POV Alvonso

Hati Alvonso terasa terbakar cemburu, iri hati dan dendam semuanya menjadi satu, betapa bahagianya Bruno dan Brian yang mempunyai orang tua yang memberikan kasih sayang dan di tambah saudaranya yang perduli dan sayang pada Bruno dan Brian.

POV Alvonso

Mamaku sangat memanjakanku apa yang ku minta selalu dituruti sedangkan papaku sangat tunduk dengan mamaku. Hal itu membuat aku tumbuh menjadi anak yang selalu berbuat masalah. Aku tahu, Aku salah tapi setidak - tidaknya jika Aku nakal orangtuaku datang dan membelaku.

Dengan uang apa yang kuinginkan dapat terpenuhi. Ketika awal masuk sekolah seperti biasa Aku paling suka duduk di tengah dan ketika Aku masuk kelas semua kursi tidak ada yang kosong kecuali kursi belakang.

Ada anak laki - laki dan seperti biasa aku mengusir dia supaya pindah duduknya. Diapun pergi tanpa kata dan pindah kursi di belakang. Aku merasa senang bisa berkuasa di kelas ini seperti tahun - tahun sebelumnya.

Ketika guru mengadakan kuis aku paling malas menjawabnya karena bagiku uang Rp. 300,000.00 tidak ada artinya karena mamaku memberikan uang saku sehari Rp. 1.000.000.00 tapi karena anak yang tadi kuusir mendapat pujian teman - temannya membuatku iri dan akhirnya aku menjawab agar aku menang tapi ternyata aku kalah, sungguh sangat menyebalkan.

Ketika teman - teman meminta traktir makan di kantin aku mengajak mereka makan di cafe dekat sekolah dan aku yakin pasti mereka semua mau ikut karena aku berfikir uang bisa membeli segalanya. Ternyata benar hampir semuanya ikut Aku kecuali 6 orang gadis tapi tidak apa - apa yang penting banyak yang ikut Aku.

Hari ke dua sekolah hatiku sedang kesal orangtuaku tidak ada waktu buatku, karena itu aku membuat masalah dengan sengaja menyenggol bahu Bruno agar aku di panggil oleh sekolah dengan begitu orangtuaku akan datang dan aku mendapatkan perhatian.

Ketika kami di panggil di sekolah di ruang guru seperti biasanya orangtuaku datang karena memang sejak dulu aku sekolah sering bermasalah dengan teman kelasku.

Seperti biasa mamaku mengoceh sambil memamerkan perhiasannya sungguh menyebalkan walau dia ibu kandungku tapi terkadang aku membencinya.

Omanya bahkan Orangtua Bruno dan Brian hanya diam ketika Mamaku marah-marah. Sama seperti dulu orang yang kujahili. Sampai pada akhirnya mommynya Bruno dan Brian meminjam laptop suaminya.

Akhh Aku pikir, Dia mirip mamaku yang tidak memperdulikan anaknya. Mommynya Bruno dan Brian menyibukkan diri dengan melakukan pekerjaan di sekolah sampai kepala sekolah menegurnya.

Tapi ternyata pikiranku salah mommynya Bruno dan Brian meretas cctv. Jujur, Aku sangat kaget sekaligus iri hati melihat mereka saling sayang menyayangi.

Ketika aku habis dari toilet, aku melihat mereka seperti pasangan yang bahagia. Jika seandainya saja aku berada di sana tentu aku sangat bahagia mendapatkan kasih sayang mereka, sungguh tidak adil buatku.

Ketika kami di restoran, mataku melihat sekeliling restoran karena seperti biasa orangtuaku selalu sibuk dengan ponselnya masing - masing. Entah kenapa ke dua kakinya melangkah ke arah restoran sebelah.

Aku sangat kaget sekaligus bahagia mendapatkan perhatian dari gadis bernama Brigitha.

Baru kali ini Aku diperhatikan seperti ini hingga akhirnya Aku kembali ke tempat mejaku makan. Entah kenapa Aku sangat senang melihat mereka sekaligus iri secara bersamaan.

Merayakan ulang tahun dan saling suap - suapan membuat hatiku bertambah iri hati karena tidak tahan aku pergi dari restoran.

Ketika aku keluar hatiku sangat panas dan ingin menyalurkan kekesalanku. Kebetulan aku melihat pencopet aku pukuli sampai babak belur.

Aku berjalan dan seorang gadis memanggilku cantik dan seksi tapi aku tidak tertarik mengucapkan terima kasih dan menanyakan namaku, aku sebutkan setelah itu aku pergi meninggalkannya tidak perduli dia teriak memanggil - manggil namaku.

Sampai di parkiran orangtuaku masih lama karena bosan aku naik taksi lagi - lagi aku melihat mereka masih di dalam restoran.

Rasa iri hati menguasai diriku, tidak boleh semua orang bahagia karena aku ingin mereka seperti aku. Yaitu tidak bahagia hingga akhirnya Aku menyuruh taksi untuk berjalan.

Aku tidak memberi kabar ke orangtuaku kalau aku pulang duluan karena mereka tidak pernah perduli di pikiran mereka pasti aku pulang duluan.

POV Alvonso END

Alvonso kini sudah sampai di mansion, Alvonso langsung masuk ke kamarnya dan mandi membersihkan badannya yang lengket dan kotor. Selesai mandi dan mengganti pakaian Alvonso berjalan dan duduk di balkon menatap jalan raya.

Tampak sebuah mobil masuk ke dalam mansion dan Alvonso tahu kalau orangtuanya sudah pulang.

Papanya Alvonso keluar dari pintu dan berjalan ke arah samping pengemudi membuka pintu tampak seorang wanita masih muda, cantik dan seksi. Alvonso tahu itu pasti selingkuhan papanya karena pasti mamanya pergi bersama teman sosialita.

Jika mama pergi papa selalu membawa wanita yang selalu berbeda - beda tapi sudah seminggu ini wanita itu sering datang. Alvonso tidak perduli selama dia tidak di usik dan uang selalu ada.

ceklek

Pintu terbuka Alvonso pun membalikkan badannya dan melihat papa merangkul dari samping wanita itu sedangkan wanita itu memegang pinggang papanya.

"Ada apa Pa?" tanya Alvonso

"Alvonso apakah kamu setuju papa menikah lagi?" tanya Papanya Alvonso penuh harap.

"Asalkan sayang sama Alvonso, tidak masalah buat Alvonso apalagi mama juga jarang pulang dan tidak memperdulikan kita." Jawab Alvonso.

"Sayang, tante pasti akan menyayangimu dan menganggap kamu sebagai anak tante." ucap wanita itu dengan nada lembut.

"Lalu mama bagaimana? pasti mama marah dan Aku tahu semua perusahaan, mansion dan kekayaan ini semua milik mama, apakah papa dan tante mau tinggal di rumah kontrakkan?" tanya Alvonso selidik.

"Kamu tenang aja sayang, papa sudah atur semua." jawab Papanya Alvonso dengan nada yakin.

"Memang mama setelah habis ke restoran, Mama pergi kemana pa?" tanya Alvonso.

"Biasa mamamu jalan - jalan bersama teman - teman sosialitanya." jawab papa Alvonso.

"Huh kebiasaan yang tidak pernah hilang, sungguh membosankan, apakah tante akan seperti mama?" tanya Alvonso.

"Tidak sayang, tante tidak akan seperti mamamu dan tante juga tahu kalau papamu selalu kesepian karena istrinya selalu pergi terus." ucap wanita itu.

"Baiklah pa, aku setuju papa menikah dengan tante dan kuminta papa menyingkirkan mama karena aku sangat membencinya setiap ketemu aku selalu dimarahi terus." ucap Alvonso dengan nada kesal.

"Baik sayang, papa akan melakukan permintaanmu, sekarang kamu istirahat dulu, papa sama tante juga ingin istirahat." ucap papa.

"Baik pa." jawab Alvonso

Mereka berdua keluar dari kamar Alvonso, sedangkan Alvonso berbaring ke ranjang. Alvonso tidak memperdulikan mamanya karena Alvonso sangat muak dengan mamanya.

Papa Alvonso masuk ke dalam kamarnya bersama wanita itu. Papa Alvonso masuk ke dalam kamar mandi karena badannya sangat lengket sedangkan wanita itu langsung membuka seluruh pakaiannya hingga tubuhnya polos dan berbaring di ranjang.

ceklek

Papanya Alvonso keluar menggunakan handuk kemudian papanya Alvonso mengambil ponselnya di nakas untuk menghubungi seseorang.

📱 " Lakukan tugasmu, tabrak istriku hingga tewas." ucap papanya Alvonso dengan nada dingin.

📱 " baik tuan." ucap pria itu

📱 " Nanti aku transfer kalau berhasil menjalankan tugasnya." ucap papa Alvonso.

📱 " baik tuan." ucap pria itu

tut tut tut tut

Ponselpun dimatikan sepihak kemudian papa Alvonso mendekati wanita itu dan merekapun melakukan kegiatan panas.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sambil menunggu Up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :

Terpopuler

Comments

Yakasa

Yakasa

Nanti dapat karmanya

2023-05-17

0

kavena ayunda

kavena ayunda

jahat amat istrinya di bunuh

2023-05-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!