Ngancamnya jelek

Selesai berbicara Alvonso pun masuk ke dalam mobil meninggalkan parkiran sekolah bersama ke dua orang tuanya.

Di dalam mobil mamanya Alvonso mengomel terus seperti kereta api. Akhirnya Papanya Alvonso dan Alvonso menggunakan earphone dan menyetel musik agak keras agar tidak lagi mendengar suara kaleng rombeng. Selesai bicara dan mengatur nafas diapun berbicara kembali.

"Aku sangat lapar kita makan di restoran favorit mama saja." ucap Mamanya Alvonso.

hening

hening

hening

Mamanya Alvonso yang merasa curiga dan matanya langsung melotot melihat suami dan anaknya masing - masing memakai earphone.

bugh

bugh

"Auch... Sakit!" Teriak ke dua orang tersebut bersamaan.

cittt

Mamanya Alvonso memukul suami dan anaknya membuat mereka berteriak kesakitan dan kaget sehingga papanya Alvonso mengerem mobilnya secara mendadak untung saja jalanan tidak begitu ramai sehingga tidak terjadi kecelakaan.

Papanya Alvonso membuka earphone di ke dua telinganya dan menatap tajam ke arah istrinya.

"Ada apa?" tanya Papanya Alvonso ketus.

"Kalian ini ya di kasih tahu mama malah kalian sengaja memakai heandset." omel Mamanya Alvonso.

"Papa lagi meeting lewat Virtual Account makanya Papa pakai heandset." ucap Papanya Alvonso bohong demi kebaikannya daripada di amuk sama singa betina.

"Oh kirain." ucap Mamanya Alvonso sambil nyengir kuda.

"Ada apa?" tanya papa Alvonso lagi.

"Kita makan di restoran favorit mama saja." ucap Mamanya Alvonso.

"Ok." jawab papa Alvonso.

Sedangkan Alvonso hanya diam saja pasalnya dua telinganya masih memakai earphone.

Papa Alvonso mengendarai mobil menuju ke restoran favorit istrinya selang 20 menit kemudian merekapun sampai. Papanya Alvonso memarkirkan mobilnya.

Mereka bertiga berjalan dan masuk ke dalam restoran favorit. Seelah mencari akhirnya ada tiga meja kosong yang dua berada dipojokkan dan yang satu lagi berada tidak begitu jauh dari pojokan.

Mereka bertiga duduk di kursi pojokkan dan mulai membuka menu. Alvonso tanpa sengaja melihat Bruno dan keluarga besarnya berada di restoran yang berada di sebelah dan hanya dibatasi oleh kaca. Alvonso yang penasaran tidak jadi duduk dan berjalan ke arah restoran sebelah.

"Mau kemana?" Tanya Mamanya Alvonso.

"Mau ke restoran sebelah." Jawab Alvonso sambil berjalan ke arah pintu.

Mamanya Alvonso yang kepo memalingkan wajahnya ke arah samping untuk melihat ada apa di restoran sebelah.

"Ngapain Alvonso ke restoran sebelah? Mau cari masalah lagi?" Tanya Mamanya Alvonso.

"Entahlah." Jawab Papanya Alvonso.

"Mama ingin ke sana." Ucap Mamanya Alvonso sambil berdiri menyusul putranya.

"Mau ngapain? Cari masalah lagi?" Tanya suaminya.

"Papa kok begitu sih ngomongnya?" Tanya istrinya.

"Pikir saja sendiri, ingat ya Ma kalau Mama ke restoran sebelah Papa akan pergi ninggalin Mama." Ucap suaminya sambil berdiri.

"Papa, ngancam Mama?" Tanya istrinya dengan nada kesal.

"Terserah Mama, pokoknya kalau Mama tidak bisa di atur tunggu saja surat perceraian dari Papa." ucap suaminya dengan nada mengancam.

Istrinya menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian duduk begitupula dengan suaminya.

'Sepertinya di ancam dulu baru nurut.' Ucap suaminya dalam hati.

Istrinya yang sangat kesal memesan berbagai menu makanan sedangkan suaminya hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan.

Di tempat yang sama namun berbeda ruangan di mana Alvonso ingin masuk ke dalam restoran tersebut namun di tahan oleh sekuriti.

"Maaf Tuan, restoran ini sudah di booking jadi tidak bisa masuk." Ucap sekuriti tersebut.

"Tapi Aku ingin masuk, tenang saja Aku pasti bayar." Ucap Alvonso.

"Maaf Tuan, tidak bisa." Jawab sekuriti tersebut.

Alvonso memaksa ingin masuk ke dalam restoran namun sekuriti tidak mengiJinkannya. Hingga Brigitha putri ke empat dari pasangan Daddy Alvaro dengan Mommy Felicia melihat Alvonso sedang bertengkar dengan sekuriti tersebut.

"Maaf, Brigitha keluar sebentar." Ucap Brigitha sambil berdiri dan berjalan ke arah pintu.

"Ada apa Brigitha?" Tanya Mommy Felicia.

"Pemuda itu ingin masuk ke dalam restoran." Jawab Brigitha.

Serempak semua menatap ke arah Alvonso, Daddy Alvaro, Bruno dan Brian yang melihat Alvonso menatap kesal namun Mommy Felicia mengusap punggung suaminya.

"Tidak baik menyimpan dendam." Ucap Mommy Felicia dengan nada lembut.

Daddy Alvaro, Bruno dan Brian masing-masing menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menganggukkan kepalanya. Sedangkan Brigitha berjalan ke arah keluar dan menemui Alvonso.

"Ada apa ribut-ribut?" Tanya Brigitha dengan nada lembut.

Deg

Jantung Alvonso berdetak kencang mendengar suara lembut tersebut membuat Alvonso berjalan ke arah Brigitha.

"Kakak ingin masuk ke dalam restoran tapi tidak diperbolehkan." Jawab Alvonso.

"Maaf, silahkan masuk Kak." Ucap Brigitha.

"Ok." Jawab Alvonso.

"Tapi Nona..." Ucapan sekuriti terpotong oleh Brigitha.

"Maaf Paman, Kakak ini temanku." Ucap Brigitha.

"Maafkan saya Nona." Ucap sekuriti.

"Tidak apa-apa Paman." Jawab Brigitha sambil tersenyum kemudian keluar menuju ke arah mobil.

Alvonso berjalan ke arah restoran dan melihat keluarga besar Daddy Alvaro berkumpul bersama para sahabatnya hingga Alvonso melihat Mommy Felicia melambaikan tangannya.

"Alvonso ayo duduk di sini." Ucap Mommy Felicia sambil menunjuk ke arah kursi kosong.

Tanpa menjawab Alvonso duduk di mana sebelah kanan Bruno sedangkan sebelah kiri Brian.

"Daddy, ceritakan kenapa tadi Daddy dan Mommy lama?" Tanya Briana.

Benekditus, Brigitha dan Briana sudah sampai kampus sedangkan Daddy Alvaro dan Mommy Felicia belum sampai. Mereka menunggu di parkiran kampus menunggu kedatangan ke dua orang tuanya.

"Tadi Daddy dan Mommy berkunjung ke sekolah milik Oma kalian untuk melihat perkembangan sekolah." Jawab Daddy Alvaro.

Mamanya Alvaro mempunyai sekolah di mana sekolah tersebut terkenal dengan sangat murah tapi kualitasnya sangat bagus. Sekolah tersebut khusus untuk orang-orang yang tidak mampu namun ada juga orang kaya memasukkan anaknya sekolah tersebut dengan alasan harganya paling murah.

Mamanya Alvaro yang sudah berumur enam puluh tahun lebih mewariskan sekolah tersebut ke Daddy Alvaro dan tentu saja Daddy Alvaro menerimanya dengan senang hati.

Daddy Alvaro bersama ke dua sahabatnya dan beberapa rekan bisnisnya sebagai donatur tetap agar sekolah tersebut bisa berjalan dan menghasilkan anak-anak yang berprestasi.

"Apakah ada masalah Dad?" Tanya Briana penasaran.

"Ada sedikit masalah, kalian masih ingat dengan Kimberly yang pernah Daddy dan Mommy ceritakan?" tanya Daddy Alvaro.

"Ingat Dad." Jawab Bruno, Brian, Benediktus dan Briana bersamaan sambil mengingat apa yang pernah diceritakan oleh ke dua orang tuanya dan juga Omanya sekaligus Mamanya Daddy Alvaro.

"Kimberly di bully oleh teman-teman sekolahnya dan menyuruh kepala sekolah mengeluarkannya." Ucap Daddy Alvaro.

"Bisa diceritakan lebih detail Dad?" Tanya mereka bersamaan.

Daddy Alvaro menceritakan secara singkat sedangkan anak-anaknya mendengarkan cerita Daddy Alvaro hingga selesai.

"Mereka sangat jahat Dad dan sudah sepantasnya dikeluarkan dari sekolah apalagi sekolah itu kan khusus untuk orang yang tidak mampu sedangkan mereka sebenarnya orang kaya." Ucap Briana.

"Memang benar, oh ya Brigitha kemana?" Tanya Daddy Alvaro mencari keberadaan putri ke empatnya.

"Itu Brigitha, Dad." Jawab Bruno sambil menunjuk ke arah Brigitha yang sedang membawa paper bag dan kotak P3K.

"Maaf, lama ya." Ucap Brigitha sambil berjalan ke arah mereka.

"Tidak kok." Jawab mereka bersamaan.

Grep

"Maaf Kak, Aku obati Kakak di ruangan itu." Ucap Brigitha sambil memegang tangan Alvonso.

"Tapi ..." Ucapan Alvonso terpotong oleh Mommy Felicia.

"Biarkan Brigitha mengobati lukamu dan ganti pakaianmu karena kebetulan kami membawa pakaian ganti, tenang saja pakaiannya masih baru." Ucap Mommy Felicia sambil tersenyum.

Alvonso melihat Bruno di mana wajah Bruno sudah diobati dan memakai pakaian ganti karena sempat kotor ketika mereka berkelahi.

"Maaf jadi ngerepotin." ucap Alvonso.

"Tidak ngerepotin kok, ayo Kak." Ajak Brigitha.

Alvonso dengan patuh berjalan mengikuti langkah Brigitha menuju keruangan privasi. Brigitha mengobati luka Alvonso setelah selesai Brigitha memberikan paper bag tersebut.

"Ini Kak pakaian ganti." Ucap Brigitha.

"Terima kasih." Jawab Alvonso untuk pertama kalinya.

"Sama-sama Kak." Jawab Brigitha sambil tersenyum kemudian pergi meninggalkan Alvonso sendirian.

"Baru kali ini Aku diperhatikan dan ternyata seperti ini rasanya." Ucap Alvonso sambil melepaskan satu persatu kancing kemejanya.

Brigitha keluar dari ruangan tersebut menuju ke tempat meja makan di mana keluarganya berkumpul. Brigitha melihat Omanya sekaligus Mamanya Alvaro berdiri.

"Oma mau kemana?" Tanya Brigitha.

"Oma mau ke sebrang, ada yang Oma beli." Jawab Omanya.

"Brigitha antar ya Oma." Ucap Brigitha.

"Tidak usah, biar Oma berangkat sendiri." Ucap Omanya.

"Tapi Oma ..." Ucapan Brigitha terpotong oleh Omanya.

"Oma lebih suka jalan sendiri." Ucap Omanya dengan tegas.

Mamanya Alvaro berjalan ke arah pintu sedangkan Brigitha menatap ke arah ke dua orang tuanya.

"Tahu sendiri Oma keras kepala seperti Daddy." Ucap Mommy Felicia.

"Kok Daddy, di bawa-bawa?" Tanya Daddy Alvaro.

"Daddy merasa tidak?" Tanya Mommy Felicia balik bertanya.

"Pffttttttt... Hahahaha..." Tawa ke delapan anak kembarnya bersamaan.

"Kalian ya senang meledak Daddy, nanti uang saku kalian Daddy potong." Ucap Daddy Alvaro dengan nada mengancam.

"Pinta Mommy." Jawab ke delapan anak kembarnya.

"Punya Mommy juga Aku potong." Ucap Daddy Alvaro sambil tersenyum devil.

"Kalau begitu kita pergi anak-anak." Ucap Mommy Felicia.

"Aish ngancamnya jelek." Ucap Daddy Alvaro.

"Pffttttttt... hahahaha..." Tawa mereka bersamaan.

Alvonso yang melihat mereka tertawa bersama sangat sedih karena selama ini orang tuanya masing-masing sibuk dan tidak pernah memperdulikan dirinya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sambil menunggu Up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!