"Sebelumnya saya mintak maaf Tuan Muda, saya sudah melakukan sesuatu tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Tuan Muda. Saya benar benar minta maaf kepada Tuan muda,atas kelancangan saya kali ini. Tapi saya rasa apa yang saya lakukan ini tidak lah melanggar semua aturan yang pernah kita buat berempat Tuan muda" ujar pengawal sambil tetap berjalan melihat ke arah Julian Bernadet yang sudah menyebrang untuk masuk ke dalam gerbang kampusnya. Pengawal juga mengikuti apa yang dilakukan oleh Julian Bernadet. Dia akan mengawal Nyonya mudanya itu sampai pintu gerbang kampus sebelum beralih tugas kepada pengawal wanita yang juga sudah disiapkan untuk mengawal Nyonya muda selama di kampus.
Pengawal kemudian berbelok, saat melihat Julian Bernadet sudah diiringi oleh salah seorang pengawal wanita yang memang ditugaskan untuk mengawal Julian Bernadet di kampus dan tempat kerja paruh waktunya setelah selesai kuliah. Pengawal pria itu tidak mungkin mengiringi Julian, karena hal itu akan membuat orang menjadi curiga dengan Julian. Tuan Muda tidak mau bertaruh dengan hal itu. Makanya selain pengawal yang mengikuti Julian Benadet dari rumah, dia juga menaruh pengawal wanita yang berupa pura sebagai teman Julian. Hal itu dilakukan suami Julian untuk membuat Julian aman selama menjalani hari harinya. Pengawal kemudian berjalan munuju penjual makanan yang berada di depan kampus. Dia akan menunggu nyonya mudanya selesai kuliah di sana. Seperti kebiasaan yang dilakukan oleh dirinya selama ini, semenjak Tuan muda menikah dengan Julian Bernadet.
"Ya ada apa?" ujar Tuan muda.
"Masalah maaf memaafkan nanti saja. Sekarang katakan ada apa? Baru saya bisa memutukan, apakah saya memaafkan kamu atau tidak." ujar Tuan Muda yang penasaran dengan apa yang telah dilakukan oleh pengawalnya, tanpa berdiskusi dengan dirinya terlebih dahulu, sehingga membuat pengawal itu harus mengatakan meminta maaf sebelum dia mengatakan apa yang telah dilakukan oleh dirinya terhadap Julian Bernadet, istri tercintanya tersebut.
"Hal itu akan dilihat dari kesalahan yang kamu buat. Apa lagi tadi kamu sudah mengatakan kalau hal yang kamu buat ini tidak melanggar ketentuan yang sudah kita sepakati selama ini" lanjut Tuan muda yang masih mengingat semua keepakatan yang telah disepakati antara dirinya dengan tiga pengawal pribadi yang selama ini setia kepada Tuan muda itu.
"Saya dengan lancang menaruh alat penyadap di sepatu Nyonya Muda, tadi pagi Tuan Muda" ujar pengawal mengatakan apa yang telah dilakukannya kepada Nyonya muda mereka itu.
"Saya melakukan hal itu, karena saya dan Vina tidak akan bisa mengikuti Nyonya muda seratus persen.Makanya saya memasang alat penyadap di sepatu. Sedangkan nanti Vina juga akan memasang alat penyadap di ponsel Nyonya muda" lanjut pengawal mengatakan apa yang akan dilakukan oleh mereka selanjutnya kepada Tuan muda.
Tuan muda terdiam, dia tidak menyangka kalau pengawalnya akan memiliki pemikiran itu. Dia selama ini tidak terpikir untuk memasang alat penyadap di sepatu istrinya. Dia benar benar bangga dengan cara kerja pengawalnya itu.
"Tidak sia sia saya menaruh kamu untuk menjaga istri saya Felix. Kamu melakukan semuanya dengan sangat rapi. Saya tidak marah kamu memasang alat itu di sepatu istri saya" ujar Tuan muda menjawab permintaan maaf yang diajukan pengawal kepada dirinya.
"Terima kasih Tuan Muda. Sudah mau memaafkan saya atas kelancangan yang telah saya lakukan. Seharusnya saya meminta izin kepada Tuan Muda terlebih dahulu, sebelum melakukan hal itu" kata pengawal yang ternyata bernama Felix, Felix sangat bersyukur karena Tuan muda tidak marah sama sekali kepada dirinya akan kelancangan yang telah dilakukan oleh Felix.
Sebenarnya Felix adalah pengawal pribadi Tuan Muda. Tetapi semenjak Tuan Muda menikah dengan Julian Bernadet, Tuan Muda meminta Felix untuk menjaga istrinya. Dia kemudian memilih Kelvin untuk selanjutnya menjadi asisten sekaligus pengawal pribadinya. Hal itu disebabkan karena Felix dan Kelvin serta pengawal wanita yang bernama Vina, hanya mereka bertiga yang tahu akan pernikahan Tuan Muda dengan Julian Bernadet, makanya Tuan Muda mepercayakan keselamatan istrinya kepada Felix dan Vina.
"Jadi, apa yang menyebabkan istri cantik saya itu berjalan kaki menuju kampusnya yang berjarak lumayan jauh itu Felix?" ujar Tuan muda yang penasaran dengan alasan yang menyebabkan istrinya harus berjalan kaki ke kampus yang lumayan jauh itu.
"Tadi saya mendengar apa yang dikatakan oleh Nyonya Muda saat menyemangati dirinya untuk berjalan ke kampus Tuan Muda" jawab Felix yang memang mendengar apa yang dikatakan oleh Julian Bernadet saat dirinya memutuskan untuk berjalan kaki menuju kampus tempat dia akan kuliah.
"Apa?" ujar Tuan muda yang sudah tidak sabaran lagi mendengar alasan apa yang dijadikan oleh istrinya itu, saat dirinya memutuskan untuk berjalan kaki menuju kampus.
Felix terdiam sesaat, dia ingin tertawa mendengar nada tidak sabaran dari Tuan mudanya itu. Sudah lama sekali Felix tidak melihat Tuan mudanya bersikap seperti ini. Tuan muda yang selama ini dingin terhadap wanita, menjadi sangat sangat perhatian, saat sudah bertemu dengan wanita yang tepat. Felix tidak menyangka hal itu bisa terjadi.
"Tadi, Nyonya muda megatakan, kalau uang yang dimilikinya tinggal pas pasan." ujar Felix menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Tuan muda kepada dirinya.
"Maksudnya Felix? Bisa lebih diperjelas lagi?" ujar Tuan Muda yang mendadak menjadi sedikit ogeb saat berhubungan dengan istri cantiknya itu.
'Tuan muda kenapa bisa jadi ogeb begini ya' ujar Felix di dalam hatinya, saat mendengar pertanyaan berikutnya yang diajukan oleh Tuan muda kepada dirinya, perihal alasan istri cantiknya itu.
"Maksudnya Tuan Muda. Nyonya muda hanya tinggal memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan hidup Tuan muda dan Nyonya muda menjelang Nyonya muda menerima gaji dari tempat dia bekerja. Hal ini membuat Nyonya muda memilih untuk berjalan kaki ke kampus" ujar Felix menerangkan kepada Tuan muda, alasan kenapa nyonya muda memilih untuk berjalan kaki ke kampus tanpa naik angkutan umum.
"Apa kamu katakan Felix???????" ujar Tuan muda dengan kaget dan berteriak.
Felix dengan spontan menjauhkan ponsel dari telinganya. Dia tidak mau gendang telinganya pecah karena teriakan Tuan muda yang mendengar apa yang dikatakan oleh Felix tentang Nyonya muda.
"Istri cantik aku itu memilih untuk berjalan kaki ke kampus karena ingin berhemat uang?" ujar tuan muda dengan nada tidak percaya dan kagum dengan apa yang dikatakan oleh Felix kepada dirinya sebentar ini.
"Serius Tuan muda, Nyonya muda memilih untuk berjalan karena tidak mau menghabiskan uang yang dimilikinya untuk membayar sewa angkutan umum. Makanya Nyonya muda memilih untuk berjalan kaki saja ke kampus. Itu yang saya dengar langsung Tuan muda" ujar Felix kembali meyakinkan Tuan mudanya, akan alasan yang dikatakan oleh Julian Bernadet saat memilih untuk berjalan kaki menuju kampus tempat dia menuntut ilmu guna menghadapi masa depan yang sampai sekarang Julian Bernadet tidak mengetahui ujungnya.
Tuan muda terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Felix. Dia tidak menyangka istri cantiknya akan melakukan hal itu.
"Makasi Felix atas informasinya. Lanjutkan pekerjaan kamu" ujar Tuan muda.
Tuan muda menutup panggilan telpon itu. Dia menatap lama layar ponselnya. Dia tidak menyangka kalau istrinya akan melakukan hal seperti itu. Sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh Felix akan dilakukan oleh seorang wanita yang cantik dan berpendidikan. Tuan muda benar benar langsung semakin jatuh cinta setengah mati kepada istrinya itu.
"Aku sangat bahagia memiliki kamu menjadi istriku" ujar Tuan muda dengan nada bangga dengan apa yang dilakukan oleh istrinya saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments