Minta di lamar

Jaka, pria sederhana yang sudah tiga tahun ini menggantikan ibu dan neneknya mengurus sawah dan kebun. Kedua orang yang sangat berarti di hidupnya telah berpulang. Mereka meninggal dunia dikarenakan wabah yang sempat mengguncang dunia. Ibu dan neneknya salah satu korban yang terkena wabah tersebut.

Jaka sendiri kini hidup ditemani bibi Nenti, adik dari ibunya. Karena hanya wanita itu keluarga satu satunya yang tersisa. Diusianya yang sudah setengah abad, bibi Nenti masih menyendiri. Beliau tidak berminat untuk berumah tangga, entah apa alasannya.

"Jaka, tadi kamu di cariin Putri. Katanya kamu di telpon gak di angkat angkat. Ada penting katanya.." ujar bibi Nenti menyampaikan kabar kekasih Jaka yang datang bertamu, untuk menanyakan keberadaan Jaka yang sulit di hubungi.

"Hape ku low bat bi, tadi aku ke pasar lupa belum di cas." Jaka merogoh kantong celananya, mengambil ponsel miliknya yang sedari tadi bersemayam di dalam sana.

"Yaudah nanti cepetan hubungi Putri. kayaknya penting."

"Iya bi." Jaka lekas masuk ke kamarnya untuk mengisi daya, ponselnya itu sudah terdapat banyak retakan di layar. Tapi masih berfungsi dengan baik. Pria itu sama sekali tidak memikirkan trand anak muda jaman sekarang, yang selalu mengutamakan gaya.

Jaka dan Putri sudah dua tahun menjalin hubungan. Jaka beruntung sekali mendapat kekasih seperti Putri. Gadis kembang desa, yang di perebutkan banyak lelaki.

Banar saja setelah ponsel berhasil menyala, banyak pesan masuk dari kekasihnya. Mereka pun bertemu janji untuk bertemu di tempat biasa.

Karena ingin bertemu dengan kekasih hatinya, Jaka harus berpenampilan baik. Setidaknya harus rapih dan wangi meskipun pakaian yang ia kenakan tidak lah bagus dan mahal.

Di pematang sawah, dekat dengan gubuk kecil, Jaka dan Putri bertemu.

"Mas! kamu dari mana saja? hape mas gak aktif? aku cari di rumah kamu gak ada." baru saja bertemu, Putri langsung mencecar banyak pertanyaan.

"Aku tadi ke pasar, beli pupuk. Hape aku low bat lupa gak di cas, Put." jawabnya jujur. Jaka pria setia yang tidak neko-neko. Melirik gadis lain pun tidak semenjak resmi menjalin hubungan dengan Putri.

Putri memaklumi. Lalu ia menarik lengan Jaka. "Mas, ada yang mau aku omongin. Ini penting!"

Jaka mengangguk. "Tapi jangan di sini. kayaknya bentar lagi ujan. Kita ke warung mbak Sulis aja yuk?" ucapnya, mengajak Sulis ke salah satu warung kopi terdekat.

"Iya, di sini banyak nyamuk." Putri setuju.

Keduanya pun berjalan beriringan menuju warung kopi mbak Sulis.

Putri, seorang bidan yang baru bertugas beberapa bulan ini. Ia menerima Jaka apa adanya, yang hanya seorang Petani. Jaka pria tampan dan sangat menyayanginya, itu sudah cukup bagi Putri. Terlebih Jaka tipe pria pendiam, tidak suka jelalatan pada gadis lain.

"Mas, kapan kamu mau melamar ku?" ucap Putri tiba-tiba. Gadis itu tak tahan menahan mulutnya untuk tidak bersuara. Terlalu lama kalau menunggu sampai ke warung mbak Sulis.

Jaka tersenyum, "Aku lagi nabung dulu, Put. Nanti kalau uangnya udah cukup, aku berniat melamar mu." pria itu serius dalam hubungan ini. Jaka ingin mempersunting Putri.

Putri mendengus. "Gak bisa secepatnya?" ucapnya. "Mas, aku dijodohin sama ibu bapak. Kalau bisa secepatnya kamu lamar aku mas." kekhawatirannya selama ini terucap juga. Putri hanya ingin menikah dengan mas Jaka, pria yang ia cintai. Tetapi kedua orangtuanya sudah menyiapkan jodoh untuknya. Mereka bilang bulan ini akan datang ke rumah untuk menyampaikan keseriusan.

Jaka terdiam. Uangnya masih belum cukup untuk meminang seorang gadis. Apalagi kekasihnya ini bukan dari keluarga biasa. Pasti membutuhkan banyak uang. "Tapi put..."

"Mas! aku gak mau nikah sama orang lain. Mas Jaka harus lamar aku secepetnya!"

Terdengar helaan nafas berat. "Bukan aku gak mau put, tapi uang ku belum cukup."

"Jangan pikirkan uang dulu! yang penting kamu datang ke orang tua ku." katanya. Setidaknya kalau Jaka datang menemui kedua orangtuanya, Jaka sudah beritikad baik dalam menjalin hubungan dengan Putri. Masalah uang bisa di cari nanti.

Jaka mengangguk, menyanggupi. "Baik, aku akan datang besok malam."

Senyum Putri mengembang kembali. Keresahan Gadis itu perlahan menguar. Ia percaya kalau Jaka memang serius dengannya.

***

Rupanya mbak Lastri tidak bisa di percaya, ia menghubungi Sekar, mengatakan jika Mikaela berada di kampung.

Kabar yang sangat melegakan bagi Sekar. setidaknya putrinya tidak pergi jauh. Ia masih bisa menyusul Mikaela ke kampung.

"Mama istirahat dulu, setelah sehat betul baru kita susul Mika." kata suaminya, Dimas. Kesehatan Sekar terlalu lemah untuk melakukan perjalanan jauh. Wanita itu harus memulihkan kesehatannya lebih dulu.

"Iya pah. Kita harus susul Mika." balas Sekar menurut.

Pernikahan putrinya gagal, hal itu sangat mempermalukan nama besar keluarga. Bukan itu saja, pertemanan dengan Wulan - ibu dari Roy semakin memburuk. Wulan tidak terima diperlakukan dengan cara seperti ini. Putranya ditinggal di pelaminan. Sungguh sangat melukai harga diri keluarga besar Wulan.

Tetapi Roy masih kekeh ingin menikahi Mikaela. Pria itu tidak mau kehilangan kekasihnya. Ia harus mendapatkan Mikaela kembali dengan cara apapun!

"Bagaimana kondisi mama?" Roy masih rutin berkunjung ke rumah Mikaela. Pria itu pun tak canggung sedikitpun memanggil Sekar dengan sebutan mama. Padahal pernikahannya dengan Mikaela sudah batal.

"Sudah lebih baik." jawab Sekar. "Roy, tante rasa kamu gak perlu lagi menjenguk tante. Ibu mu pasti melarang." sebenarnya Sekar pun risih dengan perlakuan Roy. Anak muda ini seperti memaksakan keadaan agar tetap baik-baik saja. Sekar tidak bisa menjanjikan apapun. "Mungkin Mika memang bukan yang terbaik buat mu, Roy. Kamu masih bisa cari wanita yang lebih sempurna dari Mika." kata Sekar.

"Gak! gak mah! Roy tetap akan menikahi Mika. Pernikahan kami hanya tertunda, bukan batal!" ucapnya percaya diri.

Dengan keputusan Mikaela yang terbilang nekat. Sekar menjadi curiga kalau semua tuduhan putrinya pada Roy ini benar adanya. Roy berselingkuh dengan cara menjijikkan. Dan Mikaela melihat dengan mata kepalanya sendiri.

"Aku masih menerima Mika apa adanya, mah. Aku akan melupakan kesalahan Mika yang udah duain aku." Roy tetap menuduh Mikaela tanpa bukti.

"Tapi rasanya gak mungkin Mika selingkuh dengan Angga. Mereka temenan sejak kecil." Sekar ingin kejujuran dari mulut Roy sendiri.

"Sahabat bisa saja jadi cinta mah." ujar Roy.

Sekar terdiam, ia tidak mau membahas masalah ini lagi. Sekar jadi mengingat peristiwa gagalnya pernikahan. Semua orang mencecernya, meminta pertanggung jawaban atas kelakuan putrinya. Belum lagi mendengar gunjingan tetangga yang selalu ingin tahu!

Sekar yang tak sepenuhnya percaya pada Roy, menyembunyikan keberadaan Mikaela yang saat ini tengah di kampung.

Terpopuler

Comments

Mariana Riana

Mariana Riana

roy..apa dengan cara km menuduh mika mendua..km masih bs d maafkan sm mika..gk roy..dengan caramu seperti itu..bukannya mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan bersungguh..malah memutar balikkan fakta..

2023-05-02

2

Fitri

Fitri

kk keren 😍😍😍

2023-05-02

0

Tavia Dewi

Tavia Dewi

ortu lebih percaya ma anak dari pada orang lain,klo batal atau putus berarti salah satu mempelai da salah

2023-05-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!