Tayla segera menoleh ke arah samping dan menatap seorang pria yang tidak dia lupakan. Tentu saja tidak, pria itu mengajaknya berselingkuh seperti apa yang di lakukan suaminya.
“Aku menganggap diammu itu adalah jawabannya.” Dia berbicara dengan wajah tenang. Tidak ada tanda-tanda dia mabuk.
“Apa yang Anda tahu, jangan menganggu masalah orang lain.” ucap Tayla dengan sedikit dingin. Dia tidak ingin berurusan dengan lelaki ini lagi.
“Kau tahu, yang dirangkul suamimu itu adalah Istriku. Dia orang yang aku cintai.” ucapnya lagi.
Tayla terteguh mendengarnya, dia segera menoleh sebelum pandangannya menjadi tidak jelas. Setelah itu, dia mendapati dirinya di peluk seseorang.
Dengan sekuat tenaga untuk melepaskan pelukkan itu. sebelum akhirnya terdiam saat mencium aroma parfum suaminya.
“Apa tidak masalah meninggalkan istrimu selama ini?”
“Dia tidak akan kenapa-napa, aku sudah mengatakan kepadanya bahwa dia cukup menjadi dirinya sendiri.”
“Aku jadi kasihan padanya. Dia pasti kesulitan menjalani hari-harinya bersamamu.”
“Jangan pikirkan Dia. Kemarilah, kita kan kemana hm? Apa aku bisa mendapatkan jatahku hari ini?”
“Hei! Kau ini, selalu melakukan hal mesum di manapun dan memikirkannya selalu. Ayo, kita kerumahku!”
Tayla terdiam mendengar perkataan itu.Dia segera dilepaskan oleh Pria yang merupakan suami dari kekasih Suaminya.
“Oh maaf, aku lupa menutup telingamu.” ucapnya dengan nada santai.
Tayla tersenyum, dia merasa sedikit rasa sakit di hatinya. “Aku sudah mengatakan kepadamu, bagaimana kalau kita melakukan hal yang sama seperti dirinya?” tanya Pria yang ada di depan Tayla.
Tayla mendengarkan pertanyaan itu memutuskan bungkam. Dia memikirkan tentang dirinya sendiri. “Melakukan hal yang sama?” tanyanya.
Pria itu mengangguk dan menatap Tayla dengan wajah tenang. “Iya, aku yakin kau pasti butuh seseorang di sampingmu.”
“Aku perlu berpikir tentang semua ini.” Tayla tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat. Dia perlu berpikir resiko yang akan dia terima nanti.
“Baiklah, aku akan menunggu jawabanmu besok. Jika kau benar-benar mau kita bertemu di tempat awal saat itu.”
Tayla menatap kepergian Pria yang sudah dua kali mengajaknya melakukan hubungan terlarang. Dia segera menghembuskan napasnya dengan berat. “Huh... bagaimana Tayla?” gumamnya pelan.
○○○
Malam harinya, Tayla duduk di ruang tamu sambil menunggu kedatangan Bimta. Ada rasa keraguan dihatinya saat ini. bagaimana caranya agar dia mengambil keputusan yang hanya dilakukan dalam beberapa jam saja.
Keraguan ini muncul semakin kuat saat Tayla menunggu kedatangan Suaminya. Dia berharap suaminya datang dan melakukan hal yang tidak akan membuat dirinya bertindak nakal.
Sejujurnya, Tayla tidak pernah berniat untuk melakukan hal seperti itu. tapi, hatinya merasakan hal lain. seakan berkata kalau ucapan pria asing itu benar.
Setelah melihat suamimu berselingkuh. Tidak, dia memang kekasih dari Suaminya. Tapi, tetap saja dalam pernikahan kalian, orang yang bukan keluarga, apa lagi wanita dan dekat kepada Suamimu. Itu di anggap selingkuhan atau seorang yang akan merusak rumah tangga.
Tayla perlahan merasakan rasa keinginan untuk bersama Bimta. Pria itu tidak selalu di rumah. Dia hanya akan kembali saat pekerjaannya selesai atau urusannya kelar. Sisanya, menghabiskan waktu dengan orang yang dia cintai.
“Huh....” Tayla menghela napas. Dia memejamkan matanya sebelum mendengar suara pintu yang di ketuk.
Perlahan rasa senang dan penasaran muncul di hati. Dia melangkah mendekati pintu dengan begitu cepat. Setibanya di sana, Dia segera membukakan pintu.
Terlihat seorang pria tengah kelelahan dan melangkah masuk dengan cepat. “Malam!” sapanya.
Tayla mendengar sapaan itu merasa senang. Puncak keraguannya menghilang. Dia bertekat untuk tidak akan pergi ke tempat biasa dan mengunakan kesepatakan yang tidak menguntungkan. Dia segera mengangguk dengan senyum bahagia. “Malam juga.”
Bimta berhenti melangkah dan segera berbalik badan. Tayla yang melihat hal itu terteguh. Dia tidak tahu kalau Bimta akan menatapnya seperti ini.
Di dalam pikiran Tayla, suaminya akan mendekat sambil merengangkan dasi dan tersenyum senang. Tidak lupa berbisik perkataan cinta. Tapi...
“Ibuku tadi menelpon. Telpon kembali padanya dan katakan semua yang ada. aku yakin kau sudah tahu apa yang harus kau katakan.” ucapnya yang kemudian melangkah pergi.
Tayla bungkam seketika. Dia yang baru saja berhayal tentang kebahagiaannya, kini semua itu menghilang.
“Aku salah memikirkannya.” benak Tayla yang melangkah mendekati ruang tamu. Diambil ponselnya dan dia segera menghubungi sang Ibu mertua.
Ponsel itu berdering karena terhubung. Tayla bisa mendengarkan panggilannya diangkat.
“Hai nak Tayla, bagaimana kabarmu hm?”
Tayla merasa ada penyemangat yang menyembuhkan hatinya. Dia tersenyum meski tahu tidak ada Ibu mertua di depannya. “Tayla baik bu, ibu sendiri apa kabar?”
“Ibu baik juga nak... bagaimana dengan hubungan kalian hm? Ibu harap ada perkembangannya. Ibu tidak sabar mendapatkan cucu darimu.”
Tayla diam sesaat, memastikan pikirannya berjalan agar menjawab dengan baik. Ada niat untuk mengatakan semuanya dan hubungan mereka akan berakhir.
Saat akan melakukan itu, Tayla malah teringat dengan dua orang yang memenuhi pikirannya.
“Ibuku tadi menelpon. Telpon kembali padanya dan katakan semua yang ada. aku yakin kau sudah tahu apa yang harus kau katakan.” Kata Bimta.
“Aku akan menunggumu malam ini...” Kata Pria Asing.
Tayla tidak bisa menenangkan perasaannya. Dia malah berkeinginan untuk membalas apa yang Bimta lakukan. Tidak salah bukan? Dia di selingkuhi dan dia juga harus melakukan hal yang sama? Tayla segera menggeleng untuk membuang pikiran itu.
“Tayla!”
Tayla segera sandar kembali. “Iya bu.. maaf, tadi Tayla melamun. Untuk hubungan Tayla bersama Bimta, semua berjalan baik Ibu. meski, tidak sepenuhnya lancar. Tayla harus bersabar untuk melakukannya dengan baik.”
“Ibu mengerti, Bimta pasti sulit menerimamu. Tapi tenang saja, usaha tidak akan menghianati hasil.”
Tayla mengiyakan apa yang Ibu mertuanya katakan. Panggilan itu segera berakhir bersamaan dengan kedatangan Bimta.
“Sudah berbicara dengan Ibu?” tanyanya.
Tayla mengangguk perlahan. “Apa yang dia tanyakan?” tanya Bimta lagi.
“Sesuatu tentang hubungan kita.” Sahut Tayla.
Bimta memutar bola matanya dengan lelah. “Sudahlah, Ibuku pasti berharap banyak padamu. Tenang saja, pernikahan ini akan segera ku akhiri.”
Ucapan itu begitu tenang. Dia merasa telah di berikan dua kata perpisahan dalam pernikahan. Tayla bungkam seketika. Apa lagi, matanya melihat Bimta mendapatkan tanda yang ada di tengkuknya. Itu sebuah gigitan dan dia tahu siapa yang melakukan itu.
Tanpa terasa, mulutnya mengeluarkan perkataan yang tidak akan pernah dia lupakan. “Aku ingin keluar malam ini, apakah boleh?”
“Pergi keluar?” tanya Bimta dengan wajah mengerut. Tapi, sesaat kemudian dia mengangguk setuju. “Kalau kau ingin pergi keluar malam ini, tidak masalah. Aku tidak akan mempermasalahkannya.”
Ucapan itu membuat Tayla menarik napas dengan rasa sakit didada. Inilah yang akhirnya terjadi, dia siap mengambil sebuah keputusan yang benar-benar melewati batasannya sendiri.
Setelah persetujuan itu, Tayla benar-benar melangkah keluar rumah di malam hari. Tidak seperti biasanya, dia akan berdiam diri di rumah tanpa keluar saat malam tiba.
Namun, malam ini untuk pertama kalinya Tayla melangkahkan kaki keluar rumah dalam keadaan hari yang telah malam.
Banyak warga yang sudah tertidur karena jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Dan semua itu adalah keuntungan terbesar untuknya.
Tidak akan ada gosib tentangnya yang berjalan di malam hari. Apa lagi, dijam seperti ini. akan ada saja yang mengunjing dan mencari tahu tentang dirinya.
Langkah kaki Tayla berhenti di sebuah taman. Dia bisa melihat seorang pria tengah memandang langit dengan santai.
Perlahan, Tayla mendekati kursi tersebut untuk memperhatikan apakah Dia orang asing yang membuat kesepakatan dengannya. Atau orang baru yang sedang mabuk.
“Kau datang?” tanya Pria asing itu tiba-tiba. Dia mengerakkan kepalanya untuk menoleh ke arah Tayla.
Tayla terteguh mendengar itu, dia segera menatap kearah lain untuk menghindari tatapan Pria asing.
“Duduklah, aku yakin kedatanganmu kali ini adalah persetujuan yang telah kau pikirkan.” Ucap Pria asing itu.
Tayla segera melangkah mendekat dan duduk di sampingnya. Dia berusaha menjaga jarak meski semua itu percuma.
“jadi, apa keputusanmu?” tanya Pria itu.
Untuk sesaat tidak ada jawaban yang bisa Tayla berikan. Dia memikirkan semua ini di dalam hatinya. Apa keputusannya tepat atau dia melakukan kesalahan dengan datang ke sini.
Diamnya benar-benar mengerakkan jangkrik untuk berbunyi. Suasana sekitar seketika di penuhi dengan suara jangkrik.
“Istriku sedang dalam perjalanan menuju ke rumahmu. Dia tidak bilang akan kemana, tapi aku tahu di mana Dia akan pergi.” ucap Pria itu dengan santai.
Tayla terdiam, apa yang dia pikirkan dan ragukan segera menghilang dari hatinya. Keraguannya karena memikirkan masa depan yang mungkin saja baik.
Tapi, tidak ada jalan untuknya. Kekasih dan Suaminya sendiri lebih bahagia dengan hubungan mereka.
“Kau tidak perlu berpikir untuk memulai yang baru. Bayangkan saja, kalau aku adalah suamimu dan aku akan membayangkanmu sebagai istriku.” imbuh Pria asing itu.
Tayla mengerutkan alis mendengarnya, kenapa begitu aneh dengan ide yang pria asing ini berikan.
“Aku melakukan hubungan ini untuk melengkapi keinginanku. Aku ingin istriku bersamaku. Tapi, aku tidak bisa membuatnya melakukan itu. jadi, denganmu aku akan membayangkan kalau kau adalah istriku. Begitu juga sebaliknya, berlaku padamu.”
Dalam diam Tayla memikirkan semuanya. Dia paham dengan jalan pikir pria ini. yang mereka butuhkan hanya melengkapi kekurangan masing-masing.
Memperlukan kehangatan dari wanita yang di cintai. Tapi tidak bisa mendapatkannya hingga berakhir dengan bantuan orang lain.
Tayla mengangguk mengerti. Dia tidak akan menduga kalau seperti itu keputusan dari pria ini.
“Jadi maksudmu, aku akan terlihat seperti istrimu dan kamu akan menjadi bayangan suamiku?” tanya Tayla.
Pria asing itu mengangguk dengan cepat. “Benar, dengan begitu rasa cintamu kepadanya tidak akan hilang dan aku juga sama. tidak akan pernah berhenti mencintainya.”
Tayla mengerti, dia jadi memikirkan kekasih suaminya itu. pasti sangat luar biasa hingga dua pria tidak bisa melepaskannya.
“Baiklah, aku sepakat dengan keputusan itu. apa saja syarat dan ketentuan yang berlaku dalam hal ini?” tanya Tayla.
Tidak perlu lagi memikirkan resikonya. Tayla sudah ada di sini dan tidak akan pernah bisa kembali lagi. dia akan tetap melangkah meski masa depannya tidak akan baik-baik saja.
Tayla yakin, cintanya kepada Bimta tidak akan berubah. Pria itu akan menjadi orang yang sangat dia cintai dan tidak akan pernah berpindah hati.
“Syarat dan ketentuannya. Jangan melakukan hal yang berlebihan. Cukup, izinkan aku memelukmu dan tidak lebih dari itu.” sahutnya.
Tayla senang mendengar apa yang pria ini katakan. Benar, seperti inilah seharusnya. Tidak perlu terlalu dekat, cukup saling melengkapi hanya untuk menenagkan hati.
“Baiklah, itu tidak akan sulit utukku.” Ucap Tayla.
Kesepakatan itu berakhir di malam itu juga. Keduanya saling bertukar kontak untuk saling menghubungi. Jika ingin melepaskan rasa tersakiti, akan lebih mudah jika mereka mengirim pesan atau saling bertukar panggilan.
Tayla segera melangkah pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Tidak mungkin dia hanya berdiam di taman tanpa tidur dan beristirahat.
“Aku akan pulang, terima kasih atas kerja samanya.” Ucap Tayla.
Pria asing itu mengangguk dan segera bangun dari tempat duduk. Dia mengulurkan tangannya di depan Tayla.
“Aku akan memperkenalkan namaku padamu.” Ucapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Senajudifa
lanjut kim💪💪
2023-06-18
1