Rasa Bersalah

Pagi harinya, terlihat dua orang yang merupakan pasangan mantan kekasih, tengah terlelap di atas tempat tidur tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh polos mereka.

Siapa lagi juga bukan Elizabeth dan juga Andra. mereka berdua baru saja melakukan dan melewati malam panjang dan juga panas. tentu saja hal itu dilakukan tanpa kesadaran dari sang wanita.

Karena jika wanita itu sadar, tentu saja Elizabeth akan menolak secara mentah-mentah. jangankan bertemu, mengingat namanya saja wanita cantik itu sudah merasa tidak sudi.

"euuumm."terdengar lagu Han dari arah samping. dan perlahan-lahan, orang itu membuka mata. dan dengan segera terduduk di atas tempat tidur.

"astaga itu benar-benar terjadi ternyata."ucap laki-laki yang tak lain adalah Andra Seraya mengusap wajahnya dengan kasar.

Laki-laki tampan itu melirik ke arah samping tubuhnya. dan mendapati, seorang wanita yang masih menjadi pujaan hatinya sampai saat ini. namun sayangnya, Wanita itu sudah merasa tidak sudi untuk bersama dengannya.

Di saat laki-laki itu tengah berkelana dengan pikirannya sendiri, Elizabeth membuka matanya secara perlahan. dan setelah sadar sepenuhnya, wanita itu segera menatap ke sekeliling. dan betapa terkejutnya wanita itu, saat mendapati orang yang sangat ia benci berada satu ranjang bersama dengan dirinya.

"a-apa yang telah kamu lakukan?"tanya wanita itu dengan tubuh bergetar hebat dan ada suara yang terbata-bata.

Sementara Andra, laki-laki tampan itu hanya terdiam menatap dengan tatapan dalam ke arah mantan kekasihnya itu.

"jawab!"bentak Elizabeth dengan dada naik turun. menandakan bahwa wanita itu saat ini tengah emosi luar biasa.

"tenangkan dirimu. aku melakukan ini juga atas kemauanmu."ucap Andra pada akhirnya.

"apa maksudmu?"tanya Elizabeth dengan raut wajah tidak mengerti. dengan segera, Andra mulai menceritakan semuanya. tentu saja hal itu membuat Elizabeth yang mendengarnya, seketika tertawa terbahak-bahak.

"mana mungkin aku melakukan hal itu. kau jangan mengarang cerita seperti itu. hanya untuk membuat aku kembali kepadamu. karena sampai kapanpun, aku tidak akan pernah melakukan hal itu."cibir Elizabeth Seraya menggelengkan kepala.

Dengan perlahan-lahan, wanita cantik itu melangkahkan kakinya untuk turun dari atas ranjang. sesekali wanita itu akan meringis kesakitan. karena memang inti tubuhnya, terasa begitu membengkak dan seperti robek.

Namun dengan segera, rasa itu dikesampingkan. karena Elizabeth harus segera pergi dari tempat itu. wanita itu sama sekali tidak menginginkan hal ini terjadi.

"hiks hiks kenapa aku bisa seperti ini? apa yang aku katakan pada Mama tentang semua ini?"tangisan Elizabeth ketika pecah. saat ingat dan menyadari apa yang akan terjadi selanjutnya.

Setelah puas menyalurkan seluruh amarahnya di bawah guyuran air shower, wanita itu segera keluar dengan wajah yang jauh lebih segar. saat wanita itu membuka pintu kamar mandi, matanya telah menangkap kehadiran sosok laki-laki tampan di depannya.

Sayangnya, Elizabeth sudah tidak merasa tertarik dengan kehadiran laki-laki itu. yang tersisa dalam hatinya saat ini, adalah perasaan penuh kebencian.

"tunggu Elizabeth!"ucap Andra Seraya meraih lengan wanita itu. hingga membuatnya seketika terhenti. dengan tatapan yang sangat tajam menatap ke arah laki-laki itu.

"jangan pernah sentuh aku!"sentak wanita cantik itu Soraya menepis tangan Andra dengan kuat.

Hingga membuat laki-laki itu seketika terhuyung ke belakang."maaf jika aku kurang ajar. aku hanya ingin, bertanggung jawab atas semua ini."ucap laki-laki itu dengan raut wajah melas.

Sementara Elizabeth yang mendengar itu, seketika tersenyum sinis."Kau tidak perlu melakukan hal itu Tuan. Anggap saja kita tidak akan pernah bertemu dan tidak saling kenal."ucapnya Seraya melangkah pergi dari tempat itu.

"oh ya satu lagi, jika nanti aku hamil, aku mohon kau tidak usah mengakuinya sebagai anakmu. karena aku tidak ingin, semua menjadi runyam."setelah mengatakan hal itu, Elizabeth segera pergi dari tempat itu.

Meninggalkan Andra yang masih mematung di tempatnya. Perlahan-lahan kepala laki-laki itu menggeleng cepat."tidak! itu tidak akan pernah aku lakukan Karena aku bukan laki-laki pengecut!"ucap Andra Seraya berlari masuk ke kamar mandi.

****

Di sepanjang perjalanan, Elizabeth tak henti-hentinya menangis tersedu-sedu. dirinya tidak menyangka, reuni yang seharusnya menjadi ajang untuk mengakrabkan diri dengan yang lain, malah berubah menjadi tempat awal mulanya petaka itu datang.

"aku harus bagaimana ini? Mama dan papa pasti akan merasa kecewa karena mengetahui putrinya tidak bisa menjaga diri dengan baik."Elizabeth masih tetap menangis tersedu-sedu.

Tak membutuhkan waktu lama, mobil yang membawa wanita cantik itu, telah sampai di depan rumahnya.

"Sayang kenapa baru datang? kamu baik-baik saja, kan?"tanya seorang wanita paruh baya yang berlari tergopoh-gopoh menghampiri Elizabeth yang baru saja keluar dari dalam mobil.

"aku baik-baik saja Mah."ucap wanita cantik itu Seraya tersenyum tipis. Elizabeth tidak akan pernah tega untuk mengatakan hal yang sebenarnya kepada wanita paruh baya itu.

Karena dapat dipastikan, wanita paruh baya yang telah rela mempertaruhkan nyawanya demi kehadirannya di dunia itu, pasti akan merasa sangat syok jika mengetahui tentang fakta ini.

Apalagi jika Elizabeth mengatakan, jika dirinya yang menggoda Andra terlebih dahulu. Yap Elizabeth samar-samar masih mengingat bagaimana dirinya menggoda laki-laki itu. hingga terjadilah hal yang tidak ia inginkan.

"kamu terlihat lelah sekali? sebaiknya kamu istirahat saja."ucap wanita paruh baya itu Seraya menarik tangan putrinya untuk masuk ke dalam kamar.

"Mah,"panggil Elizabeth saat wanita paruh baya itu, hendak keluar dari dalam kamar anaknya.

"iya Sayang ada apa?"tanya wanita paruh baya itu menatap putrinya dengan tatapan yang sangat lekat.

Elizabeth yang mendengar itu hanya dapat menggelengkan kepala. tak berselang lama, wanita cantik itu mengucapkan rasa terima kasih karena telah merawatnya dengan tulus sampai sebesar ini.

"terima kasih karena mama telah memperjuangkan seluruh jiwa raga untuk membesarkan aku. Maaf jika aku belum bisa menjadi anak yang baik."ucap wanita itu dengan isak tangis yang menggema.

Tentu saja hal itu membuat wanita paruh baya itu dengan segera memeluk tubuh putrinya dengan sangat erat.

"kau ini bicara apa? Tentu saja aku bisa melakukan hal itu? karena kamu hadir atas keinginanku!"ucap wanita paruh baya itu Seraya mengusap kepala putrinya dengan penuh kasih sayang.

Tentu saja hal itu membuat Elizabeth yang mendengarnya, semakin merasakan perih yang luar biasa."maafkan aku karena belum bisa menjadi anak yang baik untuk kalian."ucap wanita itu dalam hati.

Tentu saja Elizabeth tidak akan pernah bisa untuk mengatakannya secara langsung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!