Terbangun

Verina Alviani adalah perempuan berusia 23 setengah tahun. Di usianya itu, Verina memilih untuk bekerja di rumah, karena yang ia inginkan adalah kenyamanan tanpa sebuah perintah.

Memang, yang ia sadari adalah uang yang di hasilkan tidak sebanyak dari teman-temannya.

Tapi yang Verina harapkan itu bukanlah uang banyak, melainkan kenyamanan dalam menjalani hidup tanpa adanya perintah dari atasan, karena dialah sang atasan sendiri.

Pekerjaannya cukup sederhana, dia jualan online, tapi apa yang dia jual adalah sebuah jasa. Lebih tepatnya dia bekerja sebagai jasa pembuat mahar, buket, dan juga seorang novelis recehan.

Yah, dia tidak memiliki banyak kelebihan selain mengandalkan apa yang dia sukai, dan dia minati itu untuk mendapatkan rupiah demi rupiah.

Tapi, entah sejak kapan, dirinya saat ini tiba-tiba dia sudah punya pekerjaan lain, yaitu mengurusi orang sakit.

"..." Verina terdiam, dia tidak mampu mengalihkan pandangannya dari laki-laki asing yang bahkan masih saja belum sadar dari alam mimpi yang entah sudah berlangsung berapa lama? Itu sekitar sudah berlangsung empat hari dari sekarang. "Apa kau tidak lelah, tidur terus?" lirih Verina.

Dia kini sedang berjongkok di samping tempat tidur yang di gunakan oleh Elvano berbaring.

"Tapi sebenarnya kau itu siapa? Tidak makan, hanya minum saja. Apakah seperti ini orang yang sedang sakit tertidur saja? Bukan koma?" gerutu Verina. 'Karena tamu tidak terduga ini, aku harus mengeluarkan uang lebih banyak. Walaupun aku memberinya minum setiap beberapa jam, tapi dia tetap membutuhkan cairan infus. Dan gara-gara dia, aku jadi tahu cara mengganti cairan infus, jadi aku bisa meringankan kerja bu bidan.

Sampai menggunakan uang tabunganku, keuanganku pun jadi semakin menipis. Padahal awalnya ingin aku gunakan untuk beli gelang emas, kasur baru dan cat, untuk mendekor kamarku.

Hah, semoga saja aku bisa mendapatkan ganti lebih.' benak hati Verina.

Sebenarnya dia sudah memiliki tabungan yang cukup untuk membeli tempat tidur baru, cat untuk mengecat dinding kamarnya agar bisa terlihat lebih berwarna juga rapi, serta gelang emas yang sudah dia harapkan dari dulu.

Tapi, karena kejadian yang tidak terduga ini, dia harus merelakan keinginan itu untuk di undur dulu sampai keuangannya membaik lagi.

Tapi, itu akan terjadi bila tamu asing yang sedang sakit ini segera sadar, sembuh dan pergi dari rumahnya. Karena mau bagaimanapun, Verina yang merupakan seorang jomblo, begitu melihat tampang pria di tampan itu, akal sehatnya terkadang jadi oleng, dengan kata lain, pikiran nya itu diam-diam jadi liar.

Dan itu terjadi jika dirinya sedang menatapnya dengan cukup lekat, salah satunya seperti sekarang ini.

'Kelihatannya sih, dia dari orang kaya. Jam tangan dan cincin yang ada di jari tengahnya saja seperti barang antik yang mahal, semoga kebaikanku ini di balas dengan cepat. Aminn..!' Ucap Verina dalam hati.

Namun, pemandangan yang paling dia lihat dari tadi itu adalah dadanya, itu cukup lebar, dan terlihat cukup kekar.

'Aku ingin meletakkan kepalaku di atas dadanya. Tapi karena dadanya juga terluka, aku juga tidak berani melakukannya. Kalau dia tiba-tiba bangun, aku harus bagaimana menghadapi situasi itu?' pikirnya.

Akan tetapi, Verina yang tidak mampu menahan gejolak dari dalam hatinya sebagai seorang wanita yang lemah dengan pria tampan, memutuskan untuk mengulurkan tangannya ke depan, lalu dia pun meraih helaian rambut kusut milik Elvano.

Itu cukup kusut, dan sedikit ada bau, karena memang pria ini belum mandi, sehingga jelas rambutnya bau.

Hanya saja, semua itu tidak merubah keadaan kalau wajah dari pria ini memang benar-benar rupawan.

"Meskipun aku menyukainya, tapi jika aku terus seperti dalam suasana hati seperti ini, aku juga yang akan susah. Aku tidak mau memberikan hatiku ini untuk mendapatkan harapan yang sia-sia." ucap Vina.

Selesai berbicara sendiri di samping pria ini, Vina pun membenarkan selimut yang di pakai oleh Elvano kemudian pergi dari sana.

_____________

"Hoamh!" Vina yang malam itu sudah merasakan kantuk yang teramat sangat karena lembur, memutuskan untuk tidur sebentar sofa.

Tentu saja, setelah tiga jam berlalu, Vina yang merasa kebelet, dengan pikiran separuh sadar, dia berjalan malas menuju dapur, pergi ke kamar mandi yang memang ada di sana.

'Padahal lagi enak-enaknya tidur, tapi aku tidak tahan buang air kecil seperti ini.' Karena model pintunya tidak ada knop pintu seperti pintu lainnya selian gagang pintu yang di gunakan untuk di tarik saja, dia pun masuk kedalam kamar mandi.

Sambil memejamkan matanya, dia membuka celananya dan langsung jongkok, dan suara air yang mengalir deras itu pun membuat wajah seseorang langsung memasang wajah panik.

"Hoammh.." Vina kembali menguap lebar, tangannya pun sempat meraba gayung yang ada di dalam sebuah bak mandi, dan begitu mendapatkannya, dia langsung mengambil air dan membersihkan area pribadinya, lalu menyiram lantai kamar mandi, sebelum akhirnya dia kembali memakai celananya dan meresleting nya lagi.

Tapi, begitu Vina berdiri, dia tiba-tiba saja membuka matanya, dan begitu menoleh ke samping kirinya, dia justru melihat seseorang yang seharusnya terbaring di atas tempat tidur.

"...!" Vina yang terkejut dengan bola mata yang terlihat hampir keluar, dengan segera menutup mulutnya agar tidak berteriak keras, dengan buru-buru Vina berlari keluar dari sana sambil menarik daun pintu agar tertutup kembali.

BRAKK....

Karena jarak kamar serta kamar mandi yang tidak begitu jauh, Vina langsung masuk kedalam kamarnya dan menutup pintunya rapat-rapat, sebelum akhirnya Vina menyelimuti tubuhnya dengan rapat.

'K-kenapa dia ada di dalam kamar mandi?! Dia s-sedang...sedang berdiri dan k-kencing?' Sempat melihat apa yang seharusnya tidak dia lihat, Vina yang kelabakan karena takut, benar-benar langsung menutup wajahnya sendiri. 'Walaupun aku ingin mengatakan tidak melihatnya, tapi karena mataku melihatnya, aku jadi tidak bisa berbohong pada diriku sendiri.'

___________

Esok paginya.

"Nak, kau akhirnya sudah bangun juga. Namamu siapa?"

"Dia baru saja bangun, jangan di tanyai pertanyaan seperti itu. Sini sarapan pagi dulu."

Pagi itu, sekitar jam enam pagi, suasana tidak seperti biasanya yang hanya terdengar suara televisi yang menyiarkan berita ataupun mendengarkan radio, sebab yang menjadi bahan keributan di pagi hari itu, pria yang mereka selamatkan akhirnya terbangun juga.

Vina, dia yang baru saja bangun, melihat pria tersebut sudah duduk, tapi masih duduk di atas kasur dengan meja lipat sudah ada di depannya, di sajikan sarapan sederhana di pagi-pagi seperti ini.

'Dia benar-benar sudah bangun.' Intip Vina dari balik daun pintu.

Karena kejadian yang semalam, dia jadi takut untuk bertatapan mata secara langsung.

Ketika kedua orang tua Vina ada di meja makan dan sedang sarapan bersama, hanya pria itulah yang duduk di sana, dan beberapa detik itu juga, sudut matanya sempat memergoki Vina yang sedang mengintip.

'Dia melihatku.' Batin Vina, lalu dia pun menarik diri dan kembali pergi dari kamar. 'Dia bahkan menyadari keberadaanku, tapi tatapan matanya yang cukup tajam itu, bukannya dia seperti baru saja menemukan mangsanya?! Jangan-jangan dia mau mengadu apa yang terjadi malam tadi kepada ayah atau ibuku.' Pikirannya jadi semakin serabut. 'Oh ya, dari pada aku tersinggung sendiri dan salah tingkah seperti ini, lebih baik aku pergi ke pasar. Itung-itung aku menghindari dia untuk sementara waktu.'

Dengan pikirannya itu, Vina pun benar-benar pergi pagi-pagi itu, dan hanya sempat bertemu mata saat Vina masuk ke ruang makan untuk mengambil kunci motor juga helm.

"Vin, kau mau pergi kemana?"

"Pasar."

"Sekalian titip lele, belut, daging ayam juga bawang putih dan bawang merah ya. Ini uangnya, beli setengah kilo semua." Ucap sang Ibu.

"Iya." Vina memandang uang dua ratus ribu itu. 'Dari mana Ibu dapat uang sebanyak ini?'

Tapi karena kepepet situasi, Vina pun pergi dari sana, meskipun sempat mendapatkan tatapan dari pria tersebut.

'Kenapa dia diam dan menatapku saja sih? Ayo pergi-pergi dari sini segera.' batin Vina.

Dan tidak lama setelah itu, Vina pun pergi dengan motornya.

"Dia siapa?" Suara milik Elvano pun langsung menjadi awal bicara Elvano kepada mereka berdua.

"Dia Verina, panggilannya Vina." jawab ibu nya Verina.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

seru dan menarik ceritanya 👍

2023-10-15

0

Anita

Anita

Sabarlah Verina, itu pekerjaan tambahan.

2023-05-14

0

Wong kam fung

Wong kam fung

Kuntilanak wkwk

2023-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Penyerangan
2 Pertolongan
3 Terbangun
4 Salam pamit
5 Elvano
6 Kebaikan
7 Hadiah yang pas
8 Titip Diriku Padamu, Vina.
9 Jalan berdua
10 Perbandingan
11 Pencarian
12 Keberadaannya
13 Mall
14 Modus
15 Gara-gara pembalut
16 Gendongan
17 Berdarah Lemas
18 Makan malam berdua
19 Abel
20 Rasa suami
21 Khawatir
22 Godaan Nikmat
23 Kondangan
24 Pengintaian pertama
25 Delvin
26 Tamu tidak di undang
27 Ingin Egois
28 Ciuman yang di renggut.
29 Kecurigaan
30 30 : solusi
31 31 : Selamat tinggal
32 32 : Kelebihan Pesangon
33 33 : Hubungan
34 34 : Penculikan
35 35 : Batasan Vano.
36 36 : Kesan yang masih tertinggal dalam hati
37 37 : Siksaan Tanpa Alasan Pasti
38 38 : Vano khawatir lagi
39 39 : Arthur
40 40 : Vina Tersiksa
41 41 : Mainan Baru Itu Vina
42 42 : Harapan?
43 43 : Persiapaan
44 44 : Sama tidak sama
45 45 : Siksaan berat dalam kegelapan
46 46 : Insiden Kegelapan
47 47 : Malam Menegangkan
48 48 : Pilihan Antara Arthur Atau Elvano
49 49 : Ancaman Keras Arthur
50 50 : Menjemput maut
51 51 : Misi Penyelamatan
52 52 : Tekad Elvano
53 53 : Menerjang Maut
54 54 : Penyelamatan Tragis
55 55 : Berkorban
56 56 : Hujan peluru
57 57 : Tidur panjang
58 58 : Cincin Pasangan
59 59 : Pengorbanan
60 60 : Awal yang baru
61 61 : Perasaan Derita Hati
62 62 : Debat
63 63 : Kecupan
64 64 : Berdua Di Ruftoop
65 65 : Kebohongan
66 66 : Tabrakan
67 67 : Mual
68 68 : Pikiran Kolotnya
69 69 : Kotoran
70 70 : Verina
71 71 : Penampilan Verina
72 72 : Rencana
73 73 : Mual
74 74 : Target
75 75 : Mengambil Langkah Pertama
76 76 : Mencari Sebab
77 77 : Gawat Darurat
78 78 : Tugas Penting
79 79 : Pemberesan
80 80 : Makan Berdua Dengan Tetangga
81 81 : Kebodohannya Elvano Yang Terencana
82 82 : Puding Kehormatan
83 83 : Malam Bersama Dengan Elvano
84 84 : Perlakuan Khusus?
85 85 : Kata Hati?
86 86 : Gara-gara mabuk
87 87 : Mempermainkan
88 88 : Keinginan
89 89 : Kutukan
90 90 : Emosi Vina
91 91 : Perpisahan
92 92 : Kesehatan Mental
93 93 : Obat kematian?
94 94 : Menunggu
95 95 : Alasan Pilihanmu
96 96 : Lingerie
97 97 : Karena Elvano
98 98 : Amarahnya Vina
99 99 : Pertengkaran
100 100 : Permintaan
101 Rencana Terencana
102 Sasaran
103 Perlindungan Delvin
104 Jawaban
105 Pilihannya
106 Penyelamatan Gila
107 Pendapat
108 Jalur pelarian Vina
109 Perhatian
110 Saingan Jalanan
111 Waktunya Berburu.
112 Buruan Abel
113 Bom
114 Adu Kekuatan
115 Akhir
116 Gara-gara
117 Berbeda
118 Buah Mimpi Yang Mendalam.
119 Keinginan
120 Hampir
121 Arthur
122 Pergulatan di Dalam Kamar
123 Saran Berbuah Keputusan
124 Arthur >< Elvano
125 Hak Waris
126 Maaf
127 Hasil Keputusan Elvano
128 Tebak Hasutan
129 Amarah Elvano
130 Niat Tujuan Hati Nurani Elvano
131 Maaf
132 Percaya
133 Salah Paham
134 Sisi Memalukan
135 Ujung Dari Peristiwa
136 Stimulan Rasa Khawatirnya Vina
137 Tidak tahu, maka harus tahu
138 Logika & Perasaan
139 Rangkulan
140 Keraguan
141 Kisah Tak Terduga
142 Debat Perasaan
143 Kesenangan Dalam Permainan Hidup
144 Cincin
145 Hari Pertama
146 Delvin, Campur Tangan
147 Pulang X Pulang
148 Hatinya Luluh
149 Masalah Cinta
150 Elvano Cosplay
151 Situasi
152 Elvano Melepaskan
153 Akibat Pilihannya
154 Diluar Ekspektasi
155 Rencana Elvano Untuk Masa Depan
156 Pelajaran Orang Naif
157 Makan Berdua
158 Strategi Dalam Diamnya
159 Gara-gara masalah percintaan
160 Dibalik Rahasia Rencana Abel
161 Pulang
162 Rindu Bakso
163 Rencana Elvano Untuk Masa Depan
164 Rencana Besar Elvano
165 Menjenguk
166 Tawaran Dari Rencana
167 Lagi-lagi Masalah
168 Fitnah Berbuah Konflik
169 Rencana Sebenarnya Abel
170 Elvano Di Tangkap
171 Di Balik Alasan
172 Penyesalan Dalam Diamnya.
173 Dua Bule Kocak
174 Elvano Pingsan
175 Rahasia Kecil Cincin
176 Jebakan
177 Ujung Kasus
178 Siksaan Ke 2
179 Inikah akhirnya?
180 Akhir dari segalanya.
181 Akhir dari yang kalah
182 Posisi Sesungguhnya Travers.
Episodes

Updated 182 Episodes

1
Malam Penyerangan
2
Pertolongan
3
Terbangun
4
Salam pamit
5
Elvano
6
Kebaikan
7
Hadiah yang pas
8
Titip Diriku Padamu, Vina.
9
Jalan berdua
10
Perbandingan
11
Pencarian
12
Keberadaannya
13
Mall
14
Modus
15
Gara-gara pembalut
16
Gendongan
17
Berdarah Lemas
18
Makan malam berdua
19
Abel
20
Rasa suami
21
Khawatir
22
Godaan Nikmat
23
Kondangan
24
Pengintaian pertama
25
Delvin
26
Tamu tidak di undang
27
Ingin Egois
28
Ciuman yang di renggut.
29
Kecurigaan
30
30 : solusi
31
31 : Selamat tinggal
32
32 : Kelebihan Pesangon
33
33 : Hubungan
34
34 : Penculikan
35
35 : Batasan Vano.
36
36 : Kesan yang masih tertinggal dalam hati
37
37 : Siksaan Tanpa Alasan Pasti
38
38 : Vano khawatir lagi
39
39 : Arthur
40
40 : Vina Tersiksa
41
41 : Mainan Baru Itu Vina
42
42 : Harapan?
43
43 : Persiapaan
44
44 : Sama tidak sama
45
45 : Siksaan berat dalam kegelapan
46
46 : Insiden Kegelapan
47
47 : Malam Menegangkan
48
48 : Pilihan Antara Arthur Atau Elvano
49
49 : Ancaman Keras Arthur
50
50 : Menjemput maut
51
51 : Misi Penyelamatan
52
52 : Tekad Elvano
53
53 : Menerjang Maut
54
54 : Penyelamatan Tragis
55
55 : Berkorban
56
56 : Hujan peluru
57
57 : Tidur panjang
58
58 : Cincin Pasangan
59
59 : Pengorbanan
60
60 : Awal yang baru
61
61 : Perasaan Derita Hati
62
62 : Debat
63
63 : Kecupan
64
64 : Berdua Di Ruftoop
65
65 : Kebohongan
66
66 : Tabrakan
67
67 : Mual
68
68 : Pikiran Kolotnya
69
69 : Kotoran
70
70 : Verina
71
71 : Penampilan Verina
72
72 : Rencana
73
73 : Mual
74
74 : Target
75
75 : Mengambil Langkah Pertama
76
76 : Mencari Sebab
77
77 : Gawat Darurat
78
78 : Tugas Penting
79
79 : Pemberesan
80
80 : Makan Berdua Dengan Tetangga
81
81 : Kebodohannya Elvano Yang Terencana
82
82 : Puding Kehormatan
83
83 : Malam Bersama Dengan Elvano
84
84 : Perlakuan Khusus?
85
85 : Kata Hati?
86
86 : Gara-gara mabuk
87
87 : Mempermainkan
88
88 : Keinginan
89
89 : Kutukan
90
90 : Emosi Vina
91
91 : Perpisahan
92
92 : Kesehatan Mental
93
93 : Obat kematian?
94
94 : Menunggu
95
95 : Alasan Pilihanmu
96
96 : Lingerie
97
97 : Karena Elvano
98
98 : Amarahnya Vina
99
99 : Pertengkaran
100
100 : Permintaan
101
Rencana Terencana
102
Sasaran
103
Perlindungan Delvin
104
Jawaban
105
Pilihannya
106
Penyelamatan Gila
107
Pendapat
108
Jalur pelarian Vina
109
Perhatian
110
Saingan Jalanan
111
Waktunya Berburu.
112
Buruan Abel
113
Bom
114
Adu Kekuatan
115
Akhir
116
Gara-gara
117
Berbeda
118
Buah Mimpi Yang Mendalam.
119
Keinginan
120
Hampir
121
Arthur
122
Pergulatan di Dalam Kamar
123
Saran Berbuah Keputusan
124
Arthur >< Elvano
125
Hak Waris
126
Maaf
127
Hasil Keputusan Elvano
128
Tebak Hasutan
129
Amarah Elvano
130
Niat Tujuan Hati Nurani Elvano
131
Maaf
132
Percaya
133
Salah Paham
134
Sisi Memalukan
135
Ujung Dari Peristiwa
136
Stimulan Rasa Khawatirnya Vina
137
Tidak tahu, maka harus tahu
138
Logika & Perasaan
139
Rangkulan
140
Keraguan
141
Kisah Tak Terduga
142
Debat Perasaan
143
Kesenangan Dalam Permainan Hidup
144
Cincin
145
Hari Pertama
146
Delvin, Campur Tangan
147
Pulang X Pulang
148
Hatinya Luluh
149
Masalah Cinta
150
Elvano Cosplay
151
Situasi
152
Elvano Melepaskan
153
Akibat Pilihannya
154
Diluar Ekspektasi
155
Rencana Elvano Untuk Masa Depan
156
Pelajaran Orang Naif
157
Makan Berdua
158
Strategi Dalam Diamnya
159
Gara-gara masalah percintaan
160
Dibalik Rahasia Rencana Abel
161
Pulang
162
Rindu Bakso
163
Rencana Elvano Untuk Masa Depan
164
Rencana Besar Elvano
165
Menjenguk
166
Tawaran Dari Rencana
167
Lagi-lagi Masalah
168
Fitnah Berbuah Konflik
169
Rencana Sebenarnya Abel
170
Elvano Di Tangkap
171
Di Balik Alasan
172
Penyesalan Dalam Diamnya.
173
Dua Bule Kocak
174
Elvano Pingsan
175
Rahasia Kecil Cincin
176
Jebakan
177
Ujung Kasus
178
Siksaan Ke 2
179
Inikah akhirnya?
180
Akhir dari segalanya.
181
Akhir dari yang kalah
182
Posisi Sesungguhnya Travers.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!