Tayla melihat uluran tangan pria yang ada di depannya ini. dia sedikit bingung dengan apa yang terjadi, tapi dia segera menyambut uluran tangan itu.
“Namaku Rama Kenro. Kau bisa memanggilku Rama.”
Tayla mengangguk pada pria yang sungguh luar biasa ini. tapi, sedikit menyimpang dari jalannya sendiri. padahal, dia tampan dan kemungkinan banyak wanita yang mencintainya.
Tapi, Tayla tidak perlu mencari jawaban itu. tentu saja dia tahu semuanya. Laki-laki ini hanya mencintai satu wanita dan mengambil sebuah kesepakatan di antara mereka. hanya untuk menjaga dan memastikan orang yang dia cintai tidak jauh darinya.
“Lelaki ini sangat pintar.” Benak Tayla.
“Aku Tayla Mevi. Panggil saja Tayla.” Balas Tayla sebagai perkenalan dan awal kisah yang terlarang ini. dia melepaskan tangannya dengan cepat.
Rama yang mendengar itu mengangguk dan segera melangkah pergi meninggalkannya.
Tayla pun ikut pergi, dia sudah cukup dengan kesepakatan ini. saling melengkapi dalam angan-angan sendiri.
“Aku tidak akan dirugikan.” Gumam Tayla.
○○○
Pagi harinya, Tayla membuka mata dengan perlahan. Dia melihat jam di atas nakas yang baru menunjukkan pukul 7 pagi.
Tadi malam saat Tayla pulang. Apa yang di katakan oleh Rama itu benar. Sebuah mobil asing terparkir di depan rumah mereka. di tambah, ada sepatu wanita dan pakaian yang bukan milik Tayla.
Tayla mengenakan pakaian sederhana, dia tidak pernah mengenakan pakaian seksi sekalipun. Maka, dia bisa tahu siapa pemilik pakaian ini.
Di malam itu, dia memungut pakaian tersebut dan meletakkannya di sofa. Dia berharap, pagi ini tidak ada lagi acara membersihkan kasur yang penuh dengan ****** *****.
“Hoaam!” Tayla menguap dengan panjang. Dia merengangkan tubuhnya sebelum memutuskan bangun dan mandi.
Setelah bersiap, Tayla melihat jam menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Dia tahu bahwa jam itu adalah waktu bangun untuk Bimta.
Tayla segera melangkah keluar untuk menyiapkan sarapan. Selalu, selalu Tayla memberikan yang terbaik.
Tiga bulan, dia merasa itu adalah kesempatan untuknya. Maka biar sarapan tidak pernah di sentuh, rumah yang selalu di tinggalkan dan terakhir, tidak ada pembicaraan layaknya suami istri. Tayla, tetap melakukan itu.
Setelah membuat sarapan yang masih hangat dan uapnya pun belum hilang. Tayla memutuskan untuk membersih ruangan yang ada. dia melihat, tidak ada barang-barang yang tersisa seperti tadi malam.
“Pasti, dia pergi sebelum aku bangun. Dan mungkin saja, Bimta bersamanya pagi ini.” benak Tayla.
Dia segera melanjutkan bersih-bersih dan membiarkan seluruh sarapan itu mendingin.
Jam memunjukkan pukul 9 pagi. Tayla akhirnya duduk di kursi dan menatap sarapannya. Sebuah sarapan sederhana yang tidak akan pernah di hargai.
Tayla segera memakan sarapannya sendiri dan menghabisinya. Dia dengan santai melakukan semua itu hingga sebuah notifikasi ponsel terdengar di telinga.
Terlihat di layar ponsel, ada nama Rama dengan pesan yang Dia kirimkan. Tayla segera membuka pesan tersebut sambil menikmati sarapannya.
Rama: Sibuk? Istriku dari semalam tidak pulang, sekarang pun tidak. Bagaimana dengan suamimu?
Tayla berhenti menyuap makanannya. Dia segera membalas pesan itu dengan cepat.
Me: Tidak juga. Hal yang sama terjadi kepada suamiku. Dia tampaknya menghabiskan waktu bersama istrimu.
Perlahan, Tayla menaruh ponselnya dan kembali makan. Dia menatap ke arah ruang tamu. Mengingat apa yang dikatakan Bimta padanya.
“Tiga bulan ya, ini sudah hampir satu bulan. Aku tidak mengerti, apakah aku bisa mendapatkan perhatianmu,Bimta?” benaknya.
Notifikasi ponsel kembali menghidupkan layarnya. Tayla segera menatap siapa pengirim pesan tersebut.
Dengan orang yang sama, Tayla membuka pesan itu dan membacanya.
Rama: Tidak sibuk ya
Rama: aku bosan di rumah. Bagaimana kalau kau dan aku makan siang di sebuah restorant?
Tayla mengerutkan alisnya. Dia sebenarnya tidak ada niat untuk keluar hari ini. tapi, mendapatkan pesan seperti ini tidak mungkin untuknya tolak.
Di tambah saat ini Tayla memikirkan kalau Rama pasti sedang kehilangan moodnya. Tayla pun merasakan hal yang sama.
Me: Tentu, kirim lokasinya.
Setelah itu, Tayla segera menyelesaikan sarapan yang ada dan bersiap untuk pergi. Dia akan memulai hal baru yang tidak akan pernah dia ketahui. Tapi,seperti sebelumnya, dia akan melakukan apapun itu.
Tayla sudah bersiap rapi dengan pakaian santai seperti seorang remaja. Ada tetangga yang memperhatikannya, tapi Tayla tidak perduli.
Dia mengunci pintu dan segera melangkah keluar. Hingga salah satu tetangga mendekatinya.
“Mau kemana Neng? Pakaian kayak anak muda gitu.” ucap wanita yang jauh lebih tua darinya.
Tayla tersenyum mendengar hal itu. dia segera menjawab dengan tenang dan damai. Seperti tidak ada masalah dalam hidupnya.
“Oh, aku ingin mengunjungi temanku ibu. mereka perempuan yang sangat cantik-cantik. Ibu ingin ikut juga?” tanya Tayla.
Ibu-ibu itu segera menolak dan melangkah pergi meninggalkannya. Tayla berusaha tenang saat itu dan melangkah menjauhi kawasan tempat tinggalnya. Setelah cukup jauh, wajahnya seketika datar dengan semua itu.
Dia benar-benar merasa lelah dengan para mata yang meliriknya hanya untuk mencari sebuah cerita baru sebagai bahan pergibahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments