang selalu menjadi pendengar keluh kesahnya setiap hari.
Saat ini Yoga sedang berada di kafe dan laki-laki itu selalu memaksakan kehendaknya, padahal Saskia lagi bekerja tetapi kalau dia datang sudah pasti Saskia akan menjadi haknya. Tidak di perbolehkan lagi untuk melayani pengunjung yang datang hanya untuk minum kopi. Ali sang pemilik kafe tidak bisa berbuat apa-apa, sebab ia tahu betul saatnya itu tipe orang seperti apa, jadi lebih baik mengalah dan membiarkan laki-laki itu bertingkah sesuai keinginan nya.
"Kia, aku mau bicara penting dengan mu" kata Yoga sambil menatap perempuan itu dengan lekat.
"Ya, kan setiap hari juga kita bicara... sejak kapan harus bilang terlebih dahulu"
"Bukan itu maksudku, Mau kah kamu menjadi istri kedua ku? " kata Yoga tanpa pikir panjang, pada saat ini ia hanya berfikir panjang, apakah perkataan nya bisa membuat Saskia tersinggung atau bagaimana. Yang jelas ia sudah mengutarakan keinginannya nya yaitu ingin menjadikan Saskia istri ke dua.
"Kamu ini, jangan bercanda mas... tidak ada seorang pun yang ingin menjadi istri ke dua. Memang aku memiliki impian untuk menikah dan menjalin rumah tangga layaknya perempuan lain, tetapi bukan sebagai istri ke dua atau perebut suami orang! " kata Saskia dengan wajah yang sedih, tidak menyangka ia akan di lamar oleh pria yang sudah memiliki istri.
"Tapi aku ingin menikah dengan kamu, rasanya hidup ku sudah terikat dengan mu. Aku lebih membutuhkan kamu, dan aku nggak mau di miliki orang lain, dan rasa kesal juga selalu menyelimuti ku di saat kamu melayani mereka yang datang ke kafe ini apalagi saat kau tersenyum terhadap mereka, ingin rasanya aku membunuh mereka semua. Jadi mau yah kau menikah dengan ku, agar kamu menjadi milik ku seutuhnya"
"Maaf, Mas untuk saat ini aku belum bisa me jawab nya.... bagiku ini terlalu berat. Dan satu hal yang mesti kamu tahu, apakah nantinya kamu akan bisa adil terhadap kedua istri mu dan apakah istri kamu bisa menerima kehadiran ku? " tanya Saskia sambil menatap Lekat wajah Yoga.
"Aku akan berusaha untuk bisa adil terhadap kalian berdua, dan soal Sarmila aku akan berbicara terlebih dahulu agar dia memberikan restu untuk kita"
"Jika memang kamu ingin me jadikan ku istri kedua, makan istri pertama yang harus datang kepada ku untuk meminta itu semua. Baru akan tahu nanti jawaban ku seperti apa"
"Dia jarang di rumah... hanya untuk mengirim pesan pun dia enggan, harus aku terlebih dahulu yang mengirim nya baru dia membalasnya. Setiap hari aku selalu bercerita semua keluh kesah ku, seharusnya kamu sudah faham keadaan ku pada saat ini"
"Iya aku faham banget keadaan mu pada saat ini, tapi bukan berarti aku harus jadi istri kamu apalagi status ku hanya sebagai istri ke dua, nggak akan ada seorang pun yang rela akan hal itu" kata Saskia.
"Iya aku tahu itu, tapi aku ingin menikahi kamu... biar kamu nggak harus bekerja seperti ini lagi. Setiap aku membutuhkan kamu dan kamu selalu ada untuk ku"
"Sekarang kamu pulang, dan jika memang kamu yakin dengan keputusan mu... Maka, temui aku lagi bersama istri mu" kata Saskia dengan nada bicara yang sangat lembut, ia berusaha untuk membuat Yoga mengerti posisi Saskia itu seperti apa.
Memang takdir manusia itu tidak akan ada yang tahu hidupnya akan seperti apa, begitu juga dengan garis kehidupan yang di alami Saskia. Datang ke kota besar setelah kepergian kedua orang tuanya, dan mengadu nasib di kota ini dengan bekerja sebagai pelayanan di kafe, dan di pertemukan dengan Yoga. Memang manusia hanya bisa berencana dan apa yang terjadi di dalam hidup manusia itu semua atas kehendak sang kuasa.
Akhirnya Yoga pun berpamitan untuk pulang dan berjanji akan dadang bersama Sarmila.
Saskia hanya menyeringai tipis menatap kepergian Yoga, ternyata takdir begitu kejam hingga membawa kedalam keadaan seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻
Duh bisa kah adil pada kedua nya yoga
. sulit u adil rasanya
2023-06-05
2
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
istri pertama gak perhatian, menemukan kenyamanan dari yang baru, alhasil jadi pengen poligami 🤭
2023-06-03
2
Yani
Tukan ujung" jadi suka karena keseringan curhat . ya mungkin sudah takdirnya Siska jadi yang ke dua
2023-05-31
3