Isvara

“Lembur lagi?” pertanyaan yang menyapa saat Isvara memasuki ruangan yang biasanya digunakan untuk absen lembur.  Mendengar pertanyaan dari kakak tingkat nya yang berjaga di ruangan tersebut membuat Isvara tersebut sambil menganggukkan kepalanya.

“Jangan habisin waktu cuma fokus sama sekolah Ra. Sesekali tuh kasih warna juga,” saran kakak tingkat laki-laki yang kini berjaga di sana. Mendengar ucapan laki-laki bernama Ettan itu Isvara hanya tertawa sambil menganggukkan kepalanya.

“Lain kali aja kak. Sekarang mau fokus sama desain dulu mepet deadline,” papar Isvara yang membuat salah satu gadis yang berada di sana.

“Mepet dendlin gimana? Temen Lo yang lain santai banget loh Ra,” tandas Lila yang juga merupakan penjaga dari ruangan tersebut.

“Gue masih buntu ide kak. Banyak yang belum diselesaikan, bertapa dulu di ruang seni kali aja ada ide nanti,” canda Isvara dengan kekehannya yang membuat kedua kakak tingkah nya itu menggeleng mendengar ucapannya.

“Semangat banget Lo tuh,” kekeh Ettan yang juga membuat Isvara tertawa mendengar nya.

“Harus semangat kak. Biar jadi desainer terkenal,” bangga Isvara dengan kekehannya yang dibalas dengan anggukan oleh kedua kakak tingkat nya itu.

“Aku ke kelas dulu ya kak. Ada kelas manajemen pagi ini,” pamit Isvara yang dibalas dengan anggukan oleh kedua kakak tingkah nya.

Dengan langkah santainya kini Isvara berjalan menuju ke arah kelas manajemen yang di ambilnya. Di sepanjang jalan banyak yang menyapa Isvara karena gadis cantik itu memang begitu terkenal.

Kecantikan dan kebaikan nya membuat Isvara disebut sebagai Dewi kampus. Jadi tak heran jika banyak yang mengenalnya. Sikap nya yang juga ramah membuat Isvara mudah akrab dan sering membuat nya banyak di sapa oleh murid lain.

Saat sampai di kelas ternyata kelas tersebut sudah ramai. Isvara segera mencari kursi yang kosong dan duduk di salah satu nya.

Selama kelas, gadis tersebut hanya diam memperhatikan dosennya. Dengan sesekali menjawab saat dosennya mengajukan pertanyaan. Isvara memang terkenal sebagai murid yang aktif.

Setelah selesai kelas ia segera menuju ke arah parkiran setelah tadi ia mendapatkan pesan dari sahabat nya yang lain jika mereka tengah menunggu Isvara di parkiran untuk makan siang di luar kampus.

“Udah lama?” tanya Isvara saat sampai di hadapan sahabat nya yang terlihat tengah bercanda dan tertawa bersama.

“Enggak kok. Tapi lumayan lumutan sih nunggu lo,” sarkas Sandy yang malah membuat Isvara terkekeh mendengar nya sambil menyengir.

“Sorry. Tadi dosennya korupsi waktu kita,” kesal Isvara.

“Udah lah buruan naik,” ajak Tara sambil menyodorkan helm pada Isvara yang dengan segera mengambilnya.

Hingga tak lama mereka bersama meninggalkan parkiran menuju ke arah café yang sebenar nya tak terlalu jauh dari kampus mereka. Hanya membutuhkan waktu lima belas menit, kini mereka sudah sampai di depan café yang akan mereka maksud.

Dengan segera mereka memesan makanan mereka lalu mencari meja yang kosong.

“Nanti malem ikut kumpul-kumpul yuk Ra. Itung-itung cari temen baru lah siapa tau lo dapet cowok baru juga,” ajak Yeena pada Isvara yang kini langsung menggelengkan kepalanya.

Bahkan gadis tersebut tak memikirkannya lebih dulu. Isvara memang terkenal ramah dan banyak yang mengenalnya. Namun berbeda dengan dirinya yang hanya mengenal anak jurusannya atau anak teknik elektro yang merupakan teman Tara juga Sandy.

“Gak seru lo, ayo lah Ra sesekali ikutan. Lo juga perlu temen dari jurusan lain, minimal dari fakultas yang sama,” saran Tara yang kali ini ikut membujuk Isvara.

“Lain kali aja. Malam ini gue lembur,” tolak Isvara lagi. Keempat sahabat nya hanya bisa menggeleng melihat bagaimana Isvara yang begitu gila belajar.

“Tiada hari tanpa lembur,” tukas Raiha sambil menggelengkan kepalanya.

“Ya kalian juga sih, udah tau Isvara tuh gadis suci malah di ajak kumpul di tempat kita yang penuh dosa,” sindir Sandy yang hanya membuat Isvara memutar bola matanya malas.

“Gak usah cari ribut lo ya,” kecam Isvara dengan tatapan tajamnya. Sandy yang mendengar nya malah semakin mengejek sahabat nya itu.

Tak lama pelayan yang datang untuk mengantarkan pesanan mengganggu pertengkaran antara Isvara dengan Sandy.

***

Tatapan Isvara kini berfokus pada karya di depannya. Masih tak ada perkembangan pada desain di depannya. Meskipun ia sudah berusaha untuk membuatnya semaksimal mungkin namun tetap saja ia masih bingung dengan apa yang dikerjakannya saat ini.

“Masih belum ada kemajuan Isvara?” pertanyaan itu membuat Isvara menoleh ke arah sumber suara.

Seorang wanita paruh baya kini mendekat ke arah Isvara dan menatap patuh yang masih hanya dilapisi koran.

“Kamu sudah sering lembut namun selama beberapa hari ini hanya ini yang saya lihat,” sarkas nya yang tak lain adalah dosen yang mengajar kelas pakaian wanita.

Isvara hanya diam mendengar ucapan sarkas tersebut. Karena ia pun cukup kecewa dengan hasil yang saat ini ia dapatkan.

“Saya mengerti ide yang kamu miliki begitu banyak. Namun jika kamu ingin menuangkan semua ide kamu tanpa kamu memiliki perencanan untuk itu. Sampai deadline nya tiba, baju yang kamu buat ini tidak akan jadi,” tegas nya memberikan petuah pada Isvara yang hanya diam mendengarkannya.

“Coba lah mulai dari ide yang paling sederhana, kembangkan semua nya dari sana. Jangan hanya mengubah yang sudah ada dan mengganti dengan yang lebih besar namun tanpa dasar,” tegas nya lagi memberikan nasihat. Isvara menganggukkan kepalanya tanpa bisa untuk menjawabnya.

Kini di kelas tersebut hanya ada dirinya saja karena kini bahkan jam sudah menunjukkan pukul 19.23 dan ia masih berada di kampus.

“Perlihatkan pada saya desain yang kamu punya,” ucap dosen perempuan tersebut.

Isvara segera mengambil desain yang sudah ia gambar lalu ia perlihatkan pada dosennya tersebut yang segera mengambilnya.

“Lihat. Bahkan tak ada sedikitpun kesamaan dari dasar. Semua benar-benar kamu ganti. Buat desain ulang dan serahkan pada saya,” tegas dosen tersebut.

“Sekarang pulang lah. Jangan lembur lagi. Kamu butuh istirahat untuk hasil kerja yang lebih baik,” perintah nya dosen wanita tersebut sambil menatap Isvara tegas. Lagi-lagi kini Isvara hanya bisa menganggukkan kepalanya setuju.

Setelah menyatakan perintahnya. Dosen tersebut segera pergi dari sana meninggalkan Isvara yang kini hanya diam terduduk di tempat nya. Merasa lelah dan dosennya pun sudah meminta nya untuk pulang akhirnya kini Isvara memutuskan untuk segera membereskan semua peralatannya.

Meskipun ia tak tahu kini ia harus kemana namun rasanya kini ia perlu untuk menghibur dirinya dengan. Akhirnya Isvara segera keluar dari kampus nya yang sepi. Menuju ke arah klub kecil yang seperti cafe yang berada di dekat kampus nya. Sekedar untuk menenangkan dirinya.

***

Episodes
1 Awal atau Akhir?
2 Cinta itu Luka
3 End
4 Isvara
5 Siapa Dia?
6 Radeva
7 Isvara
8 Tumbalin Temen
9 Radeva dan Isvara
10 Kenapa Pergi?
11 Takdir?
12 Pergi Bersama
13 Akankah Bisa Membuka Hati?
14 Tanpa Hubungan
15 Pelecehan
16 Baikkah Dia?
17 Tak Tahu Keputan Yang Baik
18 Hanya Berdua
19 Rest Area or Rest Love?
20 Sampai
21 Tanpa Hubungan
22 Tak Akan Baik
23 Bromo
24 Sunset
25 Hujan Meteor
26 Hanya Berdua
27 Benarkah Sahabat?
28 Liana
29 Mabuk Berdua
30 Sebuah Kesalahan
31 Tanpa Hubungan
32 Cemburu?
33 Tidak Beruntung
34 Apa Yang Kamu Mau?
35 Awal Yang Baik
36 Makan Malam Bersama
37 Membuat Bingung
38 Kapan Bisa Membaik?
39 Masa Lalu Yang Buruk
40 Sakit
41 Official
42 Ketahuan
43 Malu
44 Makan Malam Bareng Camer
45 Cemburu
46 Calon Mantu
47 Yang Terbaik
48 Yozita
49 Berubah
50 Aku Bukan Prioritas
51 Selingkuh?
52 Ulang Tahun Isvara
53 Siapa Dia?
54 Putus
55 Penjelasan
56 Berpamitan
57 Perancis
58 End
59 S2 Bertemu Kembali
60 S2 Candle
61 S2 Dinner
62 S2 Pangacau
63 S2 Merajuk
64 S2 Bujuk
65 S2 Quality time
66 S2 Tugas Kelompok
67 S2 Martin
68 S2 Tinggal Bersama
69 S2 Keluarga
70 S2 Liburan
71 S2 Ornamen
72 S2 Pendekatan
73 S2 Pusat Perhatian
74 S2 Lampu
75 S2 Sano
76 S2 Back
77 S2 Iseng
78 S2 Bertemu
79 S2 Privasi
80 S2 Damar
81 S2 Pertengkaran
82 S2 Nara
83 S2 Beruntung
84 S2 Sahabat
85 S2 Bertemu Lagi
86 S2 Kembali
87 S2 Nona
88 S2 Makan Siang
89 S2
90 S2 Sahabat
91 S2 Malu
92 S2 Berakhir?
93 S2 Kesempatan
94 S2 Hubungan Baru
95 S2 Menurunkan Ego
96 S2 Membaik
97 S2 Rencana
98 S2 Surat
99 S2 Beruntung
100 S2 Makam
101 S2 Liana
102 S2 Merajuk
103 S2 Sibuk
104 S2 Rhea
105 S2 Apa yang terjadi?
106 S2 Pernikahan H-7
107 S2 Ikar Suci
108 S2 Malu
109 S2 Canggung
110 S2 Tanggung Jawab
111 S2 Siapa?
112 S2 Ungkap
113 S2 Bayang
114 S2 Kecebong
115 S2 Bumil
116 S2 Wejangan
117 S2 Ketahuan?
118 S2 Apartemen
119 S2 Pindah
120 S2 Amarah
121 S2 Izin Menikah
122 S2 Cakra
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Awal atau Akhir?
2
Cinta itu Luka
3
End
4
Isvara
5
Siapa Dia?
6
Radeva
7
Isvara
8
Tumbalin Temen
9
Radeva dan Isvara
10
Kenapa Pergi?
11
Takdir?
12
Pergi Bersama
13
Akankah Bisa Membuka Hati?
14
Tanpa Hubungan
15
Pelecehan
16
Baikkah Dia?
17
Tak Tahu Keputan Yang Baik
18
Hanya Berdua
19
Rest Area or Rest Love?
20
Sampai
21
Tanpa Hubungan
22
Tak Akan Baik
23
Bromo
24
Sunset
25
Hujan Meteor
26
Hanya Berdua
27
Benarkah Sahabat?
28
Liana
29
Mabuk Berdua
30
Sebuah Kesalahan
31
Tanpa Hubungan
32
Cemburu?
33
Tidak Beruntung
34
Apa Yang Kamu Mau?
35
Awal Yang Baik
36
Makan Malam Bersama
37
Membuat Bingung
38
Kapan Bisa Membaik?
39
Masa Lalu Yang Buruk
40
Sakit
41
Official
42
Ketahuan
43
Malu
44
Makan Malam Bareng Camer
45
Cemburu
46
Calon Mantu
47
Yang Terbaik
48
Yozita
49
Berubah
50
Aku Bukan Prioritas
51
Selingkuh?
52
Ulang Tahun Isvara
53
Siapa Dia?
54
Putus
55
Penjelasan
56
Berpamitan
57
Perancis
58
End
59
S2 Bertemu Kembali
60
S2 Candle
61
S2 Dinner
62
S2 Pangacau
63
S2 Merajuk
64
S2 Bujuk
65
S2 Quality time
66
S2 Tugas Kelompok
67
S2 Martin
68
S2 Tinggal Bersama
69
S2 Keluarga
70
S2 Liburan
71
S2 Ornamen
72
S2 Pendekatan
73
S2 Pusat Perhatian
74
S2 Lampu
75
S2 Sano
76
S2 Back
77
S2 Iseng
78
S2 Bertemu
79
S2 Privasi
80
S2 Damar
81
S2 Pertengkaran
82
S2 Nara
83
S2 Beruntung
84
S2 Sahabat
85
S2 Bertemu Lagi
86
S2 Kembali
87
S2 Nona
88
S2 Makan Siang
89
S2
90
S2 Sahabat
91
S2 Malu
92
S2 Berakhir?
93
S2 Kesempatan
94
S2 Hubungan Baru
95
S2 Menurunkan Ego
96
S2 Membaik
97
S2 Rencana
98
S2 Surat
99
S2 Beruntung
100
S2 Makam
101
S2 Liana
102
S2 Merajuk
103
S2 Sibuk
104
S2 Rhea
105
S2 Apa yang terjadi?
106
S2 Pernikahan H-7
107
S2 Ikar Suci
108
S2 Malu
109
S2 Canggung
110
S2 Tanggung Jawab
111
S2 Siapa?
112
S2 Ungkap
113
S2 Bayang
114
S2 Kecebong
115
S2 Bumil
116
S2 Wejangan
117
S2 Ketahuan?
118
S2 Apartemen
119
S2 Pindah
120
S2 Amarah
121
S2 Izin Menikah
122
S2 Cakra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!