End

Seorang gadis kini tengah duduk di sebuah cafe. Dengan minuman yang kini berada di tangannya gadis tersebut melihat ke arah luar jendela. Memperhatikan orang yang tengah berlalu lalang.

“Sayang, udah lama nunggu?” pertanyaan itu membuat gadis yang tak lain adalah Isvara menoleh ke arah laki-laki yang kini duduk di depannya. Senyumannya mengembang dengan sempurna sambil menggelengkan kepalanya.

“Baru kok,” jawab Isvara membuat senyuman Fardan mengembang. Laki-laki itu mengelus puncak kepala Isvara dengan sayang.

“Kamu potong rambut?” tanya Fardan yang baru menyadari jika rambut panjang dan indah milik kekasih nya kini hanya sebatas pundak. Isvara merapikan rambut nya sambil menganggukkan kepalanya dan mengulas senyuman indah nya.

Namun berbanding terbalik dengan Fardan yang kini tampak kebingungan dan tak suka.

“Kenapa? Kamu lebih cantik dengan rambut panjang,” protes Fardan. Selalu seperti itu, Fardan memang suka sekali mengatur apapun tentang Isvara. Bersama dengan Fardan ia hanya bisa menjadi apa yang Fardan mau bukannya menjadi apa yang ia mau.

“Aku lebih suka begini. Itung-itung buang sial,” tukas Isvara. Fardan tentu saja merasa kebingungan mendengar ucapan kekasih nya itu.

“Apa maksud kamu?” tanya Fardan dengan wajah nya yang sudah berubah menjadi datar seolah tak senang mendengar ucapan Isvara. Isvara kini justru terkekeh melihat reaksi Fardan.

“Kenapa? Belum juga aku ngomong apa yang aku mau kamu udah kelihatan kesel,” sinis Isvara yang berhasil memancing emosi Fardan.

“Apa mau kamu?” ucap Fardan yang terdengar begitu datar. Isvara menipiskan bibirnya sambil menghembuskan nafasnya kasar sebelum akhirnya ia menyampaikan apa yang ia inginkan pada kekasih nya itu.

“Aku mau kita putus,” tegas Isvara. Fardan yang mendengar ucapan Isvara yang sedikit pun tak ada keraguan itu terdiam menatap Isvara dengan berbagai tatapan. Marah, terkejut, dan juga bingung.

“Kenapa? Aku ada salah sama kamu?” tanya Fardan dengan kebingungannya. Sebenar nya kini ia ingin sekali melampiaskan kemarahannya pada Isvara namun melihat nya banyak nya pengunjung cafe ia tak bisa berbuat semena-mena pada Isvara.

“Aku udah capek sama semua tingkah kamu. Dan akhirnya aku tahu kalau kamu suka selingkuh. Aku udah liat langsung gimana kamu bermesraan sama murid seni kamu,” sinis Isvara. Fardan terdiam mendengar semua itu. Kebusukan yang selama ini ia sembunyikan akhirnya terbongkar juga. Kehilangan Isvara tentu bukan hal yang baik untuk nya. Mengingat kekasih nya itu adalah dewi kampus.

Fardan yang selama ini selalu membanggakan dirinya karena berhasil mengendalikan sang Dewi kampus. Bisa rusak citra nya jika teman-temanna tahu, jika Isvara memutuskannya.

“Isvara, aku gak mau putus dari kamu. Aku bisa jelasin ini dan kita bisa mulai lagi dari awal. Aku akan berubah aku mohon,” pinta Fardan sambil menggenggam tangan Isvara namun gadis tersebut dengan segera menghembuskannya dan memilih untuk segera pergi dari sana.

Butuh waktu dan keberanian untuk Isvara melakukan ini mengingat bagaimana sebelumnya ia begitu mudah dikendalikan dan dijadikan boneka oleh Fardan. Jadi untuk kali ini ia tak ingin lagi untuk lemah dan kembali dikendalikan oleh Fardan. Sudah cukup untuk nya menjadi bodoh.

***

Rooftop selalu menjadi tempat yang bagus untuk Isvara saat ia sedang berada di kondisi yang buruk. Rooftop kini tampak ramai dengan mahasiswa dan mahasiswi dari jurusannya. Tak hanya dari jurusannya, bahkan dari jurusan lain pun ada yang berada di sana. Seperti hal nya sahabat Isvara yang kini tengah berkumpul di rooftop yang biasanya dijadikan tempat untuk istirahat atau merokok itu.

“Udah gue bilang kan dia bukan orang yang baik, masih aja lo betah sama dia,” hardik seorang gadis dengan penampilannya yang begitu seksi. Yeena, sahabat Isvara yang selalu tampil memukau dengan penampilan seksi nya, gadis dengan kulit putih dengan tubuh nya yang sudah seperti model.

“Dia mah kalau di kasih tau susah. Cinta buta dia tuh,” sungut Sandy yang kali ini juga ikut menimpali.

Isvara yang mendengar ucapan dari sahabat-sahabat nya itu memutar bola matanya malas. Selalu saja ia yang menjadi objek pembicaraan mereka.

“Udah dua minggu dan yang kalian bahas masih ini? Udah lah, gue tahu gue bego kemarin,” kesal Isvara. Pasal nya sudah dua minggu sejak ia bercerita jika ia sudah putus dengan Fardan namun sahabat-sahabat nya itu masih saja suka membicarakannya dan menyalahkannya.

“Sempet gue bilang kalau si breng itu ke hotel bareng cewek, dengan positif thinking nya dia bilang kalau lagi ada acara kampus bareng,” dengus Tara, salah satu sahabat Isvara yang berada di satu jurusan yang sama dengan Sandy. Tara adalah sahabat Yeena sedari kecil. Mereka saling menjaga satu sama lain.

“Emang dasar dia terlalu positif thinking. Gue sampe mikir dia tiap malem  apa gak pernah overthinking ya?” tanya Raiha gadis dengan penampilan tomboy nya yang kali ini juga ikut menimpali.

“Yang suka overthinking itu mah Yeena,” celetuk Sandy yang langsung membuat mata Yeena membelalak mendengar nya.

“Gue gak ada masalah ya sama lo,” kesal Yeena sambil memukul Sandy yang kini justru tertawa mendengar ucapan sahabat nya itu.

Sedari dulu memang sebenar nya begitu banyak bukti dan ucapan dari sahabat dan juga temannya yang lain tentang keburukan mantan kekasih nya itu namun ia malah menutup matanya dengan apa yang dilakukan oleh Fardan.

“Udah lah gak perlu dibahas lagi yang penting sekarang gue udah terbebas dari tuh cowok,” tegas Isvara menghentikan sahabat nya itu. Akhirnya mereka hanya menganggukkan kepalanya dan menyetujui ucapan dari Isvara.

Yang perlu mereka lakukan saat ini hanya lah mendukung sahabat mereka. Apapun yang terjadi mereka hanya perlu berjalan bersama dan membantu Isvara melupakan laki-laki yang telah membawa luka untuk gadis tersebut.

“Nah bener tuh. Lo harus move on, tujuan lo ke depan masih banyak dan besar jangan berpaku pada cowok dulu,” pesan Raiha yang dibalas dengan anggukan oleh Isvara karena memang itu lah yang akan ia lakukan.

Tak lagi memikirkan tentang laki-laki dan hanya fokus dengan hal baik kedepannya yang akan dilaluinya.

“Balik kelas lah ayok, gue bentar lagi ada kelas,” ajak Tara pada sahabat nya yang langsung menjawabnya dengan sorakan.

“Wah rajin banget sahabat gue,” ucap Yeena dengan kekehannya sambil merangkul Tara yang kini hanya menatap Yeena dengan tatapan datar nya.

“Gue udah kelas kelas jadi mau ke ruangan seni,” ucap Raiha yang di jawab dengan anggukan oleh sahabat nya lain. Raiha satu jurusan dengan Yeena juga Isvara. Namun hari ini ia hanya mengambil satu mata kuliah jadilah ia memilih untuk menuju ke arah ruang seni dan melanjutkan desain nya.

***

Episodes
1 Awal atau Akhir?
2 Cinta itu Luka
3 End
4 Isvara
5 Siapa Dia?
6 Radeva
7 Isvara
8 Tumbalin Temen
9 Radeva dan Isvara
10 Kenapa Pergi?
11 Takdir?
12 Pergi Bersama
13 Akankah Bisa Membuka Hati?
14 Tanpa Hubungan
15 Pelecehan
16 Baikkah Dia?
17 Tak Tahu Keputan Yang Baik
18 Hanya Berdua
19 Rest Area or Rest Love?
20 Sampai
21 Tanpa Hubungan
22 Tak Akan Baik
23 Bromo
24 Sunset
25 Hujan Meteor
26 Hanya Berdua
27 Benarkah Sahabat?
28 Liana
29 Mabuk Berdua
30 Sebuah Kesalahan
31 Tanpa Hubungan
32 Cemburu?
33 Tidak Beruntung
34 Apa Yang Kamu Mau?
35 Awal Yang Baik
36 Makan Malam Bersama
37 Membuat Bingung
38 Kapan Bisa Membaik?
39 Masa Lalu Yang Buruk
40 Sakit
41 Official
42 Ketahuan
43 Malu
44 Makan Malam Bareng Camer
45 Cemburu
46 Calon Mantu
47 Yang Terbaik
48 Yozita
49 Berubah
50 Aku Bukan Prioritas
51 Selingkuh?
52 Ulang Tahun Isvara
53 Siapa Dia?
54 Putus
55 Penjelasan
56 Berpamitan
57 Perancis
58 End
59 S2 Bertemu Kembali
60 S2 Candle
61 S2 Dinner
62 S2 Pangacau
63 S2 Merajuk
64 S2 Bujuk
65 S2 Quality time
66 S2 Tugas Kelompok
67 S2 Martin
68 S2 Tinggal Bersama
69 S2 Keluarga
70 S2 Liburan
71 S2 Ornamen
72 S2 Pendekatan
73 S2 Pusat Perhatian
74 S2 Lampu
75 S2 Sano
76 S2 Back
77 S2 Iseng
78 S2 Bertemu
79 S2 Privasi
80 S2 Damar
81 S2 Pertengkaran
82 S2 Nara
83 S2 Beruntung
84 S2 Sahabat
85 S2 Bertemu Lagi
86 S2 Kembali
87 S2 Nona
88 S2 Makan Siang
89 S2
90 S2 Sahabat
91 S2 Malu
92 S2 Berakhir?
93 S2 Kesempatan
94 S2 Hubungan Baru
95 S2 Menurunkan Ego
96 S2 Membaik
97 S2 Rencana
98 S2 Surat
99 S2 Beruntung
100 S2 Makam
101 S2 Liana
102 S2 Merajuk
103 S2 Sibuk
104 S2 Rhea
105 S2 Apa yang terjadi?
106 S2 Pernikahan H-7
107 S2 Ikar Suci
108 S2 Malu
109 S2 Canggung
110 S2 Tanggung Jawab
111 S2 Siapa?
112 S2 Ungkap
113 S2 Bayang
114 S2 Kecebong
115 S2 Bumil
116 S2 Wejangan
117 S2 Ketahuan?
118 S2 Apartemen
119 S2 Pindah
120 S2 Amarah
121 S2 Izin Menikah
122 S2 Cakra
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Awal atau Akhir?
2
Cinta itu Luka
3
End
4
Isvara
5
Siapa Dia?
6
Radeva
7
Isvara
8
Tumbalin Temen
9
Radeva dan Isvara
10
Kenapa Pergi?
11
Takdir?
12
Pergi Bersama
13
Akankah Bisa Membuka Hati?
14
Tanpa Hubungan
15
Pelecehan
16
Baikkah Dia?
17
Tak Tahu Keputan Yang Baik
18
Hanya Berdua
19
Rest Area or Rest Love?
20
Sampai
21
Tanpa Hubungan
22
Tak Akan Baik
23
Bromo
24
Sunset
25
Hujan Meteor
26
Hanya Berdua
27
Benarkah Sahabat?
28
Liana
29
Mabuk Berdua
30
Sebuah Kesalahan
31
Tanpa Hubungan
32
Cemburu?
33
Tidak Beruntung
34
Apa Yang Kamu Mau?
35
Awal Yang Baik
36
Makan Malam Bersama
37
Membuat Bingung
38
Kapan Bisa Membaik?
39
Masa Lalu Yang Buruk
40
Sakit
41
Official
42
Ketahuan
43
Malu
44
Makan Malam Bareng Camer
45
Cemburu
46
Calon Mantu
47
Yang Terbaik
48
Yozita
49
Berubah
50
Aku Bukan Prioritas
51
Selingkuh?
52
Ulang Tahun Isvara
53
Siapa Dia?
54
Putus
55
Penjelasan
56
Berpamitan
57
Perancis
58
End
59
S2 Bertemu Kembali
60
S2 Candle
61
S2 Dinner
62
S2 Pangacau
63
S2 Merajuk
64
S2 Bujuk
65
S2 Quality time
66
S2 Tugas Kelompok
67
S2 Martin
68
S2 Tinggal Bersama
69
S2 Keluarga
70
S2 Liburan
71
S2 Ornamen
72
S2 Pendekatan
73
S2 Pusat Perhatian
74
S2 Lampu
75
S2 Sano
76
S2 Back
77
S2 Iseng
78
S2 Bertemu
79
S2 Privasi
80
S2 Damar
81
S2 Pertengkaran
82
S2 Nara
83
S2 Beruntung
84
S2 Sahabat
85
S2 Bertemu Lagi
86
S2 Kembali
87
S2 Nona
88
S2 Makan Siang
89
S2
90
S2 Sahabat
91
S2 Malu
92
S2 Berakhir?
93
S2 Kesempatan
94
S2 Hubungan Baru
95
S2 Menurunkan Ego
96
S2 Membaik
97
S2 Rencana
98
S2 Surat
99
S2 Beruntung
100
S2 Makam
101
S2 Liana
102
S2 Merajuk
103
S2 Sibuk
104
S2 Rhea
105
S2 Apa yang terjadi?
106
S2 Pernikahan H-7
107
S2 Ikar Suci
108
S2 Malu
109
S2 Canggung
110
S2 Tanggung Jawab
111
S2 Siapa?
112
S2 Ungkap
113
S2 Bayang
114
S2 Kecebong
115
S2 Bumil
116
S2 Wejangan
117
S2 Ketahuan?
118
S2 Apartemen
119
S2 Pindah
120
S2 Amarah
121
S2 Izin Menikah
122
S2 Cakra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!