"Pegangan ya?" ucap Reza.
"Reza ... jangan ngebut! aku masih mau hidup," teriakku.
"Kamu tenang aja, aku juga masih mau hidup kok. Kamu kira aku sudah bosan hidup apa? Hidup ini terlalu indah untuk di lewatkan Caramel. Aku sudah terbiasa ngebut, jadi jangan panik begitu," ucapnya terus melaju.
"Nyesel aku ikut denganmu!" dengusku.
"Jangan gitu dong santai aja...," ia menenangkan Caramel.
Tidak berapa lama mereka pun sudah sampai di kos-kosan. Reza yang punya akal bulus selalu mencari cara untuk bisa bersama Caramel. Ia berpura-pura kebelet. Reza pun dengan lancangnya langsung masuk tanpa ijin dari Caramel.
Hal itu membuat Caramel semakin emosi ia memarahi Reza berkali-kali tapi Reza tidak menghiraukan ucapan Caramel, malah ia dengan santainya tiduran di kursi di ruang kos-kosan itu.
"Wah enak sekali nya? bisa-bisanya kamu dengan santainya tiduran di situ. Sana pulang cepetan! sebelum ibu kos datang. Kalau ibu kos tau, aku akan di usir dari sini, karna ada larangan tidak boleh bawa laki-laki di sini," ujar Caramel jengkel melihat sikap Reza yang sudah kelewat batas.
"Peraturan macam apa itu jadul banget, masa jaman sekarang masih ada peraturan gitu. Caramel sebaiknya kamu pindah saja dari sini. Tempatnya juga kumuh, sempit. Mana panas banget lagi, bikin gerah aja, kok mau-maunya sih kamu tinggal di kos sempit seperti ini!" cibir Reza menghina kos tersebut *gak ada duit ya kamu, buat cari kos yang nyaman sedikit, tidak seperti ini," ucap Reza nyerocos aja kayak bajaj.
Caramel jadi emosi ia pun mendorong tubuh Reza hingga Reza tidak sengaja menarik tangan Caramel terjadilah adegan timpa menimpa saat adegan itu berlangsung Caramel jadi terdiam ia menatap mata Reza yang indah seketika ia terpukau. Reza pun dengan nakalnya tidak membiarkan tubuh Caramel lolos di pelukannya ia semakin menempelkan tubuhnya dan memeluk erat Caramel.
"Oh May God! apa yang sedang kalian lakukan!" teriak ibu kos yang tiba-tiba datang karena akan melihat-lihat keadaan sekitar. Dia histeris melihat insiden peluk-pelukan itu.
Caramel berusaha untuk melepaskan tubuh Reza namun Reza tetap memeluknya dengan sengaja ia membuka riksleting celananya terbuka sehingga ibu kos yakin kalau mereka telah berbuat mesum.
"Ya ampun Caramel, lancang sekali kamu masukan pria di kos-kosan ini dan kalian ketahuan sudah berbuat mesum di sini. Mulai saat ini kamu tidak boleh tinggal si kos-kosan ini. Ibu mengeluarkan kamu secara tidak hormat. Silakan kemasi barang-barang kamu dan tinggalkan tempat ini. Sekarang juga!" cetus ibu kos.
Caramel melepaskan dirinya dari reza ia menolak Reza dan berhasil lolos ia pun berlari ke arah ibu kos. Caramel langsung berluyut di bawah kaki ibu kos memohon agar tidak mengusirnya.
"Ibu tolong jangan usir saya, semua ini tidak seperti ibu pikirkan ibu telah salah paham. Aku tidak melakukan apapun di sini Buk, lelaki si*lan itu yang sudah iseng hingga aku terjatuh di pelukannya dan ibu pun datang," jelas Caramel sambil menangis.
"Kamu kira aku bo*oh Cara? akan percaya saja dengan ucapan konyolmu itu!" hardiknya.
"Ibu ampun, aku tidak bersalah kami tidak melakukan apapun. Kalau ibu tidak percaya ibu bisa cek di rumah sakit aku masih perawan Buk, ibu sudah salah paham terhadap kami," ucap Caramel menyakinkan Bu kos.
"Reza tolong jelaskan, pada ibu kos kalau kita benar-benar tidak melakukan apa-apa!" teriak Caramel.
Reza gugup ia merasa panik saat menatap ibu kos. Ia tidak bisa membuka mulutnya. Ibu kos itu semakin yakin kalau Caramel telah berbohong.
Dasar sia*an cowok bren*sek, kenapa dia diam saja!Caramel memerah memandang kearah Reza ia begitu geregetan. Ia pun mendekati Reza dan memukuli dada Reza dan bahunya sepuas hatinya.
Reza pun menenangkan Caramel ia menarik tubuh Caramel dan menenggelamkannya di pelukannya lagi.
"Reza kenapa kamu melakukan ini padaku? apa salahku padamu Reza... sehingga kau tega melihatku kesusahan begini?" lirih Caramel.
"Maafkan aku Caramel, aku juga tidak tau tentang insiden ini tiba-tiba saja aku tidak berdaya saat berada di atas tubuhmu."
"Apa-apaan kamu Reza dasar otak mesum! Apa kamu sengaja membuat ku kena usir dari tempat ini?"
"Sudah lah Caramel, jangan panik begitu. Aku akan bertanggungjawab kok," ujar Reza sengaja membuat Caramel semakin memanas.
"Apa maksud mu?"
"Aku akan menikahi kamu Caramel."
"Kurang ajar dasar gila, pergi kamu dari sini! pergi...," teriak Caramel sambil memukuli tubuh Reza.
Reza membiarkan tubuhnya di pukuli Caramel tanpa membalas apa-apa ia hanya diam dan pasrah.
"Kurang ajar kamu Reza aku tidak akan pernah memaafkanmu!" dengus Caramel.
Ibu kos melototi mereka semakin emosi ia pun pergi dihadapan Caramel.
Caramel terpaksa harus pindah kos. Tapi ia tidak tau kemana akan mencari kos lagi ia tidak tau daerah itu. Dulu aja orang yang mengantarkan dia di kos itu.
"Kemana aku akan pergi...," lirih Caramel sambil menagis.
"Kamu tidak usah sedih gitu, ayo ikut aku!" ajak Reza.
"Tidak pergi saja kamu dari sini!" ucap Caramel sugukan.
"Aku tau aku salah aku minta maaf ya," ucap Reza dengan raut wajah tanpa dosa. Ia mengulurkan tangannya pada Caramel dan mengajaknya pergi.
"Ayo kita pergi aku tau mau kemana," ujar Reza mendekati Caramel.
Caramel menatap Reza ia memutuskan untuk mengikuti Reza saja karena saat itu ia benar-benar tidak tau kemana harus pergi. Apalagi sudah malam ia takut berjalan sendirian.
Reza pergi ke arah motornya ia menghidupkan motornya. Sedangkan Caramel masih membungkam ia masih bingung rasanya ia tidak ingin beranjak dari tempat itu. Ia capek dan ngantuk juga setelah seharian kerja. Aku akan memohon lagi pada ibu kos untuk menginjinkan aku beristirahat semalam saja di tempat ini aku sudah tidak mampu lagi manahan rasa capekku.
Caramel pergi ke rumah ibu kos untuk meminta ijin bermalam semalam saja ia bingung mau pergi kemana karna hari sudah semakin malam. Tapi bukan nya mendapatkan ijin malah ia di seret keluar.
"Sana pergi! ibu jijik melihatmu lagi jangan pernah menginjakan kaki disini lagi," cetus ibu kos.
Reza merangkul tubuh Caramel berusaha membantunya bangun.
Caramel bangun dan segera di ajak Reza pergi pulang kerumahnya. Tidak lama kemudian mereka sampai di sebuah rumah besar dan mewah. Ternyata dugaan Caramel benar itu Reza bukan anak orang biasa.
"Kita dimana?" Caramel terbelalak memandangi sekitar rumah itu tampak seperti hotel saja.
"Kita di rumahku, kamu aman di sini. Tidak usah kuatir aku akan meminta ijin Mama, agar kamu bermalam di sini untuk sementara waktu.
"Aku tidak mau Za, aku takut...."
"Ayolah gak perlu takut bagitu! Mamaku baik kok," jelas Reza menyakinkan Caramel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Anita Jenius
Lanjut kak.
semangat
2024-04-05
1
Teteh Lia
Nyinyir amat bang,,,,
2024-03-05
1
Teteh Lia
Biasanya, yang di bonceng yang ngerasa takut sendiri. kalo yang nyetir sih, santuy2 aja
2024-03-05
1