Nikah Kontrak Dengan Pak Dosen

Nikah Kontrak Dengan Pak Dosen

episode 1/ Tampan namun Killer

Episode 1/ Tampan namun Killer.

Damian, ia seorang duda satu anak. Dirinya bercerai dari istri pertama karena ketahuan berselingkuh. Damian yang nyatanya cinta mati dengan mantan istrinya, telah bertekad untuk tidak jatuh cinta dengan wanita manapun setelah ia di khianati.

Hari demi hari telah berlalu, dirinya yang juga seorang dosen di kampus ternama terus di hadapkan dengan banyak gadis-gadis kampus yang sungguh menyukai dirinya, namun image damian adalah dosen killer, alhasil impian memiliki damian hanya sebatas ilusi belaka.

….

Hari ini, hari pertama mahasiswa baru masuk ke kelas masing-masing. Ketika damian tengah menyampaikan kontrak perkuliahan, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dari luar.

Damian yang paling tidak suka di ganggu, lantas membukakan pintu kelas. Dengan tatapan dinginnya terhadap semua yang terlambat masuk ke kelasnya, disana berdiri gadis menggunakan hijab berwarna merah maron.

‘’Maaf, Pak. Apakah saya boleh masuk,’’ ujar gadis itu dengan gemetaran, saking takutnya ia tidak berani menatap wajah damian.

‘’Kamu tidak lihat, sudah pukul berapa sekarang!’’ kata Damian dengan ketus, ia berlalu begitu saja kembali ke dalam kelas.

Gadis itu Nampak hanya berdiri mematung di ambang pintu, damian menjadi kesal lagi.

‘’Kenapa hanya berdiri disana saja! Jika tidak mau masuk, silahkan tutup pintu dan cari dosen lain!’’

….

Alhasil gadis itu melangkah masuk ke dalam kelas, mana kursi yang kosong bertepatan di hadapan dosen killer itu, mau tidak mau dirinya duduk disana dengan perasaan terpaksa.

Damian hanya melirik sekilas kepada gadis yang terlambat, ia kembali menerangkan kontrak perkuliahan di pertemuan pertama mereka.

‘’Hmm, baiklah. Saya jelaskan lagi kontrak perkuliahan dengan saya, yang pertama; toleransi terlambat hanya 5 menit, lebih dari itu absen saya anggap tidak hadir, sekalipun saya izinkan masuk ke dalam kelas.. yang kedua; semua pekerjaan yang saya berikan harus di kumpulkan tepat waktu, terlambat satu menit saja, maka saya anggap gagal. Yang ketiga; yang melengah dan tidak memperhatikan pembelajaran saya, silahkan keluar, dan absensi akan saya anggap gagal, Paham!’’

Semua yang di dalam kelas hanya memberikan anggukan, sekalipun hati mereka menggerutuk tidak terima, namun tidak ada yang berani membantah ucapan dari damian.

Hingga ada yang mengacungkan jari untuk pertama kalinya di kelas Damian, ‘’Maaf, Pak. Apakah toleransi keterlambatan tidak bisa ditambah lagi, Pak?’’ tanya seseorang, alhasil Damian yang tengah menulis di papan tulis, ia menoleh dan terlihat jika gadis terlambat di awal kelas yang bertanya.

‘’Siapa Anda mengatur-ngatur saya!’’ jawab ketus dosen damian.

‘Cihh, tadi katanya sendiri yang bilang kalo ada yang belum mengerti, bisa ditanyakan. Jawaban seperti ap aitu yang dia berikan!’ kesal Almira

….

‘’Baiklah, setelah saya menjelaskan, apa ada yang ingin bertanya?’’ tanya dosen Damian yang duduk kembali ke kursinya seraya meneguk sebotol air mineral.

Justru hal itu yang tengah di nantikan oleh gadis-gadis di dalam kelas, bagi mereka ketampanan damian justru bertambah, mana rahang-rahangnya juga sangat jelas lagi.

Siapa yang tidak tertarik coba, sekalipun status Damian itu seorang duda, jika duda nya sekeren Dosen damian siapa yang tidak mau mendaftar menjadi istrinya coba.

Yah hanya saja itu, sifat Damian yang super dingin, bahkan saking sedingin es, Damian di juluki sebagai dosen killer di kampus, tidak ada yang berani bertanya di dalam kelas selama 4 tahun ia mengajar, semuanya manggut-manggut saja seakan paham padahal enggak sama sekali.

Apalagi ciwi-ciwi yang nyatanya memang sungguh tertarik dengan wajah tampan Damian, mereka hanya nurut saja bak kucing kena pukul, kena hukuman pun tidak masalah, asalkan yang memberikan hukuman itu dosen tampan Damian.

‘’Pak,’’ tunjuk gadis yang sama, yaitu Almira.

‘’Hmm,’’ jawab Damian yang bangkit berdiri.

‘Gila nih dosen apa bukan sih! Kenapa tatapan di aitu sungguh menakutkan sekali!’ batin Almira yang hanya bisa menelan salavinanya sendiri, bahkan kakinya saking gemetaran, padahal Almira belum sama sekali bertanya kepada Damian.

….

‘’Kenapa hanya diam saja?! Cepat buruan tanyakan apa yang masih belum kamu paham!’’ ucap Damian dengan mengangkat satu alisnya.

Almira menghela nafas dan berkata, ‘’Yang tentang pembahasan nomor kedua, Pak.’’ Ujar Almira dengan pelan, seketika ia merasa ingin di eksekusi mati oleh Damian hanya lewat pandangan mata saja.

Damian memberikan spidol kepada Almira, ‘’Sekarang coba kamu jawab pertanyaan yang satu itu!’’ titah Damian.

‘Wahh, sudah nggak beres nih dosen, kan aku masih belum mengerti tentang rumus itu, tapi … kenapa dia malah menyuruh untuk mengerjakan tugas sekarang?’ pikir Almira.

Melihat gadis itu hanya terdiam, membuat Damian berkata lagi.

‘’Kenapa hanya diam saja! Cepat buruan jawab pertanyaan di depan papan tulis!’’

Dengan diri yang hanya bisa pasrah, Almira melangkah ke depan kelas, di depan sana Almira hanya bisa menggaruk-ngaruk kepala yang tertutup oleh hijab. Damian tersenyum kecil, karena Almira gadis pertama yang berani mengajukan pertanyaan selama 4 tahun ia mengejar di kampus elite itu.

….

Namun waktu kuliah dengan dosen Damian sudah habis, dan Almira masih belum menjawab sempurna jawaban di depan kelas.

‘’Hmm, baiklah semuanya bisa keluar sekarang, sampai bertemu di minggu depan, jangan sampai ada yang bolos dari kelas saya, sekali saja bolos, maka semester ini akan saya batalkan, paham!’’ cecar dosen damian, semua yang ada di dalam kelas hanya memberikan anggukan.

‘Dasar dosen aneh, biasanya dosen yang lain boleh-boleh saja memberikan jadwal libur untuk 3 atauu 4 kali pertemuan, tapi …. Kenapa dosen yang satu ini lain yah, beda sekali.’ Pikir Almira yang masih berdiri mematung di depan kelas, seraya terus berusaha memecahkan permasalahan soal yang diberikan oleh dosen damian.

…..

‘’Hei, kamu mau kemana?’’ tanya dosen Damian ketika Almira melangkah kembali ke bangkunya.

‘’Hmm, saya juga mau pulang, Pak.’’ Sahut Almira dengan menunduk.

‘’Siapa yang mengizinkan kamu untuk keluar!’’ kata Dosen Damian yang membuat mata besar Almira melotot saking tidak percaya.

Ketika almira hendak menyela ucapan dosen Damian, ia sudah keburu kembali berkata, ‘’Sebelum kamu menjawab pertanyaan di papan tulis, jangan harap kamu bisa keluar!’’ kata dosen Damian yang kembali duduk di kursinya.

Namun, ketika itu Almira Nampak melirik ke kanan dan kiri, seakan ia tengah menghadapi ketakutan, damian yang paham akhirnya kembali berucap agar tidak dicap sebagai dosen yang mesum kepada muridnya sendiri.

‘’Jangan pikir jika saya ini akan berbuat mesum kepada kamu, yah! Sekarang, cepat kerjakan soal yang ada di papan tulis, setelah benar baru kamu boleh pulang!’’ kata dosen Damian, ia kembali focus kepada laptopnya dan membiarkan Almira untuk berpikir keras.

…..

Melihat Almira yang hanya bisa menggaruk-nggaruk kepalanya, timbul seulas senyum yang tidak pernah terlihat oleh wajah tampan namun dingin seorang damian.

‘Cihh, padahal dia bisa saja menggunakan ponselnya untuk mencari jawaban namun kenapa tidak menggunakannya sama sekali? Benar-benar gadis yang aneh tapi unik,’ batin Damian, ketika Almira ingin menolehkan wajahnya, dengan cepat Damian kembali menatap focus ke layar laptop.

‘Jangan sampai tuh gadis malah berpikir jika aku ini tertarik sama dia, padahal kan aku hanya sebatas kagum saja, tidak lebih.’ Batin Damian.

Ia memejamkan mata dan kembali bayang-bayang mantan istrinya yang tengah bercumbu ria dengan pria lain jelas terekam di dalam benaknya dan itu sungguh menyakitkan untuk dibayangkan.

Saking tidak kuasa, Damian langsung saja memukul meja itu dengan keras.

Brakk.

Hingga membuat Almira yang tengah berusaha memecahkan jawaban Nampak kaget sekali, bahkan spidol itu justru terjatuh. Ia melirik cepat kepada Damian, terlihat disana jika dosennya Nampak berkeringat dingin, Almira yang sangat cemas, lantas mendekat dan memberikan saputangan berwarna merah hati kepada dosennya.

‘’Pak, seperti Anda perlu ke rumah sakit sekarang.’’ Kata Almira, ia memang tidak menyentuh kulit dosen tampan namun killer itu, hanya saja dirinya juga pernah mengalami hal yang sama, sebuah penyakit depresi.

Damian hanya kembali duduk di kursinya dengan menyeka keringat dingin yang sudah mulai bercucuran lebih deras lagi.

‘’Hmm, apakah Bapak mau saya pesankan bubur atau nasi goreng?’’ tawar Almira.

‘’Tidak perlu, kamu boleh pulang sekarang.’’ Jawab dosen Damian.

‘’Tapi ….’’

Mana mungkin Almira meninggalkan dosennya dalam keadaan sakit seperti ini, hanya saja karena dosen damian terus mendesak Almira untuk cepat pergi meninggalkan dirinya, dengan berat hati ia melangkah keluar.

‘Apakah dia akan baik-baik saja?’ pikir cemas Almira, ia tidak langsung pulang namun Nampak menunggu di depan kelas sana. Karena sedari tadi dosen damian belum juga keluar dari dalam kelas itu.

Tapi, tidak lama kemudian terlihat seorang pria yang datang membawa bayi masuk ke dalam ruangan kelas, Almira mengerutkan keningnya dan berpikir, ‘’Apakah itu anak dari dosen Damian? Ohh, jadi dia sudah menikah,’’

Namun terdengar dari dalam kelas jika ada suara tangisan bayi yang semakin kencang saja, bahkan membuat orang-orang yang melewati kelas itu saling berbisik-bisik.

‘’Hmm, sepertinya dosen damian itu butuh seorang istri yang bisa mengasuh putri pertamanya. Kasihan juga jika menjadi dosen damian, yang terpaksa menjadi duda.’’bisik orang-orang yang berlau Lalang di depan Almira.

‘Jadi … dosen damian hanya seorang diri merawat bayi mungil itu? Sungguh kasihan sekali anaknya, tidak bisa merasakan kasih sayang dari seoranag ibu sejak kecil.’

~ bersambung.

~ jangan lupa jejak komentar serta ulasannya

follow akun Instagram Zadreammi untuk melihat visual pemain.

Terpopuler

Comments

@ Yayang Risa Selamanya

@ Yayang Risa Selamanya

Sepertinya dosen Damian mulai terpikat dengan Almira

2023-07-10

0

@💞Lophe💝💗💓🤵👰

@💞Lophe💝💗💓🤵👰

Damian bercerai dengan istrinya karena sang istri selingkuh

2023-07-10

0

😺 Aning 😾

😺 Aning 😾

langsung menyesal setelah bertanya🤣🤣🤣🤣

2023-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1/ Tampan namun Killer
2 episode 2/ Killer killer Duda Menggoda
3 episode 3/ Ikut Saya ke Ruangan!
4 episode 4/ Kasihan dengan Anak Kita, Upss.
5 episode 5/ Mama Almira
6 Episode 6/ Yang Killer Menawan
7 Episode 7/ Apa Sudah Waktunya Aku Menikah Lagi?
8 Episode 8/ Salah Panggil Nama.
9 Episode 9/ Bapak ngapain?!
10 Episode 10/ Kucing Liar Milik Pak Dosen
11 Episode 11/ Jangan Masukkan ke Hati.
12 Episode 12/ Jangan Tanya Sebelum Saya Memberikan Izin!
13 Episode 13/ Salah Sendiri
14 Episode 14/ Tak Sengaja Melihatnya
15 Episode 15/ Sedikit demi Sedikit
16 Episode 16/ Saya Tahu, Saya Tampan!
17 Episode 17/ Sudah Nikahi Saja, Pak.
18 Episode 18/ Sehati dan Sepemikiran
19 Episode 19/ Kembalinya Mantan Istri
20 Episode 20/ Bodoh Amat!
21 Episode 21/ Hari yang Sial Untuk Damian
22 Episode 22/ calon istri
23 Episode 23/ Bekas luka masa lalu
24 Episode 24/ Lupakan ucapan saya barusan.
25 Episode 25/ Sadar diri
26 Episode 26/ Saya dosennya + calon suaminya!
27 Episode 27/ Candu
28 Episode 28/ Menghadiri rapat wali murid
29 Episode 29/ Berita bohong
30 episode 30/ Penyebar berita bohong itu adalah ....
31 Episode 31/ Lamar dia secepatnya, Damian!
32 Episode 32/ Hei, Mama Almira!"
33 Episode 33/ Will you marry me
34 Episode 34/ Pulang kampung.
35 Episode 35/ Saran dari Leo
36 Episode 36/ Bukti cinta Damian
37 Episode 37/ Kesempatan di dalam kesempitan
38 Episode 38/ Setuju
39 Episode 39/ Syok berat
40 Episode 40/ Saingan baru.
41 Episode 41/ keseriusan Damian
Episodes

Updated 41 Episodes

1
episode 1/ Tampan namun Killer
2
episode 2/ Killer killer Duda Menggoda
3
episode 3/ Ikut Saya ke Ruangan!
4
episode 4/ Kasihan dengan Anak Kita, Upss.
5
episode 5/ Mama Almira
6
Episode 6/ Yang Killer Menawan
7
Episode 7/ Apa Sudah Waktunya Aku Menikah Lagi?
8
Episode 8/ Salah Panggil Nama.
9
Episode 9/ Bapak ngapain?!
10
Episode 10/ Kucing Liar Milik Pak Dosen
11
Episode 11/ Jangan Masukkan ke Hati.
12
Episode 12/ Jangan Tanya Sebelum Saya Memberikan Izin!
13
Episode 13/ Salah Sendiri
14
Episode 14/ Tak Sengaja Melihatnya
15
Episode 15/ Sedikit demi Sedikit
16
Episode 16/ Saya Tahu, Saya Tampan!
17
Episode 17/ Sudah Nikahi Saja, Pak.
18
Episode 18/ Sehati dan Sepemikiran
19
Episode 19/ Kembalinya Mantan Istri
20
Episode 20/ Bodoh Amat!
21
Episode 21/ Hari yang Sial Untuk Damian
22
Episode 22/ calon istri
23
Episode 23/ Bekas luka masa lalu
24
Episode 24/ Lupakan ucapan saya barusan.
25
Episode 25/ Sadar diri
26
Episode 26/ Saya dosennya + calon suaminya!
27
Episode 27/ Candu
28
Episode 28/ Menghadiri rapat wali murid
29
Episode 29/ Berita bohong
30
episode 30/ Penyebar berita bohong itu adalah ....
31
Episode 31/ Lamar dia secepatnya, Damian!
32
Episode 32/ Hei, Mama Almira!"
33
Episode 33/ Will you marry me
34
Episode 34/ Pulang kampung.
35
Episode 35/ Saran dari Leo
36
Episode 36/ Bukti cinta Damian
37
Episode 37/ Kesempatan di dalam kesempitan
38
Episode 38/ Setuju
39
Episode 39/ Syok berat
40
Episode 40/ Saingan baru.
41
Episode 41/ keseriusan Damian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!