Bab 2
Brisa menatap isi lemarinya di kamar mansion Adam dengan mata berbinar. Untuk pertama kalinya, Brisa bisa mempunyai banyak koleksi barang-barang mahal yang tak pernah ia miliki sebelumnya.
"A-apa aku boleh memakai semua barang-barang ini?" tanya Brisa pada Lusi.
"Tentu saja, Nona. Semua benda yang ada di ruangan ini adalah milik Nona."
Brisa langsung bersorak girang dalam hati. Gadis itu benar-benar dilayani bak seorang putri.
Tidak hanya bisa menikmati fasilitas mewah, Brisa juga dapat melakukan banyak hal yang ia mau dengan kekayaan dan kemewahan yang diberikan oleh Adam padanya. Brisa benar-benar diperlakukan sebagai Nyonya Adam.
Wanita itu tidak hanya mendapatkan banyak barang mewah, tapi Brisa juga bisa menggunakan uang yang ditinggalkan oleh Adam yang tentunya jumlahnya tidak sedikit.
"Apa aku bisa menggunakan kartu-kartu ini untuk berbelanja juga?" tanya Brisa dengan penuh harap.
Lusi tersenyum pada Brisa sembari menganggukkan kepala. Rasanya ingin sekali Brisa bersujud di lantai saat ini juga. Entah keberuntungan apa yang didapatkan oleh gadis itu, hingga Brisa tiba-tiba bisa menjadi nona muda hanya dalam waktu semalam.
"Astaga, mimpi apa aku semalam? Apa aku bermimpi tertimpa durian?" batin Brisa masih tak percaya dengan keberuntungan yang ia peroleh saat ini.
Jika begini keadaannya, tentunya Brisa rela menjadi seorang pengantin, meskipun ia tak mengenal mempelai prianya. "Apa aku boleh keluar jalan-jalan hari ini?" tanya Brisa pada Lusi.
"Tentu saja, Nona. Nona bisa menggunakan mobil mana pun yang Nona mau. Ada sopir yang akan mengantarkan nona bepergian."
Brisa langsung melonjak kegirangan dan segera berganti pakaian dengan gaun cantik yang ia inginkan. Begitu keluar dari kamar, gadis itu pun langsung disambut oleh banyak pelayan yang menyanjung dirinya.
"Selamat pagi, Nona!" ucap semua pelayan pada berita setiap kali berpapasan dengan gadis yang sudah menjadi nyonya rumah di mansion itu.
"Selamat pagi!" sahut Brisa dengan suara yang lembut nan anggun.
Gadis itu nampak senang sekali menikmati perannya sebagai nona muda kaya. Maklum saja, Brisa sebelumnya hidup susah bersama dengan keluarga yang tidak memberikan kehangatan padanya.
Sebelum terjebak di mansion Tuan Adam, Brisa hanyalah seorang gadis tanpa daya yang diperlakukan sebagai babu di rumahnya sendiri dan tidak pernah dibela oleh Papa Loam. Hidup gadis itu penuh dengan tekanan. Brisa hidup dalam ketidakadilan bersama dengan keluarga yang tidak pernah menganggap dirinya sebagai putri yang berharga.
"Kalau aku masih tinggal di rumah Papa Loam, mana mungkin aku bisa mendapatkan semua ini?" gumam Brisa mengingat kembali dengan kehidupan sebelumnya yang cukup menyedihkan.
"Jika Cheryl melihatku memakai pakaian ini, dia pasti akan langsung merebutnya," oceh Brisa mengenang hidupnya selama tinggal di rumah Papa Loam.
Brisa mempunyai satu orang saudara tiri bernama Cheryl. Cheryl adalah anak dari mama tiri Brisa dan juga papa kandung Brisa. Setelah Papa Loam menikah dengan ibunya Cheryl, Loam sibuk mengurus istri barunya dan juga Cheryl, hingga pria itu mengabaikan nasib putrinya sendiri.
Berulang kali gadis itu harus mengalah setiap kali Cheryl menginginkan barang-barangnya. Brisa hampir tidak memiliki apa pun karena ulah saudara tirinya yang menyebalkan itu. Ditambah lagi, setiap kali Cheryl merebut apa yang ia miliki, Papa Loam hanya akan diam dan membiarkan Cheryl bertingkah seenaknya pada Brisa.
"Lihat sekarang, Cheryl! Kamu pasti tidak punya barang-barang seperti yang aku kenakan saat ini, kan?" gumam berisa sembari membayangkan wajah cemburu Cheryl saat melihat tampilan Brisa saat ini yang sudah berbeda jauh.
Hidup Brisa sudah berubah 180 derajat. Dengan hidup barunya yang ia miliki saat ini, Brisa tidak akan bisa lagi diinjak-injak oleh keluarganya yang selalu menindas dirinya tanpa ampun.
"Hidupku di sini benar-benar berbeda. Aku tidak perlu bangun pagi untuk memasak dan bersih-bersih. Aku tidak perlu menerima teriakan orang-orang menyebalkan setiap hari. Aku bisa beristirahat dengan nyaman dan memakan makanan apapun yang aku inginkan." Brisa mulai mengambil sisi baik dari hidup baru yang ia jalani saat ini sebagai pengantin dari tuan Adam.
Meskipun awalnya ia tidak terima karena sudah diculik dan dibawa ke mansion itu secara paksa, tapi kali ini Brisa benar-benar bersyukur dirinya dibawa ke tempat di mana ia dijadikan sebagai ratu dan dilayani dengan baik setelah dirinya menghabiskan sisa hidupnya sebagai babu.
"Aku boleh pergi jalan-jalan keluar sebentar, kan? Aku pergi dulu, ya?" pamit bisa pada Lusi.
Gadis itu kembali melotot dengan mulut manga begitu ia melihat garasi kendaraan yang penuh dengan mobil mewah. "Apa aku boleh mengendarai salah satu dari mobil ini?" tanya Brisa pada sopir yang hendak menemani dirinya bepergian. "Kalau sampai terjadi apa-apa pada mobilnya, aku tidak akan dituntut, kan?"
Semua kemewahan yang ia dapatkan di tempat itu tak henti-hentinya membuat berita terkejut. Mulai dari bangunan megah, barang-barang mewah, hingga pelayanan ramah, semuanya bisa ia dapatkan dengan mudah.
"Silakan Nona! Saya akan mengantar Nona!" sahut sopir sembari membukakan pintu salah satu mobil yang akan dipakai oleh Brisa.
Gadis itu berjalan sembari mengangkat dagunya dan membusungkan dada. Brisa saat ini tidak perlu menundukkan kepala pada siapa pun lagi. Brisa saat ini bisa melakukan apa pun yang ia mau dengan segala kemudahan yang bisa ia nikmati.
"Kira-kira uang yang ada di kartu ini seberapa banyak, ya?" gumam Brisa sembari mengamati kartu-kartu yang ditinggalkan oleh Adam untuknya.
"Apa aku bisa membeli apa saja dengan kartu ini?"
"Nona ingin diantar ke mana?" tanya sopir pada Brisa begitu kendaraan mereka mulai melaju di jalanan raya yang padat.
Brisa terdiam sejenak dan mencoba memikirkan tempat mana yang bisa ia kunjungi. Karena gadis itu sempat teringat pada saudara tirinya, akhirnya berita pun meminta sopir untuk diantarkan ke rumah ayahnya.
"Jalan saja! Aku akan memberitahumu nanti!" sahut Brisa dengan senyum sumringah.
Gadis itu membuka tas branded yang ia bawa, kemudian mengeluarkan cermin kecil dari dalam sana. Wajahnya sendiri dalam kaca mini tersebut.
"Antingnya benar-benar bagus!" gumam Brisa sangat puas melihat dirinya mengenakan anting bagus yang ia dapatkan di kamarnya. Gadis itu memakai semua barang branded yang ada di kamarnya sekaligus perhiasan cantik yang juga tersimpan di sana.
Mulai dari anting, kalung hingga cincin, gadis itu terlihat seperti toko emas berjalan. Tak hanya perhiasan, mulai dari pakaian hingga sepatu, semua barang yang dikenakan oleh Brisa pun juga bukan barang murah.
"Jika Cheryl melihat semua ini, dia pasti akan menangis!" seru Brisa sudah tak sabar ingin melihat wajah kesal dari saudara tirinya saat ia muncul di rumah nanti.
Ya, gadis itu ingin pulang ke rumah hanya untuk merendahkan keluarganya yang saat ini tengah dalam kondisi terpuruk. Brisa ingin menunjukkan pada keluarganya, kalau gadis itu saat ini hidup makmur tanpa mereka.
Brisa tidak menyesal sudah keluar dari rumah. Bahkan saat gadis itu memutuskan untuk pergi pun, Papa Loam tidak berusaha mencegah dirinya. Dan setelah meninggalkan keluarganya, kini Brisa bisa mendapatkan kehidupan baru yang lebih menyenangkan.
"Berhenti di sini saja!" ucap Brisa pada sopir begitu kendaraan yang ia tumpangi sudah berdiri di depan rumahnya.
Brisa keluar dari mobil dan bersiap untuk menyapa saudara tirinya yang saat ini tengah mengintip dari jendela. "Mama, sepertinya ada tamu yang datang. Ada orang yang memberhentikan mobil mewahnya di depan rumah," ujar Cheryl pada Mama Maya.
"Siapa yang datang?"
Ibu dan anak itu pun mengintip dari jendela dan membelakan mata begitu ia menatap gadis muda yang keluar dari kendaraan mewah tersebut. "Apa Mama tidak salah lihat?" Mama Maya terkejut bukan main begitu ia melihat gadis yang nampak familiar.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Rara Ayu
embun kemana kak kok ngilang
2023-05-02
2
Sena_cantik9
lanjut
2023-05-01
1