"Horrreeeeee...."
Teriakan para penonton di lapangan basket indoor SMA Merah Putih membahana, menyaksikan pertandingan antara tim basket putra SMA Merah Putih melawan anak anak kelas X1 IPA. Pertandingan ini di laksanakan guna latihan untuk mempersiapkan pertandingan basket antar SMA se-Jakarta satu bulan lagi.
Venus dan Raul saling memperlihatkan permainan terbaik mereka, guna mendapatkan kepercayaan coach Anwar untuk menjadi kapten di pertandingan basket se-DKI nanti. Tampak Amanda dan tim cheerleadernya memberi dukungan di pinggir lapangan.
Saat pertandingan usai, coach Anwar mengumpulkan para anak didiknya. Mereka melepas lelah dengan berselonjor di lantai sambil minum air mineral.
"Oke team perhatian semuanya !!" seru coach Anwar.
"Setelah melihat permainan kalian semua tadi saya sudah mempunyai kandidat untuk menjadi kapten tahun ini, Venus dan Raul kalian yang paling menonjol di antara yang lainnya. Tapi saya sudah memutuskan satu nama yang akan menjadi kapten basket kali ini adalah..." Kalimat coach Anwar terjeda sebentar melirik anak didik nya satu persatu.
"Bagi yang tidak terpilih saya harap jangan kecewa."
"Yang terpilih kali ini selamat kepada..."
"Raulll......" Seru coach Anwar dengan lantang. Membuat Raul dan kawan kawannya bersorak kegirangan. Begitupun dengan para penonton yang memberinya tepukan tangan.
Tapi berbeda dengan Venus yang nampak kecewa karena posisi kapten kali ini jatuh kepada Raul. Baginya tak ada kesempatan lagi untuk Venus menjadi kapten basket, karena mungkin tahun depan mereka sudah lulus SMA. Dimas dan Rendi hanya menepuk-nepuk bahu Venus memberi semangat kepadanya. Semua pemain saling memberi selamat kepada Raul, begitupun Venus,Dimas dan Rendi.
"Gue tau posisi ini bakal jatuh ke tangan gue jadi lo jangan berharap banyak lagi." Raul mendekati Venus dan berbisik tepat di telinganya.
Raul senang sekali akhirnya dia bisa mengalahkan Venus kali ini. Semenjak kekalahannya di pemilihan Osis, Raul memang seperti memusuhi Venus meskipun mereka satu tim dalam ekskul basket. Venus pun masa bodo dengan sikap Raul kali ini, toh dia selama ini tidak pernah menganggap Raul musuh.
Venus hanya menatap Raul dengan tajam seolah tidak ingin memperpanjang masalah, Venus langsung berlalu dari hadapan Raul di ikuti Dimas dan Rendi. Tampak dari belakang Raul dan geng nya menertawai kepergian Venus.
"Hahaha kesel kayaknya tuh ketua osis." Angga yang merupakan teman dekat Raul yang pertama angkat bicara.
"Gue bangga akhirnya temen kita ini yang jadi kapten basket." Ferdi ikut menimpali.
"Iya lah siapa dulu Raul gitu lohhh." ucap Raul sambil menepuk nepuk dadanya menyombongkan diri.
"Setelah gue jadi kapten basket pasti cewek cewek pada histeris neriakin nama gue pas tanding nanti."
"Ngarep lo." cibir angga.
"Syirik aja." tukas Raul sambil terkekeh geli.
"Cabut yu, haus gue nih." ajak Ferdi.
Raul,Angga dan Ferdi pun ikut membubarkan diri.
*****
Sementara itu di kelas X11 IPA-2 nampak Venus dan kedua temanya sedang duduk sambil memainkan hpnya. Tiba-tiba datang Amanda di ikuti Raisa di belakangnya. Dan mereka langsung menghampiri meja Venus.
"Gue cari-cari tadi di lapangan ternyata kalian ada di sini." Amanda langsung mendudukan dirinya tepat di sebelah Venus.
"Ngapain lo nyari - nyari gue kangen ya." Rendi yang menanggapi ucapan Amanda.
"Bukan Lo yang gue cari tapi Venus." sergah Amanda.
"Taauu nih si Rendi pede banget." Raisa ikutan mencibir Rendi.
"Sehh gue kira lo kangen sama gue Sa." Raisa hanya menimpuk badan Rendi dengan sebuah buku.
"Siapa juga yang kangen sama cowok rese kayak lo."
"Rese juga kan gue keren, banyak loh cewek -cewek yang antri minta nomor gue." Rendi tak mau kalah. Dimas yang sedang serius dengan hpnya langsung mengangkat kepalanya.
"Ngomong apa lo barusan Bambang...? " Dimas akhirnya angkat suara mendengar pertikaian kecil teman-teman nya.
"Nama gue Rendi bukan Bambang, noh si Bambang mah nama anjing peliharaan tetangga gue."
Amanda, Raisa dan Dimas hanya tertawa geli mendengar penuturan Rendi. Berbeda dengan Venus yang tetap serius dengan hpnya.
"Ya anggaplah lo sama si Bambang itu sama." ucap Dimas tak mau kalah, yang malah mendapat cibiran dari Rendi.
"Eh Venus kenapa kok diem aja." Tanya Amanda. Dimas dan Rendi hanya mengangkat bahunya seolah memberi isyarat mereka tidak ada yang mau mengganggu.
"Yank kamu kenapa diem aja?" Amanda mengusap bahu Venus pelan. Mendengar nama nya di sebut Venus langsung menoleh
"Aku dari tadi di sini loh tp kamu nya kayak gak nyadar gitu." Amanda memanyunkan bibirnya begitu Venus menoleh ke arahnya.
"Maaf yank,." ucap Venus singkat sambil mengusap pelan kepala Amanda.
"Ciiee dah sayang - sayangan bikin jiwa jomblo gue meronta ronta." ucap Rendi ceplas ceplos. Mendengar ucapan Rendi sontak Dimas langsung menoyor kepala Rendi dan Raisa mencubit pinggangnya.
" Sehhh KDRT, lo berdua gue laporin ke kak Seto tau rasa lo pada." cerocos Rendi. Sontak mereka berempat langsung tertawa mendengar ucapan Rendi.
"Lagi punya mulut kagak bisa apa lo jaga." Tukas Raisa.
"Mulut mulut gue napa jadi lo yang ribet sih Sa." Rendi tak mau kalah mendengar ucapan Raisa.
"Udah Sa jangan dengerin omongannya si Bambang." Dimas turut menimpali.
"Belain aja terus Raisa, belain..gue yang sahabat lo aja gak pernah di belain." Rendi memanyunkan bibirnya.
"Syirik aja lo Bambang," cibir Raisa.
"Mending kalian berdua pacaran aja dah, cocok yang satu Miss rese yang satunya Mr rese." Dimas dan Raisa langsung menghujani Rendi dengan pukulan dan cubitan yang bertubi tubi membuat Rendi langsung kabur keluar kelas. Venus dan Amanda hanya geleng - geleng kepala melihat kelakuan ketiga sahabatnya.
"Keluar yuk yank, gak enak di sini takut ganggu." Venus langsung menarik tangan Amanda. Sementara itu Dimas dan Raisa hanya saling berpandangan dan merasa canggung.
"Apaaa lo.." Raisa langsung sewot terlihat pipi merahnya yang merona menyembunyikan kegugupannya.
"Apaaa??" Dimas tak mau kalah dan langsung memainkan hpnya kembali. Raisa pun langsung berlalu begitu saja dari hadapan Dimas menyusul kepergian Amanda.
"Salah tingkah dia." gumam Dimas sambil geleng - geleng kepala.
Begitulah persahabatan mereka selalu di bumbui canda dan tawa. Mereka yang selalu satu kelas dari kelas X1 awalnya tidak sedekat ini. Tapi setahun belakangan karena kedekatan Amanda dan Venus membuat Raisa sahabat Amanda pun menjadi dekat dengan Venus,Dimas dan juga Rendi.
.
.
.
.
.
bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan Like,Vote dan Koment makasih genks🙏😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Mommy Gyo
3 like hadir thor
2021-09-28
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like..like..like..😍
2021-01-20
0
Manda Poo
semangat terus ya
like ketiga mendarat
2021-01-19
0