Tony Huo memasuki ruang belajar, ia segera menempatkan diri di kursinya mengaktifkan fitur tilt locking pada kursi tersebut, kemudian menaruh kakinya di atas meja. Pria dengan alis tebal itu menarik napas panjang, ketika memikirkan masa lajangnya sudah berakhir, ia memiliki banyak pilihan dalam pikirannya, namun mana sesungguhnya yang harus dipilihnya?
Sebuah ketukan pintu menyadarkan Tony Huo, ia menyuruh orang itu masuk.
Seorang wanita setengah baya memasuki ruangan dengan seragam berwarna biru tua, rambut cepol-nya tertata rapi, lalu wanita itu memberi hormat pada Tony Huo.
“Tuan Muda, seorang pelayan membawa Nyonya Muda ke kamar yang salah. Saat ini, dia berada di kamar itu ....” Wajah wanita itu memiliki kerutan tipis—dia menundukkan kepalanya tidak berani melihat ekspresi pria yang masih bersandar dengan santai di kursinya.
Tony Huo yang mendengar laporan itu langsung beranjak dari kursinya; raut mukanya sudah tidak santai seperti sebelumnya, ia berjalan ke arah pintu sembari mengepalkan tangan. “Terima kasih, Bibi Qin.”
“Tuan muda, jangan terlalu kasar pada Nyonya, dia tidak mengetahui apa pun.” Qin Zhuo An menasihati Tony. Ia takut kalau-kalau Tony Huo, bisa saja berlaku kasar pada perempuan yang tidak mengetahui apa-apa tentang mansion itu.
Tony Huo mengangguk pada Qin Zhuo An. Ia kemudian mengambil langkah besar menuju kamar berdaun pintu emas, ia merasa sangat kesal bisa-bisanya seorang pelayan membawa perempuan itu ke kamar yang salah. Apakah dia bisu hingga tidak bisa bertanya sebelum memasuki kamar, sebegitu bodoh kah, dia? Jika saja keluarganya tidak terlalu peduli pada perempuan itu; ia pasti tidak akan mengijinkan Zelene Liang untuk memasuki mansion-nya.
Braaaak! Pintu itu dibuka dengan kasar, wajah pria yang masih mengenakan jas pengantin tersebut menghitam melihat Zelene Liang yang terperanjat di tempatnya.
“Apa yang sedang kamu lakukan di sini? Siapa yang menyuruhmu untuk masuk ke kamar ini?” Tony Huo berteriak dan menatap tajam pada perempuan yang wajahnya dipenuhi rasa heran. Ia sudah mengetahui kebenarannya, mengapa Zelene Liang berada di kamar pintu emas? Namun, ia tetap mempertanyakan alasan perempuan itu.
Zelene yang sudah sadar dari kagetnya ikut memekik. “Jangan berteriak! Aku tidak tuli,” dia mendekat memberikan pandangan benci, “memangnya kenapa dengan kamar ini? Pelayan ya—”
Tony Huo memotong ucapan Zelene. “Cukup! Keluar!” suara geramnya sama sekali tidak membuat Zelene bergidik, ia masih tetap terpaku di tempatnya tanpa beranjak selangkah pun.
Lelaki itu makin geram dengan sikap apatis Zelene; ia merasa bahwa perempuan di hadapannya tidak mengerti bahasa manusia. “Selagi aku masih memiliki kesabaran, lebih baik kamu cepat keluar!” ia menghela napas tidak sabar, lantas menarik pergelangan tangan Zelene dan membawanya keluar secara paksa, “aku bilang cepat keluar!”
“Ah—” Zelene mengerang kesakitan. Memar merah tampak di pergelangan tangan putihnya. Ia menundukkan kepala seraya mengelus pergelangan tangannya yang memar.
Tony Huo tidak sadar bahwa genggamannya terlalu kuat, ia melirik pergelangan tangan Zelene. Huh? Apa yang sudah aku lakukan? Apa dia menangis? Tony Huo merasa sedikit bersalah, ia hanya kesal dan kurang sabar dalam menghadapi sikap apatis Zelene.
Setelah beberapa saat dirasa pergelangan tangannya sudah tidak sakit lagi, Zelene melebarkan mata almond-nya dan menatap tajam pada pria kasar di hadapannya. “Tony Huo, apakah ini caramu memperlakukan seorang istri yang baru saja kamu nikahi?” Zelene Liang bertanya dengan nada tinggi, ia bahkan tidak mengedipkan matanya.
“Zelene Liang, apakah kamu berpikir bahwa kita adalah suami-istri sungguhan?” Tony Huo tersenyum dingin, “aku tidak pernah berniat menikahimu.” Ia mengucapkan sebuah pernyataan.
Tatapan mata Zelene Liang dipenuhi ejekan, pernyataan yang dilontarkan Tony Huo barusan seakan-akan hanya dia yang tidak menginginkan pernikahan tersebut.
Awalnya Zelene ingin meminta perceraian setelah beberapa tahun, namun kini pikirannya berubah, ia akan mempertahankan pernikahannya dan membuat Tony Huo mati kesal.
“Apa kamu menyesal setelah menikahiku?” kemudian Zelene terkekeh nyaring, “ha-ha-ha, ya, walaupun sekarang kamu menyesal, itu tidak akan berguna karena aku tidak akan menceraikanmu!” kini, ia memberikan senyum penuh makna.
Tony Huo, “....”
Tony tidak repot-repot mengartikan senyum Zelene. “Tsk! Sepertinya kamu berharap terlalu tinggi. Kamu tidak berhak untuk memutuskan, aku bisa menceraikanmu kapan saja.” Pria itu memalingkan muka dan memanggil butler Kim.
Pria berambut perak dalam setelan jas rapi berwarna hitam bergegas menghampiri mereka. “Apa perintah Anda, Tuan Muda?”
“Antarkan Nyonya Muda ke kamarku, dan jangan biarkan dia memasuki tempat yang tidak seharusnya lagi!” Tony Huo memberikan peringatan bukan hanya untuk butler Kim maupun Zelene, tetapi untuk semua yang tinggal di dalam mansion.
“Baik, Tuan Muda.” Butler Kim menundukkan kepala memberikan hormat pada Zelene, “Nyonya, silahkan ikuti saya. Saya akan memandu Anda.” Butler Kim berjalan di depan karena Zelene belum mengetahui letak kamar Tony Huo.
Zelene tidak berkata apa pun dan mengikuti butler Kim, mata almond-nya menengok ke Tony Huo yang memasuki kamar berdaun pintu emas itu. Kamar apa sebenarnya yang tidak boleh dia masuki, seberapa berharganya kamar tersebut dibandingkan dengan istrinya?
Zelene Liang menggelengkan kepala, rahasia apa yang ada di sana?
“Mengenai pelayan yang mengantar Nyonya, saya akan memberikannya hukuman. Seharusnya saya sendiri yang mengantar Anda, saya tidak tahu jika pekerjaan pelayan itu sangat tidak profesional," butler Kim memecah kesunyian, “maafkan saya, Nyonya.”
Zelene menggelengkan kepalanya, untuk apa dia menyalahkan orang yang tidak bersalah? “Tidak perlu minta maaf, itu bukan kesalahanmu. Mengenai pelayan itu, tidak usah di pikirkan!” ucap Zelene tenang.
“Tapi, Nyonya ....” Butler Kim masih tidak terima, jika ada bawahannya yang tidak melakukan pekerjaannya dengan benar, tentu saja, ia harus menghukumnya atau setidaknya memberi peringatan.
“Aku sendiri yang akan mengurusnya.”
Butler kim sedikit terkejut mendengar pernyataan Zelene. Seorang Nyonya Muda, repot-repot ingin mengurusi seorang pelayan? Butler Kim hanya bisa mengangguk dalam hal ini, “baiklah, jika itu yang Anda inginkan.”
Langkah pria berambut perak itu berhenti di depan kamar utama. “Kita sudah sampai, Nyonya.”
“Mn, terima kasih.” Sebelum Zelene memasuki kamar, dia menengok dan mengamati ekspresi butler Kim, “Uhm, butler Kim ....”
“... Apa ada lagi yang Anda butuhkan, Nyonya?”
“Kamar itu ....” Zelene kembali menatap ke arah ruangan besar yang baru saja ia masuki, meskipun ruangan itu tidak terlihat lagi dari kamar utama, tetapi benak Zelene dipenuhi dengan pertanyaan sekaligus rasa penasaran.
Butler Kim terlihat sedikit panik, ia tidak bisa menjelaskan apa pun pada Zelene. “Nyonya, jika Anda ingin mengetahuinya, sebaiknya Anda bertanya langsung pada Tuan Muda.”
Huh? Bertanya padanya? Lebih baik aku bertanya pada sapi.
“Baiklah.” Zelene tidak bertanya lebih jauh lagi, ia tidak ingin memaksa butler Kim untuk memberitahunya.
Zelene Liang kembali mengangkat gaun pengantinnya, kemudian meraih gagang pintu dan memasuki kamar. Nuansa di kamar utama sangat gelap, Zelene bisa mencium aroma maskulin Tony Huo yang tertinggal di kamarnya. Furnitur di dalam ruangan besar itu rata-rata berwarna gelap—sama seperti pemiliknya yang sering menggunakan setelan suit berwarna gelap.
Zelene merasa sangat lelah karena hari ini begitu panjang menurutnya, ia langsung menghempaskan tubuhnya ke atas kasur empuk yang dipenuhi oleh aroma maskulin pria ber-aura dingin itu.
Kamar yang bahkan dekorasinya belum selesai dan tidak boleh kumasuki, hanya ada satu kemungkinan. Bisa jadi, seperti yang aku pikirkan, 'kan? Zelene terhanyut dalam batinnya.
“Hehe, sepertinya aku memiliki saingan yang cukup kuat.” Perempuan berwajah tirus itu terkekeh, mengetahui bahwa ia bisa saja memiliki saingan yang cukup kuat di luar sana. Tetapi, siapa pun itu, tidak akan menjadi masalah baginya.
🍂 Bersambung🍂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
ax suka Zelene bkn wanita cengeng
2023-07-21
0
Nabila Kim
kusuka
2020-11-13
0
Nara Ns🐈
lanjut 1
2020-10-29
0