Sehari sebelum terjadinya pengeroyokan.
Sebelum terjadi insiden tersebut, Axel dan teman-temannya sedang berkumpul, duduk di sebuah kafe dan asyik berbincang-bincang. Axel terlihat tertarik pada seorang cewek yang duduk di meja sebelahnya, dan mulai memberikan perhatian yang berlebihan pada cewek tersebut.
"Tuh!"
"Apaan?" tanya Evan saat dikit Axel menyenggol lengannya.
"Cewek sendirian."
Evan, mau tidak mau menoleh ke arah dagu Axel yang mengisyaratkan agar Evan dan yang lain menoleh ke arah yang ditunjuk.
"Yup, cantik!" komentar Evan.
"Hemmm, sama kayak Iris."
Pak!
Varro langsung menepuk lengan Kai, yang menyamakan cewek tersebut dengan adiknya. Jika diperhatikan, Kau memang ada perhatian khusus dengan adik kembarnya Varro, yaitu Iris.
"Udah, embat aja Xel!"
Kali ini yang memberikan saran adalah Darren. Dia mengatakan demikian sambil memperbaiki letak kacamatanya yang sepertinya tidak ada kesalahan apapun.
Tanpa menunggu lama-lama, Axel mendekat ke tempat cewek tersebut duduk. Dia dengan percaya diri, langsung melayangkan aksinya.
"Hai, sendirian di sini? Mau ngobrol bareng gue, gak?" tanya Axel langsung duduk di depan cewek tersebut tanpa permisi.
Axel percaya, jika pesonanya tidak mungkin bisa ada yang menolak. Apalagi hanya seperti cewek yang saat ini sedang berada di depannya.
"Maaf, gue sedang sibuk dengan urusan sendiri. Terima kasih."
Mendengar jawaban penolakan, Axel tidak mau mundur. "Come on, jangan serius begitu. Gue hanya ingin kenalan saja, siapa tahu bisa saking enak. Ya gak?" Axel mengedipkan sebelah matanya bermaksud untuk menggoda.
"Sorry, gue gak tertarik."
"Oh, lie nolak gue? Mungkin loe nggak nyadar, atau buta mungkin? Gue ini cowok ganteng, cool, populer dan tentunya menarik dan bisa memuaskan. Jangan jual mahal."
"Pfffttt..."
"Hihihi..."
Dari tempat duduk teman-temannya, Axel mendengar mereka semua sedang menahan tawa karena dia tidak bisa mengajak cewek tersebut untuk ikut dengannya. Ini adalah sebuah tantangan, karena Axel tidak pernah ditolak oleh cewek manapun. Bahkan, ketua OSIS di sekolah, yang seorang cewek populer karena cerdas dan pintar serta bertalenta, sudah takluk dengannya dan sudah pernah dia obok-obok sesukanya.
"Maaf, gue benar-benar tidak tertarik. Tolong jangan ganggu gue lagi.'
"Ah, loe pasti gak bisa nolak pesona gue. Ayok, gue beliin loe minuman dan makanan sesuka loe. Di sini sendiri, ntar ada yang nyulik!" Axel tidak mau menyerah.
Cewek tersebut tetao mengelengkan kepalanya dan memusatkan pandangannya ke arah pintu masuk kafe. Sepertinya dua sedang menunggu seseorang.
Tapi Axel tetap terus memperhatikan cewek tersebut dan bahkan mulai mengganggunya dengan perilaku yang semakin agresif. Hal ini membuat cewek tersebut tidak suka.
Axel tidak tahu, jika cewek tersebut merupakan pacar salah satu anggota geng motor Skull Rider, karena tak lama kemudian, cowok yang ditunggu muncul.
Sikap Axel yang terus-menerus memaksa dan mengganggu cewek tersebut membuat cowoknya kesal dan menandainya, karena setelah ketemu mereka pergi tanpa berkata sepatah katapun dengan Axel.
Kehidupan Axel yang semula luar biasa bersama dengan geng Pandawa menjadi semakin luar biasa, ketika ia terlibat dalam insiden yang mengakibatkan ia dikeroyok oleh anggota geng motor Skull Rider di jalan.
Insiden tersebut terjadi karena Axel diduga menggoda pacar salah satu anggota geng Skull Rider tersebut, dan mereka tidak terima atas kejadian tersebut. Setelah dihampiri dan dikejar-kejar oleh beberapa anggota geng Skull Rider, Axel akhirnya berhasil diselamatkan oleh Alena, seorang cewek yang ia kenal di depan sebuah klub.
Malam itu, setelah insiden tersebut berakhir, Axel mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, dengan diantar Alena. Axel tidak bisa tidur dengan tenang di rumah sakit. Ia merasa marah dan kesal dengan kejadian yang menimpanya. Akhirnya ia menghubungi teman-temannya dan anggota klub motornya, dan mereka akhirnya sepakat untuk menyerang markas geng motor Skull Rider.
"Loe pulang sono!"
Axel menyuruh Alena pulang dan biarkan dirinya sendiri di rumah sakit.
"Ta-pi, kak..."
"Gak apa-apa. Orang suruhan gue udah mau datang. Lie pulang aja."
Akhirnya Alena pulang, karena diusir oleh Axel. Tapi sebelum Alena benar-benar pergi, dia memastikan bahwa orang yang dimaksud oleh Axel memang datang menemani.
Ternyata, tak lama kemudian memang ada seorang wanita cantik yang datang. Tapi Axel memanggilnya dengan tante, bukan mama.
"Kok, tantenya yang datang?"
Alena bertanya pada dirinya sendiri. Tapi karena dia tidak mau jika ketahuan akhirnya langsung pergi meninggalkan rumah sakit.
***
Beberapa hari kemudian, Axel dan teman-temannya mempersiapkan diri untuk menyerang markas geng Skull Rider. Mereka membawa senjata-senjata dan peralatan tempur yang cukup untuk melawan geng motor tersebut.
"Semuanya sudah dipersiapkan?"
"Beres!"
Setelah memastikan semuanya siap, Axel dan teman-temannya berangkat menuju markas geng Skull Rider.
Brumm brumm
Breummm breummm
Bromm bromm
Suara knalpot masing-masing, terdengar memekakkan telinga. Tapi bagi cewek-cewek yang melihat dan memuja mereka berlima, tentu saja malah semakin tertarik.
"Lest go!"
Grounggg...
Sampai di markas tersebut, Axel dan teman-temannya menyerang anggota geng Skull Rider yang sedang berjaga-jaga di luar. Pertarungan sengit terjadi antara kedua kelompok, namun akhirnya Axel dan teman-temannya berhasil mengalahkan anggota geng Skull Rider yang berjumlah dua kali lipat dari mereka.
Bug bag dug tag
Plak tag bug
"Arghhh!"
Bug bag bug
"Oughhhh!"
Setelah berhasil merebut markas geng Skull Rider, Axel dan teman-temannya menghancurkan semua barang-barang dan kendaraan yang ada di dalam markas tersebut. Mereka juga menyita senjata-senjata dan uang yang mereka temukan di dalam markas geng Skull Rider.
"Kalian semua, ingat! Jangan pernah macam-macam dengan kita-kita!"
Kaki ini bukan Axel yang bicara, tapi Varro. Dia menunjuk satu persatu wajah geng Skull Rider yang sudah babak belur.
"Cuihhh! Yok, cuma segini aja!"
Di sisi lain, kelompok geng motor Skull Rider tidak tinggal diam. Setelah Axel dan teman-temannya pergi, mereka saling mengobati luka-luka dengan merencanakan balas dendam terhadap Axel dan teman-temannya.
"Kita serang saat mereka lemah. Atau, cari kelemahan mereka. Cewek mereka mungkin."
Beberapa anggota geng tersebut mulai mencari tahu tentang kelemahan Axel dan teman-temannya, dan berencana untuk menyerang mereka di tempat yang tidak terduga.
Sementara itu, Axel dan teman-temannya merasa puas dengan keberhasilan mereka menyerang markas geng Skull Rider. Mereka merasa bahwa tindakan mereka sudah benar dan seharusnya dilakukan untuk membalas perlakuan buruk yang dialami Axel.
Namun, kepuasan itu tidak berlangsung lama. Beberapa saat kemudian, ketika mereka sedang berada di sebuah kafe, tiba-tiba anggota geng Skull Rider datang dan menyerang mereka.
"Itu mereka!"
"Eh..."
Axel dan teman-temannya tidak siap menghadapi serangan tersebut, sehingga beberapa di antara mereka terluka parah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Septi Wijaya
Oalah, Alena diusir sama Axel 😔
kira-kira mereka jodoh ga ya? 😁😁😁 Axel badboy sama Alena yg polos hmmmm🤔
2023-05-05
0