Menolak

Saat ini, kedua keluarga itu tengah terduduk di ruang tamu dengan Elizabeth yang menundukkan kepala. karena sungguh wanita cantik itu, sama sekali tidak berani untuk menatap kedua orang tuanya. saat ini juga tengah menatap ke arahnya dengan berbagai pertanyaan tersirat dari wajah dua orang paruh banyak itu.

"maaf tuan Ada apa Anda kemari?"setelah berdiam diri cukup lama, akhirnya ayahanda dari Elizabeth memutuskan untuk membuka pembicaraan mereka.

Sementara kedua orang tua laki-laki itu, tersenyum penuh arti. kemudian, ayahanda Andra yang bernama Joshua Leonard Abrisam, membuka mulut untuk menjelaskan semuanya.

"jadi begini tuan Mahardika yang terhormat, saya berniat ingin melamar Putri anda untuk putra semata wayang saya."ucap Joshua Seraya tersenyum tipis.

duarrr

Seperti tersambar petir di siang bolong, Elizabeth seketika terhenyak kaget. wanita itu mendengar penuturan dari orang tua Sang Mantan kekasih.

Tubuhnya seketika gemetar dengan hebat. saat pikirannya menjurus ke inti masalah mereka."apa benar Andra telah mengatakan semuanya pada orang tuanya? Jika benar, apa yang harus aku lakukan?"tanya wanita cantik itu yang saat ini tengah berperang pada dirinya sendiri.

Seketika itu pula, wanita cantik itu menggelengkan kepalanya."tidak aku tidak bisa menerimanya."tiba-tiba saja, wanita itu berdiri dan beranjak dari tempat duduknya.

Dengan secepat kilat, wanita cantik itu berlari untuk menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamarnya.

brakkk

Tanpa sadar, Elizabeth menutup pintu itu terlalu kencang. hingga membuat kedua orang tuanya, seketika tersentak kaget. dan tak lama berselang, mereka berdua saling pandang.

Tentu saja, hal itu membuat Rihanna dan juga Gilang, merasa sangat tidak enak dengan sikap yang ditunjukkan oleh Putri semata wayangnya itu.

Karena mereka tidak pernah melihat perilaku tidak terpuji putrinya sebelumnya. tentu saja hal itu membuat Gilang merasa sedikit malu atas tingkah laku putrinya itu.

"saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. kepada tuan dan juga nyonya. tapi bolehkah saya tahu, apa yang membuat kalian tiba-tiba melamar putri saya?"tanya Gilang menatap ke arah tamunya itu.

Dengan perlahan-lahan, Joshua mulai menatap ke arah putra tunggalnya itu. sementara Andra, laki-laki tampan itu hanya menganggukkan kepala Seraya tersenyum kecil. menandakan bahwa kedua orang tuanya, memperbolehkan untuk bercerita.

"jadi malam itu, putra Putri kita, berada di sebuah hutan untuk merayakan kegiatan reuni sekolah. siapa sangka, di sana mereka malah dituduh sebagai pasangan mes*m karena tidak sengaja berada di kamar hotel. tentu kami sebagai orang tua, tidak ingin nama mereka menjadi rusak. untuk itulah, saya selaku sebagai kepala keluarga dari Abrisam, meminta meminang Putri anda."ucap Joshua dengan nada yang sangat tenang.

Tentu saja hal itu membuat Gilang dan juga Rihanna yang mendengarnya, merasa sangat terkejut. mereka berdua seketika saling pandang satu sama lain.

"apa mereka melakukan hal itu?"tanya Gilang dengan wajah merah padam. Karena bagaimanapun juga, laki-laki paruh baya itu telah berusaha sekuat mungkin untuk menjaga anak gadisnya agar tidak tersentuh oleh laki-laki sebelum mereka menikah.

Sontak saja hal itu membuat Andra yang mendengarnya, seketika menggelengkan kepalanya. karena memang, laki-laki itu tidak menceritakan apa yang terjadi sebenarnya kepada kedua orang tuanya. karena jika sampai hal itu terjadi, maka Andra akan habis di tangan Joshua.

Karena Ayahnya itu memiliki sifat yang sangat keras. tentu saja itu dilakukan agar Andra tidak dapat berbuat sesukanya. karena menurut Joshua, hidup itu memiliki aksi dan reaksi. dan tidak bisa untuk berbuat semena-mena.

Tak lama berselang, terdengar suara seseorang yang menuruni anak tangga. tentu saja hal itu membuat semua orang yang awalnya fokus dengan perbincangan mereka, seketika menoleh ke arah sumber suara.

"maaf semuanya. aku kembali menampakan diri."saat ini Elizabeth tengah duduk di tengah-tengah Gilang dan juga Rihanna.

"Ada apa kamu ke sini lagi?"tanya Rihanna dengan raut wajah tidak tenang. saat melihat ekspresi wajah dari putrinya itu.

Elizabeth yang mendengarnya, seketika melirik ke arah kedua orang tuanya secara bergantian.

"apa boleh aku bertanya dan berbicara terhadap Andra secara empat mata?"tanya wanita cantik itu menatap semua orang yang ada di sana.

Membuat mereka semua, sejenak terdiam. namun tak membutuhkan waktu lama, keempat manusia paruh baya itu menganggukkan kepala.

"ikut aku!"ucap Elizabeth Seraya menarik tangan Andra dan membawanya ke taman belakang.

"kenapa kamu malah melamarku?"tanya Elizabeth dengan tatapan tajam ke arah laki-laki itu.

"karena aku takut kau menghasilkan manusia yang tidak jelas asal-usulnya. dan hal itu akan semakin membuat kamu malu."ucap Andra santai.

Tentu saja hal itu membuat Elizabeth yang mendengarnya, seketika membulatkan kedua matanya."maksud kamu apa bicara seperti itu?!"tanya Elizabeth dengan nada sedikit meninggi.

Hingga membuat kedua orang tua mereka seketika menoleh ke arah sumber suara. tentu saja hal itu membuat Elizabeth membuang nafasnya kasar.

"dengarkan aku Andra. aku tidak ingin menikah denganmu apapun alasannya!"setelah mengatakan hal itu, Elizabeth berbalik badan hendak melangkah pergi dari sana.

Namun, seketika langkahnya terhenti saat mendengar ucapan dari laki-laki tampan itu."meskipun nanti yang akan menjadi korbannya adalah nama baik keluargamu?"tanya Andra Seraya menyilangkan tangannya di depan dada.

Elizabeth yang mendengar itu, ketika kembali membalikkan tubuh dan menatapnya dengan tatapan tajam.

Dan tanpa basa-basi, wanita cantik itu segera melangkah pergi dari sana. meninggalkan Andra yang seketika menghilang nafas panjang.

Laki-laki tampan itu tahu apa yang terjadi selanjutnya. pasti hanyalah sebuah penolakan yang ia dapat. namun Andra bukanlah laki-laki pengecut yang akan membiarkan wanita yang telah ia rusak, menanggungnya seorang diri. terlebih lagi, Elizabeth adalah wanita yang masih berada di dalam hatinya saat ini.

"Mi, Pi, kita pulang saja ya,"laki-laki itu segera menghampiri kedua orang tuanya yang masih berbincang-bincang dengan orang tua mantan kekasihnya.

"loh memangnya kenapa? apa Elizabeth menolakmu?"tanya Rihanna dengan raut wajah terkejut.

Andra yang mendengar itu hanya tersenyum kecil. membuat Rihanna seakan paham apa yang terjadi terhadap dua anak muda itu.

"kamu tenang saja. tante akan mencoba sekuat tenaga untuk membujuk anak itu. lagi pula walaupun kalian tidak melakukan hal itu, tetap saja tante merasa malu."setelah mengatakan hal itu, Rihanna mulai melangkahkan kakinya untuk menuju ke kamar Sang Putri.

"Elizabeth, kamu kenapa menolak lamaran dari Andre?"tanpa menunggu waktu yang tepat, wanita paruh baya itu mencacar putrinya itu dengan sebuah pertanyaan. membuat Elizabeth seketika menghela nafas panjang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!