bab 3 - membalas keluarga

Bab 3

Brisa melempar senyum sumringah begitu gadis itu berdiri di depan pintu rumah Papa Loam. Cheryl dan juga Mama Maya segera membuka pintu untuk melihat kedatangan Brisa.

"Siapa ini tamu tidak tahu diri yang datang?" sinis Cheryl pada Brisa yang melempar senyum penuh ledekan padanya.

"Untuk apa kamu pulang kemari? Kamu ingin mengemis karena kamu menjadi gembel di luar sana?" seru Mama Maya pada Brisa.

Meskipun mulut mereka mengatakan hinaan dan cibiran, tapi sebenarnya mata mereka tengah fokus dengan barang-barang yang dikenakan oleh Brisa saat ini.

"Sialan! Apa yang dilakukan oleh gadis ini? Kenapa dia memakai perhiasan banyak sekali? Kenapa dia memakai barang-barang branded mahal yang tidak bisa aku beli?" gerutu Cheryl dalam hati.

"Aku kebetulan lewat sini tadi. Jadi aku memutuskan untuk mampir sebentar," sahut Brisa tidak menghiraukan sedikitpun tatapan sinis dan juga perkataan ketus dari ibu tiri serta saudara tirinya yang menyebalkan itu.

"Mampir? Kamu masih ingat pulang juga?" cibir Mama Maya. "Kalau sudah pergi, ya sudah pergi saja sana! Kamu sendiri memilih untuk minggat, kan? Aku tidak peduli jika kamu tidur di kolong jembatan saat ini."

Mama Maya sengaja melontarkan perkataan-perkataan kejam pada Brisa karena wanita paruh baya itu kesal melihat penampilan Brisa yang berbalut barang-barang mahal. "Dari mana anak miskin ini bisa membeli banyak perhiasan? Ke mana saja dia perginya selama ini, hingga pulang bisa membawa barang-barang mewah seperti ini?" batin Mama Maya juga ikut penasaran.

"Mama tenang saja. Aku kemari bukan untuk mengemis," sahut Brisa tetap tenang di tengah gempuran hinaan yang saat ini menyerang.

"Lalu untuk apa? Pergi saja dari sini kalau kamu tidak mempunyai keperluan!" seru Cheryl.

"Brisa sialan! Kenapa dia bisa mengenakan gaun semahal ini?" batin Cheryl jengkel sekaligus cemburu pada barang-barang yang dimiliki oleh saudara tirinya itu.

"Aku hanya ingin tahu bagaimana kabar keluargaku. Aku juga hanya ingin memberikan kabar tentangku pada kalian. Kalian pasti juga penasaran dengan kehidupanku setelah keluar dari rumah ini kan?" cetus Brisa dengan sombongnya.

Memang inilah tujuan Brisa pulang ke rumah. Gadis itu ingin memamerkan kehidupan mewah yang saat ini ia rasakan dan juga menunjukkan sikap angkuhnya pada orang-orang yang selama ini sudah menginjak-injak harga dirinya.

"Aku boleh masuk ke dalam, kan? Rumah ini masih rumah papaku!" Brisa langsung menerobos masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu tanpa menunggu untuk dipersilakan.

"Siapa yang menyuruh kamu masuk? Keluar sekarang juga!" usir Mama Maya pada Brisa.

"Mama sudah lama tidak bertemu denganku, kan? memangnya Mama tidak rindu padaku? Mama sudah kehilangan pembantu gratis yang rajin seperti aku, kan? Setelah aku pergi, apa Mama tidak kesulitan mengurus rumah ini sendirian?" cibir Brisa sengaja meledek sang ibu tiri.

"Rindu apanya? Hanya orang gila yang akan merindukan anak menyebalkan sepertimu! Kamu tidak pernah diharapkan di rumah ini! Lebih baik kamu tidak perlu kembali!" tukas Mama Maya.

Brisa sudah terbiasa menerima kata-kata kejam dari ibu tiri dan juga saudara tirinya. Tapi Brisa tahu, jika kata-kata kejam yang saat ini dilontarkan padanya memiliki maksud lain. Mama Maya dan Cheryl sengaja mencibir dan menghina Brisa tanpa ampun untuk menutupi rasa iri mereka pada Brisa yang tampil berbeda saat ini.

"Mama tidak perlu berbicara sekasar itu padaku. Aku juga tidak berencana ingin kembali ke rumah reyot ini," ledek Brisa.

Cheryl mengepalkan tangan kuat-kuat dengan amarah di hatinya yang semakin membara. "Rumah reyot? Memangnya kamu sendiri tinggal di mana? Kamu tinggal di istana, hah? Aku tebak kamu pasti hanya tinggal di kamar kecil yang penuh dengan kecoa!" ketus Cheryl.

Tentu saja gadis itu tidak benar-benar berpikir demikian. Mengingat Brisa saat ini telah mengenakan banyak barang mewah, Cheryl mulai berpikir jika saudara tirinya itu saat ini sudah hidup enak.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada Brisa? Tidak mungkin kehidupannya bisa berubah secepat ini, kan? Jelas-jelas dia tidak membawa apa pun saat keluar dari rumah. Harusnya Brisa menjadi gembel di luar sana, kan?" batin Cheryl.

Mama Maya dan Cheryl makin jengkel melihat Brisa yang terus membalas cibiran mereka dan menunjukkan keangkuhan. Ibu dan anak itu makin dibuat kebakaran jenggot karena rasa iri yang semakin menumpuk.

"Kalian benar-benar berpikir aku menjadi gelandangan di luar sana?" tanya Brisa sembari mengusap-usap cincin berlian yang tersemat di jemarinya.

"Brisa sialan! Dia datang kemari hanya ingin pamer saja?" geram Cheryl dalam hati.

"Kamu datang ke sini dengan penampilan norak seperti ini hanya untuk pamer? Kamu pikir kamu bisa membuatku iri? Kamu pikir aku menginginkan barang-barang murah yang kamu kenakan sekarang?" sentak Cheryl pada Brisa.

Brisa tersenyum pada Cheryl sembari memamerkan tas yang ia bawa. "Ini memang hanya barang murah. Untuk apa juga aku memamerkannya padamu?"

Brisa tertawa puas. Gadis itu sudah berhasil membuat ibu dan saudara tirinya kepanasan.

Karena sudah tak bisa menahan kesabaran lagi, Cheryl pun bangkit dari bangku dan bersiap untuk menghajar Brisa yang berani memamerkan banyak barang branded pada dirinya. Namun, sebelum gadis itu melakukan sesuatu pada berita, Papa Loam sudah muncul terlebih dahulu dari balik pintu.

Semua orang yang telah duduk di ruang tamu langsung menoleh ke arah Papa Loam yang baru saja kembali dari kantor. Pria paruh baya itu tentu terkejut melihat putrinya yang sudah pergi dari rumah, tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Brisa?"

Brisa dan Papa Loam saling beradu pandang. Sebenarnya gadis itu sangat rindu dengan ayahnya. Tapi untuk apa juga bisa merindukan orang yang tidak pernah menghargai keberadaannya?

"P-papa?"

"Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Papa Loam pada putrinya itu.

Belum sempat Brisa dan Papa Loam berbicara banyak, Cheryl sudah terlebih dahulu menyala dengan menghampiri ayahnya sambil merengek. "Papa! Untung Papa pulang sekarang! Lihat itu kelakuan anak Papa! Brisa sengaja pulang untuk pamer, Pa!" ujar Cheryl mengadu pada papanya.

"Mas, lihat itu kelakuan putri kamu! Putri kamu pulang kemari hanya untuk mencibir kami," imbuh Mama Maya sengaja membuat Brisa tersudut.

"Pa, lihat penampilan Brisa sekarang! Aku juga ingin perhiasan yang dimiliki oleh Brisa, Pa! Aku juga ingin tas yang dibawa oleh Brisa! Aku juga ingin sepatu yang dipakai oleh Brisa!" rengek Cheryl pada ayahnya bak anak kecil yang ingin meminta permen yang sama dengan anak lain.

Perkataan Cheryl hanya membuat kepala Papa Loam semakin pening. Keadaan perusahaannya sekarang masih carut-marut. Untuk apa juga Papa Loam menghabiskan uang demi membeli barang-barang tidak penting yang diinginkan oleh Cheryl?

"Jangan membuat Papa pusing! Kamu bukan anak kecil lagi, kan?" sentak Papa Loam pada putrinya itu.

Daripada mengurusi Cheryl, Papa Loam lebih tertarik untuk bertanya-tanya mengenai kabar putrinya yang sudah lama meninggalkan rumah. "Kamu baru muncul sekarang? Di mana kamu selama ini?" tanya Papa Loam pada Brisa.

"Aku masih hidup dan tinggal di kota ini. Aku tidak pergi jauh," sahut Brisa singkat.

"Lihat itu anak Papa! Brisa seharusnya menjadi gelandangan sekarang! Tapi Brisa justru bisa membeli perhiasan bagus dan juga barang-barang branded mewah! Aku juga ingin barang-barang yang dimiliki oleh Brisa, Pa! Jika Brisa saja bisa memilikinya, Papa pasti juga mampu membelikannya untukku, kan?" cetus Cheryl kembali membahas permintaannya pada Papa Loam.

Papa Loam mengamati penampilan Brisa dari ujung kepala hingga kaki. Semua yang dikenakan oleh Brisa adalah barang berkelas yang tentunya tidak murah harganya.

"Dari mana kamu mendapatkan semua barang-barang ini? Apa yang kamu lakukan di luar sana sampai kamu bisa membeli semua barang mahal ini?" tanya Papa Loam dengan sorot mata penuh kecurigaan.

****

Terpopuler

Comments

Yuen

Yuen

Bapaknya oon apa knp? Anak kandung dibuang, anak orang disayang dipungut aneh bgt otaknya

2023-06-11

1

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

kira2 gmn ya

2023-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!