Istri Sah Tuan Muda #2

"Nyonya muda, ini mau kemana? Bukannya dia harus ke kampus? Kenapa dia mengambil jalan kecil ini. Apa mungkin dia mau ke suatu tempat dulu, sebelum dia pergi ke kampus???" ujar orang yang mengikuti Julian Bernadet dari belakang sambil terus mengikuti langkah kaki Julian Bernadet yang panjang panjang dan terlihat menikmati perjalanannya kali ini. Pengawal itu berpikir keras dengan apa yang dilakukan oleh Julian Bernadet. Pengawal tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Nyonya Muda mereka kali ini.

Julian Bernadet memang sengaja berjalan melewati jalan tikus itu untuk menuju kampusnya yang terletak beberapa kilo dari rumah kontrakan yang sudah selama empat tahun di tempati oleh Julian Bernadet. Julian Bernadet baru dua kali lewat jalan kecil ini ke kampus. Alasannya juga sama antara jalan kaki yang pertama dan yang kedua ini. Alasan yang sebenarnya tidak masuk di akal untuk anak muda zaman sekarang. Tetapi bagi seorang Julian Bernadet tidak ada kata tidak masuk di akal dalam kamus hidupnya, selama itu halal dan layak untuk dikerjakan oleh dirinya. Rasa malu sudah lama tidak dimiliki oleh seorang Julian Bernadet.

"Aku harus jalan kaki untuk berhemat. Aku nggak mau uang aku yang tingal sedikit ini habis dengan percuma saja, karena aku gunakan untuk naik angkot ke kampus, lebih baik uang yang tidak tinggal seberapa itu aku pakai untuk biaya hidup kami berdua. Aku belum tau apakah penghasilan aku bulan depan bisa mencukupi kebutuhan kami berdua." ujar Julian sambil berjalan santai dan menikmati perjalanannya menuju kampus pada pagi hari ini.

Julian melihat beberapa ibu ibu juga melalui jalan yang sama untuk pergi melakukan aktifitasnya. Beberapa orang ibu ibu melihat terperangah kepada pengawal yang dari tadi setia mengikuti Julian. Tetapi tatapan kekaguman ibu ibu itu dibalas pengawal dengan tatapan mengancam plus dingin sedingin udara di kutub selatan dan kutub utara. Tatapan para ibu ibu itu sudah biasa dilihat oleh Pengawal. Setiap mereka berada di keramaian, ibu ibu dan wanita mmuda selalu menatap mereka dengan tatapan yang sama. Makanya pengawal bersikap santai dan beranggapan tidak tahu dengan apa yang terjadi.

Pengawal yang dari tadi mengikuti Julian, bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Julian Bernadet melalui alat penyadap yang di pasang oleh pengawal tersebut di sepatu yang dipakai Julian untuk ke kampus. Pengawal itu sangat beruntung saat memasang alat penyadap di sepatu Julian Bernadet. Dia tidak perlu susah susah menebak sepatu yang mana yang akan dipakai oleh Julian ke kampus. Hal ini disebabkan karena Julian Bernadet hanya memiliki satu pasang sepatu yang dipakainya untuk berangkat kuliah. Sebuah sepatu merk conver yang dibelinya waktu pertama masuk kuliah, sampai sekarang masih sepatu itu juga yang setia menemani kegiatan Julian Bernadet selama di kampus.

" Nyonya muda memang betul betul orang yang keren dan hebat. Dia hanya punya satu sepatu untuk di pakai ke kampus. Sepertinya Tuan Muda tidak salah memilih istri. Tetapi apa, Nyonya dan Tuan besar akan menerima Nyonya muda apa adanya di keluarga besar itu?" ujar pengawal yang sangat tahu bagaimana keadaan keluarga Tuan mudanya.

"Pasti sulit membawa Nyonya muda ke tengah tengah keluarga besar. Tuan Muda harus berjuang ekstra keras untuk melakukannya. Kalau tidak, maka Nyonya muda tidak akan pernah bisa masuk ke dalam keluarga besar itu. Sebuah keluarga yang masih menjunjung kasta dan kedudukan seseoang di dalam dunia bisnis. Keluarga yang katanya modern tetapi kenyataan masih kuno." lanjut pengawal yang sibuk dengan pemikiran yang ada di otaknya saat ini. Pengawal itu bukanlah orang jauh oleh keluarga suami Julian Bernadet. Pengawal itu bisa dikatakan sudah sangat lama hidup di tengah tengah keluarga suami Julian Bernadet. Makanya dia tahu semua hal tentang keluarga tersebut.

"Huf apa yang gue pikirin. Tugas gue hanya memastikan keamanan Nyonya Muda, tidak lebih tidak kurang" ujar Pengawal yang sadar dengan kesalahan pikiran yang telah dilakukannya sebentar ini. Dia tidak mau ikut campur dalam urusan keluarga besar itu. Seperti pesan kedua orang tuanya yang dulu bekerja untuk keluarga terpandang tersebut.

Pengawal kembali menatap ke depan. Dia melihat Julian Bernadet masih berada di depannya saat ini, berjalan dengan santainya, tanpa merasa takut dengan orang yang dari tadi mengikuti dirinya sejak dari kontrakan sampai di tengah jalan sepi seperti sekarang ini.

"Nyonya muda sangat santai sekali, padahal ada orang tak di kenal yang berjalan mengikutiya. Dia sama sekali tidak takut" ujar pengawal saat melihat Nyonya mudanya itu sama sekali tidak takut dengan kehadiran dirinya yang berjalan mengikuti Nyonya muda dari belakang.

Tiba tiba saat pengawal itu asik dengan pemikirannya sendiri, ponsel miliknya yang berada di dalam saku jas bagian dalam bergetar.

"Siapa pula yang nelpon pagi - pagi begini. Nggak tau dia apa, orang yang di telponnya lagi kerja" ujar pengawal mengomel sambil mengambil ponselnya dari dalam saku jas bagian dalam.

Dia terperangah saat melihat nama siapa yang muncul di layar ponsel miliknya. Pengawal sangat tidak percaya saat melihat siapa yang menghubunginya.

"Dasar bucin" ujar pengawal sebelum mengangkat panggilan itu.

"Tuan muda" ujar pengawal menyebut nama penelpon yang muncul di layar ponsel miliknya itu.

Pengawal kemudian mengangkat panggilan dari bosnya itu. Dia tidak mau menunda terlalu lama,karena dia tahu bagaimana marahnya Tuan muda saat seseorang mengangkat panggilannya dengan sangat lama. Apalagi sampai Tuan Muda di awab oleh wanita cantik di seberang sana. Maka tidak bisa dibayangkan bagaimana marahnya Tuan muda saat hal itu terjadi.

"Selamat pagi Tuan muda" sapa pengawal saat baru saja mengangkat panggilan dari Tuan Muda tersebut.

"Kamu dimana?? Kenapa lama sekali angkat panggilan dari saya?? Apa istri saya sudah sampai di kampus??" ujar Tuan Muda yang langsung saja memberikan pertanyaan berlipat lipat kepada pengawal yang di tugaskan untuk selalu menjaga keamanan dari istrinya, Julian Bernadet. Istri yang dinikahinya karena suatu hal.

Pengawal hanya bisa geleng geleng kepala mendengar pertanyaan yang seperti gelombang tsunami itu. Pertanyaan yang seperti tidak ada ujungnya saja. Mengalir seperti ombak pasang menerpa pantai.

"Saya sedang di jalan menuju kampus, mengiringi Nyonya Muda, Tuan Muda" kata pengawal menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Tuan Muda kepada dirinya.

" Masih di jalan? Bukannya sudah setengah jam semenjak kamu mengirim pesan kepada Kelvin. Kenapa belum sampai? Apa istri saya, singgah di suatu tempat?" ujar Tuan Muda yang kaget saat mendengar kalau istrinya belum sampai di kampus padahal sudah berjalan selama setengah jam.

"Maafkan saya Tuan Muda. Nyonya Muda, berangkat ke kampus dengan berjalan kaki" jawab pengawal sambil menundukkan kepalanya.

Pengawal berbicara seperti sedang berhadapan langsung dengan Tuan Mudanya. Pengawal sudah bisa membayangkan bagaimana ekspresi Tuan mudanya saat ini. Saat mendengar istri tercintanya itu berjalan kaki menuju kampus yang memiliki jarak yang lumayan jauh dari kontrakan mereka tempati berdua.

"Apa kamu katakan? Istri saya berjalan kaki menuju kampusnya yang jauh itu?" ujar Tuan Muda menyuarakan apa yang ada dipikirannya kepada pengawal yang mengiringi istrinya itu setiap hari.

"Maaf Tuan Muda. Nyonya Muda memang berjalan kaki" jawab pengawal sekali lagi meyakinkan kepada Tuan muda,kalau istrinya memang berjalan kaki menuju kampus.

"Kenapa?" ujar Tuan Muda yang sangat kaget mendengar apa yang dilakukan oleh istrinya itu

"Sebelumnya saya mintak maaf Tuan Muda, saya sudah melakukan sesuatu tanpa izin dari Tuan Muda terlebih dahulu" ujar pengawal sambil tetap berjalan melihat ke arah Julian Bernadet yang sudah menyebrang untuk masuk ke dalam gerbang kampusnya.

"Ya ada apa? Masalah maaf memaafkan nanti saja. Sekarang katakan ada apa?" ujar Tuan Muda yang penasaran dengan apa yang telah dilakukan oleh pengawalnya, tanpa berdiskusi dengan dirinya terlebih dahulu.

Terpopuler

Comments

Mommy Ahid

Mommy Ahid

lanjut

2023-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 Istri Sah Tuan Muda #1
2 Istri Sah Tuan Muda #2
3 Istri Sah Tuan Muda #3
4 Istri Sah Tuan Muda #4
5 Istri Sah Tuan Muda #5
6 Istri Sah Tuan Muda #6
7 Istri Sah Tuan Muda #7
8 Istri Sah Tuan Muda #8
9 Istri Sah Tuan Muda #9
10 Istri Sah Tuan Muda #10
11 Istri Sah Tuan Muda #11
12 Istri Sah Tuan Muda #12
13 Istri Sah Tuan Muda #13
14 Istri Sah Tuan Muda #14
15 Istri Sah Tuan Muda #15
16 Istri Sah Tuan Muda #16
17 Istri Sah Tuan Muda #17
18 Istri Sah Tuan Muda #18
19 Istri Sah Tuan Muda #19
20 Istri Sah Tuan Muda #20
21 Istri Sah Tuan Muda #21
22 Istri Sah Tuan Muda #22
23 Istri Sah Tuan Muda #23
24 Istri Sah Tuan Muda
25 Istri Sah Tuan Muda #25
26 Istri Sah Tuan Muda #26
27 Istri Sah Tuan Muda #27
28 Istri Sah Tuan Muda #28
29 Istri Sah Tuan Muda #29
30 Istri Sah Tuan Muda #30
31 Istri Sah Tuan Muda #31
32 Istri Sah Tuan Muda #32
33 Istri Sah Tuan Muda
34 Istri Sah Tuan Muda #34
35 Istri Dah Tuan Muda #35
36 Istri Sah Tuan Muda #36
37 Istri Sah Tuan Muda #37
38 Istri Sah Tuan Muda #38
39 Istri Sah Tuan Muda #39
40 Istri Sah Tuan Muda #40
41 Istri Sah Tuan Muda #41
42 Istri Sah Tuan Muda #42
43 Istri Sah Tuan Muda #43
44 Istri Sah Tuan Muda #44
45 Istri Sah Tuan Muda #45
46 Istri Sah Tuan Muda #46
47 Istri Sah Tuan Muda #47
48 Istri Sah Tuan Muda #48
49 Istri Sah Tuan Muda #49
50 Istri Sah Tuan Muda #50
51 Istri Sah Tuan Muda #51
52 Istri Sah Tuan Muda #52
53 Istri Sah Tuan Muda #53
54 Istri Sah Tuan Muda #54
55 Istri Sah Tuan Muda #55
56 Istri Sah Tuan Muda #56
57 Istri Sah Tuan Muda #57
58 Istri Sah Tuan Muda #58
59 Istri Sah Tuan Muda #59
60 Istri Sah Tuan Muda #60
61 Istri Sah Tuan Muda #61
62 Istri Sah Tuan Muda #62
63 Istri Sah Tuan Muda #63
64 Istri Sah Tuan Muda #64
65 Istri Sah Tuan Muda #65
66 Istri Sah Tuan Muda #66
67 Istri Sah Tuan Muda #67
68 Istri Sah Tuan Muda #68
69 Istri Sah Tuan Muda #69
70 Istri Sah Tuan Muda #70
71 Istri Sah Tuan Muda #71
72 Istri Sah Tuan Muda #72
73 Istri Sah Tuan Muda #73
74 Istri Sah Tuan Muda #74
75 Istri Sah Tuan Muda #75
76 Istri Sah Tuan Muda #76
77 Istri Sah Tuan Muda #77
78 Istri Sah Tuan Muda #78
79 Istri Sah Tuan Muda #79
80 Istri Sah Tuan Muda #80
81 Istri Sah Tuan Muda #81
82 Istri Sah Tuan Muda #82
83 Istri Sah Tuan Muda #83
84 Istri Sah Tuan Muda #84
85 Istri Sah Tuan Muda #85
86 Istri Sah Tuan Muda #86
87 Istri Sah Tuan Muda #87
88 Istri Sah Tuan Muda #88
89 Istri Sah Tuan Muda #89
90 Istri Sah Tuan Muda #90
91 Istri Sah Tuan Muda #91
92 Istri Sah Tuan Muda #92
93 Istri Sah Tuan Muda #93
94 Istri Sah Tuan Muda #94
95 Istri Sah Tuan Muda #95
96 Istri Sah Tuan Muda #92
97 Istri Sah Tuan Muda #97
98 Istri Sah Tuan Muda #98
99 Istri Sah Tuan Muda #99
100 Istri Sah Tuan Muda #100
101 Istri Sah Tuan Muda #101
102 Istri Sah Tuan Muda #102
103 Istri Sah Tuan Muda #103
104 Istri Sah Tuan Muda #104
105 Istri Sah Tuan Muda #105
106 Istri Sah Tuan Muda #106
107 Istri Sah Tuan Muda #107
108 Istri Sah Tuan Muda # 108
109 Istri Sah Tuan Muda #109
110 Istri Sah Tuan Muda #110
111 Istri Sah Tuan Muda #111
112 Istri Sah Tuan Muda #112
113 Istri Sah Tuan Muda #113
114 Istri Sah Tuan Muda #114
115 Istri Sah Tuan Muda #115
116 Istri Sah Tuan Muda #116
117 Istri Sah Tuan Muda #117
118 Istri Sah Tuan Muda #118
119 Istri Sah Tuan Muda #119
120 Istri Sah Tuan Muda #120
121 Istri Sah Tuan Muda #121
122 Istri Sah Tuan Muda #122
123 Istri Sah Tuan Muda #123
124 Istri Sah Tuan Muda #124
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Istri Sah Tuan Muda #1
2
Istri Sah Tuan Muda #2
3
Istri Sah Tuan Muda #3
4
Istri Sah Tuan Muda #4
5
Istri Sah Tuan Muda #5
6
Istri Sah Tuan Muda #6
7
Istri Sah Tuan Muda #7
8
Istri Sah Tuan Muda #8
9
Istri Sah Tuan Muda #9
10
Istri Sah Tuan Muda #10
11
Istri Sah Tuan Muda #11
12
Istri Sah Tuan Muda #12
13
Istri Sah Tuan Muda #13
14
Istri Sah Tuan Muda #14
15
Istri Sah Tuan Muda #15
16
Istri Sah Tuan Muda #16
17
Istri Sah Tuan Muda #17
18
Istri Sah Tuan Muda #18
19
Istri Sah Tuan Muda #19
20
Istri Sah Tuan Muda #20
21
Istri Sah Tuan Muda #21
22
Istri Sah Tuan Muda #22
23
Istri Sah Tuan Muda #23
24
Istri Sah Tuan Muda
25
Istri Sah Tuan Muda #25
26
Istri Sah Tuan Muda #26
27
Istri Sah Tuan Muda #27
28
Istri Sah Tuan Muda #28
29
Istri Sah Tuan Muda #29
30
Istri Sah Tuan Muda #30
31
Istri Sah Tuan Muda #31
32
Istri Sah Tuan Muda #32
33
Istri Sah Tuan Muda
34
Istri Sah Tuan Muda #34
35
Istri Dah Tuan Muda #35
36
Istri Sah Tuan Muda #36
37
Istri Sah Tuan Muda #37
38
Istri Sah Tuan Muda #38
39
Istri Sah Tuan Muda #39
40
Istri Sah Tuan Muda #40
41
Istri Sah Tuan Muda #41
42
Istri Sah Tuan Muda #42
43
Istri Sah Tuan Muda #43
44
Istri Sah Tuan Muda #44
45
Istri Sah Tuan Muda #45
46
Istri Sah Tuan Muda #46
47
Istri Sah Tuan Muda #47
48
Istri Sah Tuan Muda #48
49
Istri Sah Tuan Muda #49
50
Istri Sah Tuan Muda #50
51
Istri Sah Tuan Muda #51
52
Istri Sah Tuan Muda #52
53
Istri Sah Tuan Muda #53
54
Istri Sah Tuan Muda #54
55
Istri Sah Tuan Muda #55
56
Istri Sah Tuan Muda #56
57
Istri Sah Tuan Muda #57
58
Istri Sah Tuan Muda #58
59
Istri Sah Tuan Muda #59
60
Istri Sah Tuan Muda #60
61
Istri Sah Tuan Muda #61
62
Istri Sah Tuan Muda #62
63
Istri Sah Tuan Muda #63
64
Istri Sah Tuan Muda #64
65
Istri Sah Tuan Muda #65
66
Istri Sah Tuan Muda #66
67
Istri Sah Tuan Muda #67
68
Istri Sah Tuan Muda #68
69
Istri Sah Tuan Muda #69
70
Istri Sah Tuan Muda #70
71
Istri Sah Tuan Muda #71
72
Istri Sah Tuan Muda #72
73
Istri Sah Tuan Muda #73
74
Istri Sah Tuan Muda #74
75
Istri Sah Tuan Muda #75
76
Istri Sah Tuan Muda #76
77
Istri Sah Tuan Muda #77
78
Istri Sah Tuan Muda #78
79
Istri Sah Tuan Muda #79
80
Istri Sah Tuan Muda #80
81
Istri Sah Tuan Muda #81
82
Istri Sah Tuan Muda #82
83
Istri Sah Tuan Muda #83
84
Istri Sah Tuan Muda #84
85
Istri Sah Tuan Muda #85
86
Istri Sah Tuan Muda #86
87
Istri Sah Tuan Muda #87
88
Istri Sah Tuan Muda #88
89
Istri Sah Tuan Muda #89
90
Istri Sah Tuan Muda #90
91
Istri Sah Tuan Muda #91
92
Istri Sah Tuan Muda #92
93
Istri Sah Tuan Muda #93
94
Istri Sah Tuan Muda #94
95
Istri Sah Tuan Muda #95
96
Istri Sah Tuan Muda #92
97
Istri Sah Tuan Muda #97
98
Istri Sah Tuan Muda #98
99
Istri Sah Tuan Muda #99
100
Istri Sah Tuan Muda #100
101
Istri Sah Tuan Muda #101
102
Istri Sah Tuan Muda #102
103
Istri Sah Tuan Muda #103
104
Istri Sah Tuan Muda #104
105
Istri Sah Tuan Muda #105
106
Istri Sah Tuan Muda #106
107
Istri Sah Tuan Muda #107
108
Istri Sah Tuan Muda # 108
109
Istri Sah Tuan Muda #109
110
Istri Sah Tuan Muda #110
111
Istri Sah Tuan Muda #111
112
Istri Sah Tuan Muda #112
113
Istri Sah Tuan Muda #113
114
Istri Sah Tuan Muda #114
115
Istri Sah Tuan Muda #115
116
Istri Sah Tuan Muda #116
117
Istri Sah Tuan Muda #117
118
Istri Sah Tuan Muda #118
119
Istri Sah Tuan Muda #119
120
Istri Sah Tuan Muda #120
121
Istri Sah Tuan Muda #121
122
Istri Sah Tuan Muda #122
123
Istri Sah Tuan Muda #123
124
Istri Sah Tuan Muda #124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!