Keesokkan paginya, Tayla tengah bersemangat membuatkan sarapan. Kejadian tadi malam memang tidak bisa dia lupakan. Tapi, dia tetap berpikir positif dan menunggu penjelasan Suaminya.
Lalu, cinta yang sudah tubuh itu tidak akan berakhir, Tayla akan tetap mencintai suaminya tanpa melihat kesalahan siapapun.
“Oke, aku sudah menyiapkan sarapan ini,” gumamnya.
Suara langkah kaki terdengar di telinga, Tayla segera melihat ke arah pria yang baru saja bangun tidur itu. Dengan tersenyum dia pun mendekat.
“Mas, selamat pagi.” sapanya.
Bimta, pria yang memiliki tinggi badan menjulang dengan tubuh yang seperti atlit, pria itu hanya melirik sebelum menguap. “Kau masak apa hari ini?” tanyanya.
Tayla senang mendengar hal itu, dia segera mendekat ke meja makan dan menunjukkan masakkannya. “Aku masak tumis kangkung dan goreng ayam.”
“Hidangkan untuk dua orang. Aku akan kembali setelah mencuci muka.” ucapnya.
Tayla mengangguk dan segera melakukan itu. di dalam pikirannya, dua piring yang tengah di hidangkan ini akan menjadi pendekatan mereka. Dia senang hingga wajahnya begitu bahagia.
Saat Bimta kembali, Tayla telah menyajikan dua hidangan yang ada lalu segera menyambut kedatangan suaminya.
“Apa yang kau lakukan? Aku akan membawa sarapan ini, sarapanlah di sini.” ucapnya yang kemudian melangkah pergi.
Tayla terdiam mendengar hal itu. segera dia menahan langkah suaminya ini. “Mas, apa maksud dari ucapanmu?
Bimta berbalik badan dan menatap Tayla dengan pandangan datar. “Aku akan menjelaskan semua yang terjadi, tunggu aku setelah sarapan nanti.”
Setelah berucap seperti itu, Bimta melepaskan tangan Tayla dan melangkah pergi meninggalkan dirinya.
Tidak ada yang keluar dari mulutnya saat ini. mendengar apa yang Bimta katakan membuat Tayla bungkam sepenuhnya. Dia tidak menduga kalau Pria yang dia cintai, selalu bersikap ramah akan berkata seperti itu. bahkan tidak ada ekspresi bahagia dari wajahnya.
“Apa aku telah salah menikahinya? Tidak, aku mencintainya, itu tidak salah. Sama sekali tidak salah!” gumam Tayla.
...○○○...
Seperti apa yang di katakan oleh Mas Bimta. Tayla pun duduk di ruang tamu untuk mendengarkan penjelasan dari Suaminya itu.
“Dengar Tayla, aku akan menjelaskannya saat ini. aku tahu kau senang menikah denganku dan berharap aku bisa mencintaimu. Asal kau tahu, aku menikahimu bukan karena aku menyukaimu-,”
“Lalu karena apa mas?” potong Tayla dengan cepat. Dia merasa sakit mendengar hal itu. untuk masalah tadi malam, dia hanya menganggap kalau suaminya mungkin tidak bisa melupakan seseorang. Jadi, dia membiarkan hal itu dan menganggapnya seperti angin. Tapi, sekarang semua itu tidak bisa di anggapnya sepele.
“Karena ini permintaan Ibuku, Ibuku ingin aku menikahimu. Saat itu aku sudah menolaknya. Tapi, Ibuku terus memaksa hal ini hingga aku tidak bisa menolaknya.” Jelasnya.
Tayla terdiam mendengar apa yang di katakan oleh Bimta. Dia menundukkan kepalanya dan tidak memberikan perkataan apa pun.
“Oke, kau harus memahami ini semua. Kita menikah tidak ada cinta. Aku masih memiliki seorang kekasih dan aku mencintainya. Tenang saja, aku tidak akan menyakitimu dan merepotkanmu. Setelah tiga bulan pernikahan kita, aku akan menceraikanmu dan memulangkanmu.” Lanjutnya.
Tayla segera mengangkat kepala untuk memandang suaminya ini. dia terkejut mendengar hal itu. tunggu, mereka baru menikah dan hari ini adalah hari pertama rumah tangga mereka terbangun.
Namun, semua itu terasa seperti bersama bertahun-tahun tapi berakhir dengan sebuah kesepakatan. Seakan, kalian telah bersama dan tidak menemukan cinta.
“Mas, apa semudah itu kau mengatakannya? Aku berpikir, mungkin saja suatu saat nanti kau akan mencintaiku.” ujar Tayla dengan mempertahankan pikiran positif.
Namun, Bimta segera menggeleng. “Aku tidak akan pernah jatuh cinta kepadamu Tayla. Yakinlah dengan ucapanku ini, setelah tiga bulan aku akan segera meninggalkanmu.”
Tayla berusaha tenang, dia tetap memberikan wajah tenangnya tanpa menujukkan rasa kecewa yang mendalam di hati. Dia berpikir, apa semua ini akan menjadi sia-sia untuknya.
“Sudahlah, aku akan mengantar kekasihku pulang. Kau, lakukan apa yang kau suka. Tidak perlu memasak untukku, aku akan makan di luar dan memasaknya sendiri.” ucap Bimta yang kemudian melangkah pergi.
Tayla hanya bisa menatap punggung itu, dia sendiri bingung kenapa Bimta bersikap seperti ini. pria itu selalu bersikap ramah, meski ucapannya tidak menyakiti tapi kebenaran ucapan itulah yang membuatnya sakit.
Dengan menggeleng Tayla menghela napas dan menenangkan pikirannya. “Aku tidak akan menyerah semudah itu. aku akan berusaha untuk mendapatkan cintamu, Mas Bimta!” tekadnya dengan semangat tinggi.
Tidak ada yang tahu cinta akan hadir kapan. Yang terpenting, dia berusaha untuk mengejarnya.
○○○
Tidak ada Yang berjalan lancar, itulah yang di alami oleh Tayla saat ini. hari sudah memasuki satu minggu pernikahan mereka. tidak ada tanda-tanda Bimta mencintainya. Malah, pria itu semakin sulit untuk digapai.
Seperti siang ini, Pria itu tidak pulang untuk makan siang. Padahal, Tayla sudah menyajikan makanan yang dia rasa tidak buruk. Tapi tetap saja, pria itu malah tidak datang.
“Apa dia makan siang di luar lagi?” benak Tayla dengan wajah cemas. Dia sangat berharap takdir membawa kebaikkan padanya. Jika bisa, sekali saja Bimta memuji masakannya dan mengajaknya berbicara dengan baik. Tapi, semua itu tampak mustahil untuknya saat ini.
Perlahan, Tayla menarik kursi dan duduk di sana. Dia menatap ke arah masakkan yang masih begitu panas. Uap makanan itu akan menghilang setelah beberapa jam.
“huh... aku berharap dia pulang sekarang.” benak Tayla sambil menghela napas.
Setelah beberapa jam menunggu hingga masakkan itu telah dingin. Tayla segera menyimpannya dan memutuskan untuk keluar dari rumah.
Seorang tetangga yang dekat dengan rumah Tayla segera mendekat dengan wajah bahagia. bahagia mencari sebuah berita yang akan di jadikan bahan gibah mereka.
“Hei Neng Tayla, aku melihat wajah sedihmu. Apa terjadi sesuatu dengan rumah tangga kalian? Beberapa hari ini, suamimu jarang pulang ya. Kayak, seseorang yang senang bermain di luar.” ejeknya.
Tayla tersenyum mendengar hal itu, dia menghormati wanita tua ini. meski di hatinya tengah mengumpat. “hmm... suami ku sedang berkerja keras, jadi ya seperti itu.” sahutnya.
Wanita yang baru saja mengunjingnya mengubah ekspresinya. Dia tampak tidak puas dengan jawaban Tayla. “ah, berkerja kah? Biasanya, setelah pernikahan itu akan mendapatkan cuti selama tiga hari. Tapi, suamimu pencinta pekerjaan hingga tidak mendapatkan hal itu.”
Tayla tersenyum. Dia setuju dengan ucapan Wanita tua ini. mengingat pernikahan mereka masih seumur jagung, seharusnya Bimta memiliki waktu cuti. Tapi pria itu malah mengenakan jasnya dan pergi bekerja.
“Haha, dia bekerja untuk diriku dan rumah tangga kami.” sahut Tayla dengan percaya diri. Nyatanya, itu semua hanya sebuah ucapan yang tidak akan nyata.
Wanita tua itu segera melangkah pergi meninggalkan Tayla dengan wajah yang sangat kesal. Langkah kakinya pun sedikit terhentak hingga Tayla menyadarinya.
“Huh, aku tahu bahwa akan seperti ini jadinya” gumam Tayla. Dia segera melanjutkan langkahnya dan menuju ke arah yang tidak menentu.
Ada sebuah pasar sore yang di kunjungi semua orang. Di kota ini, Tayla tidak menduga kalau ada pasar seperti di kampung. Dia segera melangkah untuk melihat-lihat.
Matanya melihat begitu banyak penjual dan pembeli. Tidak lupa dengan tawar- menawar yang mereka lakukan. Semua ini membuatnya tersenyum hingga melupakan perasaan sedihnya.
“Ayo beli, ikannya satu kilo lima belas ribu!”
“Gelang neng, cantik nih. Cocok untuk kulit Anda.”
“Ayo baju murah, beli tiga seharga seratus ribu.”
Tayla mendengar begitu banyak diskon yang ada di sekitarnya. Dia berniat ingin membelinya tapi tidak berani melakukan itu tanpa izin dari suami. Sejujurnya, Tayla sangat berharap bisa berjalan dengan suaminya di sini. Dia ingat, Bimta menyukai pasar yang berjalan.
Mengingat itu, langkah Tayla segera berhenti. Di tengah-tengah kerumunan orang, dia menatap sepasang kekasih yang berjalan sambil tertawa ria. Di tambah, mereka berbagi makanan dengan penuh kebahagiaan.
“Apa dia suamimu?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Nia sumania
pengecut banget jadi laki 😡😡😡
kalau nggak suka ya bilang, jangan nyakitin cewek di belakang. berlindung di balik kata ibu
2023-05-26
1