Bab Dua

Bintang menuju ke tempat dimana semua anggota geng motor Mortal Enemy menunggunya. Aditya yang tadi menelepon menjadi orang pertama yang menghampiri Bosnya itu.

"Gimana Bos, sudah siap?" tanya Aditya. Dia ingin memastikan bahwa orang yang dipanggil dengan sebutan Bos tersebut sudah mempersiapkan diri untuk balapan kali ini.

"Apanya yang harus gue siapin? Buat adu kecepetan sama geng motor Tiger nggak perlu lah gue nyiapin apa-apa. Paling juga seperti biasanya, mereka bakalan kalah lagi," jawab Bintang penuh percaya diri. Ia yakin sama dengan balapan sebelum-sebelumnya, dialah yang akan menjadi pemenang.

"Jangan gitu, Bos. Siapa tahu kali ini mereka udah mempersiapkan diri. Meski gue sangat yakin, kemampuan Bos diatas mereka, tapi nggak menutup kemungkinan kan kalau mereka bakalan melakukan apa aja buat menang?" sahut Aditya.

Bintang sedikit mencerna omongan Aditya barusan. Rasanya memang tidak salah kalau dia harus sedikit waspada.

"Bos harus inget, Bos harus hati-hati saat sedang berhadapan dengan Mario!" kembali Aditya mengingatkan.

"Oke, tenang saja. Gue bakalan hati-hati kok." Bintang menepuk lengan Aditya beberapa kali.

"Bos, pipi Bos kelihatan sedikit bengkak. Bos jatuh?" Ternyata Aditya memperhatikan pipi Bintang yang terlihat sedikit memar karena tamparan dari sang ayah beberapa saat yang lalu.

"Ouh, ini... ini bukan sesuatu yang harus dikhawatirin kok. Lagian besok juga bengkaknya bakalan ilang," jelas Bintang sambil mengusap pipi. "Sudah. Bahas yang lain saja!"

Aditya mengangguk. Dia paham, jika Bintang paling tidak suka dengan orang yang ikut campur dengan kehidupan pribadinya.

"Kita ke lokasi balapan sekarang atau bentar lagi?" tanya Bintang.

Aditya melihat ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Jam tersebut sudah menunjukan pukul sembilan lebih empat puluh lima menit, kurang sekitar satu jam lima belas menit lagi menuju pertandingan.

"Sekarang saja yuk, Bos. Siapa tahu ada sesuatu yang harus kita periksa saat tiba di sana," jawab Aditya.

"Hm, baiklah ayo!" Bintang kembali menyalakan mesin motornya. Namun, sebelum mereka benar-benar berangkat ke lokasi, Bintang kembali mengamati anggota geng motornya.

"Si Deny mana?" tanya Bintang ketika ia tidak mendapati keberadaan anggota geng motornya tersebut.

"Iya-iya, perasaaan tadi dia di sini," jawab Aditya. Dia juga bingung dengan keberadaan teman satu gengnya itu. "Ya udah, kita ke lokasi aja dulu. Ntar kita share lok suruh dia nyusul ke sana."

"Lo urus ya!" Bintang memberikan perintah.

"Sip." Aditya mengacungkan kedua ibu jari.

"Ya udah kita ke lokasi sekarang, yuk! Jangan sampai Geng Tiger nganggap kita nggak punya nyali!" Bintang dan anak-anak Mortal Enemy yang lain bergegas menuju ke lokasi yang menjadi lokasi balap liar.

Tidak butuh waktu lama, akhirnya Bintang dan anggota Geng motor Mortal Enemy tiba di lokasi yang sudah di sepakati. Sebuah lokasi yang agak jauh dari pemukiman penduduk setempat.

"Woy, akhirnya yang ditunggu-tunggu dateng juga. Kirain lo nggak bakalan nerima tantangan gue," seloroh Mario, ketua Geng motor Tiger.

"Sebenarnya males juga sih gue nanggepin tantangan lo. Karena gue yakin lo bakalan kalah kayak sebelum-sebelumnya." Cibir Bintang.

Mendengar hal tersebut tentu membuat Mario geram dengan tangan yang mengepal kuat. "Tapi, gue yakin kali ini gue bakalan jadi pemenangnya," ucap Mario penuh percaya diri.

"Benarkah? Semoga lo bisa buktiin ucapan lo barusan," sahut Bintang. Dia tetap yakin kalau kali ini, dia tetap yang akan menjadi pemenangnya.

Tepat jam sebelas malam, Bintang dan Mario sudah berada di atas motor mereka masing-masing. Keduanya sudah menyalakan mesin dan tinggal menunggu aba-aba untuk melaju.

"Seperti biasa, kalian harus berputar sebanyak 3 kali dan siapa yang paling cepat sampai di garis finish dialah pemenangnya. Ingat! Dilarang menggunakan kekerasan saat bertanding dan satu hal lagi. Apa pun yang terjadi pada saat pertandingan kalian dilarang mengajukan tuntutan karena hal tersebut termasuk dalam resiko pertandingan. Bagaimana? Sudah jelas?" tanya salah seorang anggota yang ditunjuk sebagai pengadil setelah menjelaskan aturan balapan kali ini.

"Tenang, gue selalu bertanding sesuai dengan aturan. Nggak tahu kalau dia!" jawab Bintang yang sengaja mengeluarkan kalimat sindiran buat Mario.

Iya, Mario dan Bintang sudah bertanding balapan motor puluhan atau bahkan ratusan kali dan seringkali Mario selalu berbuat curang, meski pada akhirnya Bintang tetap keluar menjadi pemenang.

"Banyak bacot lo!" desis Mario. Bintang hanya tersenyum dengan senyum mengejek.

"Oke, kita mulai pertandingannya. Kalian siap?" sang pengadil kembali memastikan.

Bintang dan Mario sudah mulai menarik gas motor mereka. Keduanya sudah bersiap untuk saling mengalahkan.

"Bintang! Bintang! Bintang!"

"Mario! Mario! Mario!"

Anggota kedua geng meneriakkan nama ketua mereka masing-masing.

Seorang wanita mengangkat sapu tangan ke atas sebagai tanda bahwa pertandingan akan segera dimulai.

"Satu... Dua... Tiga!"

Motor Bintang dan Mario mulai melaju bersamaan dengan jatuhnya sapu tangan yang dipegang oleh wanita tadi ke atas aspal.

Awalnya pertandingan berjalan lancar hingga suara sirine mobil polisi memporak-porandakan semua yang ada di sana. Baik anggota Geng Motor Mortal Enemy maupun Geng Motor Tiger, sibuk melarikan diri karena takut dengan kedatangan polisi, tak terkecuali Bintang dan Mario.

"Sial! Kenapa bisa ada polisi ke sini?" umpat Bintang.

"Alah, gue yakin ini pasti ulah lo kan?" Mario mengira jika kedatangan polisi atas inisiasi Bintang.

"Woi, lo mikir kagak? Kalau gue yang ngasih tahu tentang balapan ini ke polisi, nggak hanya lo yang bakalan ketangkep, gue juga. Bangsat!" Tak terima dituduh Bintang membentak Mario. "Atau jangan-jangan justru lo yang sengaja jadi mata-mata polisi? Lo sengaja ngajakin gue tanding supaya gue ketangkep kan? Dan nggak ada lagi yang jadi pesaing geng motor lo. Pantesan lo ngajakin gue tanding lagi."

"Jangan asal nuduh ya, meski gue kadang suka bermain curang, nggak bakalan lah gue lapor polisi. Gila apa, lo!" Mario juga menolak menjadi tertuduh.

Kedua ketua geng motor itu turun dari motot mereka untuk saling adu jotos. Keduanya sama-sama lupa bahwa mereka harus segera melarikan diri dari polisi.

"Berhenti!" suara salah seorang polisi yang baru saja tiba mampu membuat kedua ketua geng motor itu menghentikan perkelahian.

Bintang dan Mario saling tatap sambil memikirkan cara agar mereka bisa melarikan diri. Hingga pada akhirnya pada saat polisi itu mendekati keduanya, Bintang dan Mario memukul polisi itu dan segera kabur dari sana menggunakan motor mereka masing-masing.

Mario dan Bintang melarikan diri ke tempat yang terpisah.

"Akhirnya, gue bisa lolos juga dari kejaran tuh polisi," desis Bintang ketika sudah berhasil melarikan diri dari kejaran polisi itu.

"Lo sembunyi di sini juga?" tanya Bintang kepada seseorang yang kebetulan dikenalnya. Orang itu hanya tersenyum.

"Lebih baik kita berdua tetap disini sampai pagi tiba. Kalau kita keluar sekarang, takutnya polisi-polisi itu tiba-tiba nongol," ujar Bintang.

Bintang terkejut ketika orang yang dikenalnya tersebut tiba-tiba memukulnya dengan sebuah balok hingga membuatnya tak sadarkan diri.

"Rasain lo, Bintang!" seringai orang itu. Dia menarik tubuh Bintang dan menjatuhkannya ke sungai yang berada tidak jauh dari tempat tersebut. Tak lupa, orang itu juga ikut menjatuhkan motor milik Bintang.

"Dengan begini orang akan ngira kalau lo mati karena kecelakaan," gumam orang tersebut.

Terpopuler

Comments

Yuli maelany

Yuli maelany

aku curiga sama Dani atau Deni siapalah itu orang yang bintang cari pas dia mau balapan motor....

2023-05-05

0

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

waduh siapa tuh yg nyelakain bintang

2023-05-03

3

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

Udah favorit Lee

2023-05-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!