tempat untuk kembali *4

Tok tok tok. Anggie mengetuk pintu luar rumah kecil yang sekarang ditungguinya dengan mama. Rumah kecil yang menyediakan kebahagiaan bagi Anggie dan mamanya.

"Mama, ini aku Anggie Ma. Tolong buka pintunya Ma" Anggie memanggil Mama yang sudah dari tadi menunggunya pulang dari bekerja.

Mama yang sudah dari tadi bolak balik pintu depan dan ruang makan, langsung saja berdiri dan berjalan setengah berlari menuju pintu depan rumah kecil mungil tersebut. Mama sangat merindukan panggilan itu. Sudah dari tadi Mama menunggu panggilan itu, akhirnya setelah berkali kali melihat ke depan, panggilan itu akhirnya terdengar juga. Mama dengan tergesa gesa membuka pintu depan.

Mama yang melihat Anggie berdiri di depannya dengan keadaan sehat langsung saja memeluk putri cantiknya itu. Mama benar benar bahagia putri cantiknya itu kembali pulang dalam keadaan sehat. Padahal tadi Mama sudh berpikiran buruk tentang apa yang akan terjadi kepada Anggie di luar sana.

Anggie yang di peluk dengan sangat erat membalas pelukan Mama dengan tak kalah eratnya. Anggie tahu kalau Mamanya dari tadi mengkhawatirkan dirinya yang tidak kunjung pulang.

"Sayang, mama cemas kamu kenapa kenapa di luaran sana. Mama mau menghubungi kamu tetapi pulsa mama tidak cukup" ujar Mama berkata kepada Anggie sambil mengusap air matanya yang menetes karena bahagia putri tunggalnya sudah kembali pulang dengan keadaan sehat.

"Syukur kamu dalam keadaan baik baik saja" lanjut Mama yang jelas jelas terlihat sangat cemas dengan keadaan Anggie.

Anggie tersenyum melihat Mamanya yang sangat sangat mencemaskan dirinya.

"maafkan Anggie ma. Anggie telah membuat mama menjadi sangat cemas" ujar Anggie yang langsung meminta maaf kepada Mama saat melihat bagaimana cemas nya mamanya itu.

"Jangan ulangi lagi sayang. Mama sangat cemas" jawab Mama yang masih memeluk Anggie

Mama kemudian melepaskan pelukannya dari Anggie. Mama mengusap pipi lembut anaknya itu. Mama benar benar bersyukur Anggie selamat pulang dan pergi dari beraktifitas di luar rumah.

"Mama, Anggie akan selalu menjaga diri Anggie. Anggie tidak akan berbuat anak aneh di luaran sana mama"

"Anggie janji sama Mama untuk selalu menjaga diri Anggie" lanjut Anggie meyakinkan Mama kalau dia pasti akan bertanggung jawab dengan dirinya sendiri.

"Apa Mama sudah makan?"

Anggie sebenarnya tidak perlu bertanya tentang hal itu kepada Mama. Anggie sudah sangat tau kalau Mamanya itu pasti belum makan sama sekali karena akan selalu menunggu Anggie pulang, barulah mereka akan makan malam berdua.

"Pasti belum kan? Ayuk kita makan malam" ajak Anggie.

Anggie menggandeng tangan Mamanya itu. Satu satunya keluarga yang dimiliki oleh Anggie sekarang ini. Satu satunya orang yang menjadi penyemangat hidup Anggie. Anggie tidak bisa membayangkan kalau mama sampai tidak ada lagi di dunia ini.

"Mama, Anggie mohon, mulai besok kalau Anggie telat pulang, mama sudah harus makan ya. Anggie nggak mau mama sakit" ujar Anggie sambil menatap memohon kepada Mama.

"Mama tahukan ya, mama satu satunya yang Anggie punya di atas dunia ini. Jadi, kalau Mama sakit, Anggie tidak akan bisa ngapa ngapain lagi Mama. Bagi Anggie, Mama adalah pusat dunia Anggie" kata Anggie menjelaskan kepada mamanya bagaimana pentingnya wanita itu bagi dirinya.

Mama menatap wajah Anggie. Mama memegang tangan Anggie.

"Sayang, maafkan mama." ujar mama sambil mengusap air matanya yang jatuh.

"Tidak seharusnya kamu menderita seperti ini sayang." lanjut Mama. Air matamata penyesalan mengalir deras jatuh dari air mata seorang ibu yang melihat penderitaan anak gadisnya.

"Seharusnya sekarang kamu kuliah tidak harus sambil bekerja seperti sekarang ini sayang. Seharusnya kamu bisa pergi dan pulang kuliah dengan mobil, tidak naik bus bahkan harus rela berjalan kaki"

"Tidak seharusnya kamu kuliah menunggu uluran tangan dari pihak pemberi beasiswa" lanjut Mama mengutarakan semua kesedihannya kepada Anggie.

Anggie berdiri dari posisi duduknya. Dia memeluk Mama dari belakang.

"Mama semua ini adalah takdir Tuhan. Kita harus kuat menjalaninya. Mama harus yakin kalau Anggie pasti bisa mengembalikan apa yang telah mereka ambil dari kita berdua" ujar Anggie dengan tatapan tajam.

Tatapan seorang anak perempuan yang menyimpan luka dan dendam. Semua itu terlihat sangat jelas kalau seseorang menatap jauh ke dalam mata Anggie.

Mama mengusap tangan Anggie. "Kamu tidak boleh balas dendam sayang. Kita harus merelakan apa yang telah mereka ambil secara paksa dari kita. Biarlah Tuhan yang membalas semua yang telah mereka lakukan kepada kita. Kita tidak perlu mengotori tangan kita dengan melakukan balas dendam itu" ujar Mama menasehati Anggie.

" Ada denger sayang. Mama tidak ingin kamu balas dendam. Mama tidak ingin kamu melakukan suatu hal yang jahat. Cukup mereka yang berbuat jahat kepada kita, kita jangan sampai berbuat jahat kepada mereka" lanjut Mama memberikan nasehatnya kepada Anggie.

"Apa kamu mau disamakan dengan mereka sayang?" ujar Mama kembali melanjutkan pertanyaannya.

"Tidak Mama" jawab Anggie.

"Kamu harus" lanjut Mama.

"Mari kita makan Mama. Aku sudah sangat lapar"

Anggie memotong perkataan mamanya sebelum Mama menuntut Anggie untuk berjanji kepada Mama, supaya Anggie tidak melakukan balas dendam kepada orang yang telah membuat hidup mereka berdua menjadi sengsara seperti ini.

Mama hanya memandang ke arah anak perempuannya itu. 'Ya Tuhan hindarilah anak hamba dari balas dendamnya itu' ujar Mama berdoa dalam hatinya.

Anggie mengisi piring Mama dengan menu makan malam sederhana yang di masak oleh Mama tadi sore. Anggie sangat menikmati makan malamnya. Anggie sudah lupa bagaimana rasa makanan yang dimasak oleh chef yang sengaja di datangkan dari restoran ke mansion keluarga mereka.

"Mama ini sangat enak" Puji Anggie saat dia makan sambal matah yang dibuat oleh Mama.

Mama hanya tersenyum mendengar pujian yang diberikan oleh Anggie. Mama sangat sadar kalau rasa masakannya jauh dari kata enak. Mama selama ini tidak pernah memasak, baru saat kehidupan dirinya dan Anggie jungkir balik, barulah mama mulai memasak dan masuk ke dapur.

"Jadi kamu tadi kemana sayang saat pulang kerja?" tanya Mama sambil melihat ke arah Anggie.

"Tadi mampir dulu ke kos teman mama, Anggie meminjan bukunya untuk buat tugas. Makanya Anggie telat pulang" jawab Anggie yang terpaksa harus berbohong. Dalam hatinya Anggie meminta pengampunan dari Tuhan untuk mengampuninya karena telah berbohong kepada mama.

"Oh terus apa tugas itu sudah siap sayang?" lanjut mama yang sebenarnya sudah mengantuk, tetapi harus ditahannya. Mama tahu kalau Anggie tidak bisa langsung tidur selepas makan malam.

"Sudah Ma." Anggie menjawab sambil mengangguk meyakinkan mama kalau semua tugasnya telah selesai dikerjakan oleh Anggie.

"Apa mama tidak mengantuk?" tanya Anggie saat melihat mata mamanya yang sudah memerah.

"Belum" jawab mama masih berusaha mengibuli Anggie.

"Haha haha. Anggie sudah ngantuk. Ayuk kita tidur" ujar Anggie.

Mama tersenyum, ternyata dia sama sekali tidak bisa menipu putrinya itu. Mama dan Anggie kemudian masuk ke dalam kamar mereka masing masing. Mama dan Anggie akan beristirahat, mereka berdua sama sama lelah hari ini. Mama tadi mendapatkan tender membuat gorengan sebanyak lima ratus biji

Episodes
1 tempat untuk kembali *1
2 tempat untuk kembali *2
3 tempat untuk kembali *3
4 tempat untuk kembali *4
5 tempat untuk kembali *5
6 tempat untuk kembali *6
7 tempat untuk kembali *7
8 tempat untuk kembali *8
9 tempat untuk kembali *9
10 tempat untuk kembali *10
11 tempat untuk kembali *11
12 tempat untuk kembali *12
13 tempat untuk kembali *13
14 tempat untuk kembali *14
15 tempat untuk kembali *15
16 Tempat Untuk Kembali *16
17 Tempat untuk Kembali *17
18 Tempat Untuk Kembali *18
19 Tempat Untuk Kembali *19
20 Tempat Untuk Kembali *20
21 Tempat Untuk Kembali *21
22 Tempat Untuk Kembali *22
23 Tempat Untuk Kembali *23
24 Tempat Untuk Kembali *24
25 Tempat Untuk Kembali *25
26 Tempat Untuk Kembali *26
27 Tempat Untuk Kembali *27
28 Tempat Untuk Kembali *28
29 Tempat Untuk Kembali *29
30 Tempat Untuk Kembali *30
31 Tempat untuk Kembali *31
32 Tempat Untuk Kembali *32
33 Tempat Untuk Kembali *33
34 Tempat Untuk Kembali *34
35 Tempat Untuk Kembali *35
36 Tempat Untuk Kembali *36
37 Tempat Untuk Kembali *37
38 Tempat Untuk Kembali *38
39 Tempat Untuk Kembali *39
40 Tempat Untuk Kembali *40
41 Tempat Untuk Kembali *41
42 Tempat Untuk Kembali *42
43 Tempat Untuk Kembali *43
44 Tempat Untuk Kembali *44
45 Tempat Untuk Kembali *45
46 Tempat Untuk Kembali *46
47 Tempat Untuk Kembali *47
48 Tempat Untuk Kembali *48
49 Tempat Untuk Kembali *49
50 Tempat Untuk Kembali *50
51 Tempat Untuk Kembali *51
52 Tempat Untuk Kembali *52
53 Tempat Untuk Kembali *53
54 Tempat Untuk Kembali *54
55 Tempat Untuk Kembali *55
56 Tempat Untuk Kembali *56
Episodes

Updated 56 Episodes

1
tempat untuk kembali *1
2
tempat untuk kembali *2
3
tempat untuk kembali *3
4
tempat untuk kembali *4
5
tempat untuk kembali *5
6
tempat untuk kembali *6
7
tempat untuk kembali *7
8
tempat untuk kembali *8
9
tempat untuk kembali *9
10
tempat untuk kembali *10
11
tempat untuk kembali *11
12
tempat untuk kembali *12
13
tempat untuk kembali *13
14
tempat untuk kembali *14
15
tempat untuk kembali *15
16
Tempat Untuk Kembali *16
17
Tempat untuk Kembali *17
18
Tempat Untuk Kembali *18
19
Tempat Untuk Kembali *19
20
Tempat Untuk Kembali *20
21
Tempat Untuk Kembali *21
22
Tempat Untuk Kembali *22
23
Tempat Untuk Kembali *23
24
Tempat Untuk Kembali *24
25
Tempat Untuk Kembali *25
26
Tempat Untuk Kembali *26
27
Tempat Untuk Kembali *27
28
Tempat Untuk Kembali *28
29
Tempat Untuk Kembali *29
30
Tempat Untuk Kembali *30
31
Tempat untuk Kembali *31
32
Tempat Untuk Kembali *32
33
Tempat Untuk Kembali *33
34
Tempat Untuk Kembali *34
35
Tempat Untuk Kembali *35
36
Tempat Untuk Kembali *36
37
Tempat Untuk Kembali *37
38
Tempat Untuk Kembali *38
39
Tempat Untuk Kembali *39
40
Tempat Untuk Kembali *40
41
Tempat Untuk Kembali *41
42
Tempat Untuk Kembali *42
43
Tempat Untuk Kembali *43
44
Tempat Untuk Kembali *44
45
Tempat Untuk Kembali *45
46
Tempat Untuk Kembali *46
47
Tempat Untuk Kembali *47
48
Tempat Untuk Kembali *48
49
Tempat Untuk Kembali *49
50
Tempat Untuk Kembali *50
51
Tempat Untuk Kembali *51
52
Tempat Untuk Kembali *52
53
Tempat Untuk Kembali *53
54
Tempat Untuk Kembali *54
55
Tempat Untuk Kembali *55
56
Tempat Untuk Kembali *56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!