Twins Boy
Siang itu di bandara yang terletak di ibu kota, nampak seorang pria memakai topi hitam membawa tas ransel di punggungnya, serta earphone di telinganya. Pemuda itu berjalan dengan santainya sambil sesekali melirik hpnya, dia adalah Jupiter Alexandro Wijaya pemuda berusia 17 tahun yang baru saja tiba di Jakarta. Setelah melakukan perjalanan panjang dari negeri Gingseng Korea, dia kembali ke tanah kelahirannya.
Ya...5 tahun yang lalu Jupiter terpaksa menerima perceraian kedua orangtuanya. Dia yang harus ikut ayahnya ke Korea, harus rela berpisah dengan ibu dan adik kembarnya Venus Alexandro Wijaya.
Kini setelah 5 tahun berlalu Jupiter akhirnya bisa kembali ke tanah air, dengan bekal restu dari ayahnya dia bertekad melanjutkan jenjang perguruan tinggi di tanah kelahiran nya sendiri. Kalau sebagian orang mungkin memilh mencari Universitas terbaik di luar negeri, tapi tidak dengan jupiter yang memilih Universitas di tanah airnya sendiri.
Kedatangannya kali ini tidak di ketahui ibu dan adik kembarnya, dia sengaja ingin memberi kejutan setelah bertahun-tahun lamanya tidak bertemu. Rasa rindu pada keluarga di tanah air, mempercepat langkah Jupiter untuk segera sampai di rumah namun tiba tiba...
Brruukkk
"Ahhh...."
"Shiitt..." umpat Jupiter kesal.
Jupiter yang sedang berjalan tiba tiba kehilangan keseimbangan, ketika ada sebuah bahu yang menabraknya keras, dan menyebabkan dirinya terjatuh bersama si penabrak itu. Hampir saja Jupiter akan mengumpat, ketika di lihat ternyata yang menabraknya seorang wanita muda yang cantik.
Wajahnya yang putih bersih, dengan rambut hitam panjang yang di ikat ekor kuda, tingginya sekitar 170 cm bertubuh langsing, memberi kesan cantik bagi siapa saja yang melihatnya. Termasuk Jupiter, yang beberapa saat hanya mematung melihat wanita itu merapihkan barang-barangnya yang terjatuh, setelah wanita itu berdiri pandangan mereka bertemu.
"Sorry." ucapnya singkat, dengan wajah yang dingin sambil berlalu dari hadapan Jupiter. Dan Jupiter yang terhipnotis dengan kecantikan nya tidak sadar wanita itu sudah pergi.
Setelah sepersekian detik, Jupiter baru tersadar kalau wanita yang menabraknya sudah pergi dari hadapannya.
"Hei Kauuu." teriak Jupiter karena kesal wanita itu pergi begitu saja, yang di lihat kini hanya punggungnya saja yang semakin menjauh.
"Dasar Cantik-cantik gak sopan bukan nya minta maaf, malah maen tinggal aja." gumam Jupiter kesal.
Saat akan melangkahkan kakinya Jupiter seperti menginjak sesuatu, ya dia melihat sebuah kalung yang tergeletak karena penasaran Jupiter pun mengambilnya.
"Sepertinya ini bukan kalung biasa." ucap Jupiter dalam hati, dia pun melihat pada Liontin yang berbentuk Jantung hati, saat di balik di sana dia menemukan sebuah huruf D love T.
"Mungkin kalung ini pemberian kekasihnya." gumam Jupiter lagi, dia pun memasukan kalung itu kedalam saku jaketnya.
"Kali aja dengan kalung ini gue bisa ketemu lagi sama tuh cewek." ucapnya sambil senyum senyum sendiri. Jupiter tidak memperhatikan sekitar ketika semua orang yang lewat menatapnya keheranan, buru buru Jupiter pun melangkahkan kakinya menuju pintu keluar bandara.
****
Sementara di tempat lain, tepatnya di sebuah mobil yang membelah jalanan ibu kota, tampak seorang wanita muda yang kerepotan mencari sesuatu di dalam tasny. Dia sudah mencari di saku celana, dan jaketnya tapi barang itu nihil tidak di temukannya.
"Nyari apa sih La?" Tanya Amanda yang keheranan melihat sepupunya repot sendiri, dengan mengaduk ngaduk tas nya sampai beberapa barang pun ikut keluar berhamburan.
"Kalung gue Manda." masih dengan serius mengobrak ngabrik isi tas nya kini handphone, alat-alat makeup, berceceran di mobil.
"Jangan bilang itu kalung yang dari David masih lo simpen?" tanya Amanda penasaran, dan wanita di sebelahnya hanya mengangguk lemah.
"Ya ampuuunn... Theolaaaa!!!" teriak Amanda kaget.
"Bertahun tahun Lo tinggal di Luar negeri, gue pikir lo udah bisa ngelupain David, tapi lo masih stay aja di situ percuma lo pindah ke Singapura kalo lo sendiri aja gak bisa move on." ucap Amanda dengan keheranan.
"Gak semudah itu." jawab Theolla acuh.
"Pak.... pak... berhenti pak...!!!" Theolla menepuk nepuk bahu supir yang sedang fokus mengendarai mobilnya.
"Iya ada apa non?" tanya pak Heru supir keluarga Amanda yang menjemput kedatangan Theolla. Otomatis pak Heru pun langsung menghentikan mobilnya.
"Bisa kita kembali ke bandara saya kayaknya kehilangan barang di sana." pinta Theolla.
"Lo jangan gila ya La.. ini udah jauh kalo kita kembali kesana, jalanan keburu macet gue satu jam lagi ada acara ini di sekolahan." sergah Amanda cepat.
"Iya non ini udah jauh bgt kalo puter balik nanti keburu macet." ucap pak Heru menambahkan.
"Coba nanti sesampainya di rumah cari lagi yang benar, kali aja ada di koper." ucap Amanda lagi mencoba meyakinkan sepupunya agar tidak ngotot untuk balik ke bandara.
"Ya udah deh kalo gtu."
"Jalan lagi ya pak..!!" kata Amanda.
"Baik non." Pak Heru pun kembali melajukan kendaraan nya membelah jalanan ibu kota. Sementara Theolla sesekali melihat keluar jendela berharap bisa menghilangkan rasa pusing yang menderanya setelah melakukan perjalanan jauh. Lalu Theolla jadi ingat seseorang yang sudah ia tabrak di bandara tadi, karena jalan terburu buru dia hanya melihat sekilas tidak begitu ingat.
"Jangan jangan cowok yang tadi.....?"
.
.
.
.
.
.
.
bersambung..
*Jangan Lupa untuk meninggalkan jejak dengan Like,Vote and Koment ....makasih genks🙏😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
ig: pocipan_pocipan
Halo kak. salam kenal dari pocipan
yu, gc Cbm...
kami di sini akan belajar bersama mengenai teknis menulis yang baik dan benar. Jika kaka bersedia mohon Follow akun saya terlebih dahulu
saya akan undang setelah di Follow makasih
2024-08-30
0
Ayuwidia
Mon maaf, baru mampir prolognya, kak 😁
Sukses kak Arthi🥰
2022-01-30
1
Sokhibah El-Jannata
Aku hadir.... hadir juga di karya aku thor..
"Sampai akhir nanti"
2021-03-17
1