Bab 3

Hasna berlama lama dikamar mandi,Dia sangat malu bertemu lagi dengan sang Ustadz,Dia sangat berharap kalau Lelaki itu sudah tidur terlelap.Setelah hampir satu jam  berada dikamar mandi,akhirnya Hasna keluar dengan memakai gamis dan kerudung yang sebelumnya sudah dibawa kekamar mandi.Dia mengedarkan pandangannya.celingukan kesetiap sudut kamarnya.

"Fyuh...Aman,Aku bisa tidur dengan tenang."Ucapnya sambil menghela nafas panjang begitu dilihatnyaSang Ustadz alias suaminya tidak ada dikamarnya.Hasna berfikir kalau suaminya itu pasti pergi kerumah Istri tuanya.Sedangkan Dia hanya sebagai Istri kedua pasti akan sering ditinggal.

Sengan tenangnya Diapun membuka hijabnya yang hanya sebatas dada itu kemudian dilipatnya dengan rapi,lalu gamisnya yang pun Dia lepas hingga Hasna hanya memakai daster selutut,dengan tenang Dia masukkan gamis itu kedalam lemari.Rambut panjangnya sepinggang disisir dengan pelan,dan tanpa disadari,sang Ustadz sudah berdiri dibelakangnya,mengagumi rambut panjang hasna yang sangat indah.Dia menatatapnya dengan tertegun.

"Sudah selesai Hasna?"Suara lembut sang Ustadz membuat Hasna tersentak.tak menyangka kalau sang ustadz tiba tiba sudah ada dibelakangnya,benar benar membuatnya kaget seketika.

"U-Ustadz...Aku pikir Ustadz sudah pulang!"Ucapnya dengan mata membelalak kaget.

"Hahaha Kamu ada ada sajaHasna,Aku pulang kemana?Aku baru saja menaikah denganmu.mana mungkin Aku pergi dan pulang begitu saja.Aku akan tetap disini sampai seminggu.Bersamamu disini.Dan juga Kita inikan sudah menikah.Jangan panggil Aku Ustadz,panggilan dengan panggilan yang lain!"Ucap sang Ustadz.

"Saya harus memanggil Anda apa Ustadz?karena Saya sudah terbiasa memanggil Anda seperti itu.

"Apa saja,asal jangan terlalu formal.Aku Suamimu sekarang.Panggil Mas,Abang,Kakak,Habibi,atau sayang juga boleh!"Ucapnya sambil tersenyum lalu mendekati Hasna.Membuat Dia panik,Dia segera bangkit berdiri dan menjauhi sang Ustadz.

"Ustadz maaf,Aku belum terbiasa,A-Aku juga belum siap.Aku benar benar belum siap dengan pernikahan ini.Mohon maafkan Aku Ustadz!"

"Iya Aku mengerti Hasna,Kamu paati sangat terkejut karena tiba tiba Kamu sudah berstatus menjadi seorang Istri sekarang.Akupun jadi seorang Suami dari dua Istri.Semoga Aku bisa berbuat adil untuk mu juga untuk Istriku!"

"Ustadz,maaf ya,Aku akan tetap tinggal disini walaupun sudah menikah dengan Ustadz,Aku tidak mau tinggal dengan Ustadz juga Istri Ustdaz yang pertama.Aku tidak mau tinggal disana!"Ujar Hasna sambil memandang sang Ustadz dengan wajah segan.

"Iya Hasna,Aku sangat mengijinkan Kamu tinggal disini dengan Ayahmu.Walaupun sebenarnya Aku sudah menyiapkan rumah untukmu.Tentu rumah itu terpisah dengan Istri pertamaku.Karena sangat tidak dianjurkan bila kalian harus tinggal bersama.Sunnahnya memang harus terpisah,agar tidak ada pertikaian dan perselisihan."

"Itu Ustadz tau akan ada perselesihan,tapi kenapa harus beristri 2 sih.Kan kasian Istrinya Ustadz,mana lagi sakit.Sakit fisiknya,sekarang ditambah dengan sakit batinnya.Saya todak bisa membayangkan kalau jadi beliau.Hati Saya pasti hancur!"Ucap Hasna dengan wajah sedih.

"Aku sudah ribuan kali menolak semua ini Hasna,namun Istriku terus mendesakku.Sudah berbagai alasan Aku berikan padanya.Namun Istriku sangat menginginkan Aku untuk menikah lagi.Apalagi Istriku itu sakit selama 5 tahun.Mungkin Dia sangat merasa bersalah,larena sebagai Istri,Dia tidak bisa melayaniku lahir maupun batin!"

"Begitu Aku memberitahu Dia tentang kabar kalau Aku menikahimu,Dia sangat senang!"

"Aku akan membawamu untuk berkenalan dengannya,sekarang kemarilah Istriku Sayang!"Ucap Sang Ustad membuat Hasna terhenyak.

********

Ustadz mohon maaf Aku belum siap Ustadz,Aku malu!"Ucapnya sambil tertunduk malu.

"Aku janji tidak akan berbuat apa apa,kalau memang Kamu belum siap.Aku hanya ingin dekat dan memandang Istriku dari dekat."Ucapnya sambil menatap Hasna dengan gaun tidurnya dan rambut panjangnya yang tergerai indah.Dengan berat hati,Hasna perlahan menghampiri Ustadz yang kini sudah menjadi suaminya itu.Dia berjalan dengan takut takut mendekati sang Ustadz

"kamu tidak usah takut seperti ini Hasna,Aku tak akan menerkammu.Kamu ini lucu!"Ucapnya sambil duduk bergeser mendekat kearah Hasna.Wanita muda kian gemetar,jantungnya berdetak dengan cepat.Kemudian perlahan Dia memegang tangan Hasna.Lalu mengecupnya,membuat Hasna menarik tangannya dengan cepat sambil memandang wajah sang Suami dengan segan.

"Istriku Sayang,Kamu tidak perlu takut padaku,Aku sekarang bukan orang lain,Kamu kelihatan tegang begitu.Rileks saja Hasna.Lagi pula Aku juga gak akan maksa Kamu."Ucapnya sambil tersenyum begitu manisnya.Membuat Hasna tertegun.Betapa suaminya itu sangat tampan.senyumnya pun sangat menawan,ada lesung pipit dipipi kirinya,membuat Dia hatinya berdesir.Hasna cepat cepat memalingkan wajahnya.Dia tak ingin sang ustadz melihat kalau Dia sedang mengagumi wajahnya.

"Apa Kamu sudah mengantuk?"Tanya Faqih.Lelaki itu mulai membuka kancing gamisnya yang berwarna putih.Membuat jantung Hasna dah dig dug tak menentu.

"emmh i-iya,Aku sangat ngantuk,ustadz.Aku tidur duluan ya!"Ucapnya sambil menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut,lalu membelakangi sang Ustadz.Sedangkan Ustadz tampan itu hanya senyam senyum melihat Istri kecilnya itu.

Setelah mengganti pakaiannya,sang Ustad ikut tertidur disamping Hasna.Diapun memeluk Hasna dari belakang,membuat Gadis itu gemetar,merasa ketakutan.Dan Faqih dan merasakannya.Namun bukannya melapas pelukan itu Faqih justru memeluknya semakin erat.Membuat Hasna merasa sesak.

"Ustadzz,lepasin Aku...!"Hasna memberontak berusaha melepaskan diri pelukan sang ustadz.

"Aku akan terus memelukmu seperti ini kalau Kamu terus retusan memanggilku Ustadz.Alu ini Suamimu sekarang,Hasna!"

"Ya baiklah,Pak...Bapak tolong lepaskan Saya.Pak!"Ucapnya dengan wajah meingis masih berusaha melepaskan diri.

"Enak saja,panggil Bapak.Cari yang lain,memangnya Aku Bapak Kamu,sembarangan saja ini kalau ngomong."

"Lalu apa dong,ini salah itu salah!"

"panggil Mas aja,mau?"Tanya Hasna sambil menoleh kearahnya,yang langsung dibalas senyuman bahagia oleh Faqih.

"Nah kalau itu lumayan,Aku suka mwndengarnya,apalagi kalau dibelakangnya pake kata kata Sayang!"Hasna langsung memutar bola matanya.

"Udah dong peluk peluknya,Aku mau tidur!"Ujar Hasna,dengan wajah sebal.

"Iya Sayang,selamat tidurnya,Istriku.Mimpi Yang indah!"Ucapnya tersenyum manis.

"Senyam senyun terus,sekarang lepasin dulu dong Mas,Aku gak bisa nafas!"Ucap Hasna dengan ketus.

"Iya Istriku Sayang,tapi Mas boleh peluk Kamu kan!"Hasna tidak menjawab.Dia pura pura memejamkan mata sambil menarik selimut hingga menutupi kepalanya,membuat sang Ustadz gemas.Faqih menarik selimutnya itu dengan perlahan,membuat Hasna kesal.

"Ada apalagi Mas,Aku udah ngantuk ini!"Ujarmya dengan wajah kesal namun dibalas Faqih dengan senyuman.

"Selimutnya jangan ditutupi sampai wajah Kamu tidak terlihat,nanti gak bisa nafas,gimana?Memangnya mau Aku kasih nafas buatan?"Tanyanya menggoda Hasna.

"Ihh,apasih nih Pak Ustadz mulai mesum deh.Udah jangan bercanda terus.Aku mau tidur,Aku Lelah Ustadz."

"Tuhkan manggilnya Pak ustadz lagi.Aku gelitikin,nih!"

"iya deh iya,Mas..Mas Ustadzzzz....!"Hasna tertawa sambil menggoda Faqih.

"Wahh bener bener minta digelitikin,awas ya!"

********

Terpopuler

Comments

Mey-mey89

Mey-mey89

aku mampir thorrrr

2023-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!