Usai makan malam, tidak ada percakapan yang lebih serius selain ingin segera memiliki cucu dari anak semata wayang mereka. Tetapi Sarmila kurang menanggapi permintaan sang Mertua, sedangkan Saskia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia sadar betul posisinya hanya sebagai istri kedua bahkan di kunjungi saja sebatas di siang hari atau pulang bekerja, setelah itu di rumah Sarmila sepenuhnya. Ia tidak berhak menuntut dari suaminya.
"Sudah lah, Ma...jangan bahas soal cucu terus, nanti juga Sarmila hamil kalau sudah waktunya" kata Yoga sambil menatap Sarmila, bahkan ia tidak menatap kepada istri keduanya. Saskia sadar diri ia hanya diam.
Flasback on
Satu tahun yang lalu, saat itu Yoga dan Sarmila sudah melakukan hubungan suami istri dan. Pada saat itu Sarmila masih bekerja sebagai pramugari di salah satu maskapai penerbangan, jam terbang nga lumayan bagus wajahnya yang cantik tubuhnya yang semampai menunjang kariernya. Ia juga di kenal sebagai wanita yang sangat pintar, mereka berpacaran dengan Yoga cukup lama hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah dan akhirnya menikah dengan satu syarat, bahwa Yoga tidak akan melarang Sarmila untuk bekerja dan itu diterima oleh Yoga.
"Sayang...apa ini? " saat Yoga ingin mengambil sesuatu ke dalam laci dan ternyata dia menemukan pil alat kontrasepsi.
Sarmila gugup saat itu, ia berusaha mencari alasan yang tepat agar diterima oleh sang suami.
"I-itu... "
"Jangan bilang kamu nggak mau mempunyai anak dari ku, sehingga menggunakan pil ini agar kamu tidak hamil, ayo jawab jangan diam saja! " teriak Yoga dengan penuh amarah, dia tidak menyangka jika sang istri melakukan ini.
"Sayang aku bisa jelaskan, ini tidak seperti yang kamu kira" kata Sarmila sambil mendekat ke arah sang suami lalu memeluk nya dari belakang.
"Apalagi yang perlu di jelaskan, sudah tidak ada lagi"
"Bukan tidak mau hamil, tetapi aku masih mau bekerja tetapi bagaimana kalau aku hamil nanti nggak bisa bekerja lagi! " kata Sarmila dengan raut wajah yang sangat sedih.
"Meskipun kamu tidak bekerja, aku masih mampu memberimu nafkah... bahkan perusahaan tempat kamu bekerja saja mampu ku beli, aku kecewa sama kamu.. "
"Maafkan aku, sayang... " kata Sarmila, dengan raut wajah yang sedih. Ia terus melingkar kan tangan nya di pinggang sang suami.
Dan Yoga menyingkirkan tangan Sarmila dari pinggang nya, lalu dia menuju lemari dan berganti pakaian.
"Aku pergi dulu... " kata Yoga sambil keluar dari kamar, sejujurnya ia sangat kecewa pada sang istri.
"Mas, mau pergi ke mana? jangan tinggalin aku" kata Sarmila, tetapi lelaki itu terus pergi tanpa menghiraukan teriakan Sarmila.
Yoga pergi dari rumah tanpa tujuan yang jelas, setelah cukup lama muter-muter dan ia ingat terhadap sahabatnya yang mempunyai kafe. Mungkin ia bisa minum kopi di sana sekaligus curhat. Akhirnya Yoga segera pergi ke kafe milik sahabat nya, tidak perlu waktu yang lama. Yoga sudah sampai dan di sambut hangat oleh pemilik kafe dan itu sebagai sahabat Yoga.
"Eh kenapa wajah elu kusut macam kanebo kering begitu" tanya Ali sahabat Yoga.
"Gua lagi mumet bener hari ini, coba minta kopinya! yang bisa menghilangkan rasa kecewa" kata Yoga asal ngomong.
"Ngomong itu yang benar jangan asal jeplak saja, mana ada kopi rasa itu, eh tunggu mungkin yang membuat kopi bisa membuat mood elu lebih baik"
"Coba mana cepetan, kepala gua sudah hampir pecah ini! " kata Yoga yang sudah tidak sabar ingin minum kopi.
"Emangnya kepala elu itu balon bisa pecah dengan mudah" kata Yoga sambil meminta pelayan untuk segera membuatkan kopi untuk tamu terkutuk nya sang bos. Sekali nya datang ke tempat ini permintaan nya aneh-aneh.
Setelah beberapa saat pelayanan datang dengan membawa secangkir kopi.
"Nah ini dia pelayanan baru di sini, mungkin jika lu melihat wajahnya bisa jadi mood elu jadi membaik dan bisa hilang itu rasa kecewa " kata Ali.
"Siapa dia? "
"Namanya Saskia, dia baru beberapa hari bekerja di sini tetapi dia sangat rajin dan pandai meracik kopi. Aku suka dengan cara kerja nya" kata Yoga.
"Tapi elu bukan suka sama orangnya kan? " kata Yoga sambil menatap saatnya itu.
"Ya enggak lah tidak lebih dari antara bos dan karyawan"
"Yakin elu nggak naksir sama dia, kalau begitu boleh lah buat gua saja? " kata Yoga asal bicara
"Ngomong apa elu, Sarmila mau di simpan di mana? jangan aneh-aneh"
"Gua lagi punya masalah dengan dia, pokoknya rumit kalau di ceritakan" Yoga berkata sambil menatap lurus kedepan.
Waktu bergulir begitu cepat cafe sudah mau tutup tetap Yoga enggan untuk segera pulang, dia masih betah berada di sini dan cerita panjang lebar terhadap sahabatnya itu.
"Elu kapan pulang nya, kita mau tutup ini! mereka sudah lelah seharian bekerja" kata Ali.
"Ngusir gua elu? "
"Ya kagak, cuma mereka tuh sudah pada capek ingin istirahat" Ali berkata sambil menunjuk ke arah karyawan nya yang sudah terlihat lelah ingin segera pulang.
"Tapi bagaimana jika gua belum mau pulang! "
"Pindah ke cafe lain saja yang buka 24 jam, biar elu bisa nongkrong sampai pagi " kata Ali kesal.
"Bisa nggak gua pinjem karyawan elu yang namanya Saskia, gua bayar lebih mahal dari gaji sebulan dia di sini! " kata Yoga dia memberi penawaran terhadap Ali.
"Yang benar saja elu kalau ngomong! "
"Iya, gua serius"
"Nanti elu apa-apain lagi itu anak orang, bisa berabe urusan nya"
"Nggak cuma nemenin gua minum kopi dan mendengarkan cerita gua, soalnya elu nggak mau lagi mendengarkan cerita dari gua"
"Kalau gua terus di sini dan mendengarkan cerita elu, yang ada pas pulang istri gua ceramah 30 juz mending cari aman lah"
Setelah pembicaraan cukup lama, dan Ali memohon terhadap Saskia agar menemani sahabatnya yang sedang galau itu. Dan kesepakatan pun terjadi di antara mereka, Saskia ikut bersama Yoga. Dan perempuan itu hanya menjadi pendengar setia, Yoga menceritakan semua kejanggalan yang ada di harinya. Hingga pada akhirnya, Saskia merasa pusing hanya di bawa muter-muter saja tanpa ada tujuan yang jelas.
"Pak... mau aku tunjukkan tempat yang bagus tidak, di sana bisa menikmati indahnya kota di malam hari, di jamin pasti suka. Dan udara nya sangat sejuk sekali" kata Saskia, sebab ia sudah pusing hanya di bawa muter-muter saja.
"Saya bukan Bapak mu, jadi jangan panggil seperti itu cukup nama saja" kata Yoga.
"I-iya... " jawab Saskia ragu.
Akhirnya Yoga segera melajukan kendaraan nya, untuk segera menuju tempat yang di rekomendasikan oleh Saskia, setelah cukup lama di dalam perjalanan akhirnya berhenti di sebuah tempat di mana seperti tempat parkir umum. "Sudah sampai! " kata Saskia.
"Mana tempat yang bagus itu? " tanya Yoga.
"Turun dulu, kita perlu berjalan ke atas sebab tidak bisa di akses oleh kendaraan" kata Saskia.
Akhirnya Yoga pun pasrah dan mengikuti Saskia, mereka berdua berjalan nanjak untuk menuju bukit yang bisa menikmati keindahan kota di malam hari.
Setelah cukup lama akhirnya mereka sampai di bukit dan ternyata sangat indah sekali, seketika Yoga lupa dengan masalah rumah tangga nya bersama Sarmila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Lia Siregar
msh penasaran
2023-07-14
1
Mutia Kim🍑
Segitunya si sarmila nggak mau hamil gara-gara pekerjaan, pantaslah yoga cari istri kedua😌
2023-06-23
2
Ra2_Zel
Makanya kalau punya masalah jangan bawa cewek lain. Akhirnya jatuh cintrong😂
2023-06-20
2