Setelah solat subuh dan Qiro'ah sebentar,Hasna bergegas kedapur,menyiapkan sarapan untuk dirinya juga untuk Suami dan Ayahnya.
Hasna sudah sangat ahli dalam dunia masak memasak.Semenjak ditinggal sang Ibu,Hasna seolah dipaksa untuk menjadi mandiri dan serba bisa.Kini Dia tampak sibuk menyiapkan menu sederhana.Hasna membuat pisang goreng,juga nasi goreng kampung favoritnya.Namun untuk sang Ayah Dia menyiapkan makanan khusus,dikarenakan baru keluar dari rumah sakit,sehingga makanan yang masuk ketubuhnya harus benar benar dijaga.
Hasna begitu mulai menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan.
"Masak apa Istriku?"Tiba tiba saja,Faqih ada dibelakangnya,saat Hasna menoleh,wajahnya begitu berdekatan dengannya.Membuat wajahnya merona."
"ustadz,eh Mas,bikin Aku kaget aja!"
"Hehe,maaf ya,habis wanginya menggoda,Aku jadi gak sabar buat nyiapin masakan Kamu!"Ujarnya sambil kian merapatkan tubuhnya!"
"Mas,jangan dekat dekat begini,malu dilihat sama Ayah!"
"Ayah dikamarnya,Sayang!"Hasna langsung merinding disko mendengar kata kata mesra dari suaminya itu.Dia menggeser tubuhnya agar berjarak dengan Faqih,namun tampaknya Faqih masih penasaran dan masih ingin menggoda sanng Istri,Dia mendekati Hasna kembali namun wajah Hasna terlihat kesal,Dia mendelik kearah Faqih.
"Mas bisa menyingkir dulu,gak?kalau kecepretan minyak gimana?"Protesnya dengan wajah kesal.
"Apasih?galak banget Istri Aku,Aku cuma udah penasaran sama pisang goreng buatan Kamu,wanginya menusuk sampe ke paru paru Aku!"Ujar Faqih berseloroh,namun Hasna hanya memutar bola matanya.
"Duuh,judesnya,jadi semakin penasaran nih rasa pisang goreng buatan Dek Hasna,kalau rasanya sepet dan hambar,nanti Aku hukum!"Ujarnya sambil menyomot satu pisang goreng yang ada didekat Hasna.Seketika Hasna kaget,dipikirnya sang Suami ingin mencuri kesempatan karena wajah Mereka begitu dekat,namun ternyata dugaannya salah.Lqngsung membuat Hasna sangat lega.
"kalau enak dikasih hadiah gak?"Tanyanya untuk mengusir rasa gugupnya.
"Ya pasti dong!"Ujarnya sambil tersenyum kearah Hasna.Diapun duduk didekat sang Istri.
"Bismillah!"Faqih mengingit pisang goreng yang masih mengepulkan asap itu.
"Hihang hohengnya manis banget.Semanis orang yang buat!"Ucapnya terlihat kepanasan,membyat Hasna menahan senyum.
"Apaan tuh hihang hoheng?"Hasna mengernyit.
"Pisang gorengnya panas,jadi namanya hihang hoheng,hehehe!"Hasna mencebik mendengar sang Ustadz berseloroh seperti itu.Walau dalam hati ungin tertawa.Ternyata Suaminya itu bisa bercanda juga.Batinnya dalam hati.
"Terus hadiahnya mana?Tadi katanya kalau manis mau ngasih hadiah!"
"wah,sudah nggak sabar rupanya.Padahal mau ngasih hadiahnya nanti malem aja,kalau mau nya sekarang ya sudah!"ujarnya sambil menghampiri Hasna.
CUP
Sang Ustadz mencium pipinya dengan cepat kemudian langsung lariDia ,kabur dari dapur itu sambil menoleh kearah Hasna yang terkejut dengan aksi sang Suami.Matanya membeliak dan mulutnya sampai ternganga dengan aksi nekad Faqih.
"Ihhh,dasar nyebelin.Nyuri nyuri kesempatan segala!Awas aja nanti,dasar Ustadz genit."Gerutunya kesal.
Hasna melanjutkan masak memasaknya.Setelah selesai,Dia segera menghudabgkannya diatas meja makan.
Kemudian memanggil Ayah dan Suaminya untuk sarapan bersama.
"Waah,kelihatannya enak.Ayah memang sudah sangat rindu dengan nasi goreng buatanmu nak!"
"Eits,Ayah gak boleh sembarang makan nasi goreng,Ayah belum boleh,dan Hasna sudah membuatkan bubur istimewa untuk Ayah."
"Kalau makan sedikit tidak apa apa dong,Na.Ayah penasaran masih seenak yang kemarin kemarin,gak?"Ujar Ayqh memancing.Sementara Faqih tampak senyam senyum memperhatikan perdebatan Ayah dan Anak itu.Kemudian dicobanya nasigoreng seafood buatan sang Istri.
"Mmmh,ini enak banget.Rasanya gak jauh ddngan nasi goreng abang2.
"Sepertinya Aku harus memberikan hadiah yang spesial lagi nanti malam!"
"Cepatlah kalian berikan cucu untuk Ayah."
*******
Pak Syarif begitu bahagia karena acara sarapan paginya kini ditemani oleh seseorang yang sangat Dia inginkan untuk mrnjadi menantunya,Siapa lagi kalau bukan Ustadz Faqih.Lelaki disampingnya itu begitu lahap menikmati nasi goreng buatan Hasna.
"Nasi gorengnya enak banget ini,Saya bisa nambah terus terusan saking enaknya."Ujarnya sambil menatap Hasna yang ada dihadapannya.
"Hasna memang sudah pintar masak sejak kecil,Nak Faqih.Tapi sayangnya Ayah gak bisa menikmati nikmatnya Nasi goreng dan pisang goreng buatan Anak Ayah."Ujar Pak Syarif dengan wajah terlihat begitu kecewa.
"Itu karena Ayah masih dalam penyemnuhan.Ini semua demi kebaikan Ayah.Nanti kalau udah sembuh baru boleh.Ayah sekarang sabar dulu ya!"Ujar Hasna sambil mengusap punggung sang Ayah."
"Oh iya Hasna setelah ini Aku ingin mengajakmu Kamu kerumah.Untuk bertemu dengan Laila.Dia sudah tidak sabar bertemu denganmu!"Ucap Faqih.Mendengar hal itu,Hasna segera menghentikan makannya.Dia terdiam.sejenak.Perasaannya sedikit gelisah begitu Faqih menyebut naman Istrinyadan mengajaknya untuk bertemu.Sejujurnya Hasna sama sekali belum siap.Dia takut,apalagi Dia ingat dari cerita cerita dan dan drama di tv tv kalau Istri kedua biasanya akan dimusuhi dan dikucilkan,dilabrak dan dimaki maki oleh istri pertamanya.Membayangkan hal itu membuat Hasna ketakutan sendiri.Dia sampai bergidik ngeri membayangkan hal tersebut.
"Ada apa Hasna,mengapa Kau sampai bergidik seperti itu?"Tanya Faqih.
"Ah,tidak ada Mas.Aku Aku hanya belum siap unthk bertemu.Apa tidak bisa lain kali saja.Aku malu,Mas.Aku takut Istri Mas akan marah padaku!"Ucap Hasna dengan wajah takut takut,namun Dia tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.
"Hahaha,Kau ini sangat lucu.Memangnya Laila itu hantu,wajahmu sampai ketakutan begitu!"Ucap sang Ustadz sampai membuatnya tergelak.
"ikut saja Hasna,itung itung Kamu menyambung silaturahmi.Agar Allah memudahkan rizkimu dan memberikanmu umur yang panjang!"Nasihat Oak Syarif pada putri satu satunya itu.
"Tapi Ayah,Aku belum siap.Aku Aku takut,Yah!"
"Percayalah Hasna,Kamu akan sangat senang bertemu dengan Dia.Lagipula Dia sqngat kesepian,Dirumah hanya ditemani oleh para pelayan saja.Tidak ada yang menemani Iatriku.Dia sebenarnya sangat kesepian.Aoalagi kadang Aku sangat jarang dirumah.Jadwal ceramahku padat.Kadang Aku hanya meninggalkan Laila sendirian."
"Jadi ustadz menukahiku untuk menemani dan mengurus istri Anda,kenapa tidak mencari perawat saja.Pokoknya Aku gak maj ketemu dulu.Aku belum siap.Aku takut,dan Aku malu."
"Hasna,Kamu ini kok sama suami bicaranya seperti itu,Ayah malu.Kamu seperti tidak di didik saja sama Ayah."
"Tidak apa apa Ayah,mungkin Hasna memang belum siap.Ya sudah Hasna,tidak apa apa kalau Kamu memang belum ingin bertemu.Hari ini Aku ijin sebentar untuk bertemu Laila.Aku tidak akan lama!"Ucap Faqih sambil mengusap mulutnya dengan tisu dihadapannya.
"Lama juga gak apa apa.Ustadz tidak usah khawatir,Aku disini saja sama Ayah."
"Hasna,Kamu ini benar benar,ya.Kamu sudah dewasa.Tidak bisa terus menerus tinggal dengan Ayah.Kamu ikutlah dengan Suamimu.Ayah diaini bisa sendiri dan bisa jaga diri.Mang Jana akan sering kesini nemenin Ayah.Jadi Kamu gak usah khawatir.Ikutlah kemanapun suamimu ingin mengajakmu.
"Hasna gak mau,Ayah!Lagi pula ustadz sudah mengijinkan kalau Hasna akan tetap tinggal disini sama Ayah!"
"Iya Ayah tidak apa apa,Alu tidak keberatan sama sekali kalau Hasna memang masih ingin tinggal disini bersama Ayah!"Ucap Faqih dengan wajahnya yang begitu teduh.Tak ada sedikitpun rasa kesal atau marah diwajahnya.Justru Faqih sangat tenang.Menyadari hal itu Hasna jadi malu sendiri.Ternyata suaminya itu begitu sabar menghadapi sikapnya yang mungkin menyebalkan.
"Ya sudah Hasna,kalau begitu Aku pamit sebentar,ya.Nanti Aku akan kembali kesini secepatnya!"Ucap Faqih,Hasna hanya mengangguk pelan
*********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Mey-mey89
hadir thorrrr
2023-05-29
0