Sudah tidak mendengar teriakan lagi, Aurora diam-diam mengintip dari balik jendela kamarnya, dia terkejut ketika tatapannya langsung bertemu dengan Aron yang ternyata sejak tadi menatap jendela.
Wanita itu melirik ponselnya yang tiba-tiba berbunyi. Ternyata mendapatkan pesan dari mantan kekasihnya.
Turun atau gue yang manjat!
Itulah isi pesan yang dikirimkan oleh Aron. Tidak ingin orang rumah tahu bahwa dia pernah pacaran dengan ketua geng motor urak-urakan seperti Aron, Aurora akhirnya turun untuk menemui mantan kekasihnya.
Dengan langkah pelan dia mendekati Aron yang sedang tersenyum simpul. Jika ditanya masih cinta, tentu saja Aurora sangat mencintai mantan pacarnya. Namun, sebuah insiden membuat dia harus memutuskan pria tampan yang identik dengan anting di telingan kanan.
"Gue kangen banget Ra, demi apa." Aron langsung mendekap tubuh Aurora yang hanya terbalut piyama di atas lutut. Menumpukan dagunya di pundak wanita tersebut. Menghilangkan rasa sakit di dada setelah tawuran bersama teman-temannya.
Refleks Aurora mendorong tubuh Aron agar menjauh. "Pergilah, kita udah nggak punya hubungan apa-apa. Kita udah putus, Ron."
"Nggak, gue masih pacar lo sampai kapanpun!"
"Kita udah putus dan bentar lagi gue bakal nikah sama .... Hmmmpppppp." Aurora tidak dapat melanjutkan kalimatnya ketika Aron langsung ******* bibirnya tanpa abah-abah. Sekuat tenaga dia mendorong tubuh Aron, sekuat itu pula Aron mendekap tubuhnya.
"Aron berhenti!" pekik Aurora dengan mata memerah setelah pangutan keduanya terlepas.
"Lo mau nikah? Ngomong sama gue pria mana yang berani rebut lo dari gue, Ra!" Desak Aron mencengkram rahang Aurora, membuat wanita itu meringis kesakitan.
Aron jika marah bagaikan iblis, tidak tahu bahwa siapa yang dia sakiti, baik pria maupun wanita sama saja.
"Ayo ngomong! Sekali aja lo nikah sama orang lain maka dia bakal mati ditangan gue. Lo itu milik gue Rora!" bentaknya menghempaskan wajah Aurora kekiri.
Isakan mulai keluar dari mulut Aurora yang merasakan sakit di rahangnya. Inilah salah satu alasan Aurora ingin terbebas dari Aron, sayangnya tidak bisa. Kemanapun dia pergi, Aron akan terus menemukannya.
***
Dito, pria itu melempar tubuhnya ke sofa hingga mengenai sahabatnya Ricky dan Rayhan yang tampak serius bermain game.
"Anjir, goblok banget lo pea!" maki Ricky ketika kalah karena ulah Dito.
"Santai bro santai," cengir Dito tanpa dosa, membuat sahabatnya yang lain tertawa minus Samuel.
Avegas, nama geng motor mereka adalah Avegas. Geng motor yang ditakuti banyak orang juga dimusuhi beberapa geng motor, termasuk geng motor yang diketuai oleh Aron, mantan pacar dari wanita yang akan dia nikahi nantinya.
Dito tetap pada posisinya, bedanya ada sebuah ponsel di tangan. Pria itu sedang menatap foto wanita cantik yang menjadi incarannya sejak duduk di bangku SMA, sayangnya gadis itu menikah dengan pria lain.
"Gue bakal nikah," ujar Dito tiba-tiba pada temannya-temannya.
Inti Avegas melonggo tidak percaya mendengar penuturan Dito. Tidak ada angin tidak ada hujan pria itu ingin menikah muda. Padahal semua orang tahu, orang tua Dito menentang nikah muda anak-anak mereka.
"Candaan lo nggak lucu kali," celetuk Keenan, wakil dari Avegas.
"Gue serius, ini karena ulah lo pada!" Melempar tatapan tajam pada sahabatnya. "Kalian ninggalin gue di club sendirian Njir! Gue nidurin anak gadis orang!" bentak Dito kesal.
"Serius?" Mata ke empat temannya membuat sempurna.
"Hm."
"Ya udah sih, jaman sekarang tidur berdua tanpa nikah udah biasa. Ngapain tanggung jawab? Ngasih uang kan beres." Santai Rayhan menyandarkan tubuhnya pada sofa.
"Sesat lo njir!"
"Dahlah, lo nggak bakal ngerti. Gue takut dia hamil. Ya kali anak gue nantinya haram, enak aja." Dito beranjak dari duduknya.
Berjalan menuju dapur untuk mengambil Wine di bawah laci meja patri, lalu menuangkan segelas untuknya. Tidak lupa menyulut sebatang rokok untuk dia hisap.
Sebelum membawa Aurora kehadapan orang tuanya, Dito ingin mencari keberanian lebih dulu sebab tahu mereka tidak akan setuju dengan rencana yang tidak pernah dibicarakan sebelumnya.
Bebas menjadi anggota geng motor dan merokok sesuka hati Dito dapatkan karena telah berjanji pada orang tuanya tidak akan menikah muda. Sayangnya, malam nanti pria itu akan datang bersama seorang gadis.
Ketika matahari mulai bersembunyi, Dito akhirnya meninggalkan markas yang dipenuhi oleh anggota Avegas.
Melajukan motor sport milknya menuju rumah untuk berganti baju sekalian mengambil mobil agar Aurora merasa nyaman.
Ciiiitttttttt
Decitan ban motor Dito berbunyi sangat nyaring ketika motor hitam berhenti tiba-tiba di hadapannya. Pria itu menatap tajam pada pemilik motor yang dia kenali sebagai musuhnya.
"Lo gila?"
"Lo takut?" tantang Aron yang memang selalu mengincar anggota Avegas yang pergi sendirian.
Dito senyum sinis melihat Aron bersama 6 temannya. Pengecut, satu kata untuk Aron yang hobinya keroyokan.
Karena tidak ingin mati konyol, Dito hendak melajukan motornya setelah melakukan atraksi, namun lemparan helm yang menghenai pundaknya membuat pria itu naik pitam.
Tanpa kenal takut, Dito turun dari motor lalu menendang dada Aron, pelaku yang telah melempar helm padanya.
Peraduan antara siang dan malam di sambut akan perkelahian anak muda di jalanan yang sangat sepi. Satu lawan 7 bukanlah sepadan, tapi Dito juga tidak bisa diremehkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Fenty Dhani
Dito masih belum bisa move on☺️
semoga Dito selamat
2023-05-12
0
Teh Yen
ternyata jd cinta segitiga d antara geng motor yg bermusuhan ah berat banget sih kisah cinta hidup lo.to 😔😔😔
2023-05-02
0
Kendarsih Keken
Ternyata ada musuh lain selain Leon dan Sagara dari geng motor lain
Aron yng mengincar Dito
2023-05-02
0